[Sinopsis & Review Film] KKN di Desa Penari (2022), Perlunya Menjaga Sopan Santun di Tempat Asing

Judul Film : KKN di Desa Penari (2022);

Tgl Rilis : 30 April 2022;

PH : MD Pictures, Pichouse Films;

Genre/Rate : Horror, Mystery / 17+;

Negara Asal : Indonesia;

Waktu : 130 Menit;

Pemain : Tissa Biani sebagai Nur, Adinda Thomas sebagai Widya, Achmad Megantara sebagai Bima, Aghniny Haque sebagai Ayu, Calvin Jeremy sebagai Anton, M Fajar Nugraha sebagai Wahyu, Kiki Narendra sebagai Pak Prabu, Aulia Sarah sebagai Badarawuhi, Aty Cancer sebagai Bu Sundari, Diding “Boneng” Zeta sebagai Mbah Buyut, Dewi Sri sebagai Mbak Dok, Andri Mashadi sebagai Ilham


Halo! Aku datang lagi nih dengan mengulas sinopsis atau review-nya film horor Indonesia adaptasi dari thread Twitter SimpleMan yang sangat ditunggu-tunggu yaitu KKN di Desa Penari (2022). Film ini disutradarai Awi Suryadi, sementara penulis naskahnya yaitu Lele Laila dan Gerald Mamahit. Film yang rilisannya tertunda terus sejak tahun 2020 karena pandemi ini bertabur bintang seperti Tissa Biani, Adinda Thomas, Achmad Megantara, Aghniny Haque, Calvin Jeremy, Fajar Nugraha dan Kiki Narendra. Aku jadi ingat sama film Disney LA Mulan, tapi KKN ini beruntung lanjut bioskop dan mencapai jutaan penonton hanya dalam waktu singkat.

Pada 24 Juni 2019, sebuah akun Twitter @SimpleM81378523 mengunggah kisah horor KKN ini yang menjadi viral dan nomor satu trending di Indonesia. Cerita ini kemudian menjadi sebuah novel dengan penerbitnya Bukune. Si SimpleMan meminta tim produksi buku dan film ini untuk tidak membongkar identitas aslinya juga nama desa Penari ini. Selain cerita KKN, ada beberapa lagi yang ia unggah dan bisa kamu dengarkan di akun Youtube-nya Hirotada Radifan (asli, seru abis gaya bicaranya kayak dengar gosip hahaha).

Sinopsis dan Review Film KKN di Desa Penari (2022) Bermula Dari Enam Mahasiswa 

Film horor Indonesia KKN di Desa Penari (2022) berkisah tentang enam orang dalam kelompok KKN (kuliah kerja nyata) dari kampusnya yang melakukan proker di sebuah desa terpencil yang konon dalam lingkup daerah Banyuwangi. Tempat ini kemudian disebut Desa Penari, karena ada pemimpin lelembut bernama Badarawuhi, siluman ular penari yang berusaha mengambil tumbal dari antara anak muda tadi. Walau targetnya meleset, dia mendapatkan budak jiwa pasangan dari kelompok KKN itu yang berhubungan di tempat keramat desa yaitu pemandian Tapak Tilas.

enam mahasiswa kkn di desa penari 2022
dok. cewekbanget.grid.id

Sinopsis dan review film Indonesia KKN di Desa Penari (2022) ini bermula dari pembicaraan mahasiswa suatu kampus yang akan mencari tempat untuk program kerja selama KKN. Ayu mempunyai kakak lelaki bernama Ilham yang memiliki kenalan di sebuah desa terpencil daerah Jawa. Mereka berdua yang dari Timur pergi berangkat ke arah Barat, bersama-sama dengan Nur, untuk memantau situasi desa. Di sana Ilham berusaha membujuk Pak Prabu, si kepala desa untuk mau menerima adik dan kelima temannya ber-KKN dalam desa. Ayu juga ikut membujuk dan meyakinkan bahwa mereka akan memperbaiki saluran air dan tidak akan macam-macam. Pak Prabu semula menolak karena tak pernah ada yang KKN di sana, juga sepertinya ada alasan yang ia tutup-tutupi. Nur juga mulai merasa ada yang aneh dengan desa itu. Dia semacam indigo gitu-lah.

Ada Penolakan Baik Dari Kepala Desa Maupun Sesuatu di Sana

Pak Prabu akhirnya menerima dan menjemput enam orang kelompok KKN (Nur, Ayu, Widya, Bima, Anton dan Wahyu) dengan motor untuk masuk ke dalam hutan. Dari perjalanan mereka, Nur merasa desa ini tidak beres. Ada sosok penari cantik memantau mereka, pun si Widya mendengar ada suara gamelan. Pak Prabu sampai bilang ke mereka kalau tidak ada desa lain dalam hutan selain tempat lelaki itu berada. Pak Prabu memberikan tempat di rumah warga untuk mereka tinggali sementara. Tidak ada listrik apalagi hiburan seperti TV di sana. Kalau mau mandi harus pergi ke tempat pemandian di luar rumah, mau BAB apalagi harus menggali tanah dulu. Nah, tampak ibu paruh baya yang menerima ketiga perempuan – Ayu, Nur dan Widya, kurang suka pada mereka karena bergosip soal desa dan si Ayu juga pakai baju agak seksi. Si ibu memperingatkan mereka untuk jaga sikap dan cara berpakaian yang sopan.

dok. liputan6.com

Ayu kemudian membagi mereka masing-masing dua orang dalam kelompok kecil (dia ini bertingkah kayak kepala kelompok aja mungkin karena merasa dia sangat berperan dalam menemukan desa kali!). Nur agak heran dan Ayu nanya apa Bima sudah punya pacar. Dari situ Nur langsung tahu kalau si Ayu sengaja mengelompokkan diri bersama dengan Bima karena suka sama cowok itu. Sementara Nur adalah teman lamanya Bima. Eh, belakangan Nur jadi tahu ternyata Bima malah suka sama Widya.

Pak Prabu Melarang Para Mahasiswa Untuk Masuk ke Area Tapak Tilas

Sebelum proker, Pak Prabu telah memperingatkan mereka untuk tidak masuk ke dalam kawasan Tapak Tilas, yang ada tugunya dan menjadi perbatasan antara desa dengan hutan. Nur agak heran melihat sesajen di dekat tugu itu, juga di beberapa tempat lain seperti kuburan desa yang aneh. Iya, aneh karena papan di tiap kubur tertutup oleh plastik atau terpal gitu berwarna hitam. Selain itu, Widya heran kenapa tidak ada sosok anak-anak atau orang muda di desa itu. Nur kemudian bermimpi aneh di malam hari, terbangun dan kemudian diperlihatkan pada penonton bahwa ada sosok yang ternyata menjaga cewek itu selama ini.

dok. liputan6.com

Widya dan Nur pergi ke tempat pemandian. Nur masuk terlebih dahulu namun sulit menyelesaikan mandinya karena ada sosok tinggi hitam berbulu dan bermata merah yang mengintainya (ngintip gitu si genderuwo). Cewek itu menggedor-gedor pintu yang sulit terbuka dan memanggil Nur, temannya yang di luar itu malah mendengar suara nyanyi dengan musik gamelan dari dalam pemandian. Untung Nur berhasil keluar namun wajahnya pucat dan tidak mengatakan apa-apa pada Widya yang masuk ke dalam. Kalau aku sih yang dulunya pernah asrama, lebih baik mandi bersama saja ya, mana tempatnya angker gitu. Mana asem lagi si Nur sudah tahu tempat itu berhantu masih biarin Widya masuk sendiri ke dalam ckck.

Sosok Genderuwo dan Lantunan Gamelan Mengganggu Nur dan Widya

Benar saja, si Widya malah lebih gila lagi dapat gangguannya di dalam pemandian. Dia melihat seperti ada perempuan berbaju hijau dan berselendang layaknya penari menatapnya yang lagi mandi. Mana ada nyanyian dengan gamelan pula. Nur yang di luar juga mendengar nyanyian itu. Widya mendapati ada rambut di dalam bak mandi dan segera menyudahi kegiatannya, lalu keluar ketika Nur lagi ngintip ke dalam. Si Nur ini melihat ada sosok penari yang melilitkan ular di leher bersama-sama Widya di dalam. Ngeri nggak tuh!

Malamnya, lebih gila lagi. Widya melihat Nur di luar rumah menari tidak jelas dan seketika wajah temannya itu berubah menjadi sesuatu yang mengerikan. Sementara itu, si Nur bermimpi kalau Widya menari di luar rumah dan melilitkan ular di lehernya. Nur kemudian terbangun karena keributan di luar. Dari rumah berbeda, Bima menatap Widya dengan wajah melongo dan Wahyu cepat-cepat pergi menyadarkan Widya yang menari tidak jelas di tengah pekarangan rumah-rumah tersebut. Semuanya tampak bingung dengan apa yang terjadi.

nur dan widya menari

Nur Memiliki Penjaga Gaib Bernama Mbah Dok

Nur merasa desa ini benar-benar tidak beres. Dia pergi mencari Pak Prabu, yang bersama seorang lelaki tua bernama Mbah Buyut di sampingnya. Ada tiga gelas kopi di meja dan Mbah Buyut bercerita seolah mereka memang sedang menunggu kedatangan Nur. Mbah Buyut menyuruh cewek itu minum kopi, namun tidak habis. Lelaki itu bertanya apa kopinya manis dan Nur mengangguk. Menurut Mbah Buyut (dukun kayaknya dia), si Nur punya penjaga yang selalu mengikutinya pergi. Dengan menggorok ayam, Mbah Buyut menceritakan kalau penjaga Nur adalah sosok nenek tua bernama Mbah Dok yang menumpas banyak makhluk gaib di desa itu. Mereka tidak suka dengan Mbah Dok, terlebih si sosok genderuwo. Sejak pertemuan dengan Mbah Buyut, Nur sudah tidak melihat si genderuwo lagi.

dok. portaljember.pikiran-rakyat.com

Nur mendapat cerita dari Anton kalau setiap malam si Bima tedengar mendesah dan kayak lagi melakukan hubungan intim dengan seseorang. Tapi sampai hilang suaranya, tidak ada orang yang keluar dari kamar itu. Nur tampak tidak percaya karena Bima yang dia kenal dulu suka beribadah. Anton mengajaknya masuk diam-diam ke dalam kamar Bima dan memperlihatkan ada sesajen yang sering diletakkan si cowok di bawah kasur, bahkan ada foto Widya pula! Ketika mereka membuka lemari, ada ular hijau di sana. Nur shock, namun tidak bertanya soal yang mereka temukan tadi pada Bima, hanya memintanya untuk lebih rajin beribadah.

Widya pergi bersama Wahyu ke luar hutan, pergi kulineran dan ketemu tukang cilok yang memperingatkan mereka untuk tidak terlalu malam kembali ke desa karena jalanan yang rawan. Juga tidak perlu meladeni siapapun yang lewat. Nah, beneran sudah hampir malam, mereka masuk ke dalam hutan. Si Wahyu yang rada usil, kemudian menggoda Widya kalau motornya mogok bakalan gimana. Eh, beneran terjadi. Lidahnya panas gitu! Hahaha.

Suasana Antar Teman Menjadi Tegang Karena Ayu dan Bima

Ketika mereka lagi bingung, ada beberapa bapak membawa obor sambil mendekat. Motor akan mereka perbaiki dan mengajak Widya serta Wahyu untuk ikut hajatan. Ada beberapa warga berkumpul dengan banyak makanan terhampar di depan mereka berdua. Bukan hanya makanan, tapi ada kelompok penari yang membuat suasana makin ramai. Wahyu bahkan mulai memakan apa yang tersedia di meja. Widya menyadari bahwa si penari utama di antara warga itu pernah dilihatnya (iya, di pemandian jeng!) dan meminta Wahyu untuk kembali ke desa saja. Wahyu akhirnya minta motornya kembali pada si kakek yang kebetulan sudah jadi, bahkan dibungkuskan makanan untuk dibawa pulang.

Suasana di desa rupanya cukup tegang. Ayu tampak kesal pada Nur yang mencecarnya dengan pertanyaan-pertanyaan seputar Bima. Nur tidak sengaja dengar pembicaraan akan Bima yang marah pada Ayu karena permintaan tolongnya untuk memberikan gelang pada Widya tidak kunjung dilakukan oleh cewek itu. Ayu ngaku pada Nur. Bima juga tidak ingin Nur urus campur urusannya. Nah, Widya dan Wahyu yang pulang agak heran melihat tingkah teman-temannya. Niat hati mau menghibur mereka dengan makanan yang dibawa dari hajatan tadi, semua tampak lebih suram karena apa yang dikeluarkan Wahyu adalah kepala monyet yang masih berdarah segar. Iyuuuh.

Suatu kali Widya dalam rumah diteriaki warga kalau ada ular besar di sana. Widya dll menghadap Mbah Buyut dan warga. Widya meminum kopi dari si Mbah Buyut dan menenggaknya hingga habis karena rasanya enak. Dari situ ketahuan kopinya berisi racikan untuk sesajen buat para lelembut dan biasanya manusia tidak akan mau meminumnya karena rasanya pahit. Berbeda dengan Widya yang ternyata ketempelan jin. Ada beberapa gangguan lagi yang Widya alami. Di rumah mereka, Widya melihat Nur yang lagi sholat, eh pas ke dapur Nur muncul tiba-tiba. Widya sangat panik dan teman-temannya memberikan dia minum. Keluar helaian rambut panjang dari dalam mulut Widya. Wahyu berseru kalau kemungkinan cewek itu disantet.

Badarawuhi Berhasil Mengelabui Bima dan Ayu

Nur mendapati Ayu dan Bima keluar dari pemandian keramat di Tapak Tilas. Bima mengakui dia khilaf dan berhubungan dengan Ayu di dalam sana. Sementara Ayu juga mengaku pada Nur akan hal yang sama. Bedanya, si jin penari menjerumuskan Bima, memperlihatkan dalam mimpi bahwa Widya terlilit ular dan untuk meloloskannya dari kutukan desa, cowok itu harus mengikuti perintahnya. Nur mengatakan kalau penari itu adalah jin dan dengan bodohnya Bima menuruti dia, sampai bersetubuh dengan si siluman ular. Sebagai gantinya, Bima mendapatkan gelang untuk memikat Widya, namun tidak dia berikan langsung, dia menyuruh Ayu melakukannya. Namun si Ayu yang memang suka sama Bima, tidak mau memberikan. Si penari menampakkan diri pada Ayu dan memberinya selendang hijau untuk memikat Bima, sehingga cewek itu berhasil menggoda dia di Tapak Tilas.

dok. kabarfajar.com

Si siluman ular penari alias Badarawuhi merasuki Widya lalu menemui Nur, mengancamnya untuk tidak ikut campur. Dia segan pada sosok pelindung Nur yang adalah seorang nenek tua namun tetap saja dia akan melukai cewek itu kalau sampai menggagalkan rencananya. Widya di sisi lain melihat rupa Nur yang tampak mengerikan ketika lagi sholat, rupanya sosok pelindung Mbah Dok memperingatkannya bahwa ada teman mereka yang berbuat tidak senonoh. Jika kelewatan batas, kemungkinan ada yang tidak akan selamat dari antara mereka berenam.

Jiwa Bima dan Ayu Terperangkap, Terlebih Widya dengan Raganya!

Nur dengan tegas meminta mereka semua untuk pulang karena terasa banyak gangguan terjadi di desa akibat ulah Ayu dan Bima. Apalagi dia mendapati ada benda keramat jin Badarawuhi dalam tas Widya yang ternyata dimasukkan oleh Ayu atas perintah si lelembut. Namun malam itu, Widya terbangun dan melihat Bima tampak berjalan keluar menuju Tapak Tilas. Nur terbangun karena mimpi buruk, kemudian melihat Widya sudah tidak ada. Dia mau mencari pertolongan, terlebih dahulu ingin membangunkan Ayu yang ternyata kepalanya tampak menengadah. Wajah Ayu pucat dan matanya melotot, mulutnya membuka seakan hampir kehabisan napas. Nur segera berteriak minta tolong lalu warga desa berkumpul.

Mbah Buyut meminta warga desa mencari keberadaan Bima, begitupun Widya. Dia memberitahu Nur, Wahyu dan Anton kalau jiwa Bima dan Ayu terperangkap dalam desa lelembut, sementara Widya raga dan jiwanya ikut disesatkan di alam itu. Untuk membantu Widya, Mbah Buyut harus mengubah diri menjadi sosok anjing dan mencari keberadaannya. Akankah Widya bisa selamat dan pulang dengan utuh? Bagaimana nasib Bima dan Ayu? Apa sebenarnya rahasia yang tersembunyi dari desa tersebut?

dok. infosemarangraya.pikiran-rakyat.com

Film KKN di Desa Penari (2022) Punya Visual Indah dengan Akting Pemeran yang Mumpuni

Film Indonesia horor tahun ini yang ikut viral seperti cerita aslinya, KKN di Desa Penari (2022) menampilkan visual yang mengagumkan. Baik dari lokasi maupun penampilan serta kostum para pemerannya. Indah banget dengan pemandangan desa yang asri, pepohonan yang tinggi serta adanya jembatan panjang yang mengagumkan. Kostum pemain terlebih Badarawuhi juga cakep. Nuansa tradisional sekaligus magis sungguh terasa dengan iringan musik gamelan dan beberapa instrumen backsound di dalam film ini.

Akting pemainnya juga sungguh bagus. Anak mudanya banyak dan bertalenta, terlebih si Tissa Biani yang bisa memainkan ekspresi wajah dengan baik. Aku tahu dia dari film Laundry Show yang rada tengil, juga di Cinta Fitri Series yang tampak polos. Di sini dia memainkan karakter Nur dengan baik, bahkan terlihat kesungguhannya belajar menari di BTS film-nya. Tak kalah bagus ada Aghniny Haque (pernah main di Habibie & Ainun 3) yang aktingnya membuat orang kesal, tapi sebagai penari dia memang sangat cocok ya bersanding dengan pemeran Badarawuhi. Si pemeran Widya juga harus belajar berinteraksi dengan ular loh. Intinya, semua pemain di sini tidak kaleng-kaleng, totalitas dan benar-benar tampil maksimal dalam film.

Belum Terlalu Memuaskan, Namun Filmnya Bagus Dengan Promosi yang Hebat

Hanya saja, dengan rentang waktu penantian yang cukup lama, film ini belum sepenuhnya memuaskan. Menurutku, filmnya benar-benar mengikuti cerita KKN di Desa Penari. Nyaris tidak ada sentuhan berbeda, dibandingkan apa yang biasanya ada dalam film adaptasi. Intinya, semua orang tahu jalan ceritanya dan terasa tidak spesial lagi. Padahal bisa saja film ini menampilkan alasan kenapa Ilham dan Pak Prabu saling mengenal. Atau ada hal lain yang bisa terselip di sana. Untuk perpindahan adegan juga ada beberapa yang tampak tidak mulus dan canggung. Misalnya saja adegan ketika Nur meminta bicara dengan Bima untuk pertama kalinya. Entah kenapa sudah ada di adegan lain tanpa memperlihatkan mereka berdua.

Formula horor film ini lumayanlah, jumpscare-nya sangat kurang dan sosok genderuwo-nya sangat tidak seram. Terasa seperti nonton horor-nya Barat yang berisikan monster itu loh. Si Mbah Dok juga, aku malah kasihan lihat sosoknya yang sangat keibuan itu. Tapi aku cukup puas kok dengan film ini karena kesan seramnya beda. Ceritanya tetap seru dan durasi dua jam tidak terasa sama sekali. Poster promosi filmnya juga keren banget. Ternyata ada kode QR (pojok kanan bawah) yang bisa di-scan dan menampakkan teknologi augmented reality dengan belitan ular di posternya.

teknologi augmented reality di poster kkn desa penari 2022

Banyak Pesan Moral Terkandung Dalam Film

Pesan moral dari film ini begitu banyak, antara lain :

  • Tidak boleh egois dan fokus pada tujuan. Sebenarnya mereka ke desa kan buat KKN dan mendapatkan nilai bagus di kampusnya. Hanya saja, beberapa orang ternyata punya kepentingan. Ada si Ayu yang suka Bima dan si Bima yang suka dengan Widya. Ayu dan kakaknya juga membujuk Pak Prabu yang sebenarnya enggan menerima mahasiswa untuk KKN di desanya. Sebenarnya walau tidak diberitahu alasan pasti, Ayu seharusnya berpikir logis kenapa Pak Prabu sempat menolak.
  • Sopan dan menjunjung tinggi etika di tempat orang lain. Jangan berpakaian seksi dan mengumbar apalagi di desa. Berbuat hal yang baik, jangan bermesraan bareng orang yang bukan suami atau istri terlebih di tempat keramat. Juga kalau ada larangan di sebuah tempat, maka kita harus menghargai dan menjaga apa yang diamanatkan
  • Jangan terlalu bodoh dan menjauh dari Tuhan. Si Bima yang taat beribadah saja bisa terjerumus oleh si jin penari. Akal sehatnya sudah hilang. Mendingan dia berdoa dan minta petunjuk supaya Widya tidak kenapa-napa, daripada mengikuti mimpi. Apalagi ada cewek tau-taunya minta dibuatkan ini-itu.

Film ini membuatku teringat dengan buku Kisah Tanah Jawa juga sekuelnya yang membahas dunia lelembut. Selain itu, mendekati ending aku malah teringat dengan film Insidious, tentang jiwa yang terjebak dan harus secepatnya ditemukan. Secara keseluruhan cerita film ini membuatku juga ingat akan Webtoon yang kusuka, Sarimin. Nonton film ini rasanya nano-nano gitu. Oh ya, film KKN di Desa Penari (2022) sudah mendapatkan 8 juta lebih penonton sejak 25 hari penayangannya. Sangat fantastis. Ayo sebelum filmnya keluar dari bioskop, ikutan nonton juga yuk! Apalagi filmnya bagus dan kental akan suasana tradisional di Jawa 🙂

 

Rating versiku : 4/5

Trailer film KKN di Desa Penari (2022) :

 
Share :

Leave a comment