Sinopsis dan Review Film Tebusan Dosa (2024), Ketika Misteri dan Horor Bercampur dalam Kasus Hilangnya Seorang Anak Perempuan
Judul Film : Tebusan Dosa (2024);
Tgl Rilis : 17 Oktober 2024;
PH : Palari Films, Legacy Pictures, Showbox;
Genre/Rate : Horor, Misteri / 13+;
Negara Asal : Indonesia;
Waktu : 116 Menit;
Pemain : Happy Salma sebagai Wening, Putri Marino sebagai Tirta, Shogen sebagai Tetsuya, Bhisma Mulia sebagai Ragus, Haru Sandra sebagai Wicak, Keiko Ananta sebagai Nirmala, Laksmi Notokusumo sebagai Uti Yah, Bambang Gundhul sebagai Mbah Gowa, Eduward Manalu sebagai Suleiman, M. Dinu Imansyah sebagai Adang Kepala SAR
Ulasan Film Tebusan Dosa (2024), Berusaha Menghapus Kesalahan Masa Lalu Karena Kehilangan Putri
Halo gaes terlebih kamu yang pernah nonton Exhuma, mungkin akan tertarik untuk menonton film Tebusan Dosa (2024) yang masih tayang di bioskop saat ini. Berasal dari produser yang sama (Showbox) dan juga menggarap Kabut Berduri (Palari Films), sutradaranya adalah Yosep Anggi Noen yang menulis naskah pula bareng Alim Sudio. Film ini memiliki beberapa pemeran terkenal seperti Happy Salma dan Putri Marino (The Architecture of Love), plus ada aktor Jepang bernama Shogen (Deathnote Series). Film Tebusan Dosa (2024) berkisah tentang pencarian Wening akan putrinya, Nirmala yang hilang karena hanyut di sungai, namun untuk menemukannya mungkin diperlukan penebusan akan kesalahan-kesalahan di masa lalu. Wening dibantu Tirta, seorang podcaster dan Tetsuya, peneliti asal Jepang untuk menemukan Nirmala.
Film Tebusan Dosa dimulai dengan seorang wanita bernama Wening bersama ibu dan putrinya Nirmala, yang terburu-buru meninggalkan sang suami dan masuk ke dalam sebuah mobil bersama pria yang akhirnya menjadi suami keduanya. Berada di Jawa Tengah pada tahun 2022, hidup Wening tetaplah tidak mulus karena Suleiman banyak menipu orang dan malah mengajaknya untuk ritual pesugihan di sungai yang memiliki arus deras. Wening yang tidak tahan dengan kasarnya Suleiman akhirnya membiarkan sang suami tenggelam terbawa arus. Hari demi hari Wening berjalan dengan tenang, tidak ada lagi Suleiman yang merongrongnya. Walau memang sesekali ada penagih utangnya Suleiman yang meneriaki Wening.
Kecelakaan Tragis Merenggut Ibu dan Sang Putri Hanyut di Sungai
Demi memenuhi kebutuhan, Wening bekerja sebagai sopir mobil odong-odong, juga di binatu dan malamnya sebagai live streamer bidang kecantikan. Uti Yah, ibunya bekerja mengurus rumah dari seorang peneliti Jepang bernama Tetsuya. Nirmala juga sering Uti Yah bawa karena tidak ada yang menjaga di rumah. Putri Wening itu menyebut Tetsuya sebagai orang baik, bahkan mengajarkan cara melipat bangau kertas. Suatu hari ketika Wening menjemput, Nirmala menangis sambil meringis kesakitan dan Uti Yah memintanya untuk segera bergegas pergi. Wening yang panik karena keadaan berhujan pula, memilih jalan tercepat yang justru licin dan gelap. Mereka kecelakaan, Uti Yah meninggal di tempat dan Nirmala diduga hanyut terjatuh ke sungai dekat situ.

Sepuluh hari pencarian polisi kemudian tim SAR di sungai itu, tetap Nirmala tidak bisa ditemukan. Selama itu, ketika sedang live, Wening meminta penonton untuk mendoakan agar Nirmala bisa muncul. Dia juga pergi ke tempat fotokopi untuk memperbanyak selebaran ucapan doa dan membagi makanan kotak kepada para tetangga dalam rangka peringatan meninggal Uti Yah. Di lain tempat, ada seorang pelatih renang asal Jakarta bernama Tirta yang juga seorang podcaster misteri. Tirta yang pergi ke tempat fotokopi untuk keperluan tempat kerjanya, mendapat info bahwa anak di dokumen yang dia bawa saat itu sementara hilang. Si tukang fotokopi menceritakan kisah anak malang berumur 11 tahun itu dengan ibunya yang bernama Wening. Teman Tirta, Ragus mengenal Wening yang merupakan warga desa itu. Suaminya Suleiman terkenal penipu dan ngutang sana-sini, hidup Wening agak tragis. Manalagi dia kecelakaan, ibunya meninggal dan anaknya hilang. Ragus menyarankan Tirta untuk mengundang Wening di podcast-nya.

Tetsuya dan Tirta Memberikan Bantuan untuk Wening
Wening tidak bisa bekerja dengan baik karena kepikiran Nirmala terus, apalagi tim SAR sudah menghentikan pencarian. Beberapa kali membuat kesalahan dalam pekerjaan, hingga Wening disuruh beristirahat. Dia akhirnya meminta pekerjaan pada Tetsuya untuk menggantikan Uti Yah yang telah meninggal. Jeda beberapa menit, Tetsuya mengejar Wening dan memperbolehkannya untuk bekerja namun ada ruangan pribadinya yang tak boleh dia masuki. Tetsuya juga memiliki anak perempuan di Jepang, mantan istri yang menjaganya. Lelaki itu memberikan kata-kata penghiburan pada Wening bahwa ikatan batin ibu dan anak sangat kuat. Di Jepang ada kepercayaan bahwa 1000 bangau kertas memberikan tanda harapan yang akan terkabul.
Tirta datang memperkenalkan diri pada Wening diantarkan Ragus. Wening mengiyakan untuk menjadi tamu podcast Tirta tapi dengan syarat agar dia mau membantu membuatkan 1000 bangau kertas. Tirta langsung setuju, sementara Ragus pergi meninggalkan mereka. Wening mulai mengalami gangguan-gangguan mistis yang sepertinya berasal dari sang ibu. Beberapa kali Uti Yah ‘mengganggu’-nya ketika live, juga saat membuat bangau kertas bersama Tirta. Uti Yah selalu menyerukan ‘kamu yakin, Ning?’.

Dosa Masa Lalu yang Perlu Wening Tebus untuk Menemukan Nirmala
Sebelumnya Tirta yang mengintip rumah Wening ketika wanita itu tak ada di rumah, juga terkena gangguan dari Uti Yah. Bangau kertas selesai, Tirta membantu Wening untuk menyebarkannya di sungai. Sesuai janji, Wening muncul di podcast-nya Tirta. Gadis itu juga menceritakan bahwa dia kabur dari Jakarta karena mengalami cedera dan batal menjadi atlet. Hubungan mereka menjadi dekat, Tirta sampai curhat ke Ragus bahwa Wening merasa Nirmala masih hidup. Ragus kemudian memberikan saran agar mereka pergi berkonsultasi pada orang pintar alias dukun. Tirta sempat ragu, namun Ragus berhasil meyakinkannya.
Wening akhirnya pergi menemui Mbah Gowa- kenalan dukun Ragus. Tirta dan Ragus menunggu agak jauh dari mereka. Dengan cekatan, Tirta berusaha mengambil dokumentasi pertemuan Wening itu untuk melengkapi kisah podcast-nya agar mendapat kepercayaan para pendengar. Sementara Wening mendapat wejangan bahwa anaknya tertahan suatu kuasa yang kuat, untuk melepasnya wanita itu harus menebus dosa di masa lalu. Wening akhirnya pergi ke daerah di mana mantan suaminya tinggal dengan menaiki bus. Tirta ikut menemaninya tiba-tiba, tanpa memberitahu sebelumnya. Rupanya masa lalu Wening amat kelam, dia pergi dari mantan suaminya yang suka balap motor liar. Lelaki itu berusaha menahan Wening, namun akhirnya malah tersambar botol minyak dan tak sengaja membakar dirinya sendiri. Kisah itu sampai masuk ke koran, Wening mengetahuinya tapi tidak ingin kembali. Lelaki itu sudah beberapa kali berniat untuk bunuh diri, kondisi fisiknya memang terlihat mengenaskan dengan luka bakar di sekujur tubuh dari wajah hingga kaki.

Ritual Penebusan Dosa oleh Mbah Gowa
Wening berhasil menemui sang mantan suami lalu meminta maaf. Dari jendela, Tirta mengintip sambil merekam pertemuan mereka. Lelaki itu berbisik bahwa jika mau dimaafkan, Wening harus membunuhnya lebih dulu. Ketika Wening mau membekapnya dengan bantal, secara tiba-tiba lelaki itu bertingkah aneh sampai akhirnya meninggal sendiri sambil berdarah-darah. Tirta menyadari Wening begitu ingin menemukan Nirmala, sehingga ia tidak ingin mengambil dokumentasi lagi. Dia juga cerita ke Ragus soal itu. Wening lagi-lagi mengalami gangguan hantu dan berlari ke rumah Tetsuya untuk meminta bantuan agar bisa menginap di sana. Tetsuya memberikan tempat di bagian belakang, sementara sosok Nirmala di luar menepuk-nepuk pintu kacanya membuat Wening menutup telinga. Wanita itu merasa ketakutan karena berpikir telah berhalusinasi. Dia sempat bertanya tadi pada Tetsuya apakah dia takut hantu, yang lelaki itu jawab ‘tidak’ dan menambahkan perkataan lain menyoal putrinya yang ada di Jepang serta semut yang menggerogoti tanaman hiasnya.
Hingga kemudian ada penemuan mayat di tepi sungai. Tirta memberitahukannya pada Wening yang segera pergi untuk melihat. Ragus juga meminta Wening kesana karena Mbah Gowa menyuruhnya. Dukun itu menyatakan bahwa dosa Wening belum sepenuhnya ditebus. Dia memberi isyarat bahwa mayat yang ditemukan pastilah Wening kenal, tak lain adalah Suleiman. Mbah Gowa menawarkan untuk melakukan ritual penebusan dosa untuk melepas kuasa Suleiman yang ‘menahan’ Nirmala.
Arwah Uti Yah Sering Datang, Tetsuya Bersikap Mencurigakan?
Tirta yang menemui Wening di rumah Tetsuya malah “dijauhkan” oleh lelaki itu. Tetsuya menceritakan bahwa Tirta adalah guru les renang dari Nirmala. Selain itu ada masalah lain yang membuat Wening mengusir Tirta agar tidak menemuinya lagi. Dia merasa Tirta tidak jujur kepadanya. Dengan uang pinjaman Tetsuya, juga bantuan lelaki itu mengantarkan Wening melihat ritual dari jauh. Ritual hanya bisa dilakukan oleh kaum laki-laki, perempuan tak bisa masuk termasuk Tirta yang ingin melihat juga. Wening pulang sambil menunggu.
Mbah Gowa dan Ragus datang memberikan baju merah dan jepitan burung Nirmala. Dengan sesal, Mbah Gowa menyatakan bahwa Wening terlambat menebus dosanya sehingga Nirmala tidak akan bisa ketemu. Wening sangat sedih dan mau bunuh diri, sekali lagi Uti Yah bahkan sang mantan suami menunjukkan diri. Dia mendapat pencerahan ketika melihat jepit rambut Nirmala yang tiba-tiba ada di tangannya, padahal sebelumnya itu adalah pecahan keramik. Wening pernah melihat jepit rambut itu di foto anaknya Tetsuya, bahkan bajunya juga, sehingga dia pergi menemui lelaki itu.
Tirta memergoki Mbah Gowa, bahkan Ragus dan memarahi mereka karena menipu Wening. Gadis itu berdiam diri dalam air sambil berpikir, juga mendapatkan pencerahan dengan Tetsuya yang dulunya membawa Nirmala di tempat lesnya. Nirmala yang mengenakan jepit rambut mirip dengan anak Tetsuya di foto. Tirta mencari Wening di rumahnya yang terkunci, sampai dapat gangguan hantu pula. Tak pantang menyerah, Tirta akhirnya pergi ke rumah Tetsuya. Apakah Nirmala benar-benar hilang? Apa mungkin Tetsuya mengetahui sesuatu mengenai Nirmala? Kenapa di malam nahas terjadinya kecelakaan motor, Nirmala tampak kesakitan? Apa ada hubungan dengan seruan arwah Uti Yah selama ini?
Film Tebusan Dosa Unik Karena Memiliki Unsur Misteri dan Horor
Film Tebusan Dosa (2024) memiliki premis yang menarik dengan unsur misteri berbalut horor. Feel-nya terasa seperti nonton film Kabut Berduri. Bagaimana investigasi hilangnya Nirmala sudah menarik, namun sayang unsur horor terasa seperti tempelan saja. Munculnya sosok hantu hanya untuk menakuti penonton, malah tokoh Wening seringkali tak sadar dan seakan kemunculan ‘mereka’ hanya seperti halusinasi atau manifestasi keresahannya saja. Tanpa kemunculan ‘mereka’ pun sebenarnya tidak akan mempengaruhi cerita. Kecuali mungkin jika sosok Uti Yah mengganggu si pelaku, atau memberikan petunjuk langsung. Atau apa memang dia ‘membunuh’ si mantan suami Wening? Entahlah kenapa bisa. Bagaimana bagian akhir juga rada membagongkan, Wening kemasukan untuk menakuti pelaku? Film ini seperti ragu untuk melangkah, menciptakan teror hanya seperti mau memuaskan penonton mayoritas pecinta horor jumpscare.
Plot cerita perlahan bergerak namun di beberapa bagian terasa seperti lompat-lompat. Di pertengahan kita akan mengetahui kejadian apa yang Wening duga sebagai dosa besarnya. Lalu Tirta yang mengenali Nirmala dengan kejadian apa. Terasa terjahit tidak rapi. Selain itu, plot twist-nya mudah tertebak sejak babak pertengahan di mana ada sesuatu yang tersorot dalam ruangan rahasia Tetsuya. Lelaki itu tampak misterius dan aneh sendiri, sehingga kita pasti akan mencurigainya. Namun aku merasa karakter Mbah Gowa justru mampu memberikan kejutan daripada Tetsuya. Aku suka Mbah Gowa di sini sebagai dukun yang berbeda dari penggambaran sinematik Indonesia pada umumnya yang biasanya berpakaian hitam bahkan suka menyembur pasiennya hahaha. Mbah Gowa berpakaian seperti orang biasa juga beternak, bahkan ketika melakukan ritual dia menggunakan baju berwarna putih.
Akting Pemain Sangat Bagus, Penokohan yang Sedikit Kurang Jelas Latar Pekerjaannya
Dari aspek penokohan sudah cukup kuat, namun background pekerjaan beberapa pemeran terasa belum jelas. Aku merasa para pemeran seperti tidak berakting, karakter mereka sangat realistis dan bisa saja ada di sekitar kita. Sosok Wening yang tidak berdaya dan akhirnya kabur dari suami pertama, lalu menikah lagi dengan harapan mendapat hidup yang lebih baik. Suami kedua yang perlakuannya jahat dan membuat Wening menyerah. Memilih jalan yang salah agar bisa cepat sampai, namun membahayakan. Kehilangan anak membuat Wening terbata-bata menjalani hidup. Ada sosok Tirta yang seorang pelatih renang, juga nyambi sebagai podcaster. Akan menarik sebenarnya diceritakan kenapa Tirta memilih profesi sampingan itu, apa mungkin karena dia ingin menyembuhkan kekecewaannya karena gagal menjadi atlet? Juga kenapa Wening menjadi live streamer kecantikan padahal selalu ambil video di malam hari dengan penerangan tidak terlalu baik apalagi buat menyorot wajah sendu gitu?
Akting para pemain terutama Happy Salma dan Putri Marino, Shogen bahkan Bambang Gundhul sangatlah apik. Happy mampu membawakan tokoh Wening dengan baik, Putri juga yang debut horor di film ini berperan dengan bagus. Ekspresi ketakutannya dapat! Dia juga mengisap rokok, totalitas sekali namun entah kenapa rate film ini di bioskop 13+, lebih baik 17 ga sih? Bambang Gundhul juga terlihat sangat meyakinkan dalam melakukan ritual (pakai baju panjang putih dengan lonceng-lonceng), mirip Kim Go Eun di film Exhuma. Sinematografi di daerah kurang penerangan juga mirip dengan film tersebut yang memiliki tone hijau kehitaman, begitu pula posternya. Film ini mampu menangkap angle yang lebar, beberapa adegannya tampak indah seperti di sungai, daerah kolam tempat kerja Tirta dan ladang beternaknya Mbah Gowa. Scoring-nya lumayan, terlebih di adegan ritual, namun ketika ada penampakan agak terasa ribut.

Kekurangan dari Film Tebusan Dosa (2024)
Ada beberapa hal yang terasa kurang sreg selain endingnya, juga aspek horor yang mungkin kalau tak ada akan lebih baik, ataupun plot twist-nya yang bisa cepat ketahuan akan mengarah kemana. Bahasa baku yang beberapa kali Wening ucapkan menurutku bagus, tapi ada kalanya percakapan dia dengan Tetsuya terasa janggal. Wening kadang bisa mengerti bahasa Inggris juga Jepang yang Tetsuya utarakan. Namun berikutnya Tetsuya harus pakai penerjemah digital agar Wening paham. Selain itu, pada adegan percakapan tukang fotokopi dengan Tirta, di mana si tukang memberitahukan Nirmala berusia 11 tahun seperti sedang membacakan berita.
O iya, ada juga artikel internet yang Tirta baca tentang Tetsuya dalam bahasa Jepang. Akan lebih bagus ada terjemahan Indonesianya agar penonton dapat mengerti isi dari artikel tersebut. Rasanya kurang, kita tahu hanya lewat kata-katanya Tirta saja. Tambah lagi ada kepala SAR yang tiba-tiba melamar Wening, padahal dari awal kesannya dia kurang peduli dengan wanita itu. Gaya bicaranya itu loh, tidak membujuk dengan baik atau tampak mengasihani Wening yang kehilangan anak. Aku juga heran kenapa tidak ada penonton Wening yang mengomentari kejadian supranatural terjadi pas ketika dia sedang live? Padahal ada adegan Wening lagi memperbaiki posisi gorden, HP-nya gerak sendiri gitu masa tidak ada yang menyadari?
Makna Mendalam dari Film Tebusan Dosa
Dari film Tebusan Dosa (2024) kita dapat menemukan makna kasih sayang seorang ibu yang rela melakukan apa saja demi keselamatan anaknya. Selain itu, belajar untuk bersimpati pada orang lain yang terkena musibah, bukannya membuat konten dari mereka atau sampai menipu untuk memperoleh keuntungan pribadi. Serta harus berhati-hati atau waspada pada orang lain, apalagi orang asing yang banyak memberikan sesuatu dan bertingkah terlalu baik karena bisa saja mereka mau menutupi suatu hal. Juga perlu mengawasi anak bergaul dengan siapa dan bertanya apa saja kegiatannya sebagai bentuk pencegahan dari hal-hal tak baik. Bagi kamu yang suka genre misteri namun ada pula horornya dengan alur lamban, film Tebusan Dosa sangat rekomen untuk ditonton. Ayo nonton di bioskop selagi masih ada 😀
Rating versiku : 3/5
Trailer film Tebusan Dosa (2024) berikut ini :