[Review Novel] Cincin Lama Belum Kembali – Achi TM

Judul Novel : Cincin Lama Belum Kembali;

Pengarang : Achi TM;

Tahun Terbit/ Cetakan: 2019 / 1;

Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama;

Genre/Rate : Romance, Divorce Story, Religi / 17+;

Negara Asal : Indonesia;

Tebal Buku: 336 hal.


Halo, aku mau mengulas buku terbitan GPUCincin Lama Belum Kembali karya penulis Achi TM. Aku tidak pernah membaca novel-novel karangan mbak Achi sebelumnya, tapi aku merasa buku ini bakalan lucu dan menyenangkan dari judul dan blurb-nya. Langsung kubeli dan setelah dibaca, hanya dua hari saja loh. Buku yang sangat menyenangkan!

Novel Cincin Lama Belum Kembali ini menceritakan tentang sepasang mantan suami-istri yang bertemu kembali dengan nasib jatuh miskin dari sebelumnya kaya-raya. Mereka yang dulunya cinlok dari acara pemilihan Abang dan None Jakarta, kini dipertemukan kembali dalam acara semacam talkshow bareng Ustadzah dan mengambil tema kehidupan pernikahan. Novel ini banyak menyisipkan nilai Islami walau begitu enak juga dibaca bagi yang non-Muslim sekalipun.

Pasangan Cerai yang Sebenarnya Masih Saling Sayang

Kanaya Putri yang gemuk dan merana jatuh miskin setelah dicerai sang suami, Fathur. Walau sempat berharap mereka bisa rujuk, kenyataannya Fathur terlalu sibuk dengan dunianya sendiri. Mereka yang sebelumnya menikah diam-diam karena masih ada kontrak dulunya, kini juga cerai secara diam-diam. Bahkan ortunya Naya tidak tahu mereka telah bercerai.

Fathur ternyata banyak memiliki utang dan membuat apartemen yang ditinggali Naya juga akan dilelang oleh para rentenir. Naya diusir dan berakhir tinggal di rumah sahabat sejak sekolah, Heni. Namun karena rumah yang agak sempit, tidur juga tidak nyaman dan merasa tidak enak, akhirnya Naya memutuskan untuk tinggal di apartemennya Rahmat, sang adik. Ternyata calon istri Rahmat juga tinggal disitu: Salsa, yang tak lain adalah mantan ART-nya Naya hahaha. Seru kan.

Naya kadang keceplosan dan menganggap si Salsa sebagai ART-nya yang bisa disuruh-suruh. Salsa yang kelihatannya tegas dan punya prinsip, jadinya sesekali bertengkar dengan Naya. Namun akhirnya Salsa membutuhkan pertolongan Naya untuk menjadi MC kemudian di acara berikutnya.

Perlahan Naya Mulai Bangkit

Darisitu tampak ada “jalan” dalam meningkatkan perekonomian seorang Naya yang hopeless. Sering bertengkar dengan Salsa, merasa diri jelek sekali dalam urusan rumah tangga– membuat Naya pindah ke suatu kontrakan dan untungnya ada uang dari job MC. Selain itu berkat Fey, salah satu fans-nya dulu, Naya mendapat pekerjaan nge-MC bareng Ustadzah kondang di stasiun TV dengan merahasiakan identitasnya yang pernah nikah dan mengaku single. Yang lebih hebatnya lagi: salah satu MC-nya cowok dan ternyata Fathur! Hahahaha.

Di awal mereka bekerjasama, sempat saling menyindir dan sampai dicurigai oleh Kevin dan Fey. Kevin adalah seorang penulis program juga operator teleprompter acara itu. Lambat-laun Kevin selalu berusaha berada di dekat Naya, bahkan mengaku menyukai perempuan itu walau katanya ‘bercanda’. Sementara perlahan Fathur dan Naya mulai saling memahami. Fathur bahkan meminta tolong agar Naya diet dan bisa melepas cincin pernikahan di jarinya. Cincin itu katanya menyimpan sesuatu yang bisa membuat Fathur melanjutkan hidup.

Cek ricek, ternyata Fathur mau nikahan dengan sepupunya suami Heni, Mas Chandra yang bernama Vera. Agak sakit hati, Naya berhasil diet. Walau Kevin juga melamarnya, namun Naya meragu karena sepertinya rasa cinta untuk Fathur hadir kembali. Kira-kira bagaimana hubungan Fathur-Naya selanjutnya, bisa rujuk atau mau jadi teman juga susah? Selain itu, rating acara mereka semakin turun, bagaimana mereka ke depannya dengan ekonomi yang sulit untuk bertahan? Atau apa bisa cincin itu dilepas dari jari Naya dan mengubah segalanya?

Novel yang Asyik dan Tidak Membuat Mata Pegal

Jalan cerita novel ini ringan dan mengalir. Mengambil sudut pandang orang pertama yaitu Naya, menjadikan cerita ini terasa lebih hidup. Selain itu cetakan font-nya besar jadi tidak bikin mata sakit hahaha. Adegan dan tutur kata kocak, bikin aku senyam-senyum sendiri.

Kover-nya cocok dengan jalan cerita dalam novel. Selain itu, aku suka dengan para karakter yang manusiawi, khususnya Kanaya yang dulunya kaya kemudian mendadak miskin dan begitu susah beradaptasi dengan keadaannya sekarang. Kanaya tidak serta-merta berubah, tapi berusaha untuk menjadi yang terbaik sesuai dengan kepercayaan yang dia anut. Begitu juga aku suka gemas dengan adegan Kanaya-Salsa yang saling ribut tapi sebenarnya sama-sama sayang tapi gengsi hahaha.

Untuk penggambaran lokasi dan pekerjaan dalam stasiun TV (bidang entertainment) juga dideskripsikan dengan baik oleh penulis. Aku salut, berasa mbak Achi ini seperti memang pernah kerja di balik layar stasiun TV hehehe.

Plot twist mengenai cincin sebenarnya juga sudah bisa ditebak dari awal, tapi penulis cukup baik menggambarkannya sehingga aku tetap penasaran bagaimana kedua tokoh utama bisa bersatu dan mendapat kebahagiaan dari cincin tadi. Hehehe. Alur maju-mundur diceritakan dengan baik, sehingga walau tidak diberikan tanda misal dicetak miring, tidak apa-apa karena mudah dikenali. Oiya, hanya saja aku jadi penasaran deh sama nasib acara mereka itu, apa masih berlanjut atau tidak ya?

Untuk makna alias inti cerita dalam novel ini, aku setuju dengan komunikasi adalah pilar utama dalam pernikahan. Miskomunikasi yang membuat Kanaya-Fathur bubar. Setelah cerai dan jatuh miskin, mereka perlahan bisa saling memahami dan mendengarkan satu sama lain. Keren.

Ada Beberapa Typo Tapi Tidak Mengganggu

Dalam novel ini, banyak kosakata yang berasal dari bahasa daerah bukan berasal dari KBBI dan diletakkan pada narasi bukan dialog tokoh. Seperti kebeset (hal. 16), mengulet (hal. 52), mindik-mindik (hal. 56), selepet (hal. 142) dan ngedeprok (hal. 256)

Ada beberapa kesalahan typo di novel ini. Di hal. 101, ada kata ‘sambal’ yang seharusnya sambil. Hal 127, ada kata ‘memeloti’ yang seharusnya memelototi. Lalu kata ‘konvesional’ seharusnya konvensional pada hal. 229. Pada hal. 248, kata ‘sementata’ seharusnya sementara. Selain itu ada kata ‘mengangetkan’ yang seharusnya mengagetkan (hal. 288) dan ‘mengenggam’ yang adalah menggenggam (hal. 290).

Pada hal. 68, kalimat ‘jadi lagi fakir miskin’ seharusnya yang digarisbawahi itu dibalik kedua katanya. Sedangkan di hal. 108, di kalimat tetes matanya,” Setelah seharusnya yang digarisbawahi bagian tanda komanya diganti jadi titik. Hal. 232, kalimat ‘aku bercerita pada Naya’ yang seharusnya adalah Heni. Di hal. 309, kalimat ‘ke ruangan’ seharusnya kata ‘ke’ tidak perlu digunakan.

Aku juga merasa aneh pada adegan di hal. 37-38, dimana si Naya lagi duduk di kafe, tapi dengan mudahnya ditabrak Kevin sampai tas tangannya hampir jatuh. Kelihatan dari narasi, Kevin tampak tidak sengaja.

Juga adegan di hal. 278, diceritakan Vera yang ternyata pernah nikah dan cerai, sedangkan di hal. 241, pada percakapan pertama Vera dan Naya di pesawat, seolah dia adalah perawan tua selama 32 tahun. Hm …

Selain itu aku merasa adegan di lift hal. 271-272 antara Naya, Fathur dan Vera itu sangat lebay. Memang sih kocak, tapi berasa aneh saja ada adegan itu. Seperti nonton film India deh hahaha.

Tetap Rekomen!

Bagi kamu yang suka cerita ringan tapi berbobot mengenai tema perceraian dan pernikahan, juga kocak tentunya, kamu pasti akan menyukai novel Cincin Lama Belum Kembali ini. Oiya, buat kamu yang menyukai cerita tentang pernikahan dan kehidupan, bisa nonton drama Korea, Because This is My First Life hehehe.

Beberapa quotes diantaranya:

Dibalik segala kesulitan pasti ada kemudahan ~ Naya (hal. 33)

Kalau sekarang roda hidupmu sedang di bawah, kayuhlah, supaya roda itu kembali ke atas. Mungkin kakimu nyeri saat mengayuh, tanganmu pegal atau pinggulmu tak sanggup lagi tapi jangan berhenti. Karena masih ada jalan menurun yang membuat roda kehidupanmu terus berputar. Setelah turunan, bukankah ada jalan menanjak? ~ Naya (hal. 44-45)

“Kekayaan itu adalah semu, sementara. Kemewahan yang melekat, kalau Tuhan sudah berkehendak mengambil, maka semua itu akan bisa hilang dalam sekejap.” ~ Salsa (hal. 58)

“Kanaya, kenapa kamu tidak mencoba menggunakan energimu untuk membuat dirimu bahagia? Kebencian itu bisa merusak alur rejeki kita, Nay.” ~ Heni (hal.140)

“Salah satu kunci dalam berumahtangga adalah komunikasi.” ~ Ustadzah Sakinah (hal. 234)

“Tapi ternyata cinta saja tidak cukup untuk menguatkan sebuah keluarga. Seharusnya pernikahan itu adalah pembuktian cinta kepada-Nya ~ Naya (hal. 287)

“Tapi memang benci dan cinta itu batasnya tipis. Kalau kamu tidak bisa membencinya maka kamu akan mencintainya” ~ Naya (hal. 291)

“Bukankah kadang-kadang kita juga harus jadi seperti kerupuk? Meski hidup membuatmu layu, kamu tetap harus bermanfaat” ~ Naya (hal. 292)

novel cincin lama belum kembali

Rating versiku : 4/5

 
Share :

Leave a comment