[Review Novel & Film] The Maze Runner

Review Novel & Film The Maze Runner

Pengarang : James Dashner;

Penerjemah : Yunita Candra;

Tahun Terbit/ Cetakan: 2017 / 11 (Indonesia);

Penerbit : Mizan Fantasi (Indonesia);

Genre/Rate : Dystopia / Remaja – 15+;

Negara Asal : AS;

Tebal Buku: 478 hal.


Thomas muncul ke suatu arena yang disebut glade, tanpa adanya ingatan masa lalu dan dikerumuni oleh kaum lelaki remaja. Ia hanya mengingat namanya. Anak bawang menjadi sebutannya. Walau begitu, dia dengan cepat beradaptasi dan mempelajari apa saja yang dikerjakan penghuni glade yang dikelilingi tembok-tembok besar yang bisa bergeser. Thomas bisa saja mengolah ladang, memotong ternak atau bahkan mengurus kuburan. Mereka tinggal di sebuah wisma yang lengkap dengan dapur. Beberapa kebutuhan mereka didapatkan dari Kotak, tempat transport mereka satu demi satu datang ke glade.

Hasrat Thomas Menjadi Pelari

Kemudian muncul keinginan besar Thomas untuk menjadi seorang pelari. Hal itu tentu saja menimbulkan kontroversi, karena tugas pelari tidaklah mudah. Di dalam tembok maze alias labirin, ada makhluk yang suka menyerang bernama Griever. Setelah dia menyerang, korbannya harus disuntik Serum Duka sebagai penawar, yang dimasukkan dalam Kotak setiap minggu. Sang korban akan mengalami kondisi perubahan, dimana dia akan mengingat memori masa lalu walaupun hanya sedikit. Jika memaksa untuk mengingat dan menceritakan pada orang lain, kepala akan terasa sakit. Pelari harus masuk kedalam labirin dan menemukan jalan keluar mereka dari glade. Ini cukup sulit karena tembok bergerak tidak teratur. Tiap hari para pelari memetakan jalan, tapi tidak menemukan solusi.

Konflik mulai timbul ketika Teresa, satu-satunya perempuan muncul dari Kotak. Kemunculannya membuat mereka kaget karena biasanya orang baru akan datang sebulan sekali. Dan Thomas baru saja beberapa hari di glade. Tangannya menggenggam kertas yang bertuliskan dirinya sebagai orang terakhir yang akan datang.

Banyak yang mencurigai Thomas, salah satunya Gally yang pernah mengalami perubahan. Dia mengingat ada Thomas dalam masa lalunya, walaupun dia sulit mendeskripsikan siapa Thomas sebenarnya. Ben yang diserang griever juga menyebut Thomas ketika dia mengalami perubahan. Thomas dekat dengan Chuck, anak bertubuh gemuk yang semula terasa mengganggu namun perlahan menjadi sahabatnya yang setia. Begitupun ada Newt dan kemudian Minho, ketua pelari yang mempercayainya. Alby yang dianggap sebagai kepala penghuni glade, diserang Griever dan susah keluar dari labirin bersama Minho. Thomas nekad masuk kedalam -hal yang melanggar peraturan glade– dan menolong mereka. Sejak itu dia menjadi pelari. Gally marah dengan keputusan rapat dewan itu dan menghilang pergi entah kemana. Btw, mereka jadi mengetahui Griever yang dapat jatuh ke tebing sejak itu, yang seperti menghilang begitu saja.

Sang Gadis Terbangun dan Bertelepati dengan Thomas

Teresa siuman. Dia ternyata mengenali bahkan mampu bertelepati dengan Thomas. Selagi Thomas beberapa kali masuk kedalam labirin, Teresa membantu mengurus Alby yang mengalami perubahan. Alby kemudian menyebut Thomas dan Teresa yang bekerja dengan Kreator alias WICKED. Thomas sendiri mengetahui nama WICKED dari serangga mesin saat pertama kali dia memasuki labirin. Aku merasa ada yang ganjil ketika Teresa yang baru saja siuman dari koma, menemukan Thomas begitu mudah di hutan. Bagaimana dia tahu ya? Padahal tidak ada narasi bahwa Thomas berbicara dalam hatinya jika dia masuk kedalam hutan.

Kemudian langit menjadi kelabu – tanpa matahari. Perbekalan mingguan sudah tidak dikirimkan lagi oleh Kreator. Tembok-tembok labirin tidak tertutup seperti biasa. Griever muncul di glade. Gally datang tiba-tiba di wisma untuk memberitahukan bahwa griever hanya mengincar satu anak tiap malam. Anehnya Gally tahu darimana ya dan dia hilang kemana sebenarnya? Gally menyerahkan diri pada Griever dan hilang lagi. Disini aku mulai curiga, apa Gally berkomplot dengan Kreator (pembuat glade)?   

Thomas membuat dirinya diserang griever agar ingatannya kembali. Dia akhirnya mengetahui cara memasukkan kode yang mereka dapatkan dari pola pergerakan labirin. Ruang peta terbakar, untunglah peta yang asli sudah diamankan lebih dahulu. Tersangkanya semula tidak mengakui. Dia orang yang tidak kusangka walaupun memang sepertinya memang harus dia yang jadi tersangkanya hahaha. Mereka berhasil memecahkan kode dari peta dan Thomas mengumpulkan pasukan untuk masuk kedalam labirin. Mereka akan mencari lubang tempat keluar masuk griever dan memasukkan kode-kode tadi dalam suatu komputer.

Akhir yang Mendatangkan Misteri

Singkat cerita, total glader yang selamat sebanyak dua puluh satu orang. Chuck mati diserang belati Gally yang sepertinya ditujukan untuk Thomas. Gally ini dikontrol oleh Kreator. Dia melakukan hal yang sebenarnya berlawanan dengan kehendaknya. Aku bingung mengapa Kreator ingin membunuh Thomas. Kemudian muncul kelompok bersenjata yang “bebaskan” mereka dan pergi ke tempat yang menyenangkan dengan bus. Ada banyak orang kayak zombie di perjalanan dan menyebut kata ‘flare’. Sekian.

Di novel beberapa nama ternyata diambil dari tokoh dunia, misalnya Thomas dari Edison Alva, Newt dari Newton, Alby dari Albert Einstein, Chuck dari boneka Chucky (?)

Typo atau salah pengetikan tidak kutemukan sama sekali. Kosakata yang jarang didengar lumayan banyak, bisa sampai belasan. Diantaranya berkeriut, mencangklong dan berkeretak. Nah khusus beserdawa, kukira typo, ternyata selama ini kata ‘bersendawa’ itu salah. Sendawa adalah bahan kimia kalium nitrat (KNO3), digunakan sebagai bahan campuran pembuatan mesiu. Sementara beserdawa yang benar, dengan artian bunyi yang keluar dari kerongkongan.

Awalnya Membosankan Tapi Seterusnya Jadi Seru!

Kesimpulan, di awal memang sedikit membosankan. Tapi lama-kelamaan aku merasa seperti dikejar-kejar, rasanya ada di dalam labirin dan merasakan emosi para tokoh. Ada kekurangan yang aku berikan pengaturan tebal (di-bold), sampai akhir aku tidak menemukan jawabannya. Jadi hanya bisa mengira-ngira saja hahahaha.

Lumayan banyak quotes yang menarik diantaranya:

“Jalani saja. Kau tidak dapat memecahkan masalah jika menyerah pada rasa takut,” pikir Thomas (hal. 10)

“Mengabaikan hal itu hanya karena beberapa peraturan konyol menurutku adalah egois. Jika kau ingin menahanku karena menyelamatkan nyawa orang lain silakan saja…” kata Thomas dalam pertemuan membahas perilakunya menolong Alby dan Minho di dalam labirin (hal. 214)

“Menangis membuat perasaanku lebih baik. Aku tak menganggap menangis itu buruk. Tak akan,” kata Thomas pada Chuck (hal. 248)

Rating versiku : 4/5


Tgl Rilis : 19 September 2014;

PH : 20th Century Fox;

Genre/Rate : Dystopia, Romance / Remaja – 15+;

Negara Asal : AS;

Waktu : 113 Menit;

Pemain : Dylan O’Brien sebagai Thomas, Kaya Scodelario sebagai Teresa, Aml Ameen sebagai Alby, Thomas Brodie-Sangster sebagai Newt, Ki Hong Lee sebagai Minho, Will Poulter sebagai Gally, Patricia Clarkson sebagai Ava Paige, Blake Cooper sebagai Chuck, Dexter Darden sebagai Frypan, Chris Sheffield sebagai Ben, Alexander Flores sebagai Winston

Cerita Mirip dengan Novel, Tapi Tanpa Telepati

Jadi secara garis besar, cerita film mirip dengan yang ada di novel. Tapi memang cukup banyak perbedaan, yang paling mencolok adalah kemampuan telepati antar Teresa dan Thomas yang ditiadakan. Di adegan pertama, Gally menjemput Thomas keluar dari Kotak, sementara di novel adalah Alby. Thomas langsung ditahan kemudian Alby akan menjelaskan ini itu padanya. Alby disini lebih ramah daripada versi novel.

review novel film maze runner
Chuck, Thomas dan Alby

Glade berdiri sudah sekitar tiga tahun. Sedangkan di novel, baru dua tahun. Dalam film, Alby adalah anak pertama yang datang, selama sebulan bertahan tanpa orang lain. Di novel tidak dijelaskan siapa. Ada beberapa anak yang duluan tiba baru kemudian Alby.

Thomas baru mengingat namanya setelah duel dengan Gally. Adegan ini tidak ada di novel. Gally menyelamatkan Thomas yang ingin memasuki labirin karena tidak tahu apa-apa, memang hanya niat menolong saja. Kalau di novel, sejak awal dia garang pada Thomas karena pernah alami perubahan dan mengingatnya.

Adegan ukir nama yg sudah meninggal pada sebuah batu besar ada di film. Bahkan ada hujan pula. Padahal dalam novel, hujan ada setelah mereka keluar dari glade.

review novel film maze runner
Alby dan Batu Ukir

Beberapa Perbedaan Lainnya dengan Novel

Griever berbentuk laba-laba, sementara di novel seperti siput berlendir minyak dengan paku-paku dan senjata tajam di tubuhnya. Serangga mesin yang memata-matai mereka juga tidak ada dalam film.

Pertemuan diikuti oleh semua penghuni glade di film. Mungkin karena sedikit penghuni, beda di novel yang hanya para pengawas saja yang boleh.

Alby dan Minho masuk kedalam labirin karena ingin melihat kondisi Ben yang mereka masukkan karena perubahan yang drastis. Sementara di novel, mereka ingin melihat Griever yang mati.

Teresa tidak menulis WICKED itu baik di lengan atasnya seperti di novel. Tersengat griever dapat membuat korbannya mengalami perubahan. Obat penawar agar tidak menjadi crank ada dalam kantung Teresa dan memorinya sama dengan Thomas bahwa WICKED itu baik. Sebelum Teresa pingsan, dia sempat menyebut nama Thomas sehingga penghuni glade mencurigai dia.

review novel film maze runner
Teresa

Misteri Griever Mulai Terkuak

Mereka mengambil bagian tubuh griever mati dengan angka yang tertera disana. Angka itu tempatnya berasal, dari bilik mana terbuka yaitu nomor tujuh. Keanehan yang mereka pertanyakan adalah mengapa Ben disengat di siang hari. Di novel, ceritanya berbeda sekali. Mereka menemukan kode dari gerak labirin, bukan dari bagian tubuh griever.

Alby mengingat Thomas adalah kesayangan WICKED ketika mengalami perubahan. Sedangkan dalam novel, ketakutan Alby adalah flare karena itu ia lebih suka berdiam di glade daripada berniat pergi mencari jalan keluar. Alby sulit menjelaskan apa itu flare. Flare sejenis penyakit yang mudah menular karena cuaca panas ekstrim yang mampu mengubah seseorang menjadi CRANK, seperti zombie.

Alby dibunuh griever yang menyerang banyak anak dengan brutal di film. Thomas kemudian merasa bersalah terlebih karena tuduhan dari Gally, sehingga dia menyuntikkan dirinya sendiri dengan racun griever agar bisa ingat.

Pamungkas Film yang Menyedihkan

Adegan pamungkas di film berbeda dengan yang ada di novel. Mereka berlari-larian dan menghindari griever di suatu tempat yang ditunjukkan tabung (bagian tubuh griever tadi), kemudian memasukkan kode untuk membuka pintu. Kode yang dimasukkan pun adalah urutan nomor labirin sebanyak delapan angka. Berbeda dengan yang di novel, yang dimasukkan adalah kata-kata.

Chuck mati karena tembakan pistol oleh Gally yang telah disengat. Minho melempari Gally dengan tombak. Di novel, Gally tidak dijelaskan telah mati, tapi masih hidup walaupun tidak bergerak setelah dipukuli Thomas.

review novel film maze runner
Thomas dan Chuck

Total yang selamat dari glade hanya sedikit sekali. Dalam film mereka dijemput oleh pasukan bersenjata yang membawa mereka ke dalam pesawat menuju suatu tempat entah dimana.

Sinematografi dan Akting yang Bagus

Sinematografinya bagus. Di awal memang terasa membosankan dengan alur lambat yang menceritakan kehidupan di glade. Tapi beberapa menit kemudian, kita akan disuguhkan adegan lari yang banyak dengan pemeran prianya yang cakep-cakep. Keren juga tim produksi membuatkan arena glade yang sesuai seperti yang ada di novel. Hanya saja di novel, langitnya seperti buatan, kalau di film memang langit lengkap dengan awan dan ada hujannya segala.

Aku juga salut dengan komitmen sutradara dan penulis naskah, bahwa yang mati di novel akan mati di film juga. Meski terlihat mati dengan cara berbeda, diantaranya Zart, Jeff dan Alby.

Aku suka bromance disini antara Thomas dan Chuck. Kemudian Thomas-Newt-Minho yang berlangsung di film-film berikutnya. Walaupun mereka mengetahui Thomas itu dulunya anggota WICKED, mereka tidak peduli dan setia berteman dengannya. Aku kurang suka dengan Teresa sih, baik di novel maupun di film. Mungkin karena sikapnya seperti pengkhianat, entah maunya berpihak pada siapa. Hahaha.

review novel film maze runner
Minho, Thomas, Newt

Quotes yang aku suka disini adalah yang diucapkan Thomas kepada Gally, bahwa “setidaknya aku telah berbuat sesuatu daripada kau yang tidak berbuat apapun. jadi kau akan terus berada disini” Intinya jangan melakukan sesuatu yang begitu-begitu saja, sehingga tetap terperangkap dalam kondisi yang sama karena takut akan masa depan. Eyah. Bagus kan? Ulasan novel dan film kedua bisa cek disini.

 

Rating versiku : 5/5

Trailer bisa lihat disini :

Share :

Leave a comment