[Review Novel] Putus – Erwina, Hubungan Sepuluh Tahun Kandas Sebagai Bagian Pendewasaan Diri

Judul Novel : Putus – Erwina;

Pengarang : Erwina;

Tahun Terbit/ Cetakan: 2020 / 1;

Penerbit : PT Storial Indonesia Jaya;

Genre/Rate : Romance, Drama / 15+ ;

Negara Asal : Indonesia;

Tebal Buku : 250 hal.


Hai, aku kembali me-review dan membuat sinopsis novel berjudul Putus karya Erwina, yang bukunya hanya bisa kamu beli di Shopee. Belinya di akun Nulis Buku, dapat stiker-stiker gemas dan pulpen lucu. Sayang bukunya tidak ada di Gramedia. Bagi kamu yang mau baca online, bisa lihat di situsnya Storial. Untuk mendaftar di Storial, coba lewat link ini ya. Sejauh ini Putus sudah dibaca sebanyak 33 ribu kali. Aku tahu cerita ini dari Mba Jia Effendie yang menurutnya cerita ini bagus dan ngalir seperti kisah percintaan pada umumnya. Ternyata memang benar, baca novel ini tidak pakai lama deh 🙂

stiker dan pulpen dari storial

Pasangan yang Berpisah Setelah Menjalin Hubungan Sepuluh Tahun

Novel Putus karya Erwina sesuai judulnya menceritakan tentang pasangan sepuluh tahun bernama Alma dan Faizal yang memutuskan untuk berpisah. Lebih tepatnya Faizal yang mengambil keputusan itu dengan alasan yang tidak jelas. Hanya mengatakan bahwa dia ingin fokus dengan pekerjaan. Mereka berdua yang selama ini harmonis dan jauh dari pertengkaran, membuat Alma tidak rela harus putus begitu saja.

novel putus erwina di platform storial

Alma melakukan apa yang biasa orang lain lakukan setelah putus hubungan. Mulai dari menghapus foto-fotonya dari akun media sosial, namun ujung-ujungnya stalking sang mantan yang rupanya sudah deactivate akun. Lalu setelah foto-fotonya bersama Faizal tidak ada lagi di medsos, sahabatnya- Lilian penasaran akan apa yang terjadi. Sempat tidak percaya, akhirnya Lilian menghibur Alma. Gadis itu merasa sedikit iri akan kehidupan asmara Lilian yang bergonta-ganti pacar namun pada akhirnya akan segera menikah mendahuluinya. Si Lilian ini hebatnya lagi punya secret admirer sejak lama dan langsung melamar tanpa proses pacaran dulu.

Bukan hanya Lilian yang penasaran akan hilangnya foto-foto Alma bersama Faizal, namun juga dengan kakak tingkat gadis itu – Bang Andri. Lelaki itu sudah lama tidak ada kabar dan kemudian menghubungi Alma. Selain menawarkan pekerjaan untuk menggambar sketsa kisah romantis di perusahaan tempat Bang Andri bekerja (sebuah PH), lelaki itu juga mendekati Alma terang-terangan. Dia bahkan melamar gadis itu! Alma sendiri tidak suka dengan sikap Bang Andri yang suka banyak omong. Dia tidak bisa memaksakan hatinya untuk lelaki itu.

Takdir Mempertemukan Alma dan Faizal Kembali

Takdir membuat Alma dan Faizal kembali dekat. Suatu kali, mami Faizal menelepon Alma dan memintanya datang menjenguk di Rumah Sakit. Alma sangat kaget dan ketika di RS, mami dan papi Faizal memintanya bertunangan dengan lelaki itu. Penyakit mami sudah cukup memprihatinkan, sehingga beliau ingin melihat anaknya lekas menikah. Faizal sendiri belum menceritakan perihal putusnya dengan Alma karena sakit yang maminya alami.

Alma sulit untuk mengatakan yang sebenarnya pada orangtua Faizal karena dia merasa dekat dengan mereka. Terlebih mami Faizal telah dianggap seperti ibu Alma sendiri. Sejak lama, mami selalu mendukungnya dan memberikan kata-kata menghibur. Berbeda dengan orangtua kandung Alma yang sering mengatakan kata-kata pedas. Alma memiliki dua kakak, satu lelaki dan perempuan yang kariernya lebih maju dibanding dirinya. Mereka juga menikah muda. Sementara Alma dari pilihan kuliahnya saja, sempat ditentang oleh orangtuanya. Terlebih mendengar dia putus dari Faizal, orangtuanya tampak tidak berniat menghibur Alma.

Persimpangan Menuju Kedewasaan Antara Cinta dan Karier

Bukan hanya soal asmara, Alma juga sibuk dengan pencarian jati diri akan kariernya. Dia yang bercita-cita untuk punya komik sendiri, sayangnya selalu mendapat pekerjaan sebagai colorist. Bang Andri sempat menawarkan pekerjaan menggambar sketsa yang jalan ceritanya tidak disukai oleh Alma. Namun demi portofolio, dia akhirnya menerima tawaran itu.

Di sisi lain, Faizal rupanya menyesal telah memutuskan hubungan dengan Alma. Dia masih sayang sama Alma tapi pekerjaannya di ART-INT, sebuah startup warisan dari kakak tingkatnya dengan utang yang banyak membuat Faizal susah membagi waktu. Ayah Alma beberapa kali memberi kode agar dia segera menikahi putrinya. Faizal yang lebih sering memendam masalahnya sendiri kemudian memilih putus agar Alma bisa mendapat lelaki yang lebih siap finansial darinya. Eh, setelah dia lebih dekat dengan Alma karena mami masuk RS, Faizal kemudian mengetahui Alma telah ada yang melamar. Lelaki itu tidak rela. Kira-kira apa yang akan dilakukan Faizal agar bisa kembali bersama Alma? Apakah mereka bisa bersama dan bahagia seperti sediakala? Lalu bagaimana keruwetan pekerjaan mereka, apakah bisa diatasi tanpa harus mengorbankan hubungan mereka?

Penceritaan dengan Mencampur Masa Lalu dan Masa Kini

Menggunakan sudut pandang orang pertama, dengan beberapa bab awal dari Alma, kemudian beberapa bab hingga akhir oleh Faizal. Penulis cerdas memasukkan flashback ke dalam cerita tanpa perlu memberi tanda kalau itu adalah masa lalu. Jadi dalam bentuk narasi yang pas dengan masa kini gitu. Perasaan Alma maupun Faizal jadi tersampaikan dengan baik. Sungguh membuat baper, bahkan aku sampai mencari lagunya ONE Ok Rock – Heartache yang menjadi soundtrack putus mereka hahaha. Membaca ini sambil mendengarkan lagu itu, plus banget terasa feel-nya. Aku baru tahu lagunya itu, karena cuma tahu yang judul Wherever You Are sama OST. Rurouni Kenshin Live Action.

Plot cerita sangat rapi dan runtun. Pas dimana-mana. Dari mulai Alma putus, kemudian menceritakan betapa beratnya dia menjalani kehidupan setelahnya. Seperti hilang support system gitu. Lalu kemudian dia diikat takdir lagi bersama Faizal karena maminya yang sakit. Lalu Faizal yang masih sayang berusaha untuk mendapatkan Alma lagi. Premisnya sederhana namun eksekusinya sangat bagus.

Karakter Para Tokoh Sangat Manusiawi

Dari segi karakter, baik Alma maupun Faizal tampak sangat manusiawi. Mereka berdua mengalami krisis menjadi orang dewasa. Sejak awal hubungan mereka adem-ayem, namun ketika menghadapi kerasnya hidup dengan sekelumit tanggungjawab dalam pekerjaan, membuat mereka harus memikirkan ulang makna hubungan mereka.

Lingkungan memang cukup berpengaruh. Alma yang tidak leluasa curhat dengan keluarganya, beralih pada sang pacar yang rupanya punya permasalahan sendiri yang dipendamnya. Banyak makna kehidupan yang dapat diambil, seperti keluarga Alma yang keras. Semoga saja kita tidak membanding-bandingkan anak sendiri dan percaya pada kemampuan mereka masing-masing. Untuk Faizal, yang semula bukan perokok kemudian mencobanya karena melihat temannya menikmati barang itu ketika jenuh. Dia suka menghindari masalah, termasuk tidak ingin melihat maminya menderita sakit namun akhirnya menyesal. Kadang kita bisa seperti Faizal, yang jenuh dengan pekerjaan dan keluarga kemudian memilih lari sementara.

Aku suka interaksi persahabatan antara Alma dan Lilian. Mereka berdua saling melengkapi dan menghibur akan permasalahan masing-masing. Walau tidak memberikan solusi, namun kehadiran di sisi sudah cukup untuk memberikan kekuatan. Untuk karakter Bang Andri, aku sepakat dengan Alma, beneran membuat risih hahaha. Dia seperti “memaksa” Alma. Cara pendekatannya benar-benar nggak banget. Penulis bisa menggambarkan karakter para tokoh dengan begitu kuat, termasuk sosok menyebalkan Bang Andri ini.

Pemilihan Kata yang Baik dengan Sedikit Masalah Penulisan

Pemilihan diksi juga bagus. Ada istilah yang baru aku ketahui yaitu kopong (hal. 7) berarti omong kosong. Novelnya tidak tebal dan mengalir gitu, sekitar empat hari aku habis membacanya. Ada kesalahan cetakan halaman di bab-nya Alma ‘Soal Lamaran‘ yang tidak ada nomor halaman sama sekali (seharusnya mulai hal. 129). Selain itu cukup banyak typo tapi tidak mengganggu kenikmatan dalam membaca novel ini kok. Beberapa aku jabarkan di sini, semoga berikut bisa lebih baik karena cerita Putus ini dari versi online yang diangkat ke media cetak :

  • Huruf ‘a’ setelah koma dalam kalimat yang di-kapital pada kata ‘apalagi’ di hal. 31 paragraf ke-11
  • Begadang seharusnya bergadang (hal. 37)
  • Pekerjaaan seharusnya pekerjaan (hal. 50)
  • Menyentrum seharusnya menyetrum (hal. 54)
  • Huruf ‘k’ setelah koma dalam kalimat yang di-kapital pada kata ‘kantor’ di hal. 71 paragraf terakhir
  • Refeshing seharusnya refreshing (hal. 86)
  • segahku seharusnya sergahku (hal. 96)
  • menujuk seharusnya menunjuk (hal. 96 dan 218)
  • kepeluk seharusnya kupeluk (hal. 103)
  • lenggannya seharusnya lengannya (hal. 112)
  • berlembar-lebar seharusnya berlembar-lembar (hal. 122)
  • arus seharusnya harus (hal. 125)
  • pedamping seharusnya pendamping (hal. 126)
  • meregek seharusnya merengek (hal. 128)
  • menganggu seharusnya mengganggu (hal. 133)
  • ekstrakulikuler seharusnya ekstrakurikuler (hal. 146)
  • telujuk seharusnya telunjuk (hal. 158)
  • rekruitmen seharusnya rekrutmen (hal. 162)
  • perasannya seharusnya perasaannya (hal. 170)
  • jauh seharusnya jatuh (hal. 172)
  • percapakan seharusnya percakapan (hal. 183)
  • menjadi seharusnya mencari (hal. 210)
  • kata ‘mau’ sudah dua kali dalam kalimat di chat-nya Faizal (hal. 209)
  • kelakukan seharusnya kelakuan (hal. 229)

Beberapa Masalah Typo yang Lain

Penggalan kata yang seharusnya tidak ada dalam kalimat kecuali jika akan disambung ke baris berikutnya:

  • fut-sal (hal. 7)
  • la-lu (hal. 7)
  • pe-lan (hal. 30)
  • pekerja-an (hal. 50)
  • bebe-rapa (hal. 113)
  • mera-sa (hal. 123)
  • ma-ta (hal. 174)
  • bi-sa (hal. 177)
  • ma-lah (hal. 189)

Kata dari bahasa asing yang seharusnya dibuat miring (italic):

  • tank top (hal. 8)
  • charger (hal. 18)
  • chatting (hal. 50)
  • move on (hal. 130)
  • Pitching Day (hal. 189)

Novel dengan Kover dan Judul yang Memperjelas Isinya

Novel ini mempunyai kover dan judul yang menggambarkan isinya. Ilustrasi dengan mug bebek pemberian Faizal untuk Alma. Bikin baper. Penataan dan warna kovernya indah. Novel Putus karya Erwina ini aku rekomendasikan untuk kamu yang suka baca cerita yang tidak terlalu panjang, menggugah perasaan terlebih yang punya pasangan, atau yang ingin mengetahui teknis penulisan mengalir dengan sudut pandang orang pertama. Selain Putus, ada cerita ringan juga yang bisa kamu baca, sudah kuulas di sini.

Makna yang dapat kupetik dari novel Putus ini agar tidak mengesampingkan hubungan apalagi yang sudah dijalin cukup lama. Komunikasi penting dan memendam masalah tidak akan memberikan solusi, yang ada malah menambah keruwetan. Serta hubungan orangtua dan anak cukup mempengaruhi, apalagi dalam kehidupan sang anak. Misalnya di sini terlihat jelas orangtua Alma dan Faizal yang memperlakukan anak mereka dengan cara berbeda dan hasilnya yang berbeda pula.

Beberapa Quotes Cakep dari Novel Putus Karya Erwina

Banyak quotes dari novel Putus – Erwina yaitu:

“Sepuluh tahun! Orang bisa berubah!” ~ Lilian (hal. 10)

“Karya kamu bukan nggak bagus, kamu cuma belum ketemu wadah yang pas. Al, usaha kamu selama ini nggak sia-sia, kok.” ~ Faizal (hal. 15)

Menikah adalah hal yang sulit, berbeda dengan pacaran. Ketika seseorang memutuskan untuk menikah, berarti orang tersebut sudah siap untuk membagi dirinya dengan orang lain. Pasangan akan membuat kita berubah, melebur jadi pribadi baru. ~ Alma (hal. 53)

Sekarang aku tahu, kenapa banyak yang menyarankan untuk memutus segala macam hubungan dengan mantan. Sebab tidak semua orang bisa berlapang dada dan menjadi dewasa. ~ Alma (hal. 76)

“Gue pernah denger, katanya, kalau lo menikahi seseorang, lo menikahi keluarganya juga.” ~ Lilian (hal. 89)

Setiap barang punya cerita. Setiap cerita punya rasa. ~ Alma (hal. 106)

Katanya, kalau gue nggak pandai mengontrol diri, rokok bakal membawa gue mencoba banyak hal buruk. ~ Faizal (hal. 167)

“Zal, hubungan itu nggak harus selalu berhasil. Bahkan, hubungan yang lama sekalipun.” ~ Papi Faisal (hal. 171)

“Kamu tuh harus belajar percaya sama orang lain. Orang bisa berubah, Iz.” ~ Alma (hal. 177)

Hidup adalah labirin. Ternyata, kami terus dihadapkan pada jalan-jalan yang harus dipilih. Kadang, semua pilihan nggak sesuai dengan kemauan. Namun, kami harus terus berjalan dan terpaksa memilih salah satu. ~ Faizal (hal. 222)

Pemandangan yang berbeda membuat jatuh cinta jadi berbeda pula. Jadi lebih rumit dan penuh perhitungan. Jadi lebih menyeramkan dan nggak meyakinkan. ~ Faizal (hal. 239)

kover depan dan belakang novel putus erwina

Rating versiku : 4/5

 
Share :

Leave a comment