[Sinopsis & Review Film Animasi] Raya and the Last Dragon (2021), Princess Disney dari Asia Tenggara

Judul Film : Raya and the Last Dragon (2021);

Tgl Rilis : 3 Maret 2021 (di Indonesia);

PH : Walt Disney Studios Motion Pictures;

Genre/Rate : Adventure, Action, Computer-Animation / 13+;

Negara Asal : USA;

Waktu : 114 Menit;

Pemain : Kelly Marie Tran sebagai Raya, Awkwafina sebagai Sisu, Izaac Wang sebagai Boun, Gemma Chan sebagai Namaari, Jona Xiao sebagai Namaari muda, Daniel Dae Kim sebagai Chief Benja, Benedict Wong sebagai Tong, Sandra Oh sebagai Virana, Thalia Tran sebagai Bayi Noi, Lucille Soong sebagai Dang Hu, Alan Tudyk sebagai Tuk Tuk


Hai pecinta Disney! Sinopsis film Raya and the Last Dragon (2021) menceritakan kisah putri bernama Raya dari negeri fantasi, Kumandra yang terinspirasi dari Asia Tenggara dan rakyatnya hidup tenteram bersama para naga. Lima ratus tahun lalu, wabah kejahatan Druun muncul dan membuat orang menjadi batu. Para naga berkorban dan memusnahkan Druun, namun mereka tetap menjadi batu. Semua orang yang selamat akhirnya terpisah menjadi lima bagian negeri yang dinamakan sesuai bagian tubuh naga. Hingga kemudian, pemimpin negeri Heart, ayah Raya, mengumpulkan para utusan empat negeri lain namun sayang kristal naga yang dijaga pecah dan mengakibatkan wabah Druun kembali. Enam tahun kemudian, Raya berjuang mencari naga terakhir untuk memusnahkan wabah dan mengembalikan ayahnya yang telah berubah jadi batu.

Film Animasi Disney yang Terinspirasi dari Asia Tenggara

Film Raya and the Last Dragon (2021) ini ditulis oleh Adele Lim dan Qui Nguyen sementara sutradaranya adalah Don Hall dan Carlos Lopez Estrada. Dirilis di bioskop juga Disney+ sebenarnya aku mengharapkan Mulan juga bisa begitu hahaha. Pengisi suara film ini tidak main-main loh, kalau kamu pernah nonton Crazy Rich Asians, kamu pasti tahu suara khas Awkwafina dan Gemma Chan. Dari film itu juga, penulis naskahnya ikut andil dalam film Raya ini. Tim produksi meriset beberapa negara di Asia Tenggara seperti Brunei, Singapura, Laos, Thailand, Timor-Leste, Kamboja, Vietnam, Myanmar, Malaysia, Indonesia dan Filipina.

Selain itu kita patut berbangga karena tim yang membuat Moana dan Frozen 2 ini punya orang berbakat seperti Griselda Sastrawinata (visual development artist). Selain itu budaya Indonesia cukup banyak hadir di film ini. Mulai dari topeng buto ijo di trailer yang dikenakan ayah Raya, keris yang menjadi senjata khas negeri Heart, suara gamelan yang muncul sebagai BGM di beberapa adegan, wayang kulit yang diperagakan di negeri Fang, adegan membatik dan lagu Lead The Way serta Trust Again sendiri yang memiliki instrumen alat musik Indonesia.

film raya and the last dragon

DIkutip dari Detik, mereka menggali informasi dari para antropolog, arsitek, linguis, penari, dan pemain musik tradisional. Bayangkan sampai ada adegan melepas alas kaki ketika masuk rumah yang merupakan kebiasaan orang Asia. Kita juga dimanjakan dengan visual makanan tom yum, sate hingga pasar malam terapung.

Wabah Druun dan Bola Kristal Naga

Cerita film Raya and the Last Dragon dimulai dengan kisah flashback 500 tahun lalu di negeri fantasi Kumandra, dimana para naga dan manusia hidup harmonis namun wabah Druun datang serta mengubah apa saja yang dilaluinya menjadi batu. Ada beberapa naga terakhir yang berkurban membentuk sebuah bola kristal dan kekuatannya menerjang wabah Druun hingga musnah. Namun negeri berbentuk naga itu kemudian terpecah-belah sesuai bagian tubuh, dimulai dari Fang, Heart, Spine, Talon dan Tail.

Raya kecil adalah putri dari penjaga bola kristal yang diletakkan di negeri Heart. Dia sempat diuji di gua oleh sang ayah. Teman baiknya seekor armadillo (gabungan dengan pill bugs) bernama Tuk Tuk setia menemani. Suatu kali, sang ayah yang memimpikan seluruh negeri Kumandra bersatu lagi, mengundang para utusan empat negeri lain untuk datang makan bersama. Disitu ada anak perempuan kira-kira seumuran Raya bernama Namaari, seorang putri utusan negeri Fang.

film raya and the last dragon

Namaari sedikit curhat sama Raya berujung memberikan hadiah berharga, batu kalung berbentuk naga Sizu dan menunjukkan kipas yang bergambar naga itu. Namaari menceritakan bahwa ada naga terakhir yang lolos dari peristiwa 500 tahun lalu, Sizu, yang lari ke sungai yang entah dimana. Raya kemudian pergi mengajak Namaari ke gua tempat bola kristal berada. Sayangnya anak dari Fang itu pengkhianat dan membuat orang-orang pergi ke gua. Menjatuhkan bola kristal dan membuat wabah Druun datang lagi. Tiap utusan lima negeri itu mengambil sepotong pecahan batu dan pergi. Raya kemudian harus merelakan sang ayah disambar dan menjadi batu.

Raya Dewasa Mencari Sizu dan Kepingan Kristal Lain

Enam tahun kemudian, Raya rupanya menjelajah beberapa daerah yang memiliki sungai untuk mencari Sizu, sang naga terakhir. Tempat perhentiannya kali ini benar-benar terakhir dan dia berdoa dengan sungguh-sungguh. Air sungai bergejolak kemudian memunculkan sosok Sizu yang mirip sekali sama Awkwafina hahahaha. Naga biru yang cantik namun sangat kocak. Sizu kemudian cerita ke Raya, kalau dia hanya jago di air, sementara saudara-saudaranya banyak memiliki kelebihan dan ketika menyentuh potongan kristal yang dimiliki Raya, dia jadi lebih glowing berkat sihir salah satu saudaranya.

Mereka kemudian bersatu untuk mencari potongan kristal lain untuk mengembalikan keadaan seperti semula, walau Raya punya tujuan lebih hanya untuk membuat ayahnya hidup. Baginya, Kumandra hanyalah fantasi dan tidak mudah untuk dicapai. Mereka pergi ke Tail dan menemukan penjaga pecahan kristal yang telah menjadi tengkorak. Raya sangat hati-hati dan disana muncullah Namaari. Untunglah mereka lolos dan naik ke sebuah perahu (kedai makan bubur terapung) yang dikemudikan seorang anak laki-laki bernama Boun.

Boun membawa mereka menuju Talon. Disana ada pasar pada malam hari, Raya pergi sendiri dan bertemu dengan bayi lucu namun ternyata penipu hahaha. Si bayi bersama tiga monyet kecil mencuri pecahan bola kristalnya dan membuat Raya hampir kelimpungan. Melihat bayi Noi yang kasihan karena tak punya orangtua, dia membawa serta mereka menuju rumah si pemegang pecahan bola, namun sayangnya orang tersebut sudah jadi batu dan pemegang bola sesungguhnya bukan orang itu.

Raya dkk Pergi Ke Talon dan Spine

Di tempat lain, Sizu pergi mencari hadiah untuk kepala Talon dan sempat dimarahi karena mau ngutang disitu hahaha. Sizu lantas ditolong seorang nenek-nenek dan mau membawanya ke si kepala, yang ternyata eh ternyata malah luar daerah itu- tempat Druun berada. Si nenek rupanya ingin info tentang pecahan bola yang lain. Hampir saja termakan Druun, Raya datang bersama Tuk Tuk untuk menyelamatkannya, lari dari kejaran mereka dengan energi kabut milik saudara Sizu di kepingan kristal yang baru didapatkan.

Mereka naik perahu lagi, disana bayi Noi dan kawanannya juga ikut nimbrung hahaha. Sampai di Spine, Sizu berlari lebih dulu ke daratan dan ditangkap oleh lelaki bertubuh besar bernama Tong. Rupanya hanya dia sendiri yang selamat dari insiden Druun. Namaari datang untuk menyerang mereka, sehingga Tong kemudian bekerjasama dengan Raya dkk. Raya kemudian menjadi umpan agar yang lain bisa pergi ke perahu. Melihat dia seperti tersudut, Sizu datang menolong, mengubah dirinya ke wujud asli sebagai naga dan menggertak Namaari dkk. Ketika itu, Sizu menatap wajah Namaari yang matanya menahan haru.

Di perahu, mereka begitu kagum akan Sizu yang ternyata adalah seekor naga. Tong memberikan kepingan kristalnya dan membuat Sizu menjadi lebih berenergi, menurunkan hujan untuk mereka. Raya dkk kemudian mengatur strategi untuk masuk ke wilayah Fang. Namun rupanya Sizu tidak suka dengan cara Raya, apalagi dia yakin ada kebaikan di hati Namaari (pas cewek itu menatapnya dengan haru mungkin). Sizu mengajak Raya pergi ke suatu tempat dimana saudara-saudara naganya menjadi batu, menceritakan tentang mereka yang menyatukan kekuatan menjadi bola kristal lalu memberikan pada Sizu hingga membuat Druun musnah. Semuanya karena rasa percaya dalam kesatuan.

film raya and the last dragon

Sizu Mengungkap Jati Dirinya Sebagai Seekor Naga

Raya menyerah dan mengikuti strategi Sizu untuk bercerita baik-baik dengan Namaari. Memberikan cewek itu batu kalungnya dulu yang berbentuk naga. Namun rupanya Namaari berusaha berkhianat lagi karena ucapan sang ibu. Dia bersiap dengan senjata untuk membidik Sizu, meminta naga itu dan potongan kristal lain untuk dijaga Fang. Tujuannya memang agak beda dengan Raya.

Namun Raya yang takut mau menggagalkan usaha Namaari dan malah bidikan mengenai Sizu hingga terjatuh ke air. Pecahan kristal meredup dan air dimana-mana menghilang sehingga Druun bisa mengubah batu semua orang yang dilewatinya. Disitulah puncak film ini. Apa Raya dkk akan selamat? Bagaimana dengan Namaari? Apakah Kumandra memang selamanya hanya akan jadi dongeng belaka?

Musik dan Animasi Visual yang Indah

Musik menjadi kekuatan film Disney, walau di film Raya and the Last Dragon tidak ada adegan menari-nari dan menyanyinya. Cocok sih. Kekuatan film ini terletak pada instrumen BGM yang dipakai di tiap adegan. Memicu rasa haru di beberapa adegan. Bahkan sepintas aku mendengar lantunan instrumen alat musik khas Indonesia. Lagu di ending yaitu Lead the Way, sangat bagus dan indah. Maknanya mirip dengan Bhinneka Tunggal Ika yang merupakan semboyan negara kita Indonesia. Bersatu akan teguh, sama dengan Kumandra dalam film ini.

Dari sisi animasi dan visualnya sangat indah, karena kita seperti menonton banyak budaya Asia Tenggara ditampilkan jadi satu dalam film. Semuanya baik gaya pakaian, rumah, latar sampai adegan membuat mata kita begitu dimanjakan. Adegan action Raya, Namaari dan yang lain juga sangat keren.

Chemistry antar tokoh juga berjalan sangat baik dan mengharukan. Kisah sang ayah dan Raya, ibu dan Namaari, Raya dan Sizu juga Namaari, bayi Noi dan Tong serta lainnya tampil dengan sangat baik dan punya porsi yang pas. Perkembangan karakter khususnya Raya dan Namaari juga sangat bagus. Kece sekali.

film raya and the last dragon

Makna Mendalam dari Film Raya and the Last Dragon

Aku suka plot, premis sampai ending ceritanya. Baper parah euy! Makna film ini sangat menusuk, bahwa tiap orang pasti punya kebaikan dalam diri mereka. Jadi, kita tidak sepantasnya selalu curiga pada orang lain. Kepercayaan amat penting apalagi jika mau bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan.

Untuk kamu yang belum nonton, bisa pergi ke bioskop atau lihat di Disney+ ya! Filmnya sangat bagus dan rekomen, ratingnya cukup tinggi loh di luar sana. Apalagi kamu yang seorang warga negara dari wilayah Asia Tenggara, pasti bangga dan haru banget menonton film ini 🙂

Quotes yang bisa dipetik dari film ini :

“Mungkin dunia rusak karena kau tidak mempercayai siapapun.” ~ Sizu

“Saat mereka percaya kepadaku, itu membuat aku melebihi apapun yang tak dapat dibayangkan.” ~ Sizu

“Mungkin terasa tidak mungkin, tetapi terkadang kamu hanya perlu mengambil langkah pertama, bahkan sebelum kamu siap.” ~ Sizu

 

Rating versiku : 5/5

Trailer bisa dilihat disini:

Music Video bisa dilihat disini:

 
Share :

Leave a comment