[Review Novel] Emperor’s Consort – Sairaakira

Judul Novel : Emperor’s Consort;

Pengarang : Project Sairaakira;

Tahun Terbit/ Cetakan: 2017 / 2;

Penerbit : Fantasious;

Genre/Rate : Romance, Fantasy, Historical, Royal Palace / 17+;

Negara Asal : Indonesia;

Tebal Buku : 596 hal.


Halo, aku mau mengulas novel Indonesia lagi dengan genre dewasa namun berlatar kerajaan jaman dulu karya Project Sairaakira berjudul Emperor’s Consort. Sebelumnya pengarang adalah dua sosok kembar dengan satu akun di Wattpad, yang kemudian akhirnya diketahui sebagai suatu komunitas menulis terbatas yang para anggotanya hanya menunjukkan sosok mereka dengan topeng pada masyarakat. Jadi ada pro dan kontra di balik jati diri dan karya mereka.

Novel Emperor’s Consort ini berlatarkan kerajaan Oriental, jadi terlihat dari nama tokoh dan penyebutan obat-obatan, terlihat daerahnya mencakup Jepang dan Cina. Uniknya, tidak ada unsur Korea disini. Dikisahkan awal mula seorang gadis kecil desa Shiren berumur 10 tahun yang tersesat di dalam hutan, kemudian tidak sengaja bertemu dengan bangsawan yang terluka cukup parah. Karena dia anak seorang tabib, maka dia mempunyai pengetahuan obat-obatan. Dia mengunyahkan daun kusuri yang teramat pahit untuk sang bangsawan.

Aiko yang Menjadi Perisai Kaisar

Enam tahun kemudian, sang gadis bernama Aiko itu dijadikan gadis persembahan dari desanya dan dibawa ke kerajaan Shashou. Sang kaisar terkenal kejam dan suka membunuh selir-selirnya terdahulu dan membantai keluarganya (permaisuri dan anak-anaknya), bernama Shen Laiken. Dia selalu mengenakan topeng emas berukir yang tampak mengerikan. Tidak boleh ada yang menatapnya secara langsung.

Aiko bernasib apes ketika di awal kedatangannya, menarik perhatian kaisar karena kantung obat yang dibawanya. Dia kemudian dijadikan perisai, yaitu pencicip makanan atau minuman apa saja yang akan dihidangkan untuk kaisar. Di hari pertama menjalankan tugasnya dia hampir saja menenggak racun jika kaisar tidak menepis tangannya. Beberapa kali dia bertindak ceroboh, kaku dan gugup di depan kaisar. Selama itu pula sang kaisar bahkan tidak memerintahkan untuk memenggal kepalanya.

Rupanya kaisar adalah orang yang pernah ditolong Aiko dulu di dalam hutan. Ketika itu kaisar berumur 21 tahun. Sang kaisar menunggu dengan sabar hingga Aiko yang menjadi kandidat kuat gadis persembahan akan datang di istana. Bahkan dia berniat untuk mengangkat Aiko jadi permaisurinya! Walau begitu, Aiko adalah rakyat jelata yang tidak semudah itu bisa diangkat ke posisi yang tinggi. Tabib Zhou, Jenderal Youshou dan juga mata-mata kaisar, Hiro, membantu untuk menjadikan Aiko milik kaisar sepenuhnya.

Dengan intrik selir, ayah kandung Aiko yang sudah lama hilang dan memang sengaja meninggalkannya (Aiko anak diluar pernikahan), juga sosok besar dari kalangan bangsawan yang gila cinta akan ibunda kaisar yang telah tiada menjadikan konflik seru dalam novel ini. Bahkan ada orang tak terduga yang dekat dengan Hiro dan menjadi anggota kelompok si bangsawan gila. Penasaran kan? Yuk langsung baca novelnya hehehe 😀

Latar Fiktif tapi Terasa Nyata

Novel Emperor’s Consort ini memilih sudut pandang orang ketiga. Pemilihan kata cukup baik dan mudah dicerna. Bahasanya mengalir, tapi cukup membosankan karena banyak penjelasan yang berulang. Selain itu pengarang mampu membangun universe Royal Kingdom dengan baik, dari latar – budaya dan adat dari tempat yang merupakan rekaan itu.

Walau tidak nyata, namun terasa nyata seperti Harry Potter. Bayangkan dalam buku ini ada berbagai tanaman obat yang ternyata fiktif, namun pengarang mampu memberikan gambaran khasiat dengan baik. Ada akar youdou, daun toubiao’ren, daun kusuri , bunga shuizhele, ubi hitam wuzei, akar xingfu, bunga baozha, lumut ronghua dan buah shansuo. Keren kan?

O iya, selain Emperor’s Consort, kalau kamu buka di situsnya ada juga cerita lain dari Royal Kingdom. Ada kisahnya Jenderal Youshou (Right Hand’s Mistress) yang pernah nikah tapi diselingkuhi dan akhirnya mulai jatuh cinta dengan pelayan pribadinya. Juga ada cerita Tabib Zhou (Healer’s Victim) yang belum dirilis.

Font Kecil, Berisiko Membuat Mata Lelah

Font atau tulisan yang digunakan berukuran kecil dengan banyaknya halaman, membuat mataku cepat lelah dan hampir 2 minggu aku baru menyelesaikan novel ini. Selain itu banyak kalimat yang terasa berulang-ulang. Penjelasannya sama, di satu halaman ada yang sama dengan halaman yang lain. Terasa bertele-tele. Tapi dari cara pengarang mendeskripsikan latar dan mengatur narasi sudah sangat baik. Serasa aku memang ada di kerajaan itu dan mengamati interaksi Aiko dan yang lain dengan detail.

Interaksi para tokoh juga bagus, apalagi ketika ada percakapan antara Jenderal Youshou-Tabib Zhou-Hiro. Mereka bertiga kocak kalau ketemu dan kadang membuat hal iseng untuk menggagalkan rencana Shen King untuk menggoda Aiko hahaha. Namun untuk interaksi Aiko-Shen King aku kurang suka sih. Aiko terlalu polos dan malah terlihat bodoh, malah akhirnya bisa jatuh cinta dengan Shen King yang arogan dan membunuh selir-selirnya untuk membuat posisi Aiko bagus di istana. Kayak pysco gitu gak?

Kekurangannya Terlebih Typo Cukup Banyak !

Typo sangat banyak. Aku cukup kecewa karena betapa pengarang tidak mengubah lagi isi buku ini. Semula kan ada di wattpad lalu berlanjut ke situs. Seharusnya kalau dalam bentuk cetak harusnya lebih baik kan. Ini daftar typo-nya yang cukup membuat pegal mata:

  • Tegantung, seharusnya ‘tergantung’ (hal. 7)
  • Kerajaaan, seharusnya ‘kerajaan’  (hal.13 dan 17 –dua kali loh)
  • Pilihannnya, jadi ‘pilihannya’ (hal. 16)
  • Jendral, seharusnya ‘jenderal’ (hal. 19)
  • Mendadaninya, seharusnya ‘mendandaninya’ (hal. 19)
  • Berlurut, seliri-selir, pengelihatannya – (hal. 22, ‘pengelihatannya’ juga salah di hal. 149)
  • Mahluk (hal. 44 dan 155)
  • Pertunjukkan, seharusnya pertunjukan saja (hal. 71)
  • Adminsitrasi (hal. 82)
  • Begridik (hal. 94)
  • Singgasanannya (hal. 97)
  • Akhirya (hal. 106)
  • Permaianan (hal. 122)
  • Mebuat (hal. 140)
  • Zou, seharusnya Tabib Zhou (hal. 141)
  • Depanya (hal. 143)
  • Fustrasi (hal. 144)
  • Menyiapan (hal. 156)
  • Sauna, seharusnya suasana (hal. 192)
  • Sekeluat, seharusnya sekuat (hal. 213)
  • Dibersihakan (hal. 218)
  • Petanda (hal. 292)
  • Pstur (hal. 309)
  • Membersihan (hal. 324)
  • Linga (hal. 346)
  • Aau, seharusnya kau (hal. 368)
  • Timbulah, seharusnya timbullah (hal. 371)
  • Dn, seharusnya dan (hal. 407)
  • Kebiasanmu (hal. 410)
  • Meyebut (hal. 419)
  • Keberadaaanya (hal. 427)
  • Keahliannmu (hal. 431)
  • mengeryit (hal. 460)
  • menda;patkan (hal. 469)
  • frustasi (hal. 504)
  • ditelatakkan (hal. 508)
  • perntanyaan (hal. 515)
  • Kelurga (hal. 516)
  • Tabib Zhao, seharusnya Tabib Zhou (hal. 524)
  • Dipungiri (hal. 538)
  • Bawahya (hal. 549)
  • Mengelabuhi (hal. 550)
  • Tampa (hal. 552)
  • Persta (hal. 562)
  • Penyangakalan (hal. 573)

Kelalaian Penulisan Juga Cukup Banyak

Selain itu ada beberapa kelalaian seperti peletakkan kapital dan tanda titik, atau koma yang tidak sesuai. Beberapa kulihat diantaranya:

  1. Percakapan di hal.18 “kami mendapat kabar” seharusnya huruf ‘k’ di-kapital.
  2. Kata ‘mansion’ mulai dari hal. 72 sudah tidak di-italic lagi seperti sebelum-sebelumnya.
  3. Paragraf akhir di hal. 62 pada kalimat ‘slalu edikit bergidik senang karena kesegarannya.’ Yang digaris-bawahi itu lebih baik diganti kata ‘dan’.
  4. Pada hal. 181 paragraf ke-2, di akhir kalimat tidak ada tanda kutip sebagai penutup percakapan. Begitupun di halaman-halaman lain ada yang seperti itu.
  5. Paragraf ke-5 di hal. 283, kalimat yang diucapkan jenderal Youshou tidak ada tanda kutip penutup.
  6. Paragraf ke-2 hal. 203, setelah kalimat yang diucapkan tabib Hana, kata ‘Bisik’ awalannya tidak boleh di-kapital.
  7. Kata ‘bibirnya’, huruf di awal harus kapital pada hal. 431.
  8. Pada kalimat ‘Shen King dikenal tidak kenal pandang bulu’ pada hal.14 paragraf akhir, tidak boleh kata ‘kenal’ itu diketik dua kali dalam jarak berdekatan apalagi dalam satu kalimat.
  9. Ketidakkonsistenan cerita, yaitu pada kalimat ‘putri Yangzyi cinta sejatinya tabib Zhang’. Padahal Yangzyi adalah klan-nya sendiri. Perempuan yang dia cintai justru putri dari permaisuri pada hal. 431.

Quotes yang Bikin Baper Ada Dong!

Novel Emperor’s Consort ini sangat aku rekomendasikan untuk kamu yang butuh asupan romantis ala Cinderella, konflik lumayan walau harus rela baca halaman yang cukup banyak dengan font kekecilan. Juga tidak mengandung adegan kipas-kipas, hanya murni cium-ciuman saja. Tapi dengan frekuensi berlebihan sih hahaha. Banyak quotes dari novel ini diantaranya:

Tidak pernah ada teman abadi, pun tidak pernah ada musuh abadi di dalam kehidupan manusia yang fana ini (hal. 15)

Ketika manusia diberi anugerah untuk saling mencintai mereka malah memilih menebarkan kebencian ~ Aiko (hal. 223)

Laki-laki selalu jatuh cinta kepada perempuan yang bisa membuatnya tertawa ~ Tabib Zhou

Jangan merendahkan dirimu seperti itu. Siapa pun ibu atau ayahmu, yang menentukan nilai dirimu adalah dirimu sendiri, bukan garis keturunanmu ~ Hiro (hal. 392)

Butuh waktu untuk memaafkan, butuh waktu untuk menyembuhkan luka. Tetapi, kedewasaan seseoranglah yang akan menentukan langkah yang perlu diambil ~ Kasim Rojin (hal. 547)

Aku jatuh cinta tanpa sebab, tanpa syarat, dan aku bahagia karenanya. Karena itulah, aku tidak keberatan menunggu dengan penuh kesabaran sampai kau mencintaiku dengan cara yang sama, dengan kedalaman yang sama, dengan rasa tergila-gila yang sama ~ Shen King (hal. 549)

Saya sadar bahwa ketika kita mencintai seseorang maka kita tidak perlu menanyakan kenapa. Apa yang tumbuh dalam hati kadang bisa muncul begitu saja tanpa alasan ~ Aiko (hal. 585)

novel emperors consort

Rating versiku : 3/5

 
Share :

admin

Leave a comment

Kembali ke atas
error: Nggak boleh dicopy. Share link saja ya