Judul Buku : Imperfect: A Journey To Self-Acceptance;
Pengarang : Meira Anastasia;
Tahun Terbit/ Cetakan: 2019 / 1;
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama;
Genre/Rate : Pengembangan Diri, Kumpulan Cerita / 17+;
Negara Asal : Indonesia;
Tebal Buku : 216 hal.
Halo, bagi kamu yang kadang merasa kurang pede dengan dirimu, ini buku yang sangat bagus buat dibaca! Buku berjudul Imperfect: A Journey To Self-Acceptance karya Meira Anastasia ini berisi kumpulan cerita, tips olahraga juga asupan makan plus ilustrasi cantik dan surat dari para perempuan dalam film. Iya, buku ini ada filmnya berjudul Imperfect: Karir, Cinta dan Timbangan, yang masih nongol di bioskop dari Desember sampai sekarang. Hebat kan?
Buku fisik Imperfect ini tidak terasa tebal dan begitu cantik dengan ilustrasi, serta didominasi dengan warna oranye dan putih. Edisi ini selain kover, juga ada pengalaman para perempuan dalam film. Sedangkan edisi sebelum-sebelumnya masih lebih simpel, jadi aku sarankan kamu beli yang ini hehehe.
Konten Buku yang Menarik dan Menginspirasi
Kumpulan ceritanya berisi kisah menarik dari istri komika sekaligus sutradara dan penulis handal dari Ngenest, Cek Toko Sebelah juga Milly & Mamet yaitu Ernest Prakasa. Meira yang sedih dengan komentar seseorang pada akun IG-nya, memberi kesan bahwa istri seorang artis yang ganteng ternyata tidak cantik. Begitu juga ada kesan dari temannya sendiri yang tahu dia tidak hamil, namun memberi komentar buruk mengenai badannya.
Selain itu Meira juga menceritakan kisahnya semasa muda ketika berpacaran dan mengubah diri dengan sering menggunakan softlens ketimbang kacamata. Juga masa-masa dimana selesai melahirkan, ada prahara yang untungnya dapat dia selesaikan bersama sang suami. Prahara yang sangat menyentuh buatku.
Juga ada kesan ketika Meira berhasil melakukan olahraga dan membuat yang diidamkan dapat terjadi. Masalah keluar dari rasa tidak nyaman dan percaya diri seorang Meira sangatlah menginspirasi.
Ditambah dengan foto-foto gerakan olahraga dan perkiraan waktu ideal, membuatku jadi punya referensi untuk olahraga yang benar. Aku juga sebenarnya bingung mau mulai bagaimana dan dengan apa hehehe. Juga ada contoh asupan makan yang baik untuk tubuh dan mengurangi kalori, it’s help me a lot.
Surat para perempuan di film juga menarik untuk disimak. Menceritakan apa saja yang menjadi insecure mereka, juga cara mengatasi dan menginspirasi bagi pembaca. Aku suka ceritanya Shareefa Daanish dan Karina Suwandi. Ilustrasi-ilustrasi menarik setelahnya membuatku senyam-senyum sendiri. Cantik, lucu dan tepat sasaran.
Bonus dan Makna Buku
Di akhir buku, ada dua halaman stiker berisi quotes dari Meira yang bagus dan cocok buat ditempel di laptop atau notes kesayangan. Hehe. Untuk typo ada sih dikit, tapi tidak mengganggu. Cara bicara Meira dalam buku ini juga sangat asyik dan mengalir apa-adanya.
Buku berjudul Imperfect: A Journey To Self-Acceptance karya Meira Anastasia ini mengajarkan kita untuk jangan mudah menerima perkataan negatif orang lain dan jadi diri sendiri. Mau menerima kelemahan kita dan menjadikannya kekuatan juga semangat untuk berubah. Oiya, berubah juga jangan selalu hanya untuk menyenangkan orang lain tapi lebih karena untuk diri sendiri. So, love yourself 🙂
Semoga akan ada buku lain karya Meira yang mengupas hal-hal lain, misalnya duet dengan Ernest tentang membuat skenario dan film yang bagus gitu hehehe. Atau kisah kehamilan dan cara mengurus anak juga bagus. Aku sangat merekomendasikan buku ini, bagus dan nyesal kalau kamu tidak memilikinya!
Beberapa quotes menarik dari buku ini:
Ada banyak hal yang bisa kita bicarakan selain penampilan fisik. (hal. 16)
Rumah adalah tempat membangun pondasi emosi. Apa yang kita rasakan di rumah akan sangat memengaruhi keberadaan kita di dunia luar yang lebih kejam. (hal. 22)
Berubahlah karena kamu merasa perubahan itu akan membuatmu menjadi orang yang lebih baik lagi daripada sebelumnya. Bukan HANYA karena apa yang orang pikirkan tentangmu. Atau karena orang lain yang memintamu berubah. (hal. 32)
Perubahan fisik bukan segalanya, karena perubahan pikiran (mindset) jauh lebih penting! (hal. 58)
Sometimes, we are our own worst enemy! (hal. 59)
Rating versiku : 5/5