Sinopsis dan Review Film The Floor Plan (2024), Adaptasi dari Novel Teka Teki Rumah Aneh
Judul Film : The Floor Plan (2024) ~ A Strange House; Henna Ie (変な家);
Tgl Rilis : 15 Maret 2024;
PH : Kyodo Television, Toho Studios;
Genre/Rate : Thriller, Misteri, Horor / 15+;
Negara Asal : Jepang;
Waktu : 110 Menit;
Pemain : Mamiya Shotaro sebagai Amemiya/ “Ameotoko”, Sato Jiro sebagai Kurihara, Kawaei Rina sebagai Miyae Yuzuki, Osada Seiya sebagai Katabuchi Keita, DJ Matsunaga sebagai Yanaoka, Takimoto Miori sebagai Katabuchi Ayano, Negishi Toshie sebagai Katabuchi Fumino, Takashima Masanobu sebagai Morigaki Kiyotsugu, Saito Yuki sebagai Matsuoka Yoshie, Ishizaka Koji sebagai Katabuchi Shigeharu
Ulasan Film The Floor Plan (2024), Denah Rumah Aneh yang Mengarah Pada Silsilah Keluarga yang Terkutuk
Halo kali ini aku mau mengulas atau me-review film The Floor Plan atau A Strange House (2024) dari Jepang, adaptasi novel terjemahan GPU yaitu Teka Teki Rumah Aneh karya Uketsu yang pernah kuulas di sini. Sutradara film ini adalah Ishikawa Junichi, sementara penulis naskahnya Ushio Kentaro. Film ini memiliki beberapa pemeran seperti Mamiya Shotaro (terakhir kulihat dia main di dorama Pending Train), Sato Jiro, Kawaei Rina, Osada Seiya dan Takimoto Miori (pemeran utama adaptasi dari drakor You are My Destiny). Film The Floor Plan (2024) berkisah tentang seorang streamer misteri yang menemukan denah rumah aneh berujung pada terungkapnya ritual sebuah keluarga.
The Floor Plan (2024) bermula dengan Amemiya atau nama samaran di platform streaming bergenre misterinya yaitu Ameotoko, yang mendapatkan respon negatif dari para followers. Walau tampilannya misterius lengkap dengan topeng ala Scream, cerita horor yang Amemiya bawakan terasa tidak menarik lagi. Bahkan temannya (atau manajer-nya ya?), Yanaoka juga berpendapat demikian dan meminta dia mencari ide yang lebih fresh. Si Yanaoka kemudian curhat tentang dia dan istrinya yang mau membeli sebuah rumah bekas dengan dua lantai dekat stasiun. Bangunannya juga masih tergolong baru karena baru setahun jadi. Namun sang istri merasa ada yang aneh dengan denahnya. Yanaoka kemudian menunjukkan apa yang aneh dari denah itu kepada Amemiya, pada beberapa tempat kosong termasuk di antara dapur dan ruang tamu. Lelaki itu juga memberi saran agar Amemiya menanyakan denah itu kepada Kurihara yang seorang arsitek.
Video Amemiya Viral Karena Denah Rumah yang Aneh
Seperti dugaan istri Yanaoka, Kurihara juga menjawab kalau denah itu aneh karena tampak seperti sel penjara yang sengaja dibuat. Amemiya melihat-lihat rumah tersebut dari luar dan mendapati seorang gadis muda juga menatap lama ke arah yang sama. Di rumah, Amemiya mempelajari kondisi denah dan menyadari ada keanehan lain. Dia segera pergi mengunjungi Kurihara di rumahnya yang penuh dengan laci-laci buku bertemakan arsitek dan misteri. Amemiya menimpa denah dua lantai yang ia punya, memberi gambaran ada sesuatu di sana kepada Kurihara. Dengan penuh semangat Kurihara menceritakan analisisnya bahwa kemungkinan rumah itu dirancang untuk melakukan pembunuhan. Apalagi ada telepon dari Yanaoka yang memberitahu bahwa mereka tidak jadi mengambil rumah tersebut karena berita yang tersebar. Ketika Amemiya mencarinya di internet, terlihat berita penemuan mayat termutilasi di area hutan dekat si rumah aneh. Pergelangan tangan kirinya tidak ada!
Sebenarnya Amemiya mengajak Kurihara untuk menyelidiki lebih lanjut, namun temannya itu tidak mau. Merasa kasus ini mungkin dapat mendongkrak popularitas akun streamer-nya, Amemiya akhirnya mengunggah cerita tentang denah juga keadaan tampak luar rumah itu yang disensor wilayah sekitarnya. Jadi penonton tidak akan tahu letak persisnya di mana. Sesuai perkiraan, videonya viral karena caption ‘rancangan rumah untuk membunuh dan ada penemuan mayat misterius di hutan dekat tempat itu’. Bahkan seseorang mengirimkan pesan meminta untuk bertemu karena mengetahui sesuatu tentang rumah itu.
Miyae Yuzuki Meminta Bantuan Amemiya
Ternyata pengirim pesannya adalah si gadis muda yang Amemiya lihat di sekitar rumah aneh. Dia memperkenalkan diri sebagai Miyae Yuzuki. Amemiya meminta keterangannya secara live streaming namun tetap menyensor wajah Yuzuki. Gadis itu terpancing dengan narasi Amemiya bahwa rumah itu kemungkinan menjerat tamu-tamunya dan melakukan pembunuhan di dalam kemudian memotong pergelangan tangan kirinya. Yuzuki mencari sang suami, Miyae Kyoichi yang hilang dua tahun lalu dan ternyata ditemukan telah menjadi mayat di tengah gunung dekat rumah Saitama. Tangan kirinya pun hilang. Jadi dia ingin menemukan si pelaku yang kemungkinan berkaitan dengan rumah aneh pada konten video Amemiya. Yuzuki telah pergi mencari ke beberapa agen properti, berharap mungkin saja ada rumah aneh seperti yang ada di Tokyo, kemudian mendapati ada rumah berdenah aneh di Saitama lalu memberikannya pada Amemiya.
Kurihara kemudian menganalisa rumah aneh di Tokyo maupun Saitama, meyakini pemiliknya adalah orang yang sama. Amemiya kemudian diserang seseorang bertopeng wajah mengerikan ketika Yanaoka belum lama keluar dari rumahnya. Untunglah Kurihara mendatanginya, merasa ada yang tak beres ketika melihat Yanaoka yang terduduk di luar pintu. Rupanya Yanaoka pingsan dengan mata membelalak, putihnya sampai kelihatan semua. Sebelum pulang setelah siuman, Yanaoka menyarankan Amemiya untuk berhenti menyelidiki kasus ini karena berbahaya.
Rumah di Tokyo yang Kelam Beserta Penghuninya yang Misterius
Amemiya dan Yuzuki pergi mencari petunjuk ke rumah yang ada di Tokyo dan menemukan bercak-bercak darah mengering beserta bekas cakaran di lantai. Bukan hanya itu, mereka berhasil menggeser sebuah lemari kecil dan menemukan ada lubang besar di bawahnya persis analisanya Kurihara. Kebetulan si Kurihara meneleponnya dan mengatakan kalau dia telah menyelidiki si Yuzuki yang ternyata tidak ada hubungan sama sekali dengan Kyoichi karena lelaki itu tidak beristri! Yuzuki pun bersikap aneh dan terlihat menyeramkan, membuat Amemiya berlari ketakutan keluar rumah. Kebetulan ada wanita yang tinggal di dekat situ menghampirinya. Wanita itu menceritakan pada tengah malam sebelum kepergian keluarga Katabuchi, ada bayangan hitam berambut panjang yang melintas di dalam kamar teratas, terlihat dari jendelanya. Wanita itu bahkan sempat memotret si bayangan, merasa sosok itu agak pendek dan beranggapan bahwa mungkin dia adalah anak dari kerabat mereka. Tetapi tidak ada yang melihat ada anak keluar dari rumah itu.
Amemiya kemudian menginterogasi Yuzuki yang datang ke rumahnya. Gadis itu memberitahu nama aslinya yaitu Katabuchi Yuzuki. Amemiya menunjukkan foto seorang wanita dan bayi dalam gendongan beserta sang suami, Yuzuki membenarkan bahwa pemilik rumah aneh itu adalah mereka. Si wanita adalah kakaknya – Ayano beserta suaminya, Keita. Yuzuki kemudian menceritakan ketika dia SMP, ayahnya yang pegawai kantoran meninggal karena kecelakaan. Ayano menghilang dan sang ibu bahkan tidak mencarinya, malah mengatakan pada Yuzuki bahwa kakaknya itu bukan putrinya lagi. Ada seorang paman dari keluarga Katabuchi, Kiyotsugu yang mulai rutin datang seolah mengawasi mereka berdua di rumah.
Wajah Lain di Rumah Aneh Tokyo
Enam bulan lalu, Ayano memberi pesan untuk bertemu. Dia bersama Keita membawa anak mereka Hiroto yang akan berusia dua tahun. Ayano mau bicara banyak tetapi ada mobil hitam yang mengawasi mereka dari jauh sehingga kakaknya itu segera pergi dan tak bisa terhubung lagi. Sebelum pergi Ayano sempat memberikan secarik kertas di genggaman tangan Yuzuki, alamat kedua rumahnya di Saitama dan Tokyo. Ayano dan Keita sempat tinggal di rumah utama Katabuchi setelah menikah, lalu pindah ke rumah di Saitama empat tahun lalu. Kemudian pindah lagi ke rumah yang ada di Tokyo.
Bersama Yuzuki, Amemiya membuka foto dari tetangga si rumah aneh dan mempercerah gambarnya hingga terlihat sosok bertopeng mengerikan. Topeng wajah itu mirip dengan seseorang yang menyerang Amemiya lalu. Mereka kemudian mendatangi Kurihara di tempat kerjanya lalu menunjukkan foto tersebut. Kurihara merasa ada anak laki-laki usia SD yang juga tinggal di sana, menganalisis bahwa rumah Saitama ada kamar yang tampak dibangun dengan pencahayaan bagus. Mungkin karena si Hiroto baru lahir dan ada tempat yang tersembunyi untuk si anak satu lagi. Kebetulan ada dua mayat ditemukan di dekat dua rumah tadi, bisa saja itu semua ulah keluarga Ayano.
Ibu Katabuchi yang Mencurigakan
Yuzuki kemudian menceritakan lagi bahwa ketika kecil dia beberapa kali menginap di rumah utama Katabuchi yang tampak menyeramkan. Dia memberi petunjuk denahnya lalu Kurihara menganalisanya lagi. Tampak denah dengan lorong yang langsung menyambut pintu utama, dengan ujungnya ada altar Buddha besar. Empat kamar samping kanan tidak memiliki jendela. Yuzuki menyarankan untuk bertemu ibunya karena di awal pernikahan mereka juga tinggal di sana. Bisa saja sang ibu tahu sesuatu.
Mereka bertiga mendatangi ibu Yuzuki yang bekerja sebagai sukarelawan yang membantu para tunawisma. Si ibu tidak mau cerita banyak, jadi Yuzuki mengancam akan menanyakan tentang Ayano di rumah utama. Akhirnya wanita itu menyodorkan sebuah buku harian milik suaminya yang penuh coretan-coretan tidak jelas. Dia memberitahu bahwa ayah Yuzuki dan Ayano bukanlah tewas karena kecelakaan, namun jadi gila karena rumah utama. Jadi dia minta agar Yuzuki melupakan Ayano dan rumah utama yang terkutuk itu. Namun Yuzuki tetap nekad mau pergi kesana bareng Amemiya. Sementara Kurihara tidak pergi bersama mereka namun kembali ke rumah ibunya Yuzuki. Dia berlagak ada barang yang ketinggalan dan menerobos masuk, menemukan topeng wajah menyeramkan dengan suntik juga botol zat halusinogen. Kurihara mengintimidasi wanita itu, mempertanyakan ada apa dengan rumah utama sampai dia nekad menyerang Amemiya lalu dan kali ini juga melarang Yuzuki pergi kesana.
Rumah Utama Katabuchi Lebih Suram dan Menyedihkan
Amemiya merekam awal mereka masuk ke dalam rumah utama yang tampak sepi. Di area empat kamar, menurut Yuzuki dulu ada rumor orang menghilang tanpa bekas di rumah tersebut. Kemudian Ayano muncul dan membawa mereka bertemu dengan tetua Katabuchi, seorang kakek-nenek, Kiyotsugu juga Keita di sana. Yuzuki bertanya tentang Hiroto, namun Ayano tampak mempertanyakan seolah tidak pernah punya anak, juga dia mengatakan bahwa dirinya selalu tinggal di rumah utama. Ketika Yuzuki terbangun dari tidur, ada Kurihara bersama mereka di kamar.
Kurihara bercerita tentang sejarah keluarga Katabuchi yang kelam dari apa yang didengarnya pada ibu Yuzuki. Dulunya kepala keluarga Katabuchi memiliki pelayan yang dijadikan selir bernama Takama Ushio. Gadis itu kemudian mengandung, namun sang istri resmi marah dan menyiksanya hingga keguguran. Ushio yang mengalami gangguan psikis kemudian memotong pergelangan tangan kirinya sendiri hingga meninggal. Anak yang lahir dari istri resmi kemudian tidak memiliki pergelangan tangan kiri, kerabat mereka juga mati satu demi satu.
Kutukan Ushio dan Ritual Persembahan Tangan Kiri
Dengan kesialan yang menurut mereka adalah kutukan dari Ushio, si kepala keluarga memanggil paranormal yang meminta mereka untuk mengadakan ritual persembahan tangan kiri. Calon pembunuh adalah anak laki-laki dari keluarga yang sejak kecil tidak boleh terpapar sinar matahari. Ketika berusia 10 tahun dia harus membunuh dan memotong tangan kiri manusia, lalu mempersembahkannya pada roh Ushio selama tiga tahun. Amemiya bisa saja dalam bahaya, begitupula Ayano. Yuzuki perlu mencari keberadaan Ayano. Kurihara merasa ada jalur pembunuhan juga di rumah ini seperti yang ada di Tokyo dan Saitama. Mereka menelusuri altar patung Buddha dan menemukan pintu yang bisa tergeser. Memasuki lubang besar itu, mereka berjalan hingga menemukan altar dengan foto Ushio di sana. Ada beberapa tangan membusuk di area itu, juga ada anak bertopeng wajah menyeramkan yang terkurung di dekatnya. Tiba-tiba Amemiya diserang dan ketika bangun dirinya sudah dikurung bersama Keita, Ayano, Kurihara dan Yuzuki.
Keita menceritakan pertemuan pertamanya dengan Ayano semasa duduk di bangku kelas 3 SMP. Dia yang adalah murid pindahan menjadi pacar Ayano, namun gadis itu entah kenapa tidak bisa ditemui di luar sekolah. Lalu Ayano bercerita mengenai ritual tangan kiri ketika mereka hampir lulus namun Keita yang tidak ingin putus tetap saja menikahinya. Ketika pergi ke rumah utama, mereka mendapati Toya yang masih bayi dan berniat untuk merawatnya, berusaha untuk menghindarkannya dari takdir kejam sebagai pembunuh. Mereka pindah ke Saitama sambil membawa Toya dengan syarat masih memberikan persembahan tangan kiri. Namun akhirnya mereka dibawa kembali ke rumah utama, Hiroto direbut dan mereka dibius serta dicuci otak. Ayano dan Keita juga menceritakan kalau mereka tidak membunuh selama berada di dua rumah tadi, lubang yang ada di denah itu sebenarnya tempat untuk menyembunyikan Toya agar tidak dibawa ke rumah utama.
Amemiya Hampir Menjadi Korban Keganasan Klan Katabuchi
Para kerabat Katabuchi datang dengan memakai topeng wajah menyeramkan beserta obor-obor panjang. Mereka menahan Amemiya dan menyuruh Toya untuk menebas tangan kirinya. Kurihara yang sempat melawan ditikam bagian kakinya hingga tersungkur. Dengan teriakan-teriakan yang menyuruh Toya untuk tidak melakukannya, situasi menjadi tegang dan pihak Amemiya berhasil kabur. Kebakaran terjadi di altarnya Ushio dan membuat banyak orang di situ terpencar-pencar. Keita berusaha menahan serangan Kiyotsugu, menyuruh Ayano dan yang lain untuk pergi keluar rumah. Hampir lolos, si Kiyotsugu mencegah mereka dan berusaha menyerang Amemiya lagi. Kiyotsugu juga menjelek-jelekkan keluarga itu dengan segala ritual mereka, sementara dia sendiri lebih suka pada uang yang akan didapat. Mungkin karena itu, kepala Katabuchi yang datang malah menghabisinya dengan kapak kemudian menebas tangan kirinya pula, lalu pergi meninggalkan Ayano dkk.
Mereka kabur ke dalam hutan dan ibu Yuzuki datang menjemput mereka. Dari jauh terlihat rumah utama yang terbakar dengan asap membubung tinggi. Kebakaran itu masuk dalam berita dan ditemukan banyak mayat di sana, salah satunya kepala keluarga Katabuchi beserta istri dan Kiyotsugu. Mayat Keita tidak ada dan keberadaannya tidak dapat dilacak. Amemiya kemudian pergi ke rumah ibu Yuzuki untuk merekam pengakuan Ayano sebagai konten videonya.
Ending yang Makin Membuat Kita Penasaran!
Ayano menceritakan kejadian 4 tahun lalu di rumah Saitama, dia memang bertetangga dengan Kyoichi dan ada janji untuk bertemu. Ketika dia dan Keita berkunjung ke rumahnya, mereka menemukan Kyoichi sudah tergeletak tak bernyawa karena serangan jantung dengan obat-obatan berserakan di lantai. Mereka lantas memotong tangan kiri mayat Kyoichi dan mempersembahkannya ke rumah utama. Ketika berada di rumah Tokyo, mereka berniat untuk mengulur waktu dalam memberi persembahan, namun ada tangan kedua yang muncul di rumah utama. Kepala keluarga curiga dengan kebohongan mereka dan membawa pulang kembali ke rumah utama. Di Tokyo, Toya berusaha menenangkan Hiroto yang menangis dan siluetnya ketika itu terlihat oleh tetangga yang Amemiya temui tempo hari. Ayano menyatakan bahwa dia akan menunggu Keita kembali bersama keluarga di bagian penutup video.
Tetapi setelahnya Amemiya tidak mengunggah video Ayano juga membahas detail kasus denah rumah aneh itu. Ketika dia dan Kurihara berdua saja, dari dalam dinding seperti terdengar suara. Kurihara dengan curiga mempertanyakan bagaimana denah lantai rumah Amemiya itu. Benar saja denahnya tampak aneh! Di sisi lain, Yuzuki akan menghampiri sang ibu dan Ayano yang duduk di pinggir sungai. Ketika itu ia mendengarkan pembicaraan mereka dengan wajah gugup, Ayano mengonfirmasikan bahwa hari ritual tangan kiri sudah dekat pada ibunya. Sang ibu memandang para tunawisma lalu menyatakan bahwa dia akan melakukan sesuatu lagi untuk menenangkan Ayano. Kembali ke rumah Amemiya, mereka menemukan ada tembok di balik tirai dengan banyaknya belatung yang tersebar di lantai. Amemiya dan Kurihara penasaran, mendekatkan telinga ke tembok. END
Film The Floor Plan dan Perbandingan dengan Novel Aslinya
Film The Floor Plan (2024) bersumber dari cerita milik Uketsu yang diunggah ke Youtube pada 10 Oktober 2020 dan ditonton sebanyak 20 juta orang. Kemudian ia menulis buku berdasarkan cerita itu dengan empat bagian, sedangkan film ini kalau menjadi kiasan, berada di bagian kelima. Uketsu yang bertopeng mengatakan hal-hal itu di awal, sehingga membuatku tidak heran dengan cerita filmnya yang seakan ditambahkan pada paruh kedua. Babak akhir tidak ada di dalam novelnya.
Dalam adaptasinya, film ini cukup baik menampilkan visualisasi rumah aneh dengan denah-denahnya sehingga bagi pembaca novel Teka-Teki Rumah Aneh akan makin jelas ceritanya. Tokoh ‘Aku’ yang di film juga memiliki nama yaitu Amemiya. Pekerjaannya juga jelas, yaitu mengunggah video misteri ke platform streamer. Selain itu ibu dua bersaudara Katabuchi adalah orang yang mencurigakan sama dengan di novel. Namun memang ada beberapa hal yang berbeda (tidak ada masalah incest yang menjadi akar masalah ritual, tak ada penjelasan siapa ibu Toya, bahkan kebakaran karena Amemiya dkk menerobos rumah utama juga tidak ada di novel). Bagi yang belum pernah membaca novelnya, film ini termasuk jelas sih memaparkan poin-poin penting dari sumber aslinya. Jadi pasti akan ‘masuk’ ke dalam cerita. Hanya ada beberapa poin yang mungkin akan membuat penonton bergumam ‘hah, heh kok gitu’.
Dari sinematografi, sudah cukup baik dengan banyaknya pencahayaan serta suasana latar yang suram sesuai genrenya. Scoring-nya juga lumayan mengentak dan sesuai dengan adegan yang tercipta. Tidak berlebihanlah. Akting para pemain terlebih yang jadi tokoh Amemiya (padahal dia pernah muncul berkali-kali di dorama) dan Yuzuki masih terasa tidak natural, tetapi yang jadi Kurihara dan Ayano cukup bagus sih. Oh iya, jangan lupakan para klan Katabuchi yang rasanya ingin dapat tonjokan hahaha. Akting mereka dapat, berasa kurang waras semua. Pada bagian akhir itu pula aku merasa ketegangan meningkat, survival-nya juga bagus sih.
Beberapa Hal Mengganjal dari Film The Floor Plan (2024)
Bagian endingnya dapat membuka jalan untuk memproduksi film The Floor Plan bagian kedua dengan plot seperti ini: pembunuhan yang terjadi lagi karena ibu dua saudari perempuan Katabuchi, kemungkinan munculnya Keita dan ada sesuatu di balik dinding rumah Amemiya. Selain itu masih ada beberapa hal mengganjal dan menurutku aneh dari plot film ini :
- Ibu dua bersaudara Katabuchi tahu darimana rumahnya Amemiya?
- Rumah di Tokyo mencurigakan dengan bercak darah dan cakaran. Entah siapa yang melakukan atau sengaja jadi kamuflase dari Ayano serta Keita? Aku juga heran kenapa rumah itu bisa masuk dalam bursa jual padahal polisi seharusnya menyelidiki tempat itu, tertinggal tiba-tiba oleh pemiliknya bahkan ada beberapa bekas aneh tertinggal di sana. Apa mungkin keluarga Katabuchi yang membungkam polisi?
- Kenapa si tetangga kepo banget sampai memotret siluet dari balik jendela rumah di Tokyo? Biasanya orang Jepang tidak melakukan hal seperti itu. Mereka lebih sering untuk tidak peduli karena bisa saja yang terlihat adalah anggota keluarga dari rumah itu. Kan seperti melanggar privasi.
- Setelah melihat foto siluet bertopeng wajah mengerikan, Kurihara langsung menebak itu adalah anak laki-laki seusia SD. Padahal bisa saja si anak adalah perempuan, apalagi topengnya memiliki hiasan rambut panjang awut-awutan.
- Kenapa kepala keluarga Katabuchi menargetkan Amemiya? Setelah sampai di rumah utama, sebenarnya bisa saja mereka memilih untuk membunuh Kurihara. Sejak awal tak ada penjelasan ciri-ciri korban yang bagaimana untuk menjadi persembahan.
- Alasan kematian ayahnya Ayano dan Yuzuki sebenarnya apa. Kecelakaan karena sabotase atau memang terbunuh di rumah utama, entahlah. Selain itu siapa yang mengirim tangan misterius ke rumah utama ketika Ayano masih berada di rumah Tokyo, tangannya siapa pula itu?
Penjelasan Ending Film The Floor Plan (2024)
Bagi kalian yang bingung pada bagian endingnya dengan percakapan antara ibu Katabuchi dan Ayano, aku rasa mereka ini semacam penerus klan. Mereka berdua benar-benar telah tercuci otak, bisa saja si ibu yang membunuh suaminya dulu. Lalu ketika Ayano berada di rumah Tokyo, dia membantu sang anak dengan mengirimkan tangan seseorang ke rumah utama. Mungkin saja milik mayat dari tunawisma karena cara memandangnya di bagian ending, si ibu seperti pernah melakukan hal sadis kepada mereka. Sepertinya Ayano dan Keita sama sekali tidak membunuh orang, hanya ibunyalah yang berada ‘di balik layar’. Ayano masih tetap khawatir, mungkin mereka akan sial ke depannya sehingga bertanya seperti itu pada sang ibu. Bisa saja nanti Keita yang akan menghentikan tingkah ibunya Ayano dan menyadarkan istrinya itu. Selain itu pada bagian Yanaoka yang seolah kesurupan di depan pintu, itu bisa saja efek suntikan zat halusinogen yang ibu Katabuchi lakukan kepadanya. Jadi bukan sesuatu yang mistis ya.
Makna Mendalam dari Film The Floor Plan (2024)
Menonton film ini membuatku kembali terbayang pada cerita Tebusan Dosa yang belum lama tayang di bioskop. Dari kepercayaan terhadap ritual dan perdukunan, apapun untuk keluarga. Film The Floor Plan atau A Strange House ini juga memiliki makna yang mirip dengan itu. Untuk melindungi keutuhan keluarga, ada segelintir orang yang rela melakukan apa saja walau mungkin sesuatu yang negatif. Selain itu rumah adalah tempat berlindung sebuah keluarga, jadi kesannya privat namun jika tampaknya merugikan, tercermin dari denahnya maka orang lain bisa mengambil tindakan. Juga jangan terlalu percaya orang asing dan mendalami kasus sendirian. Buat kamu yang ingin nonton, bisa download dari situs Wibusubs lengkap dengan subtitle Indonesianya 🙂
Quotes menarik dari film The Floor Plan (2024) :
“Niat pencipta selalu hadir dalam denah. Terkadang kita bisa tanpa sengaja melihat kegelapan pada orang yang seharusnya tak dijangkau.” ~ Kurihara
“Setiap rumah memiliki rahasia masing-masing.” ~ Kurihara
“Jika menyerah disini, itu juga tidak bernilai sama sekali.” ~ Amemiya
“Kita takkan pernah tahu isi kegelapan kecuali memasuki kegelapan itu.” ~ Amemiya
“Menguasai hati manusia dengan rasa takut adalah kutukan.” ~ Kiyotsugu
Rating versiku : 3/5
Trailer film The Floor Plan (2024) berikut ini :