Judul Novel : Cinta Akhir Pekan;
Pengarang : Dadan Erlangga;
Tahun Terbit/ Cetakan: 2015 / 1;
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama;
Genre/Rate : Romance, Slice of Life / 15+;
Negara Asal : Indonesia;
Tebal Buku: 344 hal.
Hai. Novel Cinta Akhir Pekan ini semula aku baca online dari akun wattpad @DadanErlangga, kemudian aku beli di Gramedia untuk membaca cerita selengkapnya. Berkisah tentang seorang gadis yang belum lama tamat kuliah dan berpesta bersama beberapa teman di sebuah vila. Nahasnya, dia diperkosa dan tidak tahu siapa yang melakukannya.
Tokoh utama novel Cinta Akhir Pekan bernama Arlin, bercerita dari sudut pandangnya sehingga masalah yang dijabarkan dalam novel ini terasa sangat nyata dan menyentuh. Sosok Arlin yang menjadi kesayangan ibunya yang single parent, berusaha menutupi kegundahannya yang mengalami peristiwa tak mengenakkan sampai hamil.
Dita dan Ibu Arlin Berusaha Mencari Pelaku
Dilema Arlin yang nekad ingin bunuh diri akhirnya diketahui oleh ibunya. Bersama sahabatnya, Dita dan ibunya, mereka mencoba menguak siapa pelaku pemerkosaan itu. Disana ada empat lelaki bernama Bisma (tunangan Dita sekaligus cinta terpendam dari Arlin), Chandra, Edwin dan Ferdy. Mereka semua tidak mau mengaku, sampai akhirnya setelah Arlin hamil, salah seorang lelaki itu akhirnya mau mengaku!
Chandra seorang staf IT Junior di BUMN, dengan mudahnya menarik perhatian ibu dan adik Arlin. Itu menimbulkan rasa heran pada Arlin karena setahu dia, ibunya membenci perilaku kakaknya Arlin yang menghamili pacarnya sendiri. Chandra juga berhasil membuat Arlin dan keluarganya pergi ke rumah dan memohon restu untuk menikah. Ibu Arlin berusaha meyakinkannya untuk menikah dan mendapatkan status untuk anak yang dikandung Arlin. Dengan demikian, Arlin lebih membenci Chandra lagi dan merasa pernikahan itu murni paksaan saja.
Ibu Chandra bersikap jutek dan membuat Arlin sempat tidak betah tinggal di rumahnya. Selain itu Bisma juga semakin terasa dekat dan sesekali mengkhawatirkan dirinya sehingga membuat perasaannya galau.
Chandra juga berusaha membuat Arlin tersenyum. Apapun dia lakukan walaupun kadang dibentak dan pernah terkunci diluar kamarnya sendiri oleh Arlin. SMS-SMS yang dikirimkan seseorang tak diketahui pada Arlin membuatnya gundah. Ditambah dengan sikap baik Chandra dan rahasianya selama SMP, tentang perasaannya pada Arlin, membuat Arlin mulai mempertanyakan apa benar Chandra pelakunya. Ditambah peristiwa yang dihadapi Chandra, membuat Arlin makin peduli padanya.
Lalu siapa pelaku sebenarnya yang membuat Arlin sampai hamil?
Typo Sangat Kurang dan Pemilihan Kata Baik
Kesalahan typo agak kurang di novel ini. Mungkin karena besutan Gramedia Writing Project Batch 2 ya. Tidak terlalu mengganggu sih. Pada hal. 205, kata penjalasan seharusnya ‘penjelasan’. Juga pada hal. 238 dalam kalimat: “Dan dia juga selalu bilang bawa wajahku terlihat lebih cantik…” seharusnya ‘bahwa’. Dan terakhir, pada kalimat maaf ‘bekali-kali’ hal. 322, harusnya ‘berkali-kali’.
Ada juga dalam hal. 332 di paragraf akhir, kata dan bisa diganti jadi kata ‘dari’ pada kalimat “… semua kesibukan kulakukan untuk mengalihkan pikiranku dan semua kenangan buruk dan sebagian kenangan manis”.
Ketidak-konsistenan dalam buku ini juga ada walau hanya dua. Yang pertama, dalam hal. 185 pada percakapan Chandra dengan Arlin, “tapi kalau kamu nggak mau tahu juga tidak apa-apa”. Nggak dan tidak memiliki arti yang sama tapi biasanya kalau dari awal pakai kata ‘nggak’, maka seterusnya lebih baik pakai kata yang sama. Hehe.
Sedangkan dari plot cerita, pada hal. 93, Arlin di masa sekarang mengingat jelas warna krem dari dinding rumah Chandra, padahal ketika SMP saat belajar kelompok hanya sekali pergi kesana. Pada hal. 200-201, di masa lalu ketika Arlin dan Dita berada di mall mereka bertemu dengan Bisma dan Chandra. Disitu Arlin tampak lupa dengan sosok Chandra itu siapa. Sementara si Chandra mengetahui namanya dan Dita, bahkan mengatakan pada Arlin bahwa dia sekelas dengannya di tahun ketiga SMP. Nah, masa sih Arlin bisa ingat warna rumah Chandra, sementara beberapa tahun sebelumnya dia melupakan siapa Chandra. Paling-paling kenangan kerja kelompok itu juga bisa Arlin lupakan dong. Hehe.
Kosakata Penambah Ilmu
Terlepas dari kekurangannya yang sedikit, ada beberapa kosakata yang mampu menambah pengetahuan bahasa. Ada juga yang kadang terlupakan. Kata ‘afeksi’ (hal. 252) yang berarti kasih sayang dan ‘anagram’ (hal. 262) berarti seni permainan kata, jadi mirip-mirip di novel Harry Potter. Nama Tom Marvolo Riddle yang kemudian mengubah namanya menjadi Lord Voldemort. Selain itu ada kata ‘mengetem’ (hal. 189) berarti menunggu penumpang berlama-lama di pangkalan dan kata ‘manut’ (hal. 195) berarti suka menurut atau patuh.
Dalam hal. 247, rahasia manis perasaan Chandra pada Arlin membuatku terasa nostalgia ke jaman sekolah. Iyap, aku juga menyimpan tugas sekolah dari gebetan hingga lecek hahaha.
Ending novel Cinta Akhir Pekan ini juga manis dan penyelesaian konflik tentang akhir pernikahan Chandra-Arlin juga bagus. Hanya saja aku kurang suka dengan sikap Arlin yang labil, bisa saja menanggapi godaan Chandra di malam pertama mereka. Padahal kan Arlin pasti sebenarnya jijik dan benci gitu. Kalau aku mah bakalan lempar bantal sesegera mungkinlah ya. Terus juga, pernikahan selalu jadi penyelesaian masalah kehamilan tak terduga. Aku lebih suka Dadan memilih alternatif yang berbeda karena mainstream. Pengalamanku yang punya kerabat mirip kisahnya dengan Arlin, bedanya si cewek dengan pacarnya sendiri, sang ibu tidak mau menikahkan apalagi cowoknya tidak mapan dan si cewek juga baru mau kuliah. Usia juga tergolong muda, si cewek masih 17 tahun. Mungkin karena tokoh Chandra mapan ya? Jadi penyelesaiannya nikah saja gitu. Kadang aku tidak suka dengan persepsi seperti itu sih, hehe.
Bagusnya Dadan bisa mencampur-adukkan emosi, bahkan dengan kasus Arlin itu. Hebat! Gaya bahasa Dadan juga khas dan naratif, di prolog sangat terasa perasaan Arlin yang tersakiti dan hopeless setelah diperkosa. Seolah-olah Dadan ini adalah perempuan. Selain itu bahasanya begitu mengalir dan dengan mudahnya hanya beberapa hari saja habis dibaca. Selain itu disini ada istilah medis seperti spotting dan drain.
Kover Cantik dan Quote Menarik
Kover novel ini juga sangat cantik, seakan memperlihatkan kerapuhan dan feminimnya tokoh Arlin. Jiwa muda dengan warna kover yang cantik. Walau sayang kovernya bisa dengan mudah kotor, jadi harus disampul deh. Hehe.
Plot twist juga sebenarnya mudah ditebak siapa pelakunya, namun aku salut ternyata si pelaku juga adalah korban. Wow. Dadan sepertinya cocok membuat novel bergenre misteri, detektif atau thriller selanjutnya hehehe. Buku ini rekomen sih, apalagi buat ibu-ibu dan remaja. Laiknya film Dua Garis Biru, mungkin kamu bisa coba juga baca buku ini ya 🙂
Beberapa quotes diantaranya:
“Tidak ada laki-laki brengsek yang bersedia bertanggungjawab. Dan tidak ada perempuan brengsek yang mampu melihat kebenaran itu.” ~ Ibu Chandra (hal. 184)
“Berhentilah meminta maaf. Semakin sering kamu mengucapkannya, kata maaf itu semakin nggak ada harganya lagi.” ~ Arlin. (hal. 208)
“Mimpi adalah kebalikan dari realita.” (hal. 220)
“Sekali kita berpikiran negatif terhadap seseorang, maka yang terjadi diantara kita dan orang itu selalu kesalahpahaman. Berpikiran negatif itu tentu saja berbeda dengan bersikap waspada. Jika bersikap waspada akan menghindarkan kita dari sesuatu yang tidak kita harapkan, maka pikiran negatif justru mendekatkan kita dengan hal buruk itu.” ~ Bi Inah (hal. 244)
“Jika suatu hari seseorang bertanya kepadaku,’Bagaimana cara membuat orang lain tersenyum?’ Maka akan kujawab,’Tersenyumlah terlebih dahulu kepadanya.'” ~ Arlin (hal. 259)
“Betapa hidup ini serba tak pasti. Siap atau tidak, takdir bertindak sesuai kehendaknya sendiri dan tak pernah mengenal kata kompromi.” ~ Arlin (hal. 317)
“Nggak ada gunanya mengharapkan sesuatu yang buruk untuk orang lain, Ndra. Bagaimana kalau hal itu justru berbalik pada diri kita sendiri?” ~ Arlin (hal. 334)
Rating versiku : 4/5