[Sinopsis & Review Film] 13 Bom di Jakarta (2023), Pertarungan Badan Kontra Teroris, Pendiri Startup dan Peneror Bom Ibukota Negara

Judul Film : 13 Bom di Jakarta (2023) atau 13 Bombs (Internasional);

Tgl Rilis : 28 Desember 2023, 2 Desember 2023 (JAFF);

PH : Visinema Pictures, Indodax, Legacy Pictures, Volix Pictures, Folkative, INFIA, Barunson E&A;

Genre/Rate : Action, Spionage (Mata-Mata)/ 17+;

Negara Asal : Indonesia;

Waktu : 144 Menit;

Pemain : Rio Dewanto sebagai Arok /Ismail Gani, Putri Ayudya sebagai Karin, Chicco Kurniawan sebagai Oscar, Ardhito Pramono sebagai William, Ganindra Bimo sebagai Emil, Lutesha sebagai Agnes, Muhammad Khan sebagai Waluyo, Rukman Rosadi sebagai Damaskus, Niken Anjani sebagai Gita, Andri Mashadi sebagai Fajar, Aksara Dena sebagai Malik, Alyssa Abidin sebagai istri Malik, Mila Jamila sebagai Tia, Yusuf Ozkan sebagai pengamen jalanan, Chicco Jerikho sebagai petugas pemeriksaan ICTA, Toran Waibro sebagai asisten Karin dan Raeshard Octaviansha sebagai penjaga truk uang


Halo, di pengujung tahun 2023 aku menonton film Indonesia dari sutradara terpercaya Angga Dwimas Sasongko sejak garapannya- Mencuri Raden Saleh lalu, kali ini berjudul 13 Bom di Jakarta (2023) atau 13 Bombs. Film ini tayang perdana di Jogja-NETPAC Asian Film Festival, membawa angin segar di negara kita dengan genre action sejak fenomena The Raid. Dengan beberapa pemeran top seperti Rio Dewanto, Ganindra Bimo, Putri Ayudya, Muhammad Khan, Rukman Rosadi juga tiga artis muda- Chicco Kurniawan, Ardhito Pramono dan Lutesha mampu memperlihatkan potensi dari film ini. Penulisan naskahnya hasil kolaborasi Angga bersama M. Irfan Ramli.

Film 13 Bom di Jakarta (2023) sesuai judulnya berkisah tentang sekumpulan teroris yang mengancam telah memasang banyak bom di beberapa wilayah ibukota Indonesia. Badan Kontra Terorisme Indonesia menyelidiki kasus ini dan mendapati kemungkinan pendiri startup penyedia jasa transaksi bitcoin terlibat di dalamnya. Kedua anak muda tersebut merasa dijebak kemudian berusaha mencari tahu dan secara tak langsung membantu pemerintah.

damaskus menyelidiki kasus bom bersama emil
Damaskus menyelidiki kasus bom bersama Emil (dok. trailer Youtube)

Sinopsis Film 13 Bom di Jakarta (2023): Ketika Teroris Pemasang Bom Meminta Uang Tebusan Berbentuk Bitcoin

Bermula dari kesibukan Jakarta yang berjalan seperti biasa, dua orang muda pendiri startup Indodax, penyedia jasa transaksi uang digital berupa bitcoin tengah merayakan keberhasilan mereka mendapatkan suntikan dana berjumlah besar. Namun ternyata ada hal lain yang nantinya mengusik mereka yaitu menjadi yang tertuduh dalam aksi terorisme di Jakarta. Ada aksi peledakan bom di jalan yang menargetkan mobil PERURI, yang anehnya uang di jalan berserakan begitu saja tanpa pelaku ambil. Kemudian muncul video ancaman dari beberapa orang yang memakai topeng pimpinan Arok dengan memegang senjata api. Mereka telah menyebar 13 bom di Jakarta lalu akan meledakkannya setiap 8 jam sekali. Untuk menghentikannya mereka meminta uang tebusan berupa 100 bitcoin yang harus ditransfer melalui Indodax. Itulah kenapa kasus ini menyeret nama Oscar Darmawan dan William Sutanto.

indodax di film 13 bom di jakarta
Indodax di film 13 bom di Jakarta (dok. trailer Youtube)

Badan Kontra Terorisme Indonesia atau ICTA pimpinan Damaskus kemudian berusaha mengungkap siapa dalang di balik pengeboman jalanan Jakarta. Dengan bantuan pendiri Indodax yang mentransfer bitcoin ke akun teroris, lalu ketika pencairan dana terjadi, ICTA mengantongi lokasi di mana para pelaku berada. Damaskus mengutus anak buahnya, agen Emil untuk turun ke lapangan dan Karin mengendalikan situasi dari kantor ICTA. Beberapa CCTV sempat di-hack sehingga Emil dan yang lain cukup kesulitan meringkus para teroris. Pada akhirnya Emil menemukan laptop di posisi yang dituju, mereka dijebak dan para teroris justru meledakkan gedung di depan mereka berada, Bursa Efek Indonesia! Ini membuat Damaskus dan yang lain merasa terpukul karena teroris selangkah maju di depan mereka.

arok mengancam icta
Arok mengancam ICTA (dok. trailer Youtube)

Para Teroris Menjebak Oscar dan William!

Karin lebih menekan Oscar dan William yang memang pada dasarnya tidak tahu apapun mengenai aksi teroris. Namun mereka ingin kembali ke kantor dan juga mau memberitahukan apa yang terjadi pada keluarga masing-masing. Karin mengijinkan namun meminta orang kepercayaannya, Gita untuk mengawal mereka berdua. Tunangan William, Agnes mendatangi mereka di kantor. Mereka menyadari handphone pemberian Karin merupakan penyadap, sehingga mereka berbicara sambil berbisik.

Di salah satu komputer ada beberapa pop-up pertanyaan muncul tentang Indodax dan setelahnya ada pesan bahwa mereka sekawanan dengan teroris. Menyadari itu jebakan, mereka bertiga menyusun siasat untuk kabur dari kantor. Memakai video acara yang sudah berlangsung lama, handphone dengan penyadap itu menolong mereka untuk keluar. Gita dan yang lain mengira mereka sedang melakukan rapat, kemudian disadarkan oleh Karin. Memakai mobil Agnes, Oscar dan William melangkah menuju warnet terdekat. Sayangnya si pemilik warnet mengira mereka masuk ke dark web dan melaporkan yang terjadi pada polisi. Terjadilah kejar-kejaran polisi dengan mereka, dengan Karin di belakangnya. Mereka berhasil kabur dan tidur dalam mobil. Paginya mereka melepas mobil tersebut karena susah bergerak dan mendapat kabar mengejutkan bahwa kereta (MRT atau LRT entahlah) yang sementara melaju terkena bom.

karin meminta gita membawa dua pendiri indodax
Karin meminta Gita menemani Oscar dan William (dok. trailer Youtube)

Ada Penyusup di ICTA, Teroris Mengajak Oscar dan William untuk Bekerjasama

Dengan laptop curian, mereka mendapatkan lokasi para teroris dari pertanyaan pop-up di kantor sebelumnya yang ternyata adalah bentuk kode. Oscar dan William memutuskan untuk mencari para teroris di sebuah Gereja dan meminta Agnes untuk melaporkan hal itu pada Karin. Mereka mengetahui nomor Karin dari kartu nama yang ada di ICTA. Karin yang dibebastugaskan sementara karena Oscar dan William yang kabur, menghubungi Gita untuk mencarikan informasi mengenai lokasi yang diberikan Agnes. Dia juga memberitahu Gita untuk berhati-hati karena ia yakin ada penyusup di dalam ICTA yang mampu meretas sistem mereka (dengan munculnya video teroris lalu).

Arok dan yang lain menerima Oscar serta William dengan ramah juga meminta mereka untuk bekerjasama. Apalagi mendengar kisah kelam tentang mantan pasukan elit tersebut yang pernah tertipu secara finansial dan menyebabkan keluarganya hancur hingga berujung kematian, Oscar memaklumi perbuatan Arok walau memang terlampiaskan secara negatif. Oscar rupanya pernah terlilit utang keluarganya sendiri dan berupaya membangun Indodax untuk membayar kewajiban itu. Arok juga ternyata pernah menjadi peserta seminar yang pembicaranya ada Oscar yang mempromosikan Indodax dan menginspirasinya untuk meminta tebusan berupa bitcoin. William sempat kurang setuju dengan sikap Oscar yang seperti “patuh” namun temannya itu berusaha meyakinkan untuk melihat keadaan dulu dan tetap menetap di markas teroris.

Waluyo Membantu Oscar dan William, ICTA Menyerang Para Teroris

Rekan Arok yang jago IT dan bisa mengendalikan bom dari jarak jauh, Waluyo mulai goyah dengan aksi terorisme yang mereka lakukan. Niatnya semakin hari semakin tidak sejalan dengan visi Arok, apalagi setelah temannya itu menyuruh dia untuk meledakkan bom di bandara. Dia tidak ingin ada yang tewas, namun Arok seperti tenggelam dalam niat balas dendamnya tanpa memikirkan rules yang mereka buat sebelumnya. Sikap Waluyo ini Oscar perhatikan dan mereka perlahan mengajak lelaki itu untuk bekerjasama. Waluyo akhirnya membeberkan berapa jumlah bom yang tersisa, termasuk bom pamungkas yang berbentuk malware dan bisa mengancam database negara. Agnes berhasil menghubungi William dan mereka membeberkan soal banyaknya bom Arok juga meminta untuk dijemput. Oscar dan William berhasil membuat beberapa bom menjadi non-aktif. Namun Arok kemudian mengetahui perbuatan mereka dan membuat seseorang tewas.

oscar dan william membujuk waluyo
Oscar dan William membujuk Waluyo (dok. trailer Youtube)

Damaskus rupanya menyadari ada penyusup di ICTA dan mengira orang itu adalah Fajar yang sejak awal memang tampak mencurigakan. Sementara Karin dan Agnes berhasil menyusup ke markas Arok, bersamaan dengan itu Emil membawa beberapa orang bersenjata termasuk Gita untuk meringkus para teroris. Rupanya ada penyusup ICTA yang bersama-sama dengan mereka, memiliki motif sama dengan Arok. Si penyusup kemudian mengambil sesuatu dari Arok dan bergegas ke ICTA untuk mengaktifkan bom terakhir. Dengan bantuan Karin serta Agnes, Oscar dan William pergi ke ICTA dan berusaha menghentikan si penyusup! Akankah usaha mereka berhasil dan bom ke-13 bisa dihentikan? Apakah perjuangan para agen ICTA berhasil dalam menumpas para teroris di markas?

icta menyusup ke markas teroris
ICTA menyusup ke markas teroris (dok. trailer Youtube)

Film 13 Bom di Jakarta (2023) dengan Teknis dan Latar yang Memukau

Film 13 Bom di Jakarta (2023) menjadi genre aksi besutan Angga yang cukup berhasil. Walau memang aku lebih menyukai MRS karena plotnya yang lebih rapi, namun film ini memukau dengan teknis serta latarnya yang wah. Berbeda dengan tema film sejenis, aku suka akan motif para pelaku yang bukan membawa agama namun masalah keuangan. Mereka menjadi teroris untuk mendobrak sistem negara yang terasa menguntungkan pihak yang kuat. Kebanyakan dari mereka adalah korban investasi bodong, termasuk sebuah koperasi dan sistem KPR. Film ini terinspirasi dari beberapa hal yang terjadi di Indonesia seperti penggelapan uang oleh pemilik suatu koperasi yang akhirnya malah bebas, bom Alam Sutera sampai Indodax– perusahaan jasa transaksi bitcoin yang beneran ada. Karena itu film ini juga menjadi semacam iklan yang panjang, sehingga menjadi konsep yang unik namun tetap worth it untuk diikuti.

Dengan budget yang fantastis (seperti membuat 3 film!), film ini memiliki banyak adegan ledakan serta tembak-menembak yang di antaranya beneran terjadi bukan hanya efek belaka. Ada berbagai senjata dengan peluru hampa, peledakan mobil serta banyaknya pemain dengan latar yang memukau. Aku merasa adegan peledakan mobil pengangkut uang dan aksi gelut senjata Arok-Emil sangatlah keren. Latar kantor ICTA juga bagus! Aku terkesima melihat totalitas film 13 Bom di Jakarta ini.

Akting para pemain juga sangat berkelas. Rio Dewanto benar-benar cocok memerankan Arok, dari tatapannya saja sudah menampilkan kesedihan serta amarah mendalam. Aku juga suka bagaimana akting Ardhito yang tampak gugup menghadapi ICTA dengan gestur menggerakkan jemari-jemarinya. Serta Chicco yang kalem dan bisa bersikap lebih tenang walau ekspresinya sendiri menyiratkan kecemasan. Ada Lutesha (pernah main film Bebas) juga yang tampil badas mengimbangi Putri Ayudya. Paling mencuri atensi ada Muhammad Khan sebagai Waluyo yang pengembangan karakternya terasa dari pro hingga akhirnya membelot karena memiliki visinya sendiri. Aktingnya keren banget!

para tokoh di film 13 bom di jakarta 2023
Para tokoh di film 13 bom di Jakarta (dok. Instagram)

Beberapa Poin yang Bisa Jadi Potensial di Film 13 Bom di Jakarta (2023)

Alur film ini sebenarnya cukup baik, apalagi ada plot twist yang lumayan mengejutkan. Aku suka pergerakan si penyusup yang tiba-tiba menyapa Arok, adegannya terasa keren. Walau memang cukup banyak hint, seperti Fajar yang sering tersorot (sehingga muncul kecurigaan akan adanya orang lain!) dan si penyusup menggunakan baju yang terlalu ‘kurang’ keamanannya untuk menghadapi para teroris bersenjata. Dengan judul 13 bom, film ini masih terasa kurang mencekam karena sebenarnya hanya beberapa saja yang benar-benar meledak. Ada juga beberapa bagian yang menurutku perlu penjelasan atau setidaknya bisa berkembang:

  • Istri Malik yang hanya memantik rasa kekesalan para teroris. Sebenarnya karakter dia bisa dikembangkan. Mengherankan kenapa bukan dia yang lebih diulik padahal sudah tertangkap, ketimbang Oscar dan William yang selalu dikejar
  • Fokus ICTA seharusnya lebih ke para teroris, bukannya Oscar dan William
  • Adegan bom di kereta atau bandara bisa lebih dramatis jika menunjukkan lokasi secara lebih dekat dengan adanya beberapa orang di sana
  • Seorang penjaga pintu ICTA yang mencurigakan karena membiarkan Gita lewat. Kamera menyorotinya lama, memang Chicco Jerikho jadi kameo tapi akan lebih baik orang itu karakternya berperan lebih lagi. Dijelaskan siapakah dia, apa mungkin dia anggota teroris pula dan bisa menimbulkan part 2?

Film yang Worth It Untuk Kamu Tonton di Bioskop Sekarang

Dari sisi sinematografi, film ini cukup baik menyorot pemandangan malam, genangan air yang memunculkan nama Indodax, sampai kejar-kejaran mobil yang asyik. Namun sayang kamera sering bergoyang juga beberapa kali menyorot dekat para pemain sehingga di bagian gelut 1 lawan 1 agak terasa kurang. Tapi aku suka sekali bagian ending dimana kamera memperlihatkan satu demi satu korban dari kedua belah pihak. Adegan itu memiliki banyak rasa bercampur jadi satu. Untuk scoring menurutku bagus peletakannya dalam film, cocok menyatu di tiap adegan.

Film ini memiliki makna mendalam dan menyentil isu sosial yang terjadi di Indonesia, terlebih di bidang finansial. Bagi kamu yang ingin nonton film Indonesia bergenre action, bosan pula dengan tema horor, kamu bakal cocok dengan 13 Bom di Jakarta (2023)! Ayo nonton film ini selagi masih ada di bioskop. Ajak anggota keluarga atau yang terkasih karena kapan lagi menonton film aksi Indonesia yang memanjakan mata seperti ini 🙂

Quotes Menarik dari Film 13 Bom di Jakarta (2023)

Beberapa quotes menarik yaitu:

“Ekonomi hanya membuat elit kaya menjadi semakin kaya dan rakyat kecil terus dieksploitasi dan hidup sengsara. Tapi negara selalu mengabaikan aspirasi yang datang dari bawah dan menganggap remeh kemampuan rakyat.” ~ Arok

“Kami emang pengin dunia yang lebih baik, tapi nggak pakai ngebunuh orang-orang yang tidak berdosa.” ~ Oscar

 

Rating versiku : 4/5

Trailer berikut ini :

 
Share :

admin

Satu komentar di “[Sinopsis & Review Film] 13 Bom di Jakarta (2023), Pertarungan Badan Kontra Teroris, Pendiri Startup dan Peneror Bom Ibukota Negara

  1. Wahhhh kangen banget nonton film setipe The Raid, nonton Mencuri Raden Saleh dan suka banget kayaknya bakal suka deh nonton ini, angin segar banget di perfilman Indonesia. Kayaknya bakal langsung meluncur nih nonton film ini mumpung masih ada di bioskop ya

     

Leave a comment

Kembali ke atas
error: Nggak boleh dicopy. Share link saja ya