[Review Film] Ready or Not (2019)

Judul Film : Ready or Not (2019);

Tgl Rilis : 28 Agustus 2019 (di Indonesia);

PH : Walt Disney Studios Motion Pictures, Fox Searchlight Pictures;

Genre/Rate : Horror, Comedy / 17+;

Negara Asal : USA;

Waktu : 95 Menit;

Pemain : Samara Weaving sebagai Grace Le Domas, Adam Brody sebagai Daniel Le Domas, Etienne Kellici sebagai Daniel muda, Mark O’Brien sebagai Alex Le Domas, Chase Churchill sebagai Alex muda, Henry Czerny sebagai Tony Le Domas (ayah Alex), Andie MacDowell sebagai Becky Le Domas (ibu Alex), Kate Ziegler sebagai Becky muda, Nicky Guadagni sebagai Helene Le Domas, Elana Dunkelman sebagai Helene muda, Melanie Scrofano sebagai Emilie Le Domas (saudara cewek Alex), Elyse Levesque sebagai Charity Le Domas (istri Daniel), Kristian Bruun sebagai Fitch Bradley (suami Emilie), John Ralston sebagai Stevens, Ethan Tavares sebagai Gabe, Liam MacDonald sebagai Georgie, Nat Faxon sebagai Justin


Halo semua! Ready or Not adalah film 2019 horor-thriller-komedi besutan Matt Bettinelli-Olpin dan Tyler Gillett yang beberapa hari lalu kutonton, dan setelahnya aku merasa puas keluar dari bioskop. Aku kagum pada akting dari artis baru, Samara Weaving yang keren. Dia mampu memainkan peran dari lemah menjadi kuat seiring berjalannya menuju akhir film.

Jalan cerita juga secara solid terbangun, bahkan plot hole terasa tidak ada. Kita disuguhkan cerita yang segar, seorang pengantin yang menghadapi permainan yang ternyata berbahaya di malam pertamanya. Ide ceritanya unik dan bukan melulu kengerian yang tercipta, namun ada selingan komedi dan adegan komikal yang mengundang decak tawa.

Akting Bagus – Apalagi Samara

Akting para pemain juga bagus, mampu menampilkan kekonyolan karena pada dasarnya karakter mereka bukanlah pembunuh. Plus, musik yang dimainkan dalam film termasuk ketika adegan petak-umpet, menarik dan asyik juga.

Kengerian terjadi karena Grace yang berlari dari kejaran karena mengikuti permainan Hide and Seek bersama keluarga sang suami, Alex. Semula Grace yang hanyalah anak asuh miskin, ikut-ikutan saja agar dapat “diterima” sebagai anggota keluarga yang kaya itu. Penyambutan mereka dengan duduk di meja dan masing-masing menarik kartu dari teman leluhur Alex yang dulunya miskin. Khusus sang anggota baru yang akan memainkan permainan tertera dalam kartu. Nahas, Grace mendapat kartu yang sudah beberapa tahun tidak didapatkan lagi, terakhir adalah suami bibi Helene, yang kisahnya muncul di awal film. Kenyataan Grace akan dicari, dikejar dan ditangkap untuk ritual mereka!

Keluarga Le-Domas
Keluarga Le-Domas

Akankah Grace dapat selamat? Lalu bagaimana dengan Alex yang kelihatan cinta mati alias bucin dengan istrinya itu?

Aku mau melanjutkan review di bawah yang berpotensi SPOILER, jadi kalau mau lanjut dan tidak ingin terganggu, langsung saja sroll ke bagian paling bawah ya untuk melihat rating.

Keluarga Mencurigakan dengan Adanya “Tumbal”

Jadi… aku suka dan terhibur setelah nonton film ini. Sepanjang film adegan berdarah-darah cukup namun tidak menyiksa seperti SAW. Ini masih cukup aman kok. Kepala terpenggal atau tembakan ke pelayan itu masih kelihatan efeknya, jadi lumayanlah, tidak gore sekali. Intensitas ketegangannya juga semakin meningkat dan meledak di akhir. Bagus banget.

Aku tidak menyangka anaknya Emilie mengejar Grace sampai di kandang dan menembak dengan pistol! Gile. Apalagi adegan terakhir dimana si Alex malah ragu karena ibunya mati di tangan Grace. Ternyata cintanya tidak dalam, malah aku salut dengan saudaranya Daniel. Saudaranya itu sangat sayang pada dia, sampai-sampai mau menyelamatkan Grace dan mengecoh keluarganya sendiri saat ritual mau dimulai.

Aku sedari awal menyadari Alex akan berkhianat, karena menurut ibunya, dia dapat melihat sosok “teman leluhur mereka” ketika kecil. Adegan yang menurutku kurang bagus yaitu ketika mereka semua menghilang dan pecah menjadi gumpalan darah. Itu komikal sekali, sungguh. Bagusnya sih dibikin dramatis saja hehe.

Sejak awal sebenarnya keluarga ini sudah sangat mencurigakan. Cerita yang dikatakan ayah Alex soal teman leluhurnya, menjadi kaya karena bantuan kotak kartu. Meminta tumbal, mirip-mirip pesugihan di Indo. Jadi, keluarga mereka yang adalah produsen kartu mainan menjadi makmur karena adanya tumbal. Dan so creepy melihat mayat-mayat itu bahkan para pelayan dilempar begitu saja ke ruangan bawah tanah di kandang kambing. Euw.

Tata Desain yang Meyakinkan – Bisa Berganti Sesuai Situasi

Menggelikan juga tuh adegan Grace yang masuk ke ruangan itu dan berdarah-darah ketika mau naik, sampai keluar pagar juga. Dari yang begitu cantik di awal, menjadi sangat kotor dan berantakan pada akhirnya. Aku kagum sekali melihat wawancara Samara di Youtube, dimana tim produksi membuatkan beberapa gaun putih yang sama, namun berbeda karakter, ada yang polos, berdarah-darah, robek dll. Terkesan tidak main-main. Karakter Grace juga aku acungi jempol. Dia berani dan bahkan terus mengumpat hahaha.

Alex dan Grace Le-Domas
Alex dan Grace Le-Domas

Makna film ini yang aku sukai yaitu jangan menjadi kaya dengan cara instan. Menggunakan kekuatan diluar kuasa Tuhan dan bahkan menumbalkan orang lain. Karena pakai kekuatan tidak lazim begitu, pasti bukan hanya diri sendiri, tapi juga merugikan cucu-cece dan keturunan selanjutnya. Pasti tidak akan tenang hidupnya. Selain itu kritik sosial juga kentara sekali disini. Orang kaya kebanyakan menganggap yang miskin tidak berguna dan memandangnya dengan sebelah mata. Dan… kadang ada saja yang tidak lazim atau aneh dari keluarga kaya. Tapi tidak semua begitu ya, ini sesuai pesan dari film ini saja hehehe.

Ada film thriller lain yang menuntun kita untuk menebak-nebak siapa sang pelaku dan asyik bisa lihat disini. Okey, film Ready or Not (2019) bagus banget kalau kamu tonton di bioskop. Jangan hanya nunggu alamat download-nya saja ya! Masih ada kok, buruan deh 🙂

Rating versiku : 5/5

Trailer bisa dilihat disini:

 
Share :

Leave a comment