[Review Film] Tinggal Meninggal (2025), Komedi Gelap Tukang Bohong di Kantor

Halo! Kalau kamu sering mengeluhkan film Indonesia kok genrenya hanya itu-itu saja, nah, sekarang ada dark comedy yang tersuguhkan di bioskop dengan judul Tinggal Meninggal (2025). Film karya penulis sekaligus sutradara debutan Kristo Immanuel bersama istrinya- Jessica Tjiu ini merupakan produksi Imajinari yang didirikan Ernest Prakasa beserta manajernya Dipa Andika dengan judul-judul terkenal sebelumnya (Jatuh Cinta Seperti di Film-Film, Cinta Tak Seindah Drama Korea dan Agak Laen). Para pemeran yang terlibat di sini juga bukan kaleng-kaleng! Ada Omara Esteghlal yang jago memerankan karakter hopeless dengan berbagai dimensi (Budi Pekerti dan Pengepungan di Bukit Duri bareng Shindy Huang), penyanyi Mawar Eva de Jongh, komedian Muhadkly Acho dan Ardit Erwandha, Nada Novia (Bebas) bahkan aktris senior Nirina Zubir. Film Tinggal Meninggal (2025) berkisah tentang Gema, pemuda kantoran nan canggung yang mendapat perhatian rekan-rekannya setelah sang ayah meninggal sehingga di kemudian hari dia banyak berbohong untuk tetap mempertahankan kehangatan itu.

Sinopsis dan Review Film Tinggal Meninggal (2025): Berbohong demi Mendapat Perhatian Teman Sekantor

Film Tinggal Meninggal (2025) mulai dengan perkenalan tokoh utama kita yang tak biasa, ketika Gema menyeberang jalan dan akan segera tertabrak truk. Cerita kemudian lompat ke suasana kantoran tempat kerja Gema, para orang muda yang menekuni desain kreatif (semacam agensi kayaknya). Ketika bicara, Gema tak ditunjukkan secara langsung malah duduknya paling belakang gitu hahaha. Lalu fokus beneran ke depan Gema. Dia menceritakan masa kecilnya yang kelam. Ayahnya seorang penipu, suka rekrut banyak orang untuk investasi bodong dengan kedok keluarga bahagia. Gema sampai harus latihan lari ke pelukan si ayah, padahal niatnya mau main bola bareng di halaman luas belakang rumah. Ayah ibunya tak malu-malu merokok dan bertengkar di depan Gema. Puncaknya mereka bercerai dan meninggalkan Gema sendiri di rumah sengketa yang ayahnya berikan.

Si ayah nikah lagi dengan wanita yang lebih muda dari ibunya. Sementara sang ibu berganti-ganti pacar, beralasan mau pergi arisan dan sering meninggalkan Gema bermain sendirian. Gema jadi suka nonton kartun di TV, sosok kucing ninja yang suka bicara ke penonton membuat dirinya jadi seperti itu dalam pergaulannya. Di sekolah dia jadi sering bicara sendiri dan membuat anak-anak lain sering mengejeknya dengan julukan camen alias cacat mental. Sampai dewasa, Gema suka komat-kamit sendiri dan membuatnya terasing dari lingkup kerjanya. Bahkan dia sempat kebingungan untuk membuka pembicaraan agar bisa bergabung dengan rekan-rekannya ketika sedang makan siang.

ayah gema semasa hidup
Ayah Gema semasa hidup (dok. trailer Youtube)

Rekan-Rekan Sekantor Gema Memiliki Karakter Nan Unik

Sang ayah yang terkena kasus penggelapan uang dan menjadi buronan polisi akhirnya meninggal. Berita itu tersebar di kantor dan membuat rekan-rekan kerja Gema prihatin. Mulai dari atasan, Pak Cokro yang suka dipanggil ‘bro’, mengajari Gema untuk menghadapi rasa duka dengan prinsip The Five Stage of Grief (Lima Tahap Kesedihan) hahaha. Gema yang sudah lama tak bertemu ayah dari kecil nyatanya tidak merasakan apapun, malah biasa saja.

Gema bersama ibunya di acara duka sang ayah
Gema bersama ibunya di acara duka (dok. trailer Youtube)

Rekan-rekan kerja lainnya punya meja sendiri-sendiri, namun mereka semua masih berada dalam satu ruangan. Ada Kerin yang ia panggil ‘Mbak’, perempuan cantik nan modis yang paling peka dengan selipan bahasa Inggris di tiap pembicaraannya. Dua rekan kerja perempuan lain, Adriana yang bertampang oriental berambut pendek dan suka bicara hal-hal random tiap hari (contohnya konspirasi kayak hal yang aku suka hahaha). Ada lagi Naya yang suka pakai bando dan melakukan live streaming di kantor. Selain mereka ada pula Ilham yang suka bicara ceplas-ceplos, tidak pakai filter. Terakhir, ada Danu yang suka cari perhatian dengan menceritakan pengalamannya pergi ke berbagai tempat di luar negeri. Tetapi oleh-oleh yang Danu berikan tertulis tempat lain, bukan negara yang katanya dia kunjungi. Katanya pergi ke Cappadocia eh malah kasih hadiah bertuliskan made in China hahaha.

Ide-Ide Gema untuk Menarik Perhatian Rekan Sekantor

Mereka kompak menghibur Gema, menemaninya makan siang di London Fried Chicken. Pergi ke tempat itu merupakan salah satu keinginan yang Gema kecil tuliskan di buku dan ia harap dapat dilakukan bersama ayah ibu. Sejak dia dan rekan-rekan kerjanya terasa akrab, alih-alih kupu-kupu, seekor ngengat dalam perutnya terbang dengan semangat dan membuat Gema terus tersenyum bahagia. Ada saja kegiatan yang ia harapkan dapat terpenuhi dan ia centang satu-persatu dalam buku usangnya. Tetapi semua itu tidaklah bertahan lama. Setelah lewat beberapa minggu, rekan-rekan kerjanya sudah tidak menemani dia makan siang lagi (ya iyalah masa LFC terus bosan mereka atuh! hahaha), tidak memanggilnya dengan sebutan akrab atau pun Pak Cokro yang sekadar bertanya topi mana yang cocok untuknya pakai.

Gema merenung di rumah, berbicara pada fotonya semasa kecil yang berada di tengah ayah ibu. Seakan sebuah ilusi, Gema mendapat ide dari ‘diri kecilnya’ untuk merekayasa musibah meninggal dari sosok terdekatnya. Mulai dari mencari kucing random karena melihat antusiasme rekan-rekan kerjanya yang mengagumi hamster Danu yang katanya diselamatkan (ga percaya sih hahaha), Gema kemudian berpura-pura kehilangan hewan peliharaan kesayangannya itu. Kerin sampai mendekatinya, berucap turut prihatin dan menunjukkan foto kucingnya dulu yang sudah mati. Tidak terlalu berefek, ‘diri kecilnya’ mengusulkan agar dua sosok di pigura ruang tamu dapat menjadi target selanjutnya. Gema sempat ragu karena mereka opa-omanya, namun akhirnya dia tidak menyesali itu dan bersyukur karena keduanya bukan hanya berguna semasa hidup, tapi setelah mati dapat menolong sang cucu hahaha.

ide gema muncul
Ide Gema muncul (dok. trailer Youtube)

Kebohongan Besar dan Peran Ibu Gema

Ide gila kembali lagi Gema lakukan karena melihat berita di TV. ‘Diri kecilnya’ menyuruh untuk membuat insiden yang bombastis dan terlihat oleh semua rekan-rekan kerjanya. Gema berhasil, berteriak dan berpura-pura sedih, sampai di tempat makan juga minta obat mag karena beneran sakit perut. Bukan karena berduka, tapi gugup hahaha. Danu curiga karena beberapa kali musibah meninggal menimpa Gema apalagi berjarak waktu yang singkat. Dia sempat mengutarakan ke Pak Cokro, yang balas ditanggapi nyinyir karena masih kesal Danu tak mengajaknya ikut ke bioskop bareng Gema kemarin. Pak Cokro bahkan berpikir apa mungkin Gema kena santet hahaha.

Untuk menghibur Gema, rekan-rekan kerjanya datang di rumah sambil membawa donat. Gema kelimpungan karena sang ibu yang telah jadi target, berada di rumah bersamanya. Rekan-rekan kerja sampai mengira sang ibu adalah pacar tuanya hahaha. Dibayangin yang nggak-nggak pula. Kocak banget! Mereka bersenda gurau dan menghibur Gema sampai rasanya ia begitu bahagia, sampai lupa kekesalannya pada sang ibu yang selalu berkunjung hanya untuk minta uang. Namun Gema jadi terobsesi akan kehangatan pelukan para rekan kerjanya dan merancang ide yang lebih gila bahkan liar. Kali ini susah untuk kembali, bahkan ‘diri kecilnya’ tak ia hiraukan lagi. Apakah kali ini rencana Gema tetap berhasil? Apakah rekan-rekan kerjanya juga jujur dan tulus bersama Gema? Bagaimana nasib ibu Gema selanjutnya?

rekan rekan sekantor gema
Rekan-rekan sekantor Gema (dok. trailer Youtube)

Teknik dan Cerita Film Tinggal Meninggal yang Tak Biasa

Naskah filmnya juara! Kristo yang merupakan peniru suara dan aktor, kini menyutradarai dan menulis naskah film bergenre dark comedy. Genre ini masih jarang di Indonesia dan ceritanya benar-benar bagus. Plotnya runtun, adegan-adegannya lucu hingga akhir dengan rasa nano-nano. Terkadang lucu banget, terkadang lucu tapi getir. Aku sampai meneteskan air mata terharu ketika adegan Gema yang meminta maaf sambil memberi hadiah untuk rekan-rekan kerjanya. Tapi tidak lama, aku kembali tertawa terbahak-bahak karena kekonyolan mereka.

Selain itu Kristo memakai teknik breaking the fourth wall atau tokohnya berbicara ke kamera. Ini sering sih dilakukan dalam dorama Jepang. Tapi kalau di Indo memang jarang banget. Aku suka adegan awal yang menjadi pembuka manis, di mana Gema melambai ke arah kamera karena merasa jangkauannya jauh. Keren. Bahkan khayalan Gema yang menunjukkan semua kebohongannya selesai dan memperlihatkan para staf di balik layar film (ada Kristo sampai Ernest pula), itu juga bagus banget! Penggunaan ngengat untuk suasana hati Gema juga tepat, menyimbolkan kematian dan muncul pula pada judul posternya. Aku juga suka adegan di bioskop, ketika ada sindiran film-film Indo bergenre horor nan banyak dengan judul aneh-aneh pula. Candaan halleluyah-nya kena pula hahaha.

adegan pembuka film tinggal meninggal
Adegan pembuka film Tinggal Meninggal (dok. trailer Youtube)

Ending dan Akting yang Memukau

Ending film Tinggal Meninggal (2025) seperti berlapis, yang pertama sesuai harapan banget dan memenuhi harapan Gema. Yang kedua dan paling akhir, mungkin bisa kita anggap alternate ending (kayak drakor The Red Sleeve). Kalau kamu tahu dongeng Anak Gembala dan Serigala, nah seperti itu makna ceritanya. Tapi tetap konyol karena di ‘sana’ Gema sempat menginginkan pelukan hangat pula hahaha. Mana salah satu cameo-nya ada Prilly, pacar Omara di dunia nyata hahaha.

Akting para pemainnya bagus banget, terlebih Omara. Sejak Budi Pekerti dan Pengepungan di Bukit Duri, aktingnya benar-benar tak diragukan lagi. Dia bisa masuk ke dalam perannya. Jadi jahat bisa, jadi introvert juga bisa. Aku juga tidak menyangka Mawar de Jongh yang baru pertama kali bermain film komedi mampu memerankan Kerin yang lucu dari gerak-gerik juga perkataannya yang sok Inggris. Nirina juga bagus berperan jadi orang nyebelin, menyusul karakter partnernya si Ringgo yang sebelumnya main di 1 Kakak 7 Ponakan. Muhadkly Acho yang memang komedian juga lucu berperan jadi bos cringe

Penokohan Menarik, OST-nya Bagus!

Penokohan film ini juga memiliki karakter yang berwarna. Gema adalah sosok yang unik, introvert yang beberapa tingkah lakunya mungkin akan relate dengan penonton termasuk aku sendiri. Kita pun akan maklum Gema seperti itu karena merupakan anak korban broken home. Begitu menyedihkan melihat Gema memiliki wishlist kasih sayang, pun tidurnya seakan menunjukkan betapa dirinya yang ingin dipeluk. Bantal-bantal yang ia taruh sedemikian rupa mengelilingi, bahkan di ending ketika Gema berdamai dengan dirinya, memeluk pigura fotonya semasa kecil. Indah dan simbolik. Geng kantor Gema juga bukanlah perkumpulan manusia sempurna. Masing-masing punya sesuatu yang palsu untuk ditunjukkan. Tapi dengan tingkah Gema, mereka bisa jujur dan berdamai menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Perkembangan karakter mereka semua terlihat jelas.

Untuk peletakan scoring-nya sudah bagus. Lagu-lagunya sangat cocok, terlebih aku paling suka yang Mawar nyanyikan berjudul Tinggal. Audionya juga kedengaran baik. Terkadang film Indo kan muncul suara pemainnya seperti sedang berkumur alias tidak kedengaran artikulasinya. Iklan BCA juga Janji Jiwa masuk ke adegan-adegannya dengan sangat mulus. Teknik pemasaran film ini juga keren. Konten di IG beberapa hari sebelum film rilis ada saja serunya, para pemain bertingkah seperti karakter yang diperankan. Paling bagus konten ala drama Cina pendek yang viral akhir-akhir ini hahaha.

Berbagai Makna Mendalam dari Film Tinggal Meninggal (2025)

Film Tinggal Meninggal (2025) memberikan makna yang indah untuk kehidupan kita sehari-hari. Dalam keluarga, sebagai orangtua bagaimana kita memberikan kasih sayang yang utuh untuk anak. Ketika anak dewasa, mereka bukanlah ATM berjalan yang bisa diperlakukan sesuka hati. Dalam lingkup kerja, bagaimana kita memperlakukan rekan dengan baik dan tulus. Apalagi orang macam Gema, kita harus lebih peduli dan perhatian, mengajak lebih dulu agar dia tidak merasa terasing. Di dalam lingkup pendidikan, kita sebagai siswa, mahasiswa ataupun pendidik mampu memperhatikan orang-orang seperti Gema, bukan mem-bully atau membiarkannya tersendirikan.

Untuk kamu yang suka film bergenre dark comedy dengan cerita yang segar dan punya pesan moral, kamu kudu nonton Tinggal Meninggal ya. Di daerahku filmnya sempat turun layar belum seminggu, tapi kemarin ngecek di aplikasi TIX, ternyata sudah naik lagi dengan studio yang lebih besar. Semoga penontonnya terus bertambah, mungkin karena efek Demon Slayer ya jadi tampak sepi film ini. Sampai ketemu di review selanjutnya 🙂


Info Seputar Film Tinggal Meninggal (2025)

Judul : Tinggal Meninggal (2025);

Tgl Rilis : 14 Agustus 2025;

PH : Imajinari dan Trinity Entertainment Network;

Genre/Rate : Drama, Comedy /13+;

Negara Asal : Indonesia;

Waktu : 120 Menit;

Pemain : Omara Esteghlal sebagai Gema, Jared Ali sebagai Gema kecil, Nirina Zubir sebagai Ayu, Gilbert Pattiruhu sebagai Ayah Gema, Mawar Eva de Jongh sebagai Kerin, Muhadkly Acho sebagai Cokro, Ardit Erwandha sebagai Ilham, Mario Caesar sebagai Danu, Shindy Huang sebagai Adriana, Nada Novia sebagai Naya

Rating versiku : 5/5

Trailer bisa lihat di sini:

 
Share :

admin

Leave a comment

Kembali ke atas
error: Nggak boleh dicopy. Share link saja ya