Judul Film : Friendzone (2019);
Tgl Rilis : 20 Maret 2019 (di Indonesia);
PH : GDH, Jorkwang Film;
Genre/Rate : Comedy, Romance / 13+;
Negara Asal : Thailand;
Waktu : 118 Menit;
Pemain : Pimchanok Leuwisetpaiboon sebagai Gink, Naphat Siangsomboon sebagai Palm, Jason Young sebagai Ted
Hai semua! Aku mau mengulas review film Friendzone (2019) yang disutradarai Chayanop Boonprakob dengan judul lain ระวัง..สิ้นสุดทางเพื่อน. Bintang utama film ini yang pernah menjadi Nam dalam A Crazy Little Thing Called Love. Film yang dibintang Mario Maurer itu juga menjadi film keren pertama dari Thailand. Tema dari film ini sama seperti Teman Tapi Menikah , Always Be My Maybe atau I Don’t Love You Yet yang memang mainstream sih walau pengemasannya selalu berbeda. Jadi film ini berkisah tentang sepasang sahabat yang terjebak hubungan friendzone selama 10 tahun.
Lanjut dalam review film Friendzone (2019), adegan awal dimulai dengan flashback ke tahun 2009, masa SMA Gink yang menerima kenyataan pahit ayahnya yang berselingkuh. Untuk mencari tahu apa benar kecurigaannya selama ini, dia mengajak Palm, sahabat cowoknya untuk naik pesawat (minjam duitnya juga hahaha) dan mengejar sang ayah hingga ke hotel. Dalam perjalanan pulang dengan pesawat, Gink curhat dengan sedih bahwa dia tidak yakin ayahnya menyayangi dia dan sang ibu. Palm memeluknya dan mengatakan dia sangat menyayangi Gink.
Kesalahan Awal Palm Menjadikan Friendzone
Gink terlihat seperti berharap pada Palm dan menanyakan sayang kayak gimana yang dirasakan Palm untuknya. Dengan kecewa Gink segera melepas pelukan Palm yang menjawab kasih sayang sebagai sahabat. Palm tidak peka dengan sikap Gink saat itu, hingga setelahnya mereka terjebak dalam zona friendzone hahaha.
Kemudian di sekolah Palm tampak menyemangati seorang cewek dan Gink meniru disampingnya. Gink memberitahu bahwa dia sudah jadian dengan Luis yang dulu mengejarnya. Nah, disini aku rasa Gink baru terima Luis karena berpikir Palm tidak menyukainya hehehe 😀
Ke masa kini di tahun 2019, dimana Palm berada di sebuah pesta pernikahan. Dia menyadari di masa SMA itu setelah Gink jadian dengan Luis, dia merasa hatinya panas karena cemburu. Palm menceritakan kisahnya sambil menunjuk Gink yang menyanyi di atas panggung kepada tiga orang lelaki asing di dekatnya. Tiga lelaki itu juga punya pengalaman mirip dengannya, namun tidak selama dia hahaha.
Palm Punya Banyak Pacar, Gink Baperan
Tahun 2010, Palm dan pacarnya Pang di SMA akhirnya putus. Begitu pula tahun 2012, 2014, dan terakhir 2016 dimana dia telah bekerja di pesawat sebagai pramugara, putus terus hahaha. Namun Gink baru saja putus dengan Luis sedari SMA di tahun itu. Gink telah jadi semacam produser musik.
Tahun 2018, Gink menjadi manajer seorang artis musik bernama Ted. Mereka bahkan sudah tinggal bersama. Di sebuah pesta klub, Gink terjatuh dari panggung dan disitu Palm menyadari statusnya yang tidak sebanding dengan Ted. Dia tidak bisa berada sedekat mungkin dengan Gink.
Ketika di Myanmar bersama pacarnya, Palm ditelepon Gink yang sedang berada di Malaysia. Dia takut hamil sementara lagi marahan dengan Ted. Si Palm nekad meninggalkan pacarnya dan terbang ke Malaysia demi Gink! Sadis. Aku jadi ingat adegan Ren ngejar Yo di daerah lain ketika sedih banget dengan brondong teman kerjanya di I Don’t Love You Yet. Hehe.
Gink kemudian menceritakan kegundahannya akan Ted. Dia takut pacarnya itu selingkuh karena memberinya hadiah bukan di hari istimewa, plus dia menemukan ada nota pembelian makanan dan minuman yang berlebih di Malaysia. Itu membuatnya ingin mengusut di resto tempat Ted lalu makan. Bersama dengan Palm dia pergi ke resto itu namun tidak menemukan jawaban. Gink kemudian bertemu dengan Ted dan sempat baikan, namun kemudian Gink menemukan ada kondom di koper Ted. Dia kembali curiga.
Gink Akhirnya Mengetahui Kelakuan Ted
Di Hongkong, Gink dan Palm membuntuti Ted hingga menunggu cukup lama di lobi hotel namun nihil. Ide Palm untuk menelepon Ted dengan nomor lain akhirnya berbuah hasil. Gink begitu sedih dan kecewa sampai lompat ke papan nama suatu bangunan!
Gink yang bersedih meminta Palm menemaninya di Krabi, Thailand. Disana mereka cukup menikmati waktu bersama sampai dikejar monyet pula hahaha. Juga Palm rela mengendarai motor dengan bertelanjang dada demi bajunya bisa dipakai Gink untuk buang hajat 😀
Gink dan Palm juga bersantai di pantai dengan pemandangan yang indaaaah banget. Disini Palm menyanyikan lirik lagu gokil untuk Gink. Jam pemberian Ted juga dibuang oleh Gink dan mereka tertawa bersama. Gink sampai tersentuh dan mengajak Palm minum di kamarnya.. Bukan sekadar minum, birnya sampai ditaruh dalam bathup loh! Gink menggoda Palm sampai akhirnya Palm memarahinya, memintanya agar jangan menjadikan dia pelampiasan. Gink menyatakan tekadnya untuk putus dengan Ted.
Gink Galau Tidak Ingin Melepas Sang Sahabat
Namun sayang Ted mampu meluluhkan hati Gink dan meminta kesempatan walau sudah pernah berselingkuh. Gink takut melepas persahabatan antara dia dan Palm, sehingga malah menyakiti hati Palm. Dia pun rela pergi dan memohon agar persahabatan mereka berhenti saja. Kasihan sih Palm sampe nangis kejer gitu di bandara 🙁
Ted dan Gink yang sudah balikan pergi berbelanja dan sepanjang itu hingga di dalam mobil, Gink tersenyum terus. Dia mengingat kenangan akan dirinya dan Palm. Nah dari sini sudah kelihatan arah ending film ini kayak gimana dong. Heheheh.
Musik dan Sinematografi Yang Memanjakan Indera
Dari segi musik dan BGM, sepanjang film enak didengar. Apalagi lagu yang MV-nya kuletakkan di bawah artikel ini, dari berbagai bahasa. Audrey dan Cantika ‘GAC’ juga mengisi bagian bahasa Indonesia-nya loh bahkan jadi cameo juga di film ini 🙂
Dari segi sinematografi dan teknik pengambilan gambar sangat baik dan indah. Latar yang diambil begitu memukau apalagi di Krabi. Jadi pengen kesana deh. Komedi juga ada apalagi di adegan kejar mengejar dengan monyet. Akting para pemain juga bagus, apalagi Baifern gitu loh. Baik akting nangis dan kocaknya dia dapat. Pun tokoh utama si cowok, selain ganteng akting nangisnya juga meyakinkan sih (tapi tetap saja keduanya tidak membuatku sampe nangis kejer).
Tapi dengan tema friendzone yang terlampau mainstream, cerita di film ini biasa-biasa sekali. Tidak ada sesuatu yang spesial dan komedi Gink melompat ke papan nama itu paling meh sekali. Apa saja yang Gink lakukan pada Palm juga no-no sekali. Narik ulur gimanaaaa gitu. Gink juga terasa sangat labil, walau memang justru Palm lah sejak lama ortunya bercerai dan kasihan nasibnya dibanding Gink. Apa yah, aku tidak menyukai jalan ceritanya yang terkesan akhirnya harus Gink-Palm bagaimanapun caranya tidak mau tahu.
Makna dari Film Friendzone (2019)
Tetaplah berjuang dan ambil risiko serta kesempatan yang ada, apalagi jika kamu menyukai sahabatmu sendiri. Film ini lumayanlah mengibur, walau agak membosankan sedikit. Cocok jadi tontonan ringan bagi kamu penyuka Baifern, romcom dan yang mengalami zona friendzone sekarang 🙂
Quotes dari film ini :
“Sahabat berarti tak perlu mengkhawatirkan satu sama lain. Tak bersikap posesif, tak perlu berantem. Tak perlu memaksakan setiap kehendak. Bagian terbaiknya adalah sahabat tak akan pernah putus.” ~ Palm pada Gink
“Hanya ada satu kebenaran.” ~ Gink pada Palm
“Kami selalu mengira bahwa makin lama kami menunggu, makin kecil harapan kami. Namun makin lama kami bersama, makin susah ikatan diantara kami akan terputus.”
Rating versiku : 3/5
Trailer bisa dilihat disini:
Music Video bisa dilihat disini: