[Review Novel] Please be My Red – Christina Tirta

Judul Novel : Please be My Red;

Pengarang : Christina Tirta;

Tahun Terbit/ Cetakan: 2017 / 1;

Penerbit : PT. Grasindo;

Genre/Rate : Romance, Wattpad Fiction / 15+;

Negara Asal : Indonesia;

Tebal Buku: 240 hal.


Hai semua! Aku mau mengulas kembali novel, kali ini berjudul Please be My Red yang dibuat Christina Tirta, penulis lama GPU yang juga aktif di Wattpad (When She’s Dead). Sang penulis sangat ramah (akun FB diterima dan IG di follow balik) dan cara penulisannya mengalir.

Novel ini walaupun memiliki cerita yang simpel mengenai cinta sesama karyawan perusahaan, tetapi mampu menciptakan rasa penasaran untuk melahap buku ini hingga akhir dengan adanya misteri latar belakang sang tokoh pria.

Staf Marketing yang Menyukai Anak Sang Bos

Cerita bermula dari tokoh utama wanita bernama Sybil Kusuma, seorang staf marketing yang ceria dan suka sekali dengan warna merah. Suatu kali dia berlari menjauh dari seekor anjing bernama Dodo untuk mencapai kafetaria. Disana, dia disindir ‘penakut dengan anjing’ oleh karyawan pria baru yang juga staf marketing. Cek ricek, ternyata menurut Kiko-sahabatnya, pria itu adalah anak big boss! Nah lo.

Pria itu bernama Noah Wirata, berambut ikal sebahu dengan penampilan mirip artis Jepang. Dia adalah teman kelas Kiko semasa SMA. Menurutnya, Noah terlihat aneh dan penyendiri. Karena sama divisi, Noah dan Sybil perlahan jadi dekat. Belum lama mengenal, Noah mengajak Sybil ke pesta pernikahan yang ternyata adalah sepupu dari pria itu. Sybil merasa aura tidak enak pada keluarga Noah.

Ada keanehan yang dirasakan Sybil diantaranya beberapa karyawan pabrik garmen itu tidak tahu bahwa bos besar mereka mempunyai anak laki-laki, yang mereka tahu hanya dua anak perempuan. Keberadaan kedua anak itu juga seakan ditutup-tutupi. Puncaknya Sybil mengetahui hal lain dari Noah ketika melihatnya secara kebetulan di kompleks pekuburan.

Suatu kejadian dengan adiknya, Kana, membuat Sybil meminta pertolongan Noah. Lalu hubungan mereka semakin meningkat karena Noah mulai curhat tentang keluarganya. Kemudian berlanjut dengan acara nginap gratis di resor milik sang bos besar, menjadi kesempatan Noah untuk membuat Sybil menjadi pacarnya.

Namun menjadi pacar Noah berarti harus siap menemani dan membantu dia berdamai dengan masa lalu. Selain itu, belum tentu keluarga Wirata mau menerima Sybil yang tidak selevel dengan mereka. Jadi apa sebenarnya misteri masa lalu Noah dan bagaimana kelanjutan hubungannya dengan Sybil?

Cara Penulisan Enak Dibaca

Cara penulisan Christina ngalir banget dan tidak butuh waktu lama untukku baca. Bercerita dari sudut pandang orang pertama yaitu Sybil, seolah para karakter memang nyata dan aku sangat menyukai interaksi yang tercipta. Misalnya percakapan Sybil dengan rekan-rekan kerjanya- Kiko, Dinda, Robin juga Oscar. Lalu interaksi Sybil dengan adik juga kedua orangtuanya. Sebelas dua belas sih denganku yang suka berceloteh tentang kehidupan sehari-hari bersama keluarga 😀

Untuk jalan cerita, tidak ada plot hole dan idenya cukup menarik dengan kepercayaan yang dimiliki keluarga Noah. Tapi entah kenapa aku kurang merasakan chemistry Noah dan Sybil, seakan begitu cepat mereka saling menyukai dan kemudian jadian. Kover novel ini sangat unyu, tetapi sayangnya penggambaran tokoh Noah tidak sesuai. Rambutnya di kover berwarna hitam dan pendek.

Ada beberapa istilah menarik disini yang mampu menambah wawasan. Misalnya dalam dunia medis: beser (sering buang air kecil) hal. 12, juga anjing jenis beagle pada hal. 43. Lucu juga jika bisa punya anjing seperti itu 🙂

Selain itu ada penjelasan tentang sesuatu yang menjadi bagian pekerjaan dari Sybil, seperti labdip pada hal. 71, yang berarti contoh/sample warna yang berupa celupan kain. Pada hal. 168, aku juga baru mengetahui istilah veterinarian yang berarti dokter hewan.

Typo Lumayan Banyak Bertebaran

Ada beberapa kesalahan typo di novel ini. Di hal. 41, pada kata ‘gongongan’ di paragraf ke-3, yang seharusnya ‘gonggongan’. Juga pada hal. 45, kalimat yang diucapkan Sybil pada Noah ada kata ‘bintang’ yang sebenarnya adalah ‘binatang’. Serta pada hal. 159, kalimat Dinda yang ada kata ‘eskpresi’ seharusnya adalah ‘ekspresi’.

Kata ‘menelurusi’ dalam hal. 174 seharusnya adalah ‘menelusuri’. Juga di hal. 185, pada kata ‘diplomastis’ yang seharusnya adalah ‘diplomatis’. Hal. 190, pada pembuka kalimat yang ditanyakan oleh Sybil di ‘Kapan terakhir kamu…’ tidak ada tanda petik dua.

Di hal. 154, kalimatnya Noah yaitu ‘See? semua orang…’ seharusnya yang digarisbawahi itu pada huruf ‘s’ seharusnya huruf kapital karena adanya tanda tanya di depan.

Kalimat Noah pada hal. 155 yaitu ‘untuk apa mempertahankan seseorang enggak menginginkanmu?’, pada kalimat yang digarisbawahi seharusnya ditambahkan kata ‘yang’ di tengahnya.

Pada hal. 72, kalimat ‘rumor itu bagaikan itu punya tangan…’ di paragraf kedua terakhir, yang digarisbawahi seharusnya tidak perlu ditulis. Juga pada kalimat di paragraf terakhir hal. 85 yaitu ‘Dodo ditemukan..’ seharusnya dicetak miring karena merupakan flashback atau alur yang telah lewat.

Kalimat “Aku mulai metode mengembuskan …” kurang lengkap, lebih baik yang digarisbawahi ditambahkan kata ‘melakukan’ pada hal. 12. Juga di hal. 98, kalimatnya Kana yaitu ‘boleh pinjam yang kakak, kan?’ agak rancu. Lebih baik digantikan ‘punyanya kakak ya?’

Juga pada hal. 108, ucapan Kana yaitu ‘Aku takut diapa-apain sama Ferdi dan geng’, lebih baik ditulis ‘gengnya Ferdi’ atau ‘Ferdi dan teman-teman gengnya’.

Di hal. 169, paragraf kedua yang mendeskripsikan perawatnya kakak Noah, usianya agak sedikit membingungkan. Lebih baik diberi narasi ‘melewati angka lima puluh’ daripada hanya angka lima saja.

Kata yang Tidak Konsisten Ada, Kutipan Cukup Banyak

Ada ketidak-konsistenan kata yaitu ‘Benaran’ di hal.18 pada kalimat milik Noah, sementara pada hal. 55 dalam kalimat Sybil yaitu ‘Beneran’.

Terlepas dari kekurangannya, ada beberapa kosakata yang mampu menambah pengetahuan bahasa. Kata ‘mangkel’ (hal. 2) berarti jengkel atau kesal. Kata ‘tepekur’ yang selama ini kukira adalah ‘terpekur’ pada hal. 39, berarti memikirkan sesuatu dengan sungguh-sungguh. Dalam hal. 75, kata ‘menyelak’ berarti menyampingkan atau menyingkapkan. Juga hal. 220, yaitu kata ‘berketar-ketar’ yang berarti gemetar atau menggigil.

Bagi kamu yang suka cerita ringan terselipkan misteri dan sedikit romansa, Please be My Red akan jadi bacaan yang cocok untuk kamu 😀

Beberapa quotes diantaranya:

“Lo tahu kan filosofi gosip? Makin digosok makin sip” ~ Kiko (hal. 25)

“Sebelum kamu dewasa dan menikah, jangan punya pikiran ML is not a big deal. It is a BIG deal.” ~ Sybil (hal. 37)

“Hati-hati, teman itu bawa pengaruh besar dalam hidup kita.” ~ Sybil (hal. 38)

“Keberuntungan itu terjadi saat seseorang mensyukuri keadaannya.” ~ Sybil (hal. 68)

“Gue enggak mau munafik, tapi kadang money can buy happiness kok. Setidaknya, duit bisa beli edukasi yang tinggi.” ~ Kiko (hal. 97)

“Mati itu mudah. Enggak ada tantangan. Hiduplah yang sulit. Karena hidup adalah perjuangan menghadapi segala emosi. Senang, sedih, marah, kecewa, sakit hati, terharu, mencinta, membenci, mendendam, memaafkan. Semua itu hanya bisa kamu rasakan saat masih hidup.” ~  Sybil (hal. 111)

“Hei, berbuat kebaikan itu enggak pernah sia-sia dan percuma.” ~ Sybil (hal. 126)

“Walau cinta enggak selalu sejalan dengan logika, tapi ada hal-hal yang memang enggak bisa dipaksakan.” ~ Dinda (hal. 132)

“Kalau mau kaya sih kuncinya cuma dua. Berusaha sama minta restu Tuhan. Kalau sudah berusaha tapi belum kaya juga, ya ada dua kemungkinan juga. Kurang keras usahanya atau Tuhan memang belum kasih restu dengan alasan-Nya sendiri.” ~ Mama Sybil (hal. 235)

please be my red

Rating versiku : 3/5

 
Share :

Leave a comment