[Review Novel] The Perfect Match – Pasangan Termanis

Judul Novel : The Perfect Match – Pasangan Termanis;

Pengarang : Kristan Higgins;

Penerjemah : Julanda Tantani;

Tahun Terbit/ Cetakan: 2015 / 1 (Indonesia);

Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama (Indonesia);

Genre/Rate : Romance / 17+;

Negara Asal : AS;

Tebal Buku: 536 hal.


Hai. Kembali aku mengulas novel terjemahan dengan genre roman dari seri Blue Heron berjudul The Perfect Match. Buku ini aku dapatkan ketika Gramedia mengeluarkan buku-buku lama dari gudangnya, jadi dapat dengan harga murah deh. Aku suka cerita bertema pernikahan dan novel ini masuk dalam kategori cerita manis yang mungkin nanti akan aku baca lagi hehehe.

Perempuan Berumur Kepala 3 yang Mulai Putus Asa

Honor Holland yang berusia 35 tahun, dengan pekerjaan mengelola bisnis ladang anggur keluarga, sering mengikuti prosedur pap-smear untuk memeriksa rahimnya. Namun dia mulai diberi peringatan oleh dokter bahwa sudah saatnya dia mendapatkan keturunan karena usianya sudah mendekati menopause. Dia mulai berpikir untuk melamar lelaki yang disukainya, Brogan.

Lelaki itu adalah teman lamanya dan juga lelaki pertamanya di tempat tidur. Dia diceritakan tampan dan menarik, seorang fotografer olahraga yang punya banyak pacar namun ujung-ujungnya kembali pada Honor. Namun akhirnya dia menolak Honor dengan menyedihkan karena hanya menganggapnya sebagai sahabat. Aku sedih amat dengan Honor yang berusaha tegar disini.

Dana, sahabat Honor yang tidak akur dengan banyak orang, seperti dugaanku ternyata fake friend juga. Dia tahu akan kegelisahan dan kesedihan Honor, bahkan penolakan dari Brogan, namun dia nekad mendekati Brogan bahkan sampai dia jatuh cinta dengan mudahnya. Sampai akhir novel, aku bingung kenapa dan apa yang disukai Brogan sebenarnya dari Dana. Hahaha.

Pertemuan Tak Disengaja Honor-Tom

Dana dengan entengnya menunjukkan cincin dan memberitahu ia dan Brogan bertunangan di bar O’Rourke. Adegan pertengkaran Honor dan Dana cukup bagus disini sampai membuatku berkata-kata dalam hati ‘tobat! rasakan’ hahaha. Nah, ternyata ada seorang cowok Inggris yang terkesan dengan perkelahian yang jarang terjadi itu, menganggapnya sebagai hiburan menarik ketika gundah hatinya.

Cowok itu ternyata adalah cucu dari saudara seorang temannya nenek Honor. Berusia 32 tahun, seorang dosen dan insinyur mesin dengan keahlian ilmu penerbangan. Mantap sekali ya. Diceritakan dia tidak setampan Brogan namun wajahnya indah dilihat dan punya aksen yang enak didengar. Namanya Tom Barlow. Mereka sempat bertemu di bar karena rekomen dari Goggy dan nenek Tom, namun kencan mereka gagal. Tom saat itu sedang berpikir keras dengan masalah green card dan menjadi begitu mabuk sampai mengatakan kata-kata menohok pada Honor soal perkelahiannya dengan Dana.

Honor mencoba berkencan dengan lelaki lain yang dikenalnya dari sebuah media sosial. Yang terakhir dengan Droog, teman kerja Tom. Mereka sempat dihampiri Tom dan membuat Honor salah tingkah.

Tom-Honor Menjadi Dekat

Takdir mempertemukan mereka kembali ketika Tom berada di bar yang sama dengan Honor yang menemui Brogan. Sebagai teman, Honor berusaha untuk tetap seperti biasanya dan sangat kaget ketika mendengar kabar kehamilan Dana. Tom yang saat itu gelisah dengan Charlie yang sepertinya di-bully di sekolah, melihat Honor dan mendekatinya. Membuat Honor tidak salah tingkah dengan Brogan. Menolongnya. Honor merasa tersentuh dan tertarik akan sikap Tom, di sisi lain hatinya sedih dengan kehamilan Dana. Honor dan Tom akhirnya berakhir di tempat tidur bersama.

Dari situ, Tom menceritakan masa lalunya dan tujuannya untuk tetap tinggal di Amerika. Kejadian 3 tahun silam dengan Melissa, ibu Charlie, begitu juga Charlie yang ditinggal ayahnya dengan nenek dan kakek yang tidak peduli. Honor kasihan dan menawarkan pernikahan pada Tom agar bisa tetap tinggal. Honor berniat agar pernikahan yang dijalankan nanti benar-benar dan dalam kurun waktu 2 tahun atau bisa lebih. Tidak akan selingkuh dan mereka akan memiliki anak jika mau serta siap.

Tom dan Honor Tinggal Bersama Sambil Mempersiapkan Pernikahan

Tom memikirkannya dan menemui Honor, sepakat melakukan pernikahan. Sebelum itu dia berbicara dengan Charlie, mengatakan dia akan menikah. Tom memboyong Charlie juga kakek neneknya agar berbincang dengan keluarga besar Holland. Disitu Tom mencium Honor agar tidak gugup menghadapi keluarganya sendiri.

Honor dan Tom mulai tinggal bersama-sama namun berbeda kamar. Barang Honor diletakkan di dalam kamar Tom agar berjaga-jaga jika pengawas imigrasi datang. Selama tinggal disana, mereka seperti orang asing dan berbicara sekadarnya. Mereka kembali mesra ketika pergi kerumah Honor menemui keluarganya. Karena ular, Honor memeluk Tom dengan ketakutan, hingga membuat adegan romantis yang dilihat ponakan Honor hahaha.

Namun kemesraan mereka tidak lama karena mood Tom yang kembali buruk karena Charlie. Honor baru pulang dari pemilihan gaun pernikahan Mrs J dan ayahnya. Tom mulai menyerangnya lagi, apalagi dia kesal dengan anjing Honor, Spike. Kemudian ada telepon dari ayah Tom yang membuat mood-nya semakin tidak baik. Tom sempat menggumamkan kata-kata menyebalkan. Dia sengaja berbuat demikian agar membuat jarak dengan Honor.

Tarik Ulur Tom-Honor

Namun Tom menyesal dan pulang malam itu. Honor yang terbangun kemudian berbicara dengan Tom mengenai masa lalu Tom dengan keluarganya. Mereka terhanyut dan Tom hampir menciumnya. Honor kemudian sadar dan segera berdiri masuk ke kamarnya sendiri.

Di sasana tinju, Tom melatih Charlie dan beberapa remaja. Honor ikut masuk dan Tom mengajarinya cara bertinju. Kebetulan ada Brogan disitu dan Honor mulai merasa kehadiran Brogan sudah tidak menggetarkan hatinya lagi. Tom memakai Honor untuk mendemonstrasikan pukulan jika ada penjahat yang mendesak ke pintu. Honor segera memukulnya tanpa aba-aba. Cincin tunangannya melukai Tom dan membuatnya dijahit di RS. Mereka sempat bertengkar dan akhirnya Honor mengatakan dengan jujur dulu dia pernah dirampok dan mirip adegannya seperti tadi. Belum selesai mereka ngobrol, Honor diinterogasi oleh dokter dan bahkan Levi, polisi yang juga iparnya. Hahaha. Hanya karena pertengkaran itu takutnya akan mengarah ke KDRT nanti.

Dua hari mereka canggung setelah itu. Tom sangat marah pada diri sendiri karena tidak menyangka Honor pernah dirampok dan ditodong pistol. Juga kesal karena dirinya takut bertanya-tanya akan Honor yang rapuh. Nah, petugas imigrasi datang dan membuat mereka berdua terpaksa tidur dalam kamar yang sama. Untung saja mereka dapat menjawab beberapa pertanyaan dan bertingkah seperti pasangan, walau Tom berusaha sekali membuat rasa gugup Honor hilang. Dalam kamar, mereka akhirnya bisa berbincang lancar tentang perampokan yang dialami Honor. Kemudian Honor merasa mereka akan menjadi dekat, tapi lagi-lagi Tom menarik diri dan tidak terjadi apapun diantara mereka malam itu.

Spike Membuat Tom-Honor Dekat Kembali

Berikutnya ketika mereka berdua berjalan-jalan di kebun, Spike berlari tak terkontrol dan masuk ke dalam kolam dingin. Honor mengejar sampai masuk kedalam air dan membuatnya hampir tenggelam. Tom menyelamatkannya dengan rasa marah yang besar. Namun mereka akhirnya berbaikan lagi. Dari sini Tom menyadari dia takut akan terjadi hal yang menakutkan pada Honor.

Pada acara pengumpulan dana Blue Heron, Tom memberi Honor gelang bunga yang cantik. Dia membawa Charlie ikut di pesta. Brogan dan Dana muncul. Brogan ternyata memberi dana besar di acara itu membuat Honor kesal. Makin tidak enak ketika Brogan memesan lagu dansa tentang kehamilan untuk memuji Dana. Tom membalas mereka dengan memesan lagu untuk Honor juga, bahkan mengajaknya berdansa. Tom bahagia dengan Charlie yang semakin baik padanya dan bersyukur memiliki Honor sebagai tunangan yang cantik. Dia juga bersimpatik karena Brogan yang bersikap seperti bedebah. Honor merasa tertolong dan senang dengan lagu itu, hingga dia dan Tom akhirnya kembali tidur bersama.

Tom Cemburu Melihat Honor-Brogan

Sejak itu mereka semakin mesra. Apalagi ketika acara penaburan bunga di kubur keluarga Holland. Disitu juga mereka menerima Tom dan Charlie sebagai calon keluarga dengan tradisi unik. Tom sangat bahagia begitu juga Honor. Tom membawanya dan Charlie beberapa hari kemudian menaiki pesawat kecil sekalian berpiknik.

Tidak melulu akan bahagia, masalah besar terjadi. Ayah Charlie datang dan memintanya bersama-sama menghabiskan waktu. Charlie kemudian bersikap jauh berbeda dan tidak kembali menemui Tom. Ayahnya bahkan akan membawa Charlie segera darisana. Charlie juga tidak berniat ikut turnamen tinju. Hal ini membuat jarak lagi antara dia dengan Honor. Beberapa hari Tom bersikap dingin pada Honor.

Ketika Tom menyadari mungkin saja dia bisa tetap tinggal dengan Honor, walau tanpa Charlie, kenyataan menghempasnya. Dia memergoki Honor dan Brogan berciuman. Padahal saat itu Honor hanya mengetes diri sendiri apa Brogan masih bisa memengaruhi hatinya. Namun tidak tentu saja, sayang dipergoki Tom. Brogan curhat padanya tentang Dana yang ternyata tidak hamil.

Perpisahan yang Diinginkan Tom

Tom begitu marah pada Honor. Mereka sempat melakukan x-scene di ruangan tong anggur namun Tom berusaha mengelak dari perasaannya sendiri. Dia tidak ingin ditinggalkan lagi sehingga mengucapkan kata-kata jahat pada Honor, bahwa dia tidak mencintai Honor. Padahal Honor sudah bela-belain mengungkapkan perasaannya loh. Sedih banget di adegan ini.

Tom mendapat visa kerja dari kampus. Dia memutuskan untuk berpisah dengan Honor walau dia dibujuk terus. Tetap Tom tidak goyah. Honor kembali ke rumahnya, keluar dari tempat Tom. Mereka bahkan sempat berbicara sedikit di bar secara tidak sengaja bertemu.

Suatu kali, Honor jogging dan melihat Charlie duduk merenung. Dia heran dan Charlie menceritakan ayahnya yang membuang dia lagi. Honor memberitahu Charlie bahwa dia harus menelepon Tom karena dia begitu peduli. Bahkan masalah greencard dengan rencana menikahinya sempat terceplos, membuat Charlie tergugah dan menghubungi Tom lagi.

Tom yang merasa bahagia dan rindu akan Honor, 22 hari setelah mereka putus, menghubungi Honor yang masuk ke kotak suara. Dia mengungkapkan perasaannya. Kemudian dia pergi mencari Honor di Blue Heron. Kebetulan Honor bersama Goggy di rumah tua mengalami kebakaran. Dengan heroik, Tom mengeluarkan mereka darisana. Di RS, Tom melamar Honor dan diterima. Epilognya seperti yang diidam-idamkan Honor sejak lama. Selesai dengan manis 🙂

Banyak Bertebaran Kata yang Mengganggu

Dalam novel The Perfect Match, ada beberapa kosakata yang baru aku tahu artinya. Ada palpasi, korsase (kembang hiasan pada baju), hipokrit (munafik), warna jambon (pink) dan domain (wilayah). Pun ada kosakata yang tidak kutemukan artinya yaitu dalam hal. 409 pada ‘aneh-tastik’.

Ada beberapa kalimat yang seperti kehilangan kata yang seharusnya ada. Misalnya dalam hal. 44, nama Elsbeth agak tidak familiar. Mungkinkah seharusnya Elisabeth?

Di hal. 62, ucapan Tom pada Honor seharusnya diberi kata ‘ada’ di kalimat “Belakangan ini jarang perkelahian antarwanita.” Di antara kata ‘jarang’ dan ‘perkelahian’.

Di hal. 79, pada suatu narasi seharusnya diberi kata ‘dari’ di kalimat “Seharusnya hidupnya lebih itu.” Di antara kata ‘lebih’ dan ‘itu’.

Hal. 185 kata-kata tom pada Honor bahwa “Wanita lebih mungkin melahirkan anak kembar saat sudah berusia lebih dari empat tahun?” seharusnya empat puluh tahun kan.

Pada hal. 269 tidak ada kata penghubung dalam kalimat: Satu-satunya alasan Tom berharap pernikahan ini akan berhasil adalah hubungan antara dirinya Honor merupakan kesepakatan bisnis. Di antara kata ‘dirinya dan ‘Honor’ seharusnya ada kata penghubung ‘dan’.

Typo Tidak Terlalu Banyak

Ada juga beberapa kalimat yang mengganggu dalam novel The Perfect Match, seperti dalam hal. 12, kata ‘Teramat’ ada di tengah kalimat jadi jangan di kapital. Pada hal. 97, kata ‘ini’ ada dua kali dalam satu kalimat yaitu “Paling tidak kota kecil ini memiliki pub ini…”, seharusnya dihilangkan. Begitu juga dalam hal. 117 pada kalimat “… tetapi tak ditolak mentah-mentah”. Kata ‘tak’ seharusnya dihilangkan karena kalimatnya berisi tentang anjing bernama Spike yang selalu berusaha mengganggu atau bersikap tidak suka pada anjing yang lain bernama Blue.

Typo atau salah pengetikan sedikit sekali di dalam novel ini. Pada hal 119 pada kata ‘jangtung’. Kemudian dalam hal 213 pada kata ‘pakaiah’. Juga hal. 366, pada kata ‘omong-omog’.

Alur ceritanya sangat menarik dan hanya dalam waktu hampir sebulan aku menyelesaikan novel The Perfect Match ini. Aku suka karakter Honor yang mandiri dan kuat, walaupun kasihan begitu lama dia menyukai seorang pria namun bertepuk sebelah tangan. Karakter Tom yang sangat sayang pada calon anak tirinya sungguh jarang ada di dunia nyata sehingga menarik untukku. Namun karena masa lalunya dengan ibu dan mantan tunangannya, dia jadi sulit percaya dan terbuka pada Honor. Untuk Dana, aku sempat punya teman yang mirip-mirip dengan karakternya. Memang ada dan menyebalkan, karena itu aku salut dengan sikap Honor yang menjaga jarak dengan Dana. Dan Brogan, enyahlah kau! Ada ya lelaki menyebalkan kayak gitu.

Kebetulan-Kebetulan dalam Cerita

Aku heran akan kebetulan yang terjadi: kebakaran dan pernyataan cinta Tom via telepon di hari yang sama. Pun sikap Tom menyebalkan kadang, suka moody dan sikapnya sangat dipengaruhi oleh orang luar. Misalnya Charlie tidak kembali, akankah Tom menyatakan cinta dan melamar Honor lagi? Mengenyahkan pikiran cemburunya pada Brogan? Apa bisa?

Karakter pendukung lain saling melengkapi dan mendukung Honor. Terasa pas namun karena itu aku jadi suka mengetahui kisah Faith dan Levi hahaha. Aku cari di internet ada serinya berjudul The Best Man, wah jadi ingin cari nanti. Aku juga suka dengan Dad dan Mrs J yang baik pada Holland bersaudara. Goggy dan Pops, kakek-nenek yang benci tapi cinta yang dulunya dijodohkan, saling nyinyir tapi sangat mencintai satu sama lain. Tapi mungkin karena tokoh yang begitu banyak, jadi aku merasa interaksi antara Honor dan Tom tidak banyak. Yah jadi kurang puas saja.

Aku suka dengan perlakuan Tom yang sering menyelipkan rambut di belakang telinga Honor. Manis. Tom juga terkesan genius dari beberapa adegan yang diceritakan. Seperti pertemuannya pertama kali dengan Charlie yang memperbaiki layangan miliknya. Pun ketika menolong Honor dari dalam kolam dingin, dia memperhatikan unsur-unsur fisika. Menghitung berat, kecepatan, kedalaman, resistensi dll.

Konflik Ringan Tapi Tetap Bikin Baper

Konfliknya juga tidak tajam, cukup ringan jadi emosi tidak akan berlama-lama hinggap di hati. Hahaha. Kisahnya manis membuatku senyum-senyum sendiri. Latar yang diceritakan juga berhasil menghidupkan lahan Blue Heron, deskripsi dan narasi begitu lancar dan enak dibaca walau ini novel terjemahan. Salut deh.

Quotes Menarik dan Instagrammable

Aku mau rekomen novel pernikahan yang bagus untuk kamu diantaranya Light in A Maze. Lumayan banyak quotes dari novel The Perfect Match ini diantaranya:

“Tanpa usaha, aku tak akan tahu hasilnya, kan?” ucap Honor pada Dana (hal. 14)

“Semua akan terjadi pada waktunya, dan kau tak perlu menghabiskan bertahun-tahun mempertanyakannya,” kata Dana pada Honor (hal. 58)

“Waktunya memikirkan apa yang kauinginkan dalam hidup, daripada hanya menunggu telepon dari badut itu,” kata Dad pada Honor (hal. 77)

Kontrol langkahmu. Jangan jadi murahan. Seks terlalu awal = bencana menyedihkan, pikir Honor (hal. 169)

Anggur itu seperti makhluk hidup, yang memberi kesan berbeda-beda pada setiap orang, berubah menurut udara dan usia, bergantung pada kehidupan yang terjadi sebelumnya (hal. 193)

“Kurasa manusia berharap terlalu banyak. Mungkin itulah sebabnya begitu sulit menemukan orang yang sempurna. Karena tak ada yang sempurna, tentu saja,“ kata Honor pada Tom (hal. 201)

Pria tak merasakan hal yang sama dengan wanita soal seks. Mereka akan melakukannya jika ditawarkan, sama seperti mereka tak akan melewatkan biskuit yang baru keluar dari oven. Tidak, wanitalah yang menghitung kalori dan jatuh cinta, pikir Honor (hal. 310)

“Dia bilang aku seperti sarung tangan bisbol tua. Sesuatu yang disimpan, tetapi tidak dibutuhkan setiap hari,” kata Honor pada Tom (hal. 390)

“Aku benar-benar percaya bahwa, kadang, cinta datang tiba-tiba dan menghantammu dengan cepat,” kata Faith pada Honor (hal. 404)

Cinta. Kita dibuat agak tak berdaya, sedikit bingung, lumayan rapuh, dan sangat bahagia, pikir Honor (hal. 412)

Tak setiap pertemanan dimaksudkan untuk bertahan selamanya. Bukan berarti kita tak bisa merindukan masa lalu, meski tahu masa lalu tak bisa diulang, pikir Honor (hal. 449)

“Maukah kau menikah denganku? Kali ini tanpa alasan, selain kenyataan bahwa aku tak bisa hidup tanpa dirimu,” ujar Tom pada Honor (hal. 528)

Rating versiku : 4/5

 
Share :

Leave a comment