[Review Novel] Romance is not for IT Folks – Ayu Welirang, Drama Percintaan Bernuansa Kantor Startup

Judul Novel : Romance is not for IT Folks – Ayu Welirang;

Pengarang : Ayu Welirang;

Tahun Terbit/ Cetakan: 2022 / 1;

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama;

Genre/Rate : Drama, Romance, Office-Life / 15+ ;

Negara Asal : Indonesia;

Tebal Buku : 312 hal.


Hai, aku kembali dengan review juga sinopsis novel berjudul Romance is not for IT Folks karya Ayu Welirang, yang bukunya bisa kamu beli di Shopee atau Tokopedia. Boleh juga di toko offline kesayangan kamu. Aku lupa bisa tahu novel ini dari mana, yang jelas aku tertarik karena isinya bercerita tentang kehidupan kantoran di startup. Aku suka banget cerita seperti itu- karena itu suka sama drakor Startup dan dorama Riding a Unicorn. Maklum aku cukup suka dengan hal berbau IT (lulusan SI mungkin berpengaruh juga hahaha). Ada juga novel lokal lain yang tokoh utamanya bekerja di startup berjudul Putus. Novelnya bagus, kamu kudu baca 🙂

Novel Romansa dengan Latar Kantor Startup

Novel Romance is not for IT Folks oleh Ayu Welirang bercerita tentang Erika Pramudia (28 tahun), cewek lajang yang sibuk dengan posisinya sebagai kepala bagian DevOps Engineer di sebuah perusahaan rintisan jual-beli bernama JajanYuk. Sebenarnya Erika cukup kapok terlibat asmara karena pernah digosipkan dengan VP of Engineering dari kantor lamanya- EasyPay yang bernama Lando Nandiko (36 tahun). Semula Erika memang menyukainya, namun memilih untuk mengubur perasaan itu karena rupanya Lando telah beristri. Mantan rekan kerja mereka, Dirga menggosipkan Erika dengan Lando yang parahnya jadi konsumsi publik oleh hampir sebagian besar pekerja IT di Jakarta.

Izza sebagai teman karib selalu ada untuk Erika dan menemani malam-malam weekend-nya yang tanpa ada seorang kekasih. Suatu kali, Erika bertemu seorang cowok dari WANG- perusahaan yang bergerak di bidang teknologi finansial (aplikasi uang elektronik mirip EasyPay)- di sebuah pertemuan komunitas pekerja IT (ITWU). Dia agak tertarik dengan penampilan cowok itu yang terkesan ‘liar’. Hingga suatu ketika Erika terpisah ketika belanja dengan Izza di pasar, cewek itu membantu seorang ibu paruh baya yang terlihat kebingungan. Ada cowok yang mendatangi mereka dan ternyata merupakan anak si ibu tadi. Cowok itu juga yang ada di ITWU tempo hari! Dengan rasa terimakasih, cowok itu mengantarkan Erika dan Izza pulang.

Ada Duda dan Cowok Lajang yang Mendekati Erika

Si cowok ‘liar’ datang di JajanYuk bersama rekan-rekan kerjanya untuk ikut proses integrasi. Panca Pramana Putra (31 tahun)- namanya, masih single karena sibuk mengurus ibunya yang sakit alzheimer. Dia yang semula tidak ingin ikut proses integrasi akhirnya berminat karena tertarik dengan Erika. Sementara Erika juga mulai menyukai Panca yang terkesan hangat karena doi terlihat sayang banget sama ibunya. Hanya saja cewek itu sedikit terganggu dengan problema di kantornya sehingga pendekatan mereka berjalan lamban. Lando dan Dirga menjadi bagian karyawan dari JajanYuk. Terlebih Lando jadi atasan-VP pula yang terang-terangan mendekati Erika kembali dan membeberkan bahwa dia telah bercerai dari sang istri.

Terjadi kasus kriminal ada yang mengunggah penawaran jual-beli bayi di aplikasi JY sampai BSSN datang menginterogasi. Bukan itu saja, Erika juga dikuntit! Ada beberapa karyawan wanita yang juga kena target. Hanya saja Erika cukup parah karena si pelaku yang sepertinya orang dalam di JY- mencuri kunci apartemen sampai mengotak-atik isinya. Erika seketika takut saat menyadari ada orang yang pernah masuk kamarnya, kemudian pergi bermalam di rumah Panca. Dari situ mereka makin dekat. Panca mengajak Erika untuk nonton bareng konser band indie. Bahkan mereka jalan kaki di awal-awal ketemu dan ketika pulang ke apartemen Erika. So sweet nggak tuh!

Berbagai Kasus Menghantam JajanYuk

Hanya saja, kegiatan jalan-jalan mereka diabadikan dalam potret oleh seseorang dan mengirimkannya pada para direksi JY-termasuk Lando. Erika disuruh untuk menangani tugas lain karena takut cewek itu akan menjadi tidak profesional karena sudah jalan dengan mitra kerjanya. Di momen itu Panca mengagetkan Lando juga Erika dengan statement-nya!

Puncaknya dengan kejadian tadi, Erika dan Panca mengalami kemajuan dalam hubungan. Namun karena masing-masing punya prioritas hidup, mereka tampak kesulitan dalam menata hubungan yang masih begitu singkat. Kira-kira apakah mereka bisa menemukan bahagia dan tetap sukses dalam karier? Lalu siapa sih penguntit di JY? Apakah Lando akan menyerah begitu saja akan perasaannya pada Erika?

Sudut Pandang dan Dialog Antar Tokoh

Plot cerita cukup runtun. Menggunakan POV 3, yang semula adalah POV 1 dan diubah secara cepat oleh sang penulis membuatku cukup kagum. Sudah cukup rapi, walau memang sedikit terasa “perpindahan kepala” dalam beberapa paragraf. Ada yang Erika banget, ada juga Panca banget.

Dialog tokoh kadang terasa seperti kalimat naratif yang mendeskripsikan tiap hal. Banyak tell daripada show. Sampai pembicaraan antar-tokoh pekerja JY yang sebenarnya sudah diketahui bersama-sama oleh mereka. Sehingga menampilkan kesan seperti mau memberitahukan ke pembaca gitu, jadi kurang luwes pemaparannya.

Penokohan dalam Novel Romance is not for IT Folks

Dari segi karakter, Erika cukup lemah sementara Izza terasa lebih bijak. Untuk Panca, dia tipe cowok idaman. Penyayang terlebih sama ibunya, bekerja dengan sepenuh hati dan memahami pacarnya. Walau sedikit kurang sreg dengan perkataannya pada dokter di ICU- yang sedikit tidak konsisten dengan karakternya yang bijak. Masa dia nanya ke dokter siapa yang bisa jaga ibunya di saat dia lagi kerja (walau mungkin kata-katanya itu mau ditujukan untuk dirinya sendiri). Duh. Mungkin karena dia terlalu takut ibunya kenapa-kenapa ya. Kadang kan gitu seseorang bisa berubah ketika berada di titik rendah hidupnya.

Erika memang cewek yang cool– pintar dan memperhitungkan segala sesuatu. Takut menjalin hubungan karena masa lalu, namun sayangnya mematahkan hati Panca yang sangat baik di kala ia susah dan butuh dukungan. Memberikan statement macam ‘kamu terlalu baik untuk aku’, klasik banget XD

Sedikit Sekali Typo-nya!

Untuk masalah tokoh yang tergolong banyak dan kadang hanya sekadar lewat gitu aja, menurutku cocok gitu dengan lingkup kerjanya. Penulis juga mampu menggambarkan karakter beberapa tokoh sentral  dengan baik. Btw, penggambaran kantor startup-nya asyik deh mulai dari ritme kerja, pertemanan sampai cara handle masalah. Manalagi geng Erika yang suka jajan enak, kan bikin ngiler. Selain itu para tokoh adalah karyawan biasa, yang tidak punya banyak barang bermerek serta suka bicara campur-campur bahasa Inggris yang sering ada di genre metropop. Sehingga benar-benar terasa mereka ini memang ada di sekitar, maklum aku juga karyawan biasa hahaha.

Secara keseluruhan membaca novel ini tidak membuat pusing dan begitu mengalir. Bisa cepat tuntas, hanya kalau di aku karena kesibukan jadi hanya bisa baca beberapa halaman di malam hari. Typo yang kutemukan juga hanya ini : jenius seharusnya genius (hal. 22), lalo seharusnya lalu (hal. 166) dan kejadin seharusnya kejadian (hal. 243).

Beberapa Pertanyaan di Pikiranku Mengenai Novel RinfIF (1)

Namun ada beberapa hal yang sedikit mengganggu pikiranku sih yaitu:

  • Penyebutan nama teman Erika, kadang Grayfield kadang pula Gray. Lebih baik satu saja sekalian dari awal hehehe.
  • Kasus unggahan jual-beli anak di JY. Apa pelakunya Dirga atau memang orang lain? Akan lebih bagus Dirga sih kayaknya- karena waktu kejadian dekat dengan kasus penguntitan. Kalaupun orang lain, apa pengaruhnya kasus itu untuk Erika (apa agar cerita dari sisi Erika jadi lebih kompleks) dan motif si pelaku sebenarnya?
  • Aku heran kenapa ada chaos tiba-tiba dengan unggahan jual-beli bayi sampai bisa mendatangkan BSSN? Aku pernah lihat ada salah satu situs edukasi yang materinya dijual oleh oknum tak bertanggungjawab di aplikasi jual beli, tapi cukup lama penanganan masalahnya. Padahal si pemilik situs sudah mengadukan ke CS-nya sampai akhirnya nge-tweet biar banyak yang lihat baru akhirnya direspon sama pihak aplikasi. Aku agak bingung di aplikasi JajanYuk ini kenapa bisa BSSN sampai Polda bisa update soal kecenderungan untuk transaksi gelap? Sedangkan di kehidupan nyata, pembajakan materi belajar saja sulit diketahui. Saran saja, semoga nantinya ada penjelasan kenapa BSSN bisa tahu gitu soal kasusnya, apa ada laporankah dari orang lain atau gimana.
  • Di hal. 234, Erika sempat berpikir akan berduaan dengan Panca di rumah cowok itu karena semua lagi keluar (agak meragu gitu sampai mengatai dirinya mesum hahaha). Tapi pas ngajak Panca masuk apartemennya Erika sebelum ini (di hal. 217) untuk minum kopi atau teh, pola pikirnya biasa-biasa saja padahal juga berduaan saat itu loh.

Beberapa Pertanyaan di Pikiranku Mengenai Novel RinfIF (2)

  • Karakter Erika agak berubah-ubah. Dia sempat nangis-nangis depan Panca juga beberapa rekan kerjanya karena penguntitan dari jalan hingga masuk ke dalam kantor. Tapi menjelang akhir novel, ada babak ketika Erika begitu berani melakukan sebaliknya-mengejar sosok penguntit di tempat yang kurasa lebih berisiko karena sulit terlihat orang lain (bakal susah menolongnya kalau kejadian memburuk). Entah karena Erika sudah muak, merasa ada kesempatan bagus atau gimana tapi anehnya tidak pikir panjang, tak seperti biasanya seorang Erika yang suka meminimalisir risiko karena kebiasaannya bekerja melakukan mitigasi sistem.
  • Cukup banyak keterangan waktu yang tertera secara tepat. Sebenarnya cukup cocok menggambarkan karakter si Erika yang tidak suka membuang waktu, tapi berasa kelebihan gitu sehingga justru terasa kaku. Misalnya di hal. 216 kalimat ‘sekitar lima puluh menit lamanya’ dan pada hal. 241 di kalimat ‘sekitar 45 menit perjalanan’. Juga dalam hal. 261, ada kalimat ‘kini, jam setengah delapan Jumat malam’ dan ‘sekitar dua jam dua puluh menit kemudian’.

Ada Beberapa Kata Asing yang Menambah Wawasan

Beberapa istilah yang baru kutahu, sayangnya tidak berada di bagian footnote:

  • Die-cast (hal. 24) adalah miniatur mobil-mobilan.
  • Townhall (hal. 26) yang berarti meeting untuk memberikan update secara rutin dan menyelaraskan visi-misi perusahaan. Biasanya yang kutahu itu briefing, jadi menambah kosakata dengan adanya istilah ini.
  • Asperger (hal. 118) yang berarti gangguan kemampuan berkomunikasi dan interaksi sosial, tapi cerdas.
  • Moshing (hal. 287) yaitu gerakan menari dengan mendorong atau membentur-benturkan tubuh satu sama lain dengan tujuan mengekspresikan diri terhadap musik.

Ada juga kosakata yang jarang kudengar dan menambah wawasan, seperti repet (hal. 57) berarti bercakap yang bukan-bukan (hingga menjemukan). Mabur (hal. 85) yang berarti terbang dalam bahasa Jawa dan aku harus cari artinya di internet karena bukan tinggal di daerah tersebut.

Kalimat Tidak Efektif dalam Novel

Beberapa hal menjadikan kalimat tidak efektif, selain ada pemborosan kata juga penggunaan berlebihan/tidak adanya tanda baca seperti berikut :

  • Di hal. 131, sebelum kata ‘Pikir’ seharusnya ada tanda koma.
  • Kalimat ‘Ah, tapi buat apa juga?. Biar sajalah.’ di hal. 240, seharusnya setelah tanda tanya tidak perlu ada titik.
  • Kalimat yang sedikit tidak efektif di hal. 159 dan sebaiknya menjadi ‘Setelah pesanan selesai, Erika segera membayar dengan aplikasi WANG yang kebetulan dipakai oleh warung itu. Sekalian dia bisa mempelajari bentuk aplikasinya seperti apa.’
  • Dua kata ‘menuju’ dalam satu kalimat di hal. 184, lebih baik jadi ‘Erika langsung memasuki lift kemudian menuju ke apartemennya di lantai delapan’.
  • Hal. 198, di paragraf pertama ada satu kalimat banyak mengarahkan pada kata ‘aku’. Lebih baik kalimatnya ganti menjadi ‘Aku berbalik dan mendapati Erika sedang memandangiku dengan matanya…’
  • Hal. 244, kata ‘diam’ sudah ada beberapa kali dalam suatu kalimat.
  • Kalimat di paragraf akhir pada hal. 245 yang kurang efektif. Sebaiknya seperti ini ‘Jadi kalau ada suatu kejadian, buktinya pasti akan susah untuk dicari’.

Kover yang Sederhana dan Mengekspresikan Latar dari Novel

Novel ini mempunyai kover yang simple tapi sudah cukup mempresentasikan sosok seorang cewek pekerja kantoran. Mungkin saran ke depannya kalau naik cetak lagi, desainnya cowok dan cewek (Panca-Erika) lagi jalan kaki, bisa sambil menenteng tas laptop dengan gaya berpakaian sesuai karakter masing-masing. Kalau di kover sekarang, ilustrasi cewek tampak lebih feminin. Sementara Erika kalau di kantor tidak terlalu mirip seperti itu yak.

Makna yang dapat kupetik dari novel Romance is not for IT Folks ini agar tidak melulu overthinking. Jalani hdup apa adanya, biarkan cinta datang dan sambut jika mental sudah siap. Kalau tidak, mending undur dulu karena takutnya malah menyakiti hati orang lain. Ketika memulai hubungan masing-masing sudah tahu apa prioritas hidup dan berusaha memaklumi selama itu adalah hal positif. Hubungan dengan keluarga patut dihormati, jadi tidak boleh merasa iri atau kesal jika pasangan memberikan perhatian pada mereka terlebih dalam kondisi sakit pula. Selain itu bekerja dengan cukup dan tidak berlebihan, jangan mengorbankan kehidupan sosial, misalnya untuk berkencan dan menjalani hubungan romantis.

Quotes dari Novel Romance is not for IT Folks oleh Ayu Welirang

Banyak quotes dari novel Romance is not for IT Folks karya Ayu Welirang yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari orang kantoran yaitu :

Tak peduli betapa brengseknya bos, betapa culasnya teman kerja, seberapa banyaknya pekerjaan walau gajinya sama saja. Di akhir bulan, gajian tetap menjadi dewa penyelamat. ~ Panca (hal. 23)

Tidak ada alasan untuk merasa insecure dengan hal-hal di sekitar yang cuma akan bikin capek saja. Setiap hari dia sudah mencoba melakukannya. Kalau ternyata hal buruk terjadi, ya sudah. Move on dan bekerja serta berusaha lagi. Bukankah cuma itu yang bisa dilakukan sebagai manusia, selama masih hidup? ~ Erika (hal. 80)

“Kalau memang kesepian, kenapa cari pelariannya ke pekerjaan sih? Lebih baik lo cari pacar, atau lo bisa banget ke kosan gue, cerita sama gue.” ~ Izza (hal. 171)

“Berteman itu harus sama siapa aja, yang penting kita nyaman dan untung.” ~ Yongki (hal. 177)

“Kalau memang suka sama Panca, ya lo jelaskan aja. Lo bilang aja lo nggak mengharapkan apa pun, tapi cuma ingin beban di hati lo hilang dengan mengutarakannya. Sesimpel itu.” ~ Izza (hal. 232)

“Memang apa salahnya jatuh cinta, walau baru kenal? Aku sendiri juga begitu, kan?” ~ Panca (hal. 243)

review novel romance is not for it folks ayu welirang

Rating versiku : 3/5

 
Share :

admin

2 komentar di “[Review Novel] Romance is not for IT Folks – Ayu Welirang, Drama Percintaan Bernuansa Kantor Startup

Leave a comment

Kembali ke atas
error: Nggak boleh dicopy. Share link saja ya