[Sinopsis & Review Film Dokumenter] Seaspiracy (2021), Ketika Masalah Sedotan Plastik Tidak Sebesar Metode Penangkapan Ikan

Judul Film Dokumenter : Seaspiracy (2021);

Tgl Rilis : 24 Maret 2021;

PH : Netflix, A.U.M. Films, Disrupt Studios;

Genre/Rate : Documenter Film,  Science & Nature Docs, Nature & Ecology Documentaries / 18+;

Negara Asal : USA;

Waktu : 89 Menit;

Tokoh Film Dokumenter : Ali Tabrizi, Lucy Tabrizi, Ric O’Barry (pendiri Dolphin Project), Jonathan Balcombe, Sylvia Earle, George Monbiot (jurnalis), Profesor Callum Roberts, Profesor Chris Langdon, Cyrill Gutsch, Richard Oppenlander, Paul de Gelder, Steve Trent (Environmental Justice Foundation), Lori Marino (pendiri Whale Sanctuary Project), Karmenu Vella (eks European Commissioner for Fishing and Maritime Affairs), Dominique Barnes (co-founder New Wave Foods & Marine Biologist), Gary Stokes, Michael Greger, Paul Watson – Lamya Essemlali – Peter Hammarstedt (Sea Shepherd Conservation Society), Don Staniford (pendiri Scottish Salmon Watch)


Hai! Sinopsis dan review film dokumenter Netflix berjudul Seaspiracy (2021) ini menceritakan kisah perjalanan Ali Tabrizi ke berbagai tempat untuk melihat apa saja dampak negatif yang ditimbulkan manusia terhadap laut dengan menyimpulkan bahwa konsumsi ikan harus dikurangi.

Film dokumenter Seaspiracy (2021) ini disutradarai Ali Tabrizi (seorang warga negara Inggris), dibantu Lucy Tabrizi- sang istri yang ikut mengedit dan merekam perjalanan mereka. Kip Andersen yang memproduserinya. Film dokumenter Seaspiracy berawal dari perkenalan diri Ali yang sejak kecil suka menonton atraksi paus dan lumba-lumba. Selain itu, dia juga suka menonton film dokumenter tentang keindahan laut.

Pentingnya Laut Bagi Kehidupan

Laut adalah rumah bagi 80% kehidupan di bumi. Dunia yang menarik dan menjadi inspirasi seorang Ali. Namun ketika melakukan research untuk proyek dokumenter tentang lautan, dia mendapati banyak berita mengkhawatirkan. Banyak ikan paus mati terdampar dengan lebih dari 30 kantung plastik berada dalam perutnya. Menurut logikanya, paus dan lumba-lumba menyuburkan fitoplankton ketika berada di permukaan laut, sehingga mereka berkontribusi untuk bumi. Fitoplankton berguna menyerap karbon dioksida dan menghasilkan sekitar 85% oksigen untuk kita hirup.

Sejak itu, Ali mulai menjadi “polisi laut”. Berdonasi pada badan amal lautan, pergi mengangkat sampah plastik di tepi pantai serta membawa alat makan dan botol sendiri ketika di luar. Namun karena berita Jepang yang keluar dari organisasi paus internasional dan mau melanjutkan perburuan paus komersial, Ali makin penasaran dan menemukan fakta mengerikan. Di Jepang Selatan, Taiji tiap tahunnya ada lebih dari 700 lumba-lumba dan paus digiring ke teluk untuk dibantai. Ali bersama istrinya pergi ke Taiji dengan suasana polisi di mana-mana.

sinopsis review film dokumenter seaspiracy 2021

Ali Tabrizi dan Istrinya Pergi “Berburu” ke Taiji dan Hongkong

Paginya mereka pergi ke pelabuhan dan menemukan sekitar 13 kapal di sana. Terjadi perburuan lumba-lumba di sana, yang lain untuk dijual ke sirkus satwa laut, ada juga yang dibunuh. Rupanya mereka dibunuh karena dianggap saingan (makan banyak ikan) oleh nelayan. Di Kii-Katsuura, Ali sadar bahwa persaingan mendapat ikan yang dimaksud yaitu ikan tuna sirip biru yang terkenal mahal. Ada suatu industri yang menolak Ali untuk mewawancarai mereka. Lewat kamera tersembunyi, Ali merekam situasi di sana, yang bukan hanya tuna, tapi ikan hiu yang siripnya dipotong dan akan dijual.

Mereka kemudian pergi ke Hongkong. Lebih sulit merekam disana daripada Taiji. Dimana-mana banyak menjual sirip hiu. Padahal menurut riset sampai wawancara ke seorang profesor, Ali mendapat pengetahuan bahwa hiu juga penting untuk menjaga laut. Tingkat populasi mereka menurun, menyebabkan jumlah hewan lain ikut turun, seperti burung laut yang biasanya menyambar ikan pelagis ketika digiring hiu ke permukaan.

Hampir setengah hiu yang terbunuh juga merupakan tangkapan sampingan. Jadi ada kapal-kapal penangkap komersial yang mendapat banyak ikan, yang biasanya ada ikan seperti hiu (bukan target) juga di jaring. Namun mereka mengembalikan hiu ke dalam laut sudah dalam kondisi mati. Bukan hanya hiu, kadang ada lumba-lumba, anjing laut bahkan burung laut.

Ada kelompok konservasi laut, Sea Shepherd yang telah banyak menenggelamkan kapal pemburu paus dan penangkap ikan ilegal. Jadi teringat menteri Susi deh. Nah, mereka menjelaskan banyaknya tangkapan sampingan yang mereka hadapi di “lapangan” dan seringkali label makanan kaleng ikan menipu (contohnya, badan yang memberikan sertifikasi itu tidak kompeten dan lalai memperhatikan keadaan sesungguhnya di laut).

film seaspiracy
Kapal Sea Shepherd

Pukat adalah Metode Penangkapan Ikan Paling Merusak

Bahkan ada organisasi yang menyerukan bahaya sampah plastik tapi tidak membahas dominannya yaitu jaring dan alat tangkap ikan. Itu berjumlah lebih banyak dan dirancang untuk membunuh satwa laut. Penyu saja bisa mati karena itu, namun yang viral malah sedotan. Tumpahan minyak Deepwater Horizon juga sempat disinggung, justru penangkapan ikan tiap harinya yang lebih berbahaya.

Kotoran ikan menjadi makanan dari terumbu karang. Sehingga jika ikan berkurang, maka populasi terumbu karang juga akan semakin menurun. Apalagi banyaknya penangkapan yang tidak baik, contohnya pukat yang mengerus dasar laut hingga tak bersisa. Nelayan banyak kehilangan ikan, membuat mereka kelaparan sampai orang-orang di pedalaman dan kadang solusi untuk mendapat makanan yaitu dari berburu hewan liar di darat (yang bisa membuat wabah).

film seaspiracy
Ilustrasi Pukat dari film Seaspiracy (2021)

Upaya mengontrol penangkapan ikan besar-besaran cukup sulit dilakukan. Ada pemantau asal Amerika yang dilemparkan ke laut seperti Keith Davis. Sindikat penangkapan ikan ilegal biasanya melibatkan mafia (berbagai bidang lain) dan berbahaya. Mirisnya, organisasi lingkungan besar kebanyakan diam dengan situasi-situasi di atas.

Metode penangkapan ikan berkelanjutan sering digaungkan tapi cukup sulit menerapkannya. Di Liberia, Ali sempat terpikir apa ada alternatif lain dalam penangkapan ikan contoh dengan membudidayakannya. Namun rupanya butuh banyak ikan untuk menjadi bahan makanan ikan budidaya. Mereka pergi ke Skotlandia dan melihat tempat budidaya yang rupanya diserang kutu laut, anemia, penyakit menular dll.

Perbudakan dan Kesimpulan Untuk Tidak Lagi Makan Ikan

Banyak hutan bakau hancur karena budidaya udang– yang juga punya sisi gelap yaitu perbudakan. Mereka pergi ke Thailand Selatan, mewawancarai seseorang yang berada di kapal selama enam tahun dan menceritakan perlakuan kejam yang membuatnya ingin bunuh diri beberapa kali. Lalu Ali dan istrinya pergi ke kepulauan Faroe di Atlantik Utara untuk melihat perburuan paus tradisional.

Pada tayangan akhir, film dokumenter Seaspiracy (2021) ini mengarahkan pada beberapa ahli biologis bahwa sel alga yang membuat omega 3 yang baik dalam ikan. Salah seorang ahli wanita sekaligus penemu tren makanan tumbuhan laut, menyarankan untuk makan olahan alga saja daripada ikan.

Hal Positif dari Film Dokumenter Netflix Seaspiracy (2021)

Film ini sesuai judulnya, memberi hal-hal bertentangan yang selama ini tidak kita ketahui dari dunia kelautan. Mulai dari sampah plastik kemudian merembet ke masalah lainnya seperti penangkapan ikan, perburuan paus, tangkapan sampingan sampai perbudakan yang membuatku ternganga dengan hati nyesek.

Ali dan istrinya mampu membawa atmosfir yang meyakinkan ke dalam film ini dengan kecintaan mereka pada paus dan lumba-lumba. Mulai dari rekaman wawancara, kamera tersembunyi, editan yang menarik dengan ilustrasi, grafik serta data yang diberikan untuk mendukung riset mereka. Sudah cukup bagus dan kena sasaran. Aku juga merasa Ali bekerja keras dalam film ini, terlebih sampai bisa mewawancarai mantan “budak kapal” di Thailand.

Aku juga kagum dengan pengetahuan baru akan alat tangkap ikan seperti pukat di film dokumenter ini. Di Indonesia sendiri, ibu Susi ketika menjabat jadi menteri kelautan pernah melarang pemakaian alat-alat tangkap misalnya pukat bahkan cantrang. Ini bentuk kepeduliannya yang nyata terhadap kelestarian laut.

Ilustrasi Cantrang (dok. kompas.com)

Hanya disayangkan, sejak awal Jepang langsung diletakkan sebagai pemburu paus untuk komersil. Padahal lebih baik Ali menyorot data bahwa ada tradisi pemburuan paus secara tradisional, jadi setelah itu bisa menyorot Faroe, kemudian memasukkan berita perburuan komersil. Aku juga tidak tahu bagaimana Ali bisa mendekati para nasrasumber orang Eropa dan negara barat lain dengan lebih mudah, daripada yang di Hongkong dan Jepang. Akan lebih bagus jika Ali mengemukakan caranya di akhir video walau dalam bentuk tulisan tidak apa. Kalaupun itu sensitif, menurut pendapatku, Ali bisa memberi keterangannya di akhir video.

Saran Untuk Film Dokumenter Netflix Seaspiracy (2021)

Terakhir, mengenai kesimpulan akhir film ini untuk tidak makan ikan. Dalam analogi tidak perlu makan ikan dan bisa cari alternatif tumbuhan laut, lantas bagaimana prosedur mendapatkannya? Itu juga perlu dibahas dengan baik, apa saja jenis yang cocok dimakan, apa pakai budidaya dll. Selain itu berat rasanya jika tidak makan ikan, apalagi kalau untuk anak kecil bisa mendapatkan banyak manfaat nutrisi. Bagaimana seperti kita di Indonesia banyak yang hidupnya bergantung pada hasil laut. Banyak aspek yang harus dipikirkan. Kalau menurutku, akan lebih masuk akal jika kesimpulannya yaitu merujuk pada negara-negara agar membuat prosedur penangkapan ikan yang baik dan benar-benar ramah lingkungan. Para pengusaha dan produsen olahan laut agar paham dan peduli terhadap kelestarian laut.

Ayo Lestarikan Lingkungan Dimulai Dari Hal Kecil!

Secara keseluruhan, film ini sangat bagus ditonton karena menambah wawasan, walau ingat, tetap jangan menerima mentah-mentah informasi dan alangkah bagusnya kalau kita juga ikut menelaah data yang ada. Tetap jaga kelestarian lingkungan, entah di laut, sungai maupun daratan. Aku sekarang lagi mencoba untuk mengurangi sampah plastik. Kalau pergi ke supermarket atau minimarket, bisa membawa plastik yang sudah pernah dipakai atau tas kain besar. Untuk makan minum di luar, aku sudah beli sedotan stainless steel. Nah aku belinya di toko ini, murah meriah (tidak sampai 10 ribu) dan banyak jenisnya (sedotan lubang kecil lurus dan menekuk, sedotan boba, sumpit dan sikat pembersih sedotan).

Quote yang bisa dipetik dari film Seaspiracy (2021) ini :

“Betapa tiap spesies saling berhubungan serta peran mereka dalam menjaga interaksi lautan dan atmosfer planet kita.” ~ Ali Tabrizi

 

Rating versiku : 4/5

Trailer bisa dilihat disini:

 
Share :

Leave a comment