[Review Novel] Sashi – Citra Novy

Judul Novel : Sashi – Citra Novy;

Pengarang : Citra Novy;

Tahun Terbit/ Cetakan: 2020 / 1;

Penerbit : LovRinz Publishing;

Genre/Rate : Romance, Marriage Life / 18+ ;

Negara Asal : Indonesia;

Tebal Buku : vi + 293 hal.


Halo, aku kembali me-review dan membuat sinopsis novel. Ini buku yang kubaca dengan format e-book, bisa lihat di Google Play Book, novel berjudul Sashi karya Citra Novy. Novel ini sebelumnya diterbitkan di Wattpad dan kebetulan penulisnya juga cocok dengan seleraku, sudah beberapa novelnya yang kuulas, Aksara Sevanya dan Light in a Maze. Sashi bercerita tentang mantan pasangan suami-istri yang masih berhubungan baik walau sudah cerai karena berbagi tugas mengurus anak tunggal mereka. Selain itu mereka juga rekan kerja di perusahaan yang sama. Lantas mengapa mereka bisa cerai dan mungkinkah mereka CLBK lagi?

Tetanggaan, Aryasa Jatuh Cinta, Sashi Tidak Menyadarinya

Sashi Kirana bertetangga dengan Aryasa, sejak kecil dekat rumah. Tapi ketika Sashi menginjak masa sekolah menengah, Aryasa yang seorang mahasiswa mulai menyukai gadis itu. Dimulai dengan sifat penyayang Sashi yang mencemaskan dia yang sedang sakit dan sedang sendirian di rumah. Gadis itu merawatnya dan seketika itu juga dia menyukainya.

Walau begitu, Aryasa tahu diri karena Sashi sudah punya pacar yang sering dia lihat menemui gadis itu. Pertahanannya goyah ketika suatu hari, Sashi menangis di pelukannya karena putus dengan sang pacar, Rafid. Ketika sudah cukup umur untuk menikah, Aryasa melamar Sashi tanpa mengutarakan perasaan, hanya murni ajakan saja. Karena itu Sashi tidak berekspektasi apa-apa, lagipula sang ibu sangat menyukai Aryasa dan lelaki itu tampak baik.

Tapi pernikahan mereka tidak berlangsung lama padahal belum genap dua tahun anak mereka, Andaru Bagasatya atau sering dipanggil Aru. Usia Sashi juga masih muda, baru 23 tahun ketika itu.

Setelah Perceraian, Kisah Ini Dimulai

Dua tahun setelah perceraian, karena selepas sekolah Sashi memang tidak punya pengalaman kerja, akhirnya Aryasa mengajaknya bekerja di perusahaan yang sama. Kantor mereka adalah Firefly Airlines, maskapai penerbangan besar di Indonesia. Walau begitu, Sashi bekerja mulai dari 0 disana. Sekarang dia bersama beberapa teman cewek dan satu cowok yang sering pergi makan (satu divisi), bertugas sebagai travel assistants yang mengelola semua media sosial Firefly. Oya, rekan kerjanya tidak ada yang tahu hubungan dia dan Aryasa dulu. Sehingga mereka seakan-akan bebas berbicara tentang Aryasa di depan Sashi, hahaha. Ngefans gitu.

Sashi tinggal se-apartemen dengan dua sahabatnya sejak sekolah, Rindang dan Ursa. Biaya apartemen Sashi dibayarkan Aryasa, sehingga teman kerjanya sampai heran mantan suami Sashi masih membiayai tempat tinggal dan kebutuhannya hanya karena Aru.

Ibu Aryasa berulang kali mengatur pertemuan anaknya dengan beberapa perempuan agar dia bisa nikah lagi. Ada perempuan pekerja bank yang terlihat pintar beradaptasi dalam situasi sulit (Aru sampai hampir membuatnya kesal), namun akhirnya Aryasa jadi tahu sifat aslinya yang agak jutek.

Wanita dan Lelaki Lain Yang Mengusik Kedekatan Mereka Lagi

Akhirnya sang ibu mengenalkan Aryasa dengan Ursa! Disitu sempat terjadi pertengkaran antara Sashi-Ursa-Aryasa. Apalagi ada teman kerja Sashi dari divisi lain yang ternyata berperangai buruk mau melecehkan dia (sebelumnya sudah diperingatkan Aryasa), membuat hati gadis itu lebih sedih lagi. Merasa rendah diri menjadi wanita yang telah bercerai.

Di sisi lain, Sashi juga didekati kembali oleh Rafid. Sebenarnya Aryasa sempat tidak terima, apalagi ketika Aru dijemput lelaki itu tanpa pemberitahuan membuat dia dan Ursa kelimpungan. Namun dia akhirnya membiarkan, siapa tahu Sashi bahagia. Namun ternyata kelakuan Rafid sama saja dengan teman kerja Sashi yang bejat lalu, ujung-ujungnya merendahkan dia karena seorang janda beranak satu. Aryasa bahkan memberi pelajaran pada Rafid.

Disitulah Sashi dan Aryasa dekat kembali. Apalagi ada acara-acara kantor yang mendekatkan mereka. Belum lagi Aryasa yang kali ini lebih agresif mendekati Sashi. Bahkan dengan kedekatan mereka, akhirnya seorang perempuan masa lalu yang membuat penyebab perceraian di antara mereka berdua terkuak. Siapa dia? Hayooo.

Endingnya khas novel roman, manis dan pastinya memuaskan semua pihak hahaha. Aku suka pasangan ini. O iya, ngomong-ngomong kenapa kovernya Sashi memakai jepitan? Itu jepitannya pemberian ursa dengan berlian asli loh. Jaman dia sekolah, jepitan itu dibanting sama Rafid dan akhirnya mereka putus.

Alur Cerita Rapi, Eksekusi Bagus

Novel Sashi – Citra Novy ini mempunyai alur cerita yang rapi. Konfliknya dimulai dari awal novel, dimana perceraian terjadi dan seiring cerita hingga mendekati akhir, akan diketahui penyebabnya dan solusi atas hubungan mereka berdua yang masih berjalan dengan baik. Perkembangan karakter juga lebih banyak ke tokoh Sashi, sesuai judulnya, yang menjadi pribadi lebih dewasa dan mau mengurai konflik yang dulunya ada dalam pernikahan dia dan Aryasa.

Narasi tentang pekerjaan juga kuat disini. Citra Novy sepertinya banyak melakukan riset dalam pekerjaan di dunia travel dan penerbangan, terlebih di bagian call center. Selain itu, pemilihan kata yang dipilih Citra mampu membuat aku terhanyut dan begitu ringan membacanya. Padahal ini cerita tentang hubungan kedua orang yang pernah menikah dan sama-sama susah move on loh hehehe. Aku juga bisa merasakan chemistry yang kuat antara Sashi dan Aryasa, walau sayang untuk ungkapan cinta dari Sashi rasanya tidak ada ya hingga akhir. Walau kelihatannya dari sikap dan perbuatannya dia juga cinta sama Aryasa ehehehehe.

Eksekusi novel ini juga bagus. Mendekati akhir aku bahkan tidak merasa bosan dan dimanjakan dengan keunyuan Sashi-Aryasa yang manis. Novel ini memberikan makna betapa pernikahan adalah sesuatu yang sakral dan tidak sembarangan.Tidak boleh gampang untuk menyatakan cerai. Komunikasi adalah hal yang utama. Tidak boleh merasa diri paling benar, lantas kata-kata suami tidak mau didengar. Belum sempat mengklarifikasi, sudah keburu nge-judge. Ini bisa jadi pembelajaran bagi pasangan muda atau yang akan mau menikah 🙂

Istilah dan Kosakata Baru

Ada banyak istilah juga kosakata yang akhirnya kuketahui dari buku ini. Misalnya saja:

  • Thoroughbred horse artinya kuda ras murni (hal. 12)
  • Mendengkus artinya tiruan bunyi orang menarik dan menghembuskan napas kuat-kuat dari hidung (hal. 19)
  • Rengat artinya merobek; meregangkan (hal. 31)
  • Queuing artinya sistem antrian telepon yang masuk di tempat kerja yang ada Call Center-nya (hal. 37)
  • Aux artinya waktu istirahat (hal. 37)
  • Fasade yang kalau di Bahasa Indonesia berarti fasad, artinya suatu sisi luar (eksterior) sebuah bangunan, umumnya terutama yang dimaksud adalah bagian depan, tetapi kadang-kadang juga bagian samping dan belakang bangunan. Kata ini berasal dari bahasa Prancis (hal. 38)
  • Sugar Bugs yg bisa dialami bayi sehingga menjadi aktif luar biasa ketika mendapat asupan gula berlebih (hal. 50)
  • Penyakit spondylosis yaitu degenerasi atau pengikisan cakram tulang belakang akibat usia atau kecelakaan (hal. 52)
  • Pengki adalah keranjang (tempat) sampah, terbuat dari anyaman kulit bambu yang berbentuk terbuka dan agak ceper (hal. 89)
  • Sikap preventif adalah pencegahan (hal. 93)
  • Hectic adalah keadaan sibuk sekali (hal. 111)
  • Lantai Parket artinya lantai kayu yang diterapkan untuk interior di dalam rumah (hal. 199)
  • Nyebat berarti merokok dari kata ‘sebat’ alias sebatang rokok, berasal dari bahasa gaul (hal. 239)
  • Merungkup yaitu menudungi; menutupi; melingkupi hingga tidak kelihatan (hal. 209)
  • Stool adalah bangku tanpa sandaran (hal. 261)

Banyaknya Typo Dimana-Mana

Terlepas dari cerita bagus dan bikin baper, serta ada banyak kata yang menambah wawasan, kelemahan novel ini adalah banyaknya typo. Hampir di setiap halamannya, bertaburan kesalahan pengetikan. Entah mungkin karena penulisnya terburu-buru untuk menerbitkan buku yang beranjak dari Wattpad ini, walau sebenarnya novel ini punya banyak potensi dari segi cerita.

Typo-nya antara lain menggedikkan yang seharusnya mengedikkan (hal. 1), mengamit = menggamit (hal. 6), tersisir klinis = klimis (hal. 10), depalan = delapan (hal. 13), kebiasan = kebiasaan (hal. 23), Arysa = Aryasa (hal. 24), protret = potret (hal. 30), teratatas = teratas (hal. 32), biacaranya = bicaranya (hal. 35), chek-up = check-up (hal. 43), dikonsimumsi = dikonsumsi (hal. 50), frustasi = frustrasi (hal. 60), engan = dengan (hal. 85), komplek = kompleks (hal. 85)

Ada juga nih yang lain yaitu tertedur = tertidur (hal. 89), gemerisik = gemeresik (hal. 89), mengenyit = mengernyit (hal. 89), merupakin = merupakan (hal. 92), cicken = chicken (hal. 92), menununjuk = menunjuk (hal. 102), cidera = cedera (hal. 106), menggedik = mengedik (hal. 106), alsannya = alasannya (hal. 107), suah = sudah (hal. 110), diaakan=diadakan (hal. 110), bersmaanya = bersamanya (hal. 124), bersidekap seharusnya bersedekap (hal. 90), menganggumi = mengagumi (hal. 125), acada=acara (hal. 130), melawati=melewati (hal. 130).

Salah Penulisan dan Kata yang Rancu

Masih banyak lagi tapi aku sudah capek menuliskannya hahaha. Ada juga salah di kelebihan huruf, misalnya kata ‘temannnya’ kelebihan n (hal. 15), ‘weeekend’ kelebihan e (hal. 18) dan kata teralis tidak usah pakai ‘s’-nya (hal. 225).

Ada juga kata yang huruf awalnya harus atau bahkan tidak perlu di-kapital seperti nama ‘aru’ (hal. 15 & 56), ‘Tanya’ (hal. 248), hari ‘senin’ (hal. 135), nama ‘sashi’ (hal. 141). Atau juga seharusnya di-italic / bentuk miring seperti ‘season’ (hal. 66), kalimat ‘okay, remind me…’ (hal. 90).

Ada kata yang berlebihan ditulis yaitu ‘harus’ pada hal. 155, juga ada kalimat “lebih sampai lebih” (hal. 246) yang membuat kalimat jadi rancu. Kata ‘rumit’ (hal. 28) lebih cocok menjadi ‘kerumitan’, kata ‘bahwa’ di paragraf ke-5 (hal. 171) lebih baik dihilangkan karena membuat kalimatnya rancu. Serta paragraf pertama kalimat “… dan suaminya langsung bersedia nemenin!”, yang digarisbawahi harus tambah dengan kata ‘mantan’ (hal. 42). Dan kalimat ‘Mata selalu Meirin berbinar-binar’ seharusnya dua kata di depan kalimat itu dibalik (hal. 172).

Selain itu ada kata yang tidak cocok digunakan, misalnya saja ‘dumal’ seharusnya ngedumel (thesaurus) bermakna mengomel (hal. 46), kata mengotak-atik (hal. 71) seharusnya mengutak-ngatik.

Quotes Menarik dan Bikin Baper

Novel Sashi – Citra Novy ini aku rekomendasikan untuk kamu yang sudah dewasa ya. Untuk kamu yang ingin baca cerita tentang pernikahan dan tidak berkonflik terlalu berat wajib baca buku ini. Ada buku-buku lain juga mengenai Rindang dan Ursa loh.  O iya, banyak quotes dari novel Sashi – Citra Novy ini diantaranya:

Cinta yang tiba-tiba tumbuh itu memang bisa terjadi pada siapa saja. (hal. 70)

“Aku nggak pernah ngerti apa yang kamu rasakan, kalau kamu nggak pernah mau bilang.” ~  Aryasa (hal. 196)

“Kamu itu udara buat aku, Shi. Dekat dan begitu aku butuhkan, tapi nggak pernah bisa aku genggam.”~  Aryasa (hal. 223)

 

Rating versiku : 3/5

 
Share :

Leave a comment