[Review Komik] I Hate You But I Love You – F Yoshiko

Judul Komik : I Hate You But I Love You;

Judul Asli : Kisu, Zekkou, Kisu;

Pengarang : Fujiwara Yoshiko;

Penerjemah : Yully R;

Tahun Terbit/ Cetakan : 2005-2007;

Penerbit : PT Elex Media Komputindo;

Genre/Rate : Drama, Romance / R-Remaja;

Negara Asal : Jepang;

Jumlah Volume : 10 + 1 volume prolog;


Halo, aku mau mengulas komik serial cantik lama sejak jaman aku masih SMP yaitu I Hate You But I Love You. Buku terbitan Elex Media yang dibuat oleh Fujiwara Yoshiko ini sempat membuatku baper dulu, namun sayang aku ketinggalan beberapa volumenya. Hanya tiga plus volume prolog yang dulu kubaca. Untung saja beberapa bulan lalu ketika aku coba iseng nyari di Shopee, ketemu juga satu set komik ini dan kubaca semuanya hingga selesai hehehe. Untuk ulasan komik sebelumnya ada Goong Spesial.

Sayangnya rasa baperku tidak terlalu besar seperti dulu ketika baca keseluruhan 10 volume. Berbeda dengan diriku ketika SMP yang pikirannya masih labil, di masa kini aku justru merasa kebosanan melanda karena ceritanya berulang-ulang dengan konflik yang sama. Mao berkali-kali bicara agak nyakitin dan selalu tidak pede, si Hatori juga sikapnya suka berbeda dengan yang dipikirkan dan membuat Mao sering salah paham. Mereka berdua sama-sama keras kepala dan suka salah paham satu sama lain karena komunikasi yang buruk. Tapi tetap saja aku penasaran ingin mengetahui pergumulan pacaran mereka hahahaha.

Adanya Edisi Prolog

Cerita komik ini dimulai dengan volume prolog, yang menceritakan awal mula Sakisaka Mao dan Yuya Hatori yang sekelas di SD. Pada kelas 5, Mao terkenal pintar dan rajin namun sayangnya suka mengomel dan kadang tidak memedulikan Hatori. Itu membuat Hatori penasaran dan berupaya untuk menarik perhatian sekitarnya yang sayang tetap tidak membuat Mao memandangnya.

komik i hate you but i love you
Volume Prolog

Suatu kali Hatori membantu Mao yang menyapu sendirian di kelas. Mao yang sangat malu tidak bisa mengontrol bicaranya dan membuat Hatori tersinggung (?). Hatori kemudian menciumnya dan Mao memukul dahinya dengan sapu hingga berbekas. Sejak itu Mao tidak pernah mau bicara dengan Hatori.

SD
Semasa SD

Hingga di kelas 2 SMP, Hatori pernah tertidur di perpus dan Mao mengikatkan tali sepatunya. Dia mengetahui itu dari petugas perpus dan sangat senang seharian. Ketika pulang seperti biasa dia melihat ke arah kolam renang tempat Mao biasanya berlatih. Mao tidak muncul-muncul dan membuatnya khawatir hingga mencari dia di ruangan ganti. Disana Mao berkata dengan wajah merah, bahwa seragamnya hilang. Hatori mencarikannya dan Mao berniat untuk mengembalikan bajunya nanti ketika selesai dicuci.

SMP
Semasa SMP

Mao mengikat rambutnya dengan manis tak seperti biasa ketika akan mengembalikan baju Hatori. Sayang ada kak Rika yang bercanda asyik degan Hatori, membuatnya cemburu dan menitipkan baju itu pada teman Hatori. Hatori mengejar Mao dan dengan dingin cewek itu mengucapkan selamat tinggal.

Di acara study tour kelas 3, Hatori sempat menolong Mao dari beberapa anak nakal. Dan ketika sedang dalam kamar, Hatori dan teman-teman cowok datang menemui Mao dkk. Hatori sempat menyelinap dalam selimut Mao dan mengucapkan maaf untuk perbuatannya ketika SD. Belum sempat Mao menjawab, guru menemukan mereka dan Hatori dihukum duduk seharian.

Hampir Memasuki Klimaks Cerita

Para siswa menertawakan mereka, membuat Mao sangat malu dan merasa tidak pantas untuk Hatori. Mao datang menemuinya ketika masih dihukum, memintanya untuk jangan melibatkan dia lagi dan hal ketika SD dia sudah lupakan. Sebenarnya Mao tidak berniat ingin berkata begitu, dia tidak mau Hatori kesusahan lagi.

Bahkan ketika lomba lari, Hatori berusaha mengalahkan Fuse yang dirumorkan dekat dengan Mao dengan kaki telanjang. Seperti dugaan, dia kalah karena kakinya terkena pecahan kaca. Mao datang menemui Saito di depan kamar rawat Hatori untuk menanyakan keadaannya.

Ketika hampir datang acara kelulusan, Hatori sempat dipanggil ke ruang BP karena rambut pirangnya. Di loteng, Mao yang kebetulan ingin mencari inspirasi pidato, melihat Hatori disana. Dia berniat menasihati Hatori untuk datang di acara kelulusan dengan mengubah warna rambutnya. Namun Hatori terlanjur kesal sehingga balik memarahinya. Mao sedih dan berlari meninggalkannya.

Di acara kelulusan tanpa diduga, Hatori datang dengan rambut hitam. Mao yang senang campur sedih melihatnya, ketika berpidato memberi pengakuan mengejutkan! Dia menyukai Hatori. Itu membuat Hatori berlari ke depan dan menariknya untuk pergi keluar. Darisitu mereka jadian deh 🙂

Kelulusan SMP
Kelulusan SMP

Ada cerita pendek setelah kisah Mao-Hatori yang tidak ada hubungannya dengan mereka. Judulnya Body’s Media dengan kisah cinta guru dan murid. Secara keseluruhan volume prolog ini membuatku baper maksimal. Sampai aku baca lagi sekarang, masih terbawa sakit hatinya hahahaha.

Edisi 10 Volume

Tapi, setelah aku membaca vol.1-10, rasa baperku perlahan hilang karena capek dengan mereka berdua yang labil sekali. Marahan, putus, marahan lagi dengan cepat. Nanti episode 8 ke atas, aku mulai merasakan kedewasaan mereka. Yah, walau tetap saja di akhir, aku tidak menemukan solusi tepat Hatori akan masa depan mereka berdua. Wong Hatori tidak lulus tes masuk universitas yang sama dengan Mao. Berharap di semester berikutnya bisa lulus. Terasa digantung nggak sih? XD

Vol. 1 menceritakan kecanggungan Mao dan Hatori dalam berpacaran. Tak sengaja Hatori mengajak Fuse ikut bersama mereka ke pantai. Darisitu mereka bertengkar hebat, walau kembali baikan dan mereka menginap berdua setelah ketinggalan kereta. Hatori juga mulai memanggilnya “Mao” bukan “Sakisaka” lagi.

Vol. 2 mereka bertengkar lagi karena Hatori yang bekerja keras sambilan dekat tempat les Mao untuk membelikannya hadiah ultah. Mao tidak jujur akan keinginannya dan menyangkal tidak mau cincin hadiah dari Hatori. Karena itu Hatori sakit dan kembali lagi insiden kelas 5 SD terjadi. Tapi di akhir mereka kembali baikan, walau ada saja rintangan (Fuse yang cium Mao juga). Mao diminta untuk memanggil Hatori dengan nama “Yuya”.

Vol. 3 ada sudut pandang Fuse yang menyukai Mao juga Sato yang memperhatikan sikap Hatori dulu. Disini kisah Mao-Hatori hanya sedikit berkisar tentang ultahnya Hatori. Mao sempat membuat Hatori salah paham bahwa dia tidak ingin merayakannya bersama. Di akhir, Mao meminta Hatori membawanya ke rumah.

Dalam vol. 4, ada sudut pandang kepala toko sambilannya Hatori. Juga ada kisah malam Natal Mao-Hatori, serta sikap ibu Mao yang ingin memisahkan mereka berdua. Namun sang ayah menerima Hatori, hanya saja ibu Mao khawatir akan hubungan mereka yang terlalu serius. Aku setuju sih sama pendapat ibunya. Masih anak sekolahan, tapi mikir cinta-cintaan terus XD

Volume berikutnya Hatori dan Mao yang mencoba untuk foto bersama. Mereka sangat canggung karena Mao malu melihat teman-teman sekolah memergokinya. Juga acara valentine berdua mereka kembali diwarnai pertengkaran karena Mao yang cemburu dengan Hatori yang menerima coklat-coklat dari cewek lain. Darisitu Hatori mulai meminta Mao untuk bersikap jujur dan terbuka padanya. Baru di episode lima astaga mereka baru mau mengubah komunikasi mereka yang jelek banget. Gemas kan XD

Volume 6 Keatas Mulai Bagus

Di vol. 6, Fuse dan Rika mulai menyerang Mao di peringatan setahun jadian mereka. Fuse sekelas dengan Mao dan menjadi pengurus kelas bersama, menimbulkan salah paham lagi. Juga Rika yang tidak terima mendengar Hatori ingin memutus kontak dengannya, memotong rambutnya menjadi pendek.

Vol. 7, Rika mengakui cintanya pada Hatori di tengah hujan. Untung saja Mao meluapkan kecemburuannya pada Rika. Sejak itu Rika menghilang dari komik ini hehehehe. Juga ada kisah liburan musim panas mereka sebelum Mao yang berencana akan pergi studi tur SMA.

Terjadi peningkatan pesat hubungan mereka di vol. 8. Mao yang ikut studi tur diizinkan oleh Hatori. Kebetulan salah satu hari itu adalah ultahnya Mao. Hatori datang memberi kejutan bersama teman-temannya, padahal tempat studi tur itu jauh loh hahaha. Lalu setelahnya Mao libur dan berinisiatif mengunjungi sekolahnya Hatori. Bahkan memakai seragam SMA dari Hatori loh, ikut kelas juga. Di akhir, Fuse membuat mereka berdua galau dengan hubungan mereka yang entah mau dibawa kemana.

Vol. 9 menjadi cerita ikatan cinta mereka berdua yang dari lama tidak jadi-jadi karena ibu Mao-Hatori bahkan dari kecanggungan mereka berdua. Walau begitu darisitu mereka membuat janji untuk terus bersama dan Hatori berencana kuliah bersamanya. Aku heran kenapa Mao ambil sastra, apa karena hobinya yang suka ke perpus ya? Kalau Hatori tidak diceritakan mau ambil apa, sayang sekali.

Volume akhir, menggantung dan seperti terkesan akan ada season dua tentang perkuliahan mereka gimana hahaha. Aku jujur kecewa yah, kok hanya begitu? 😀

Ending Serupa Edisi Prolog
Ending Serupa Edisi Prolog

Kesimpulan….

Dari 10 volume, pasangan ini sering berciuman dan menangis. Karakter Hatori saja dikit-dikit nangis. Ya ampun. Aku rasa Yoshiko sebenarnya tidak perlu membuat dia secengeng itu. Mao kan jadi ikut-ikutan tuh.

Untuk gambar, dari hari ke hari sudah mulai bagus. Tapi ada beberapa adegan yang terlihat seperti pengulangan gambar. Jadi gambar lamanya disalin lagi menjadi adegan baru. Selain itu penerjemahan cukup bagus, namun sayang ada beberapa typo walau tidak mengganggu sih.

Gambarnya unyu sekali dan membuat gemas. Kover tiap volume juga menggambarkan apa yang terjadi di edisi sebelumnya. Ada kenangan-kenangan SD dan SMP mereka yang terselip dalam cerita membuatku lumayan baper. Juga masalah kak Rika yang muncul seperti menambah-nambah cerita saja, apalagi si Fuse yang rasanya tidak mau nyerah mendapatkan Mao. Untung saja di akhir, ada cewek yang mendekatinya hahaha.

Rika dan Fuse
Rika dan Fuse

Cerita yang klise tentang benci jadi cinta, namun digambarkan dengan baik dari dua sudut pandang cowok dan cewek. Unik sih, ada adegan yang tidak ditunjukkan di sisi Mao, ada di Hatori begitupun sebaliknya. Jarang ada yang buat komik seperti itu.

Dua Sudut Pandang
Dua Sudut Pandang

Aku suka sekali adegan dimana Hatori berjanji pada Mao untuk bersikap dewasa dan mau menyusul sekampus dengannya. Mereka jadi sangat terbuka dan tidak canggung lagi. Sayangnya aku tidak setuju dengan rasa cinta pasangan sekolah yang harus diwujudkan dengan perbuatan ‘enak-enak’ dulu. Lah itu kan kalau sudah nikah baru bisa melakukannya. Jadi, komik ini sejujurnya tidak kurekomendasikan untuk anak sekolahan, walau ceritanya memang rada kekanakan. Anak kuliahan tingkat akhir mungkin bisa hahahaha.

Aku merekomendasikan komik I Hate You But I Love You ini untuk kamu yang suka baper, namun kadang gemas sendiri. Juga buat hiburan saja untuk orang dewasa muda. Kalau di gramed sudah tidak ada, kamu boleh pesan di Shopee. Untuk mangascan sayangnya cuma sampai vol.2 kalau tidak salah  🙂

Rating versiku : 4/5

 
Share :

2 thoughts on “[Review Komik] I Hate You But I Love You – F Yoshiko

  1. Dulu waktu SMP pernah baca komik nya di rental buku.. terus tiba2 sekarang pengen baca lagi, tapi lupa judul nya. Akhir nya ketemu di google modal keyword sakisaka ?, cuma itu yang di inget..

     
    1. Jadi berasa nostalgia ya hahaha… syukurlah sudah tahu judulnya, siapa tahu bisa beli di online shop 😀

       

Leave a comment