Judul Buku : Anak Kantoran – Samuel Ray;
Pengarang : Samuel Ray;
Tahun Terbit/ Cetakan: 2023 / 1;
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama;
Genre/ Rate: Pengembangan Diri, Tips/ 15+;
Negara Asal : Indonesia;
Tebal Buku : 280 hal.
Hai! Aku belum lama selesai baca bukunya Samuel Ray nih yang judulnya Anak Kantoran terbitan Gramedia Pustaka Utama. Buat kamu yang pernah mengikuti akun Samuel di IG mengenai dunia HRD juga keuangan (frugal living) atau ketika dia bersama istrinya berbagi insight di Youtube dengan nama Ko Sam dan Ci Claudia, pasti sudah dapat info terbitnya bukunya yang kedua ini. Buku pertama Samuel berjudul Lagi Probation masih kulihat di online shop (Shopee dan Tokopedia), lebih baik beli itu juga agar melengkapi wejangan tentang mencari pekerjaan. Sedangkan buku barunya ini lebih mengupas dunia kantoran, mulai dari bagaimana sebaiknya kita bersikap dan berbusana di hari pertama masuk hingga diajarkan pula cara resign. Wah, nggak bahaya ta? XD
Siapa Samuel Ray Pengarang Buku Anak Kantoran?
Samuel Ray berkarier sebagai profesional HR (SDM atau Sumber Daya Manusia) selama lebih dari 10 tahun di berbagai perusahaan multinasional di Indonesia. Terakhir sih setahuku di Lazada, kemudian resign karena mau fokus mengurus anak perempuannya karena sang istri juga bekerja. Aku suka bagaimana mereka kompak mendukung satu sama lain, bekerjasama seperti tim dalam membentuk rumah-tangga baik mengurus anak, mengejar karier serta mengatur keuangan.
Dalam buku pertama, Lagi Probation pada halaman awal terdapat Kata Pengantar dan Catatan Penulis dari Samuel. Sedangkan dari buku Anak Kantoran memiliki Kata Pengantar dari Yoris Sebastian, mentornya Samuel. Dengan jumlah 8 bab serta halaman tambahan seperti Kata Pengantar, Catatan Penulis, Tentang Penulis dan Ilustrator serta Daftar Pustaka. Pada buku pertama ada halaman Daftar Istilah, yang dalam buku ini sudah tidak ada lagi.
Bab Pertama : Menganalisis Impian dan Menetapkan Tujuan
Bab pertama adalah perjalanan hidup Samuel di tahun 2011 dalam melamar kerja pada perusahaan tempatnya bekerja paruh waktu tahun 2009. Perusahaan pendidikan impian yang berada di Jepang itu pada akhirnya menolak Samuel. Lantas ada bank Jepang dengan cabang di Jakarta mendatangi kampus Samuel dan akhirnya disitulah jalan karier pertamanya. Samuel kembali ke Jakarta! Dari bab ini, Samuel mengajarkan kita untuk menetapkan tujuan awal. Sejak berkuliah, dia menyukai aneka kegiatan mengajar dan membantu orang lain untuk berkembang. Karena itu Samuel menginginkan profesi HRD agar bisa mewujudkan impiannya.
Kemudian langkah berikutnya untuk berkarier adalah memperjuangkan mimpi. Caranya bisa dimulai dengan mempertanyakan kenapa memiliki tujuan seperti itu. Samuel memberikan metode analisis diri untuk memahami tujuan yang dihadapi dengan SWOT (Strengths-kekuatan, Weaknesses-kelemahan, Opportunities-kesempatan dan Threats-ancaman). Atau ada cara lain yaitu mengamati orang sukses yang posisinya sesuai dengan impian kita. Darinya kita bisa mencari tahu bagaimana bisa sukses, sampai mencoba berkenalan langsung dan menjadikannya mentor. Kita juga perlu menyusun metode dalam mencapai tujuan, bisa dengan SMART (Specific-spesifik, Measurable-cara mengukurnya, Achievable-masuk akal bisa tercapai, Realistic-realistis dan Timely-ada tenggat waktu). Jadi bukan hanya merencanakan tujuan, tapi kita bisa merevisinya dan buat rencana baru lagi karena terkadang ada kejutan tak terduga dalam hidup.
Bab Kedua dan Ketiga : Masuk Kerja dan Beradaptasi
Bab kedua berisikan pengalaman Samuel di hari pertamanya masuk kantor pada tahun 2011. Kemudian dia menjelaskan secara lengkap hal-hal yang bisa kita perhatikan selama tiga bulan pertama bekerja yaitu budaya perusahaan, dinamika kerja, deskripsi pekerjaan serta indikator performanya dan tingkat toleransi kita. Nah, pada awal bekerja biasanya kita melakukan pekerjaan yang “remeh” namun tak perlu khawatir karena bisa saja itu akan berguna di masa depan. Jadi akan lebih baik kita belajar untuk merespons situasi yang terjadi, yang Samuel contohkan dari penyintas Holokaus (pembantaian), Viktor Frankl. Karena itu tingkatkan nilai diri, ingat bahwa kantor hanya tempat berkarya, bukannya film yang jelas ada peran baik atau buruknya.
Bab ketiga mengenai cara Samuel beradaptasi. Sarannya agar kita dapat membangun hubungan baik dengan rekan kerja serta bisa “membaca isi perut” mereka. Samuel kemudian menjabarkan jenis-jenis budaya kerja dari suatu organisasi yang terasa seperti perusahaan keluarga, sangat korporat, serba kompetitif ataupun berfokus pada inovasi tapi penuh risiko.
Bab Keempat : Cara Mendapatkan Promosi di Kantor
Dengan seiring berjalannya waktu menjalani pekerjaan, ada hasrat untuk bisa makan enak dan tidur nyenyak dengan gaji serta pencapaian yang baik karena itu menginginkan promosi. Pada bab empat Samuel memberikan pengalamannya dari pekerjaan pertama di sebuah bank besar kemudian pindah ke perusahaan headhunter (menawarkan jasa rekrutmen) kecil. Disini dia memberikan wawasan bahwa seberapa baik atau buruk diri sering kali tergantung dari kondisi orang di sekitar atau dalam lingkungannya. Dari perusahaan kedua akhirnya Samuel mendapat promosi sebagai manajer.
Selain memberikan performa yang maksimal, penulis juga memberikan saran jika menjalani pekerjaan lain di luar jobdesc, jangan selalu berpikir kalau itu bukan merupakan bagian kita. Tapi kadang dari situlah kita bisa mendapatkan koneksi atau ide baru. Selain itu berikan target pada karier kita. Untunglah Samuel memberikan trik-trik untuk mendapatkan bahkan ketika menunggu promosi. Bersama Kalibrr Indonesia, ada tips-tips menunggu promosi dengan refleksi sebentar kemudian berani mencoba mengambil risiko, jangan takut bertanya, mencari networking serta mempersiapkan yang terburuk dengan sikap positif.
Krisis Diri, Rasa Syukur, Cara Resign dari Perusahaan dan Menetapkan Endgame
Masuk dalam bab lima semakin menarik karena sangat relate dengan kehidupan dewasa ini yang kadang menghadapi quarter life crisis. Sang penulis juga merasakan keresahan yang sama ketika masih bekerja di perusahaan pertama, mempertanyakan apakah kariernya berdampak namun akhirnya dia menyadari bahwa hidupnya selama ini mengubah nasibnya maka hal itu patut untuk disyukuri. Hal lainnya adalah komentar orang lain yang tak perlu diambil hati karena lebih baik yakin pada diri sendiri. Pahami ketidakpercayaan diri dan kalau perlu mencoba sendiri hal yang membuat kita penasaran (dalam artian positif tentu!).
Pada bab keenam, Samuel memberikan penjabaran pokok-pokok kebahagiaan orang dengan passion, kendali, uang dan rasa syukur. Di bab tujuh penulis memberitahu bahwa ia telah bekerja di 8 perusahaan berbeda, tentu saja sudah beberapa kali mengajukan resign. Samuel bersama tim akun @hrdbacot memberikan pencerahan apa, kapan dan caranya untuk keluar dari perusahaan. Bahkan ada penjelasan tentang hak dan kewajiban ketika melakukan resign dari sudut pandang peraturan negara. Aku suka dengan totalitas bab ini karena menyisipkan templat surat pernyataan resign pula! Ada istilah hits sekarang di medsos terlebih LinkedIn yaitu quiet quitting yang juga penulis jelaskan disini.
Bab terakhir seperti kesimpulan dari isi buku dan menceritakan situasi Samuel sekarang yang merupakan hasil keputusan matang. Hidup dengan memiliki rasa cukup, walau terasa biasa-biasa saja tidak masalah. Yang penting tidak membandingkan dengan hidup orang lain terlebih menyusahkan mereka!
Pengalaman Baca yang Menyenangkan dari Buku Anak Kantoran
Kover depan dan belakang buku masih punya pengaturan yang sama dengan buku Lagi Probation, bahkan ilustratornya juga, Yoelanda Sari. Warnanya berbeda, yang lama hijau sementara untuk Anak Kantoran dominan warna biru. Pilihan font-nya juga baik dan besar, enak untuk dibaca. Selain itu walau buku ini tak punya Daftar Istilah, tidak apa-apa karena Samuel sering menjelaskan langsung pengertiannya dalam kalimat. Hanya sayang seperti buku pertama, aku berharap akan ada perubahan dari sisi Daftar Pustaka. Alangkah baiknya jika ada sitasi penomoran pada teks, jadi akan lebih mudah mencarinya dalam daftar.
Tiap awal bab ada ilustrasi gede (bahkan di beberapa halamannya juga dengan ukuran kecil), sementara di bagian akhir ada kesimpulan. Setelah halaman itu ada bagian sisipan yang berhubungan dengan isi bab, berupa kisah hidup Samuel, wawancara dengan beberapa pihak ataupun jawaban-jawaban dari para follower IG-nya di story. Menambah wawasan sekaligus menjadi pengalaman baca yang menyenangkan. Bahasa yang dipakai juga ringan dan sangat mudah dipahami, mengalir gitu aja.
Aku suka dengan analogi karier seperti rangkaian jalur angkutan umum. Jadi kadang tujuan kita berbeda dengan perhentian si bus, kita harus turun dan pindah bus lain. Ada juga analogi resign dan berpindah ke perusahaan baru dengan memindahkan tanaman yang telah bertumbuh besar ke pot yang besar pula akan membuatnya makin berkembang. Buku ini memiliki referensi dari berbagai buku terkenal seperti 7 Habits-nya Covey (aku baru mengenal judul dan sepintas isi bukunya dari dirut kantor!) dan Filosofi Teras, atau perkataan penulis populer seperti Mark Manson dan James Clear.
Beberapa Kekurangan dan Saran untuk Buku Anak Kantoran
Walau buku ini cukup menambah kosakata dan wawasan, namun kebanyakan sudah pernah menjadi konten dari medsos atau Youtube-nya penulis. Selain itu beberapa bukanlah hal yang baru banget karena banyak mengandung hal umum (apalagi dari bacaan atau referensi lain di internet) dan banyak dialami pekerja kantoran. Saran agar jika nanti ada versi update atau cetakan lagi, bisa memberikan poin-poin yang lebih mendalam. Misalnya cara mengatur keuangan setelah gajian. Bagaimana mengatur budget, memisahkan kebutuhan dan keinginan.
Untuk typo seperti salah ketik ada sih (dua kali di hal. 117), tapi sangat minim. Tidak mengganggulah. Hanya saja ada kalimat yang membuatku kurang sreg, di hal. 124 pada paragraf awal ‘…bahwa kerja keras tidak akan mengkhianati hasil’ rasanya kurang tepat karena seharusnya ‘hasil tak pernah mengkhianati usaha’. Hasil merupakan akibat dan usaha adalah sebab, jadi dijabarkan seperti ini ‘karena usahanya penuh semangat, maka hasilnya akan baik- jadi dia tidak akan mengkhianati usaha atau proses yang terjadi sebelumnya’.
Bagaimana Cara Mendapatkan Buku Anak Kantoran? (Dengan Bonus Pula)
Buku ini aku beli ketika pre-order pertama. Si penulis sampai membuka akun toko online agar bisa menjual buku Anak Kantoran langsung sebelum beredar di Gramedia. Aku tertarik karena sebagai anak kantoran, banyak bonus-bonus bagus dengan harga terjangkau di PO ini. Ada tote bag, stiker, lanyard (tali ID Card) dan voucher-voucher diskon dari Kalibrr (review CV) serta Executive (bisa beli celana baju tuh!) tanpa minimum pembelian seharga 50 ribu. Dapat tandatangan basah dan kata penyemangat juga! Mengutip perkataannya Samuel, cengli ga tuh? Kamu bisa beli paketannya di Shopee atau Tokopedia, boleh juga cuma beli bukunya saja (Shopee dan Tokopedia juga) atau bisa langsung ke Gramedia karena sudah beredar luas loh.
Buku ini asyik dan cocok banget untuk pekerja kantoran, atau bahkan yang belum kerja sebagai referensi, atau sudah pernah kerja tapi memilih untuk resign dan beralih profesi misal jadi pengusaha atau fokus mengurus rumah-tangga. Bayangkan aku hanya tiga hari membaca Anak Kantoran di minggu kerja alias weekday. Untuk kamu yang ingin baca buku bergenre pengembangan diri yang lain dan tak kalah bagusnya baca You Do You atau Atomic Habits yuk.
Quotes Buku Anak Kantoran Karya Samuel Ray
Beberapa quote menarik dari buku ini :
“Jika kita tidak memperjuangkan kemajuan kita, tidak akan ada orang lain yang akan memperjuangkannya.” (hal. 10)
“Berfokuslah pada mimpimu, tetapi tetap fleksibel dan gigihlah untuk menggapainya.” (hal. 22)
“Tapi, apa yang menjadi interpretasi dan reaksi kita, itu sepenuhnya ada di dalam kendali dan izin kita.” (hal. 47)
“Ada orang yang pasrah dicap remah rengginang, ada orang yang bekerja keras untuk membuktikan nilainya.” (hal. 48)
“Mari sadari bahwa perjalanan kariermu bukan hanya tentang kesenangan dirimu sendiri, melainkan tentang nilai dan manfaat apa yang bisa kamu berikan terhadap orang lain, kantor dan pekerjaanmu.” (hal. 52)
“Keberhasilan di kantor bukan segalanya, yang penting diseimbangkan dengan kedamaian untuk ‘makan enak dan tidur nyenyak’, karena kita hidup tidak untuk bekerja saja.” (hal. 98)
“Semakin keras lingkungan tempat kita berada, kita juga akan semakin keras terhadap diri sendiri.” (hal. 106)
“Dalam waktu yang terbatas di dunia ini, pikirkanlah sebaik-baiknya bagaimana kita dapat memaksimalkan waktu, tenaga, dan keahlian yang kita punya untuk memperoleh imbal hasil yang maksimal pula.” (hal. 111)
Quotes Buku Anak Kantoran Karya Samuel Ray (2)
“Percayalah bahwa feedback is a gift– ini adalah kesempatan untuk kamu bisa melihat dirimu dari sudut pandang yang berbeda.” (hal. 121)
“Pekerjaan tidak bisa kita pilih-pilih. Pasti ada kalanya kita harus mengerjakan sesuatu yang tidak kita sukai.” (hal. 165)
“Uang memampukan kita untuk mempunyai kendali lebih atas hidup kita.” (hal. 175)
“Belajar bersyukur artinya melihat sedikit lebih jauh ke belakang dan menyadari bahwa sudah ada banyak hal yang kamu capai hingga hari ini. Rasa syukur membawa refleksi diri, refleksi diri menjadikan tahu diri, dan tahu diri membawa kebahagiaan.” (hal. 179)
“Terlalu banyak mengonsumsi media tanpa saringan bisa memberikan kita sudut pandang yang terdistorsi tentang hidup.” (hal. 251)
Rating Versiku : 4/5