[Review Film] Twivortiare (2019)

Judul Film : Twivortiare (2019);

Tgl Rilis : 29 Agustus 2019;

PH : MD Pictures;

Genre/Rate : Romantic, Drama / 17+;

Negara Asal : Indonesia;

Waktu : 103 Menit;

Pemain : Reza Rahadian sebagai Beno Wicaksono, Raihaanun sebagai Alexandra Rhea, Arifin Putra sebagai Adrian, Denny Sumargo sebagai Denny, Citra Kirana sebagai dr Rani, Anggika Bolsterli sebagai Wina, Dimas Aditya sebagai Riza, Boris Bokir sebagai Ryan, Ferry Salim sebagai Pak Randy, Lydia Kandou sebagai Ibu Alexandra, Roy Marten sebagai Ayah Beno, Aida Nurmala sebagai Ibu Beno, Dwi Yan sebagai Ayah Alexandra, Leroy Osmani sebagai Pak Hendra, Inggrid Widjanarko sebagai Mbok Siti


Halo. Minggu ini adalah pekan film Indonesia yang menawan dan ditunggu-tunggu olehku sejak lama, yaitu Gundala dan Twivortiare. Kali ini aku mau ngebahas besutan Benni Setiawan dari novel Ika Natassa, film Twivortiare (2019) yang baru saja kutonton. Oh iya, review ini berpotensi SPOILER disana-sini, jadi jika tidak ingin lanjut, bisa ke artikel lain ya. Rating film bisa langsung kamu lihat di bagian bawah artikel hehe.

Bercerai Tapi Masih Saling Merindukan

Film dibuka dengan percakapan melalui media sosial Twitter, kemudian beralih pada beberapa tahun lalu, dimana Alex dan Beno bertemu. Mereka segera jatuh cinta. Beno ngajak pacaran dan nikah dengan gaya yang sama, nyosor dan tenang. Tanpa embel-embel romantis dan biasa saja, tipikal dokter bedah sekali. Sementara Alex seorang bankir, sepertinya kerja di bagian kredit, yang juga sukses dan sejak sekolah banyak pacarnya.

Adegan berpindah setelah dua tahun Alex bercerai dengan Beno. Wina, sahabat Alex menghiburnya, begitu juga teman lelaki mereka di bank, Ryan. Wina mengupayakan agar Alex segera move-on, dengan belajar menerima pacarnya, Denny. Alex pada akhirnya kesulitan untuk menerima hubungan barunya, karena dia menyadari tidak ada respon yang dirinya rasakan. Tidak ada rasa apapun dibanding bila Beno yang menyentuhnya.

Sementara Beno terlihat beberapa kali menge-chat dirinya dan berupaya bertemu ketika menjual rumah mereka. Namun pada akhirnya mereka sama-sama tidak ikhlas melepas rumah karena calon pembelinya mau membuat rumah itu sebagai tempat usaha playground anak hahaha. Mungkin alasannya tidak rela melihat rumah itu dibongkar.

Alex Pun Luluh Pada Beno

Nah, mau apapun Alex menghindar, tetap saja ada peristiwa yang membuatnya bertemu dengan Beno ataupun keluarganya. Itu membuat Alex akhirnya luluh ketika Beno mengajaknya nikah lagi. Bahkan Denny dengan mudah melepaskannya hahaha.

Inti film ini terpusat pada kehidupan pernikahan kedua Alex-Beno. Beno beberapa kali menanyakan apa Alex sudah makan siang dan kadang hal itu membuat Alex merasa terganggu karena ada rapat. Ataupun sikap Beno yang workaholic, mementingkan pasien melebihi diri sendiri dan membuat Alex merasa kesepian. Wina memberi Alex saran untuk segera hamil agar Beno bisa lebih sering di rumah.

Namun, kadang komunikasi mereka buruk. Alex sering pulang malam bahkan pagi dan kelelahan, sehingga sering menginterupsi percakapan mereka berdua. Bahkan ketika Alex ingin memberi kejutan makan malam romantis di rumah, Beno terpengaruh pada pekerjaannya yang dirasa gagal dan mengganggu mood diantara mereka.

Ada orang lain juga yang terlihat menimbulkan kecemburuan dan kebingungan dalam pernikahan mereka. Beno mengajak Alex ke New York karena urusan kerja dan berharap mereka dapat bersama menghabiskan waktu berdua disana. Namun, Alex yang akan minta cuti diperhadapkan dengan syarat dari bosnya di bank: menangani klien dari putra seorang pengusaha kaya, Adrian. Lelaki itu berusaha mendekati Alex dengan reservasi resto secara pribadi, memberinya toples berisi ikan di meja ruangan Alex, sampai bunga juga. Puncaknya, meminta dia pergi ke Palangkaraya bersama. Hal itu membuat pertengkaran diantara Alex dan Beno.

film twivortiare (2019)

Alex Diganggu Adrian, Rani Tampak Mendekati Beno

Untung Alex tidak pergi dan Adrian seperti “mengujinya” dengan meminta dia pergi ke lapangan golf. Adrian memintanya menjawab ya atau tidak masuk bola yang akan dipukulnya ke dalam lubang. Alex memilih tidak percaya dan ketika bola malah berhasil masuk, perjanjian mereka dikatakan batal. Alex kebingungan sekaligus sedih. Sementara di rumah dia harus menghadapi Beno yang walau terkena sakit punggung karena sarafnya terjepit, tampak keras kepala dan terlihat sangat dekat dengan rekan dokter, Rani.

Bukan hanya membawa bantal untuk Beno, tapi juga mereka tampak mesra dengan saling menyentuh. Alex cemburu walau ditepis bahwa mereka terbiasa seperti itu di RS, hanya sekadar ramah saja. Bukan hanya itu yang membuat Alex marah, namun karena tawaran pekerjaan pada Beno tidak dia bagi dengan Alex. Mengambil keputusan tanpanya. Lagi-lagi seperti pernikahan pertama, katanya Alex pernah kabur dari rumah, begitu juga sekarang dia lari di apartemennya, namun Beno mengejarnya.

Puncaknya pertengkaran mereka terjadi lagi karena Beno berbohong bahwa dia ada di apartemennya Alex. Dia sendiri mencari Beno sampai di RS dan menemukannya selagi menelepon. Beno mau menjelaskan tapi Alex terlanjur marah karena Beno tidak memikirkan keselamatan dirinya yang masih sakit. Padahal Alex mau cerita mengenai ijin cutinya yang dikabulkan karena Adrian menandatangani kontrak.

Sama seperti ending dari film karya novel Ika lainnya, berakhir bahagia dan pasangan sama-sama mau berbenah diri. Namun aku benar-benar tetap menyukai Critical Eleven sebagai juwara. Kapan-kapan akan aku review disini beserta novelnya.

film twivortiare (2019)

Karakter Elegan Namun Ribet dalam Pernikahan

Nah mengenai karakter, film Twivortiare (2019) ini sangat bagus. Masing-masing ada porsinya. Chemistry antara Reza-Raihaanun sangat cocok dan tak sangka yang cewek itu udah nikah lama. Namun secara penceritaan dan plot, film ini masih terasa lemah walau tidak terlalu mengganggu. Tidak ada keterangan waktu untuk diletakkan sebagai teks dan terasa lompat-lompat. Bagi aku yang belum pernah baca novelnya, aku merasa film ini seolah-olah diperuntukkan bagi yang sudah baca. Masa-masa dimana mereka nikah pertama kemudian bertengkar dan memutuskan bercerai tidak ditampilkan dalam film. Padahal itu sangat dibutuhkan untuk memberikan dasar yang kuat dari cerita. Hanya dari cerita ibu Alex saja, aku jadi mengetahui bagaimana pernikahan pertama mereka yang terkesan anak-anak, Alex yang sering main kabur dan lari dari masalah.

Kalau dilihat-lihat perceraian mereka dilakukan dengan baik, karena Alex memeriksakan diri pada Beno yang melihat tato namanya yang masih ada pada tubuhnya. Juga ketika menjual rumah, sebelum pulang Alex mencium pipi Beno. Cerita begini mirip dengan Game Sanaeha.

BGM Enak Didengar, Bikin Baper

Untuk instrumen atau BGM, sangat menarik dan sering muncul di hampir tiap adegan. Namun musik baru ditampilkan ketika ending saja, padahal lebih bagus ada lebih dari satu ya. Lagunya Glenn Fredly dengan “Kembali Ke Awal” sangat cocok menggambarkan cerita film ini, laiknya di Critical Eleven dengan Isyana Sarasvatinya.

Film ini juga asyik, tidak seperti novel Ika yang biasanya sering dibumbui merk dan bahasa Inggris, disini percakapannya realistis, tidak banyak bumbu bahasa asing dan adegan humornya cukup banyak. Percakapan sarkas dan cerdas mewarnai film ini. Yang jadi Wina dan Ryan banyak kali membuat penonton tertawa. Adegan bapernya juga ada tapi tidak sampai nangis sih. Tapi bagus kok.

Makna yang kita bisa petik dari film Twivortiare (2019) yaitu berkomunikasi dengan baik dan jangan lari dari masalah. Punya anak juga tidak akan menyelesaikan masalah, karena hanya dari pasangan saja yang introspeksi untuk bisa terus langgeng. Film ini sangat cocok untuk pasangan menikah juga belum yang dikaruniai anak. Salah satu film roman Indo yang bagus di tahun ini, tidak terlalu menye-menye dan dewasa. Adegan mesra juga masih dalam tahap wajar dan tidak membuatmu baper parah, walau tidak disarankan mengajak anak-anak. Miris sih, aku melihat ada anak dan bayi yang diajak ketika aku nonton film ini. Ayo ditonton di bioskop sebelum habis layar 🙂

 

Rating versiku : 4/5

Trailer bisa dilihat disini:

 
Share :

Leave a comment