Judul Novel : Teka-Teki Rumah Aneh – Uketsu (雨穴うけつ);
Pengarang : Uketsu / 雨穴うけつ;
Penerjemah : Eri Pramestiningtyas;
Tahun Terbit/ Cetakan: 2023 / 1;
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama;
Genre/Rate : Mystery, Thriller / 17+ ;
Negara Asal : Jepang;
Tebal Buku : 220 hal.
Halo, kembali aku mau mengulas novel yang lagi hits sekarang di medsos karena memperlihatkan preview dengan denah rumah yang terlihat misterius berjudul Teka-Teki Rumah Aneh karya Uketsu, yang bukunya bisa kamu beli di Shopee atau Tokopedia dengan harga hanya 63 ribuan saja. Boleh juga di toko offline semacam Gramedia. Selain preview unik tadi, ada informasi juga bahwa sang pengarang yaitu Uketsu, seorang youtuber yang sering memakai topeng sehingga tidak ada yang tahu wajah aslinya. Cerita berjudul asli Strange House ini semula diunggah ke Youtube (dari internet dahulu), kemudian dipublikasikan dalam bentuk novel. Kalau di Indonesia, kayak SimpleMan gitu ya? Dia mengetikkan kisah KKN di Desa Penari dalam medsos twitter, kemudian akhirnya diangkat ke layar lebar juga dalam bentuk buku. Buku novel Teka-Teki Rumah Aneh ini memiliki kover yang mewakili kesan misterius dan dari halaman awalnya saja ada denah rumah yang terkesan mencurigakan, terlebih di bagian kamar anak.
Karya Baru Uketsu Berjudul Teka-Teki Rumah Aneh
Novel Teka-Teki Rumah Aneh oleh Uketsu bercerita tentang tokoh “Aku” yang adalah seorang penulis lepas spesialis occult alias berhubungan dengan hal gaib, yang penasaran akan kebenaran dari denah rumah bekas di Tokyo yang tampak misterius dari kenalannya bernama Yanaoka. Lelaki itu berniat untuk membeli rumah tersebut namun karena mendapati ada yang aneh (ruangan misterius di lantai satu antara dapur dan ruang tamu) lantas ia meminta tolong si Aku untuk menganalisa denahnya.
Si Aku akhirnya mengirimkan pesan pada temannya yang seorang arsitek dan juga suka akan hal-hal supranatural bernama Kurihara untuk membantunya memperhatikan denah itu. Kurihara juga memiliki pendapat yang sama dengan si Aku, bahkan lebih detail lagi. Dia merasa heran akan pintu rangkap, bahkan tidak adanya jendela di kamar anak. Sementara di berbagai tempat dalam rumah memiliki banyak jendela. Tambah aneh lagi, kamar tidur utama tidak memiliki sekat dengan kamar ganti yang terlalu terbuka dan bisa dengan mudah terlihat dari dalam.
Si Aku kemudian menelepon Kurihara lagi karena mendapatkan pencerahan tentang ruangan kecil yang sepertinya sengaja dibuat di dapur, posisinya tepat melintang di pojok kanan bawah kamar anak dan pojok kiri atas kamar mandi. Jadi mungkin ada lorong penghubung rahasia di situ dari lantai dua ke lantai satu. Pada kamar mandi lantai satu bisa saja menjadi tempat eksekusi pembunuhan dan pelakunya mungkin anak kecil! Mayat dimutilasi sehingga bisa melewati lorong rahasia tersebut dan menyimpannya sementara di gudang. Dekat situ ada garasi jadi kemungkinan mudah untuk membawanya dengan mobil ke tempat jauh untuk dibuang. Trik tersebut memungkinkan terjadi dengan jendela yang terbuka lebar dan seolah tidak terjadi apa-apa di dalam sana karena adanya lorong rahasia itu.
Artikel Si Aku Memancing Seorang Perempuan Misterius
Yanaoka tidak meneruskan niatnya untuk membeli rumah aneh tersebut karena ada kejadian penemuan mayat termutilasi di dekat sana, yang bagian pergelangan tangan kirinya hilang. Padahal si Aku belum sempat cerita akan asumsinya yang liar dengan Kurihara pada Yanaoka. Si Aku yang masih merasa penasaran akhirnya merilis cerita mengenai rumah yang baru setahun dibangun itu, termasuk denahnya, namun tidak sampai mencantumkan nama lokasi dan tampilan luarnya, dengan harapan mungkin suatu saat akan mendapatkan petunjuk. Eh ternyata bener, ada yang mengirimkan e-mail padanya. Seorang perempuan yang mengaku bernama Miyae Yuzuki. Perempuan itu meminta untuk bertemu karena ingin menceritakan sesuatu yang dia ketahui tentang rumah tersebut.
Yuzuki kemudian memperkenalkan diri sebagai istri dari seseorang yang menghilang sejak tiga tahun lalu bernama Miyae Kyoichi. Perempuan itu hanyalah seorang karyawan kantoran di Prefektur Saitama yang akhirnya menemukan fakta bahwa beberapa bulan lalu mayat suaminya ditemukan di tengah gunung dengan kondisi pergelangan tangan kiri yang hilang, sama dengan kasus penemuan mayat pekan lalu. Selain itu Yuzuki kemudian menunjukkan denah rumah di Saitama, yang ia curigai sebagai rumah lama keluarga di Tokyo tersebut. Dia mencurigai suaminya terbunuh oleh keluarga itu karena ketika menghilang, Kyoichi mengatakan akan pergi ke rumah temannya. Ini ada hubungan dengan artikel si Aku yang menyebut keluarga itu membunuh tamunya.
Rumah di Saitama Mirip dengan yang Ada di Tokyo
Mencari bentuk rumah yang isinya seperti ciri-ciri dalam artikel, Yuzuki menemukan denah rumah tadi dari informasi properti. Sayang rumah aneh di Saitama telah ludes karena kebakaran. Nah, denah rumah Saitama ada sedikit kemiripan dengan yang ada di Tokyo, terlebih pada kamar tidur anak yang tanpa jendela dan berisikan toilet di dalamnya. Mereka juga hanya menempati rumah itu dalam waktu singkat, hanya dua tahun saja.
Si Aku kemudian menceritakan informasi yang ia dapat dari Yuzuki pada Kurihara. Lelaki itu memberi gambaran bahwa adanya ruangan berbentuk segitiga di rumah Saitama seperti sengaja mereka buat setelah selesai pembangunan. Ruang yang tersisa di sisinya mungkin memiliki pintu masuk ke ruang bawah tanah. Bisa jadi itu tempat sementara menyimpan mayat, tidak seperti rumah Tokyo. Karena itu mayat yang di Saitama tidak terpotong-potong (tanpa perlu melewati lorong), hanya bagian pergelangan kirinya saja.
Kebenaran Rumah di Tokyo dan Si Perempuan Misterius
Setelah menceritakan itu pada Yuzuki, perempuan itu meminta untuk bertemu dengan si Aku lagi. Sebelum pergi menemuinya, di pagi hari si Aku pergi ke rumah Tokyo. Ada tetangga dari rumah aneh tersebut yang menyapanya. Dari dia, si Aku mengetahui informasi bahwa keluarga yang mendiami rumah tersebut bernama Katabuchi. Keluarga itu pindah dari sana hanya dalam waktu sehari secara mendadak, tanpa mengatakan apapun pada tetangga. Putra keluarga Katabuchi masih kecil bernama Hiroto. Pada tiga bulan yang lalu, sebelum mereka pindah, suami si tetangga melihat ada sosok anak laki-laki seusia murid SD tingkat atas yang berdiri di depan jendela kamar Katabuchi. Namun si kepala keluarga membantah ada anak seperti itu di rumah mereka. Si Aku lantas mendapat pencerahan bahwa anak di keluarga itu berarti ada dua!
Bergegas si Aku menemui Kurihara dan menceritakan informasi teraktualnya. Mereka sampai pada kesimpulan rumah Tokyo dibangun untuk memenuhi kondisi membunuh orang namun bisa membesarkan anak pula. Selain itu Kurihara memberitahu dari investigasinya di banyak media, fakta bahwa Kyoichi tidak mempunyai istri. Jadi Yuzuki telah berbohong kepada mereka. Kurihara meminta si Aku untuk berhati-hati.
Ternyata perempuan itu adalah Katabuchi Yuzuki, yang mengakui sebagai adik dari Katabuchi Ayano sang pemilik rumah aneh. Dia sudah lama tak bertemu dengan kakaknya sejak masih umur sepuluh tahun. Sang kakak hanya beda dua tahun darinya. Keluarga seakan membenci kakaknya tersebut dan mereka tak pernah memberitahukan alasannya. Si kakak pindah dan tak pernah diketahui keberadaannya. Sampai tiga tahun lalu, di tahun 2016, sang kakak menghubunginya lagi melalui surat. Semula Ayano ada di Saitama (namun mereka tak pernah bertemu walau berada di prefektur yang sama). Setelahnya Ayano kembali menyurati dia dan memberitahu ia sudah pindah di Tokyo. Ayano juga belum lama dikaruniai anak laki-laki dan berharap akan bertemu dengan Yuzuki.
Kecelakaan Sebelum Ayano Pergi dari Rumah
Akhirnya Yuzuki diundang masuk ke rumah Ayano di Tokyo. Namun dia dilarang naik ke lantai atas. Pertemuan itu menjadi yang pertama sekaligus terakhir karena Ayano sudah tak pernah menghubunginya lagi. Dia kaget ketika rumah Tokyo itu dijual dan ia tak tahu Ayano pindah kemana. Ia kemudian membaca artikel dari si Aku dan bertekad untuk mendapatkan informasi berkaitan dengan rumah aneh tersebut. Dia jadi mencurigai kakaknya terlibat dalam penemuan mayat yang termutilasi baik di Saitama maupun Tokyo.
Si Aku meminta Yuzuki untuk mengingat apa ada kejadian aneh sebelum sang kakak pergi dari rumah semasa kecil. Selain itu si Aku mengajak Kurihara bersama-sama untuk berbincang dengan Yuzuki. Setelah mereka bertemu, Yuzuki menceritakan ada kecelakaan di rumah kakek-neneknya sebelum sang kakak menghilang. Yuzuki menunjukkan denah rumah itu, yang ia gambar sendiri menurut apa yang ia ingat. Keluarganya mendapati kondisi sang sepupu sudah tak bernyawa di depan altar sembahyang dan mereka menganggapnya sebagai kecelakaan karena kemungkinan dia jatuh karena memanjatnya. Padahal altar itu lebih tinggi dari badan sepupu Yuzuki tersebut. Inilah yang membuat Yuzuki masih merasa kejadian itu cukup aneh. Kurihara menganalisisnya dan menganggap insiden itu bukanlah kecelakaan, namun ada yang membunuh sang sepupu! Lebih gilanya lagi denah rumah sang kakek dan menyangkut peristiwa kecelakaan sang sepupu, memiliki benang merah dengan rumah Saitama dan Tokyo. Sama-sama punya ruang pembunuhan yang tersembunyi.
Ibu Yuzuki meminta untuk bertemu karena ada yang ingin ia bicarakan mengenai Ayano. Yuzuki meminta si Aku untuk menemaninya pergi ke Kumagaya. Sang ibu kemudian menceritakan silsilah ayah Yuzuki dengan kakek-neneknya dan mengungkap rahasia rumah tersebut. Ternyata berhubungan dengan kepergian Ayano! Apakah rahasia besar yang dijaga keluarga Katabuchi selama turun-temurun lintas generasi? Apakah mereka benarlah keluarga pembunuh?
Bacaan yang Cepat Terselesaikan dengan Misteri yang Pas
Novel Teka-Teki Rumah Aneh kuhabiskan hanya dalam waktu dua hari saja! Sangat fantastis kan? Aku membacanya hanya di malam hari saja. Bagaimana tidak cepat, halamannya memiliki banyak ilustrasi denah, font yang tidak bikin sakit mata (gede) dan pemilihan kata-katanya sangat ringan. Novel terjemahan yang tidak bikin mumet. Enak banget, serasa mengalir dan tahu-tahu sudah selesai. Sangat seru! Kovernya juga sederhana namun benar-benar merepresentasikan isi cerita mengenai rumah yang lantai atasnya ada sesuatu yang aneh. Dengan warna merah yang menonjol di jendelanya, pada bagian samping tertera aksara Jepang. Permukaan kovernya timbul dan ilustrasi rumahnya benar-benar terkesan misterius. Pembatasnya juga keren! Aku suka sekali, mudah menyematkannya ke kertas buku.
Cerita novel ini cukup segar. Dari denah, kita bisa berasumsi bahwa rumah tersebut memiliki sesuatu yang aneh. Terlebih tata letaknya dan fungsi ruangan. Menggunakan POV 1, namun dengan campuran narasi dan dialog. Bahkan ada cuplikan artikel surat kabar, artikel yang si Aku publikasikan dan juga surat dari salah seorang keluarga Katabuchi. Sedikit kacau memang untuk POV-nya. Terkesan main-main tapi serius, mungkin karena itu aku sangat have fun dalam membaca keseluruhan novel ini. Walau begitu, ada juga sudut pandang orang lain yang tidak dicetak dalam bentuk miring (ketika Yuzuki bercerita). Hanya pada bagian surat saja. Selain itu keunikan dari novel ini, pada bagian awal hingga akhir, kita tidak akan tahu siapa nama si Aku ini. Bahkan profesinya sebagai penulis tak diketahui, entah dia penulis media surat kabar, majalah atau online (mungkin blogger?). Bekerja sendiri atau dalam satu agensi.
Ending yang Memicu Banyak Pertanyaan
Banyak tell daripada show. Juga terasa penjelasan Aku dan Kurihara seakan langsung mengarahkan kita ke kejadian sebenarnya sehingga unsur kejutan menjadi berkurang. Novel thriller pada umumnya lebih sering “menunjukkan” sehingga ketegangan terbangun hingga akhir. Sementara di novel ini menjelang akhir terasa anti-klimaks karena sebelumnya dibombardir dengan informasi yang begitu mengejutkan. Ketika masuk bagian akhir, kita disuguhkan penjelasan apa yang terjadi. Ketegangannya berkurang. Andai saja, si tokoh terakhir ternyata psikopat atau apalah mungkin akan lebih seru XD
Masih di bagian akhir, novel ini belum menyajikan ending yang memuaskan. Ada beberapa pertanyaan yang terjawab, namun sayangnya malah membuka pertanyaan yang baru. Terasa seperti nonton film/drama yang endingnya membuka kemungkinan untuk adanya lanjutan (ke season 2 misalnya!). Sebenarnya khas film horor gitu, bisa lanjut bisa tidak.
Penokohan dalam Novel Teka-Teki Rumah Aneh
Dari segi karakter, kebanyakan tokohnya ‘sakit’. Apalagi memang novel, film atau drama Jepang sering absurd baik dari tingkah laku maupun motif karakter. Misalnya film Re/Member atau Zom 100: Bucket List of the Dead (yang last boss-nya zombie hiu hahaha). Paling gila lagi bisa ya ada unsur incest gitu! Apalagi percaya semudah itu sama seseorang dikirain dukun, yang dengan mudahnya menyuruh untuk memotong pergelangan tangan kiri. Memang rada gila. Namun unsur gore tersebut tidak membuatku jijik atau takut dalam membaca novel ini, karena unsur misterinya yang lebih menonjol.
Tokoh paling berpengaruh di novel ini yaitu Kurihara ketimbang si Aku. Kurihara seorang arsitek jadi dia bisa lebih mengetahui psikologi si pemilik rumah. Yuzuki juga memiliki andil dalam memecahkan misteri keluarganya, dengan cerdik berbohong untuk mengetahui kebenaran sang kakak. Banyak karakter di sini yang penting dan tidak sia-sia, walau memang di bab akhir bermunculan banyak informasi mengenai tokoh keluarga Katabuchi. Namun tidak membuatku bingung dan mudah memahami gambarannya. O iya, hubungan tokoh Ayano dan Yuzuki mengingatkanku pada Ai Haibara dan kakaknya- Akemi Miyano di Detektif Conan. Karakternya rada mirip, Ayano lebih lembut dan menyimpan banyak rahasia sementara Yuzuki tampak berani dalam mencari kebenaran. Mungkin Uketsu terinspirasi dengan karakter mereka ya? Hahaha.
Beberapa Hal Mengganjal dari Novel Teka-Teki Rumah Aneh
Novel teka-Teki Rumah Aneh memiliki beberapa hal yang sedikit mengganggu pikiranku sih (di luar pertanyaan-pertanyaan ending ya!) yaitu:
- Mayat siapa yang termutilasi secara keseluruhan di semak belukar dekat rumah Tokyo? (hal. 44). Sedangkan jasad Katabuchi dan Kiyotsugu ditemukan di tengah pegunungan (hal. 213). Apa ada mayat lain yang berhubungan dengan keluarga Katabuchi?
- Bagaimana rumah di Saitama bisa terbakar padahal sementara dalam status ‘dijual’? Apakah ada unsur kesengajaan agar isinya tak bisa terlihat oleh orang lain terlebih di area segitiga?
- Asumsi ada ruangan untuk mengelabui keluarga Katabuchi di rumah Tokyo (hal. 209) seperti terpatahkan dari asumsi Kurihara di hal. 80, yaitu menambah ruang akan menarik perhatian orang luar karena ada pekerja-pekerja bangunan yang masuk rumah. Bisa jadi ada suaranya pula kan? Tentu bising dan mudah terdengar hingga keluar. Lalu bagaimana cara Keita dan Ayano dapat membangun lorong rahasia untuk Toya tanpa sepengetahuan Kiyotsugu yang sering mengawasi mereka? Apa Kiyotsugu mungkin tahu namun sengaja tidak memberitahukan pada kakeknya Ayano, sama dengan perlakuan Keita pada si mayat?
- Di hal. 175, narasi menjelaskan Seikichi menikah muda pada usia 22 tahun, lalu kenapa pada hal. 183, ada informasi bahwa pada umur 20 tahun Seikichi sudah memiliki lima istri? Kalau memang dia menikah umur 20, masa Kaei selaku kepala keluarga tidak mengetahuinya?
- Bagaimana cara anak-anak Soichiro memancing tiga anak Seikichi selama beberapa tahun berturut-turut masuk dalam zashiki sehingga bisa terbunuh? Sedangkan hubungan antar keluarga telah terputus. Apa itu masuk bagian siasat dari Shizuko ataupun Seikichi yang memang berniat untuk mengurangi jumlah anak-anaknya sendiri?
Kesalahan Kata yang Nyaris Tidak Ada, Makna Cerita Novel yang Mendalam
Novel ini cukup baik memberikan huruf tebal untuk informasi yang penting dalam narasi atau dialog. Hanya saja ada beberapa istilah yang pengertiannya terletak di footnote, namun ada satu kata yang tidak tercantum artinya yaitu zashiki (hal. 182). Kalau aku cari di internet, pengertiannya adalah sebuah kamar atau kamar tamu. Hebatnya lagi, novel ini nyaris tidak memiliki typo, kecuali dalam foto berisi bagan dan cuplikan kalimat ini :
Penjelasan putra nomor dua yang meninggal, seharusnya dia nomor tiga (hal. 184). Juga rumah Saitama seharusnya Tokyo (hal. 103). Karena Ayano dan suami terburu-buru pergi dari rumahnya yang ada di Tokyo sampai tetangga kebingungan karena kepergian mendadak mereka.
Makna yang dapat kupetik dari novel Teka-Teki Rumah Aneh adalah agar kita lebih peka dengan keadaan sekitar, misalnya ketika mau membeli rumah bekas. Harus perhatikan pula denahnya. Jadi kalau beli barang harus analisa dulu kelayakannya. Selain itu, dalam kehidupan bermasyarakat sebaiknya mengetahui siapa saja tetangga kita, mungkin ada yang membutuhkan bantuan. Juga jangan mudah mempercayai orang walau bisa saja dia dapat “menerawang” kita karena kita takkan tahu maksud tujuan orang tersebut yang mungkin dapat membawa kehancuran dalam hidup. Apalagi kalau orang tersebut menyuruh hal-hal luar nalar, sebaiknya pakai logika kita sebelum berbuat.
Ada quote dari novel Teka-Teki Rumah Aneh karya Uketsu yang begitu relate dengan kita sebagai pecinta buku :
“Beginilah jadinya kalau menghabiskan sebagian besar gaji untuk membeli buku.” ~ Kurihara (hal. 68)
Rating versiku : 4/5