[Review Novel] Tiger on My Bed – Christian Simamora

Judul Novel : Tiger on My Bed;

Pengarang : Christian Simamora;

Tahun Terbit/ Cetakan: 2017 / 2;

Penerbit : Roro Raya Sejahtera (Imprint Twigora);

Genre/Rate : Romance, Comedy / 21+;

Negara Asal : Indonesia;

Tebal Buku: xii + 382 hal.


Halo. Buku Christian Simamora sebelumnya pernah kubaca yaitu Marry Now, Sorry Later cukup bagus, jadi aku memilih judul Tiger on My Bed sekarang. Berharap dapat Paper Doll lagi, tapi kali ini tidak toh. Mungkin karena sudah cetakan kedua? Hahaha. Buku ini ditargetkan untuk pembaca dewasa dengan karir dan pemikiran matang yang dituangkan. Tema unik hubungan antar dua orang dengan perjanjian khas harimau: tidak ada tanggung jawab dan penyesalan.

Buku VimanaSingles yang Menarik

Buku ini seri #VimanaSingles yang berkisah tentang Talita Koum Vimana, putri kedua yang kebanyakan salah di mata ayahnya. Sialnya lagi, tunangannya Rizal malah selingkuh dengan wedding planner mereka. Untunglah Talita punya dua sahabat baik bernama Fika dan Yana yang mengusulkan Talita untuk mencari rebound, lelaki yang bisa dijadikan pelampiasan namun sama-sama tidak terikat atas nama cinta. Mereka memulai misi langsung di acara launching produk make-up, Tal dengan Jai Birksted – lelaki blasteran Indonesia Denmark. Yana dengan lelaki yang mereka sebut Beye. Hahaha.

Tal pikir karena Jai lelaki yang tak pernah dia kenal, jadi sengaja bersikap agresif. Walau sempat gengsi, namun akhirnya Tal menghubungi Jai dan ingin bertemu dengan alasan mau memakai jasa desain interiornya. Lalu dimulailah tarik-ulur Tal yang mengajak Jai untuk menjadi lelaki one night stand-nya. Namun akhirnya Tal kesulitan untuk kukuh pada niat awal untuk melupakan Jai setelahnya. Tal malah bersikap seperti kekasih untuk Jai, sampai masak-nginap bareng dan bahkan mau-mau saja keluar bersama dengan ponakan Jai di kebun binatang. Dan oh satu lagi, Tal banyak mengemukakan hal pribadinya pada Jai termasuk alasan dia tidak pernah ke kebun binatang dan betapa kasihannya dia semasa kecil.

Jai Suka Pada Tal yang Membuat Pertengkaran diantara Mereka

Jai akhirnya benar-benar menyadari perasaannya untuk Tal. Kakak perempuan Jai melihat tatapan Tal pada Jai seolah-olah cara menatap anaknya pada boneka barbie. Hahaha. Intuisi perempuan sebutnya. Jai yang sempat gagal mengutarakan perasaannya pas Tal lagi tidur, akhirnya mengatakannya tepat di depan Yana. Tapi karena itu Tal bertengkar hebat dengan Jai, yang masih menginginkan mereka menjalani Tiger Arrangement. Sementara Jai ingin segera putus agar perasaannya pada Tal bisa hilang juga dengan cepat.

Takdir mempertemukan mereka lagi tidak lama setelah itu, di tempat kencan manis mereka dulu. Masing-masing dengan partner kencan buta, yang akhirnya membuat mereka memilih bersama atau tidak. END.

Alur Cerita Punya Flashback, Mulus dan Penceritaan Mengalir

Dalam novel Tiger on My Bed ini, alur cerita ada kilas baliknya sedikit. Berjalan mulus dan mudah dipahami sehingga tidak sampai seminggu aku habis membaca buku ini. Memang tidak tebal-tebal amat sih dan konfliknya juga ringan. Sebenarnya aku mengharapkan konflik yang berat dan tidak semudah itu mereka langsung jatuh cinta. Gaya tutur novel ini juga patut diacungi jempol, banyak kosakata dan bahasa gaul yang menambah wawasan hahaha.

Profesi tokoh utama juga keren banget: Tal sebagai jewelry appraiser dan Jai sebagai desainer interior. Aku ternganga melihat betapa detailnya Christian bernarasi disini tentang bagaimana profesi yang mereka geluti. Risetnya tidak main-main. Begitu pula narasi yang lain di novel ini, seperti bahan – jenis – merk baju, sepatu dan kosmetik. Jenis teh yang beragam dan dicintai Tal juga ada disini. Gila bener.

Pengetahuan tentang dunia hewan juga banyak diselipkan, bukan hanya harimau, tapi burung, jerapah dan buaya! Buaya ternyata bukan hewan tidak setia loh 🙂

Typo Cukup Banyak

Selain konflik, aku merasa typo masih banyak bertebaran dalam novel ini. Kebanyakan ada kata-kata yang tidak dipisah atau tidak pakai tanda baca sekitar sepuluh lebih totalnya. Ada juga yang harus dihapus misal tanda koma pada kalimat. Hal. 7, ada nama negara Prancis yang depannya tidak di-kapital. Kata ‘memborbadir’ pada hal. 28, seharusnya ‘membombardir’. Penggunaan kata ‘nggak’ pada hal. 44 di narasi yang kemudian pada hal. 45 menjadi ‘tidak’. Lalu jadi ‘nggak’ lagi seterusnya. Nama panggilan asisten Tal juga dari Ra (hal. 50) menjadi Rai (hal. 58). Pada hal. 373, kata ‘kenapa’ seharusnya dihilangkan saja pada kalimat “Sekarang dia paham kenapa dari mana sumber keberaniannya itu…”

Ada beberapa kosakata yang baru aku tahu artinya. Ada homage, opium, kobalt, emboss (cetakan timbul mis. di undangan), kulit perlak, warna oxblood (merah kecoklatan gelap), kepretan (ciprat), lelaki ‘manwhore‘, chaise (jenis sofa atau tempat duduk), kaftan (baju panjang), shopping spree (waktu singkat seseorang membeli banyak barang), rikuh (sama dengan risi), zilch (nol besar) dan mencerup (menyedot, mengisap).

Quotes yang Bisa Menambah Konten IG Story

Tiap bab ada quotes yang menarik, jarang-jarang loh ada novel Indonesia yang berkonsep seperti ini. Plus banyak bahasa Inggris dalam narasi dan percakapan bercampur brand produk yang sepintas mirip dengan gaya bahasanya Ika Natassa. Walau Ika genrenya agak lebih berat sih. Ini novel ringan yang wajib kamu baca, bikin senyum-senyum namun tidak untuk anak kecil 🙂

O iya, rekomen novel dewasa lainnya bisa kamu cek ulasannya disini. Beberapa quotes diantaranya:

“The strongest drug that exists for a human is another human being.” ~ Fika (hal. 24)

“Hanya orang yang menakdirkan dirinya hidup susah yang nggak keberatan datang terlambat.” ~Tal (hal. 48)

“Hidup tak pernah memberi dengan gampang, apalagi jika sesuatu itu adalah yang teramat kau inginkan.” ~ Tal (hal. 63)

“Berpakaianlah seolah-olah lo akan bertemu dengan cowok impianmu di hari itu.” ~ Tal (hal. 72)

“Why wasting time on waiting for miracle? I know exactly how to make myself happy.” (hal.105)

“Rasa cinta bisa muncul mendadak seperti sebuah ledakan besar, tapi tak jarang terjadi juga berupa letupan-letupan kecil namun intens.” (hal. 288)

“Perasaan diapresiasi merupakan elemen positif yang mendorong karyawan bekerja lebih produktif.” ~ Tal (hal. 298)

Rating versiku : 4/5

 
Share :

Leave a comment