[Review Film] Parasite – 기생충 (2019)

Judul Film: Parasite – 기생충;

Tgl Rilis : 21 Juni 2019 (di Indonesia);

PH : CJ Entertainment, Barunson E&A;

Genre/Rate : Comedy, Thriller / 17+;

Negara Asal : Korea Selatan;

Waktu : 132 Menit;

Pemain : Song Kang-Ho sebagai Kim Ki-Taek, Lee Sun-Kyun sebagai Park Dong-Ik, Cho Yeo-Jeong sebagai Park Yeon-Gyo, Choi Woo-Shik sebagai Kim Ki-Woo, Park So-Dam sebagai Kim Ki-Jeong, Chang Hyae-Jin sebagai Kim Chung-Sook, Jeong Ji-So sebagai Park Da-Hye, Jung Hyeon-Jun sebagai Park Da-Song, Lee Jung-Eun sebagai Gook Moon-Gwang, Park Myung-Hoon sebagai Geun-Sae, Park Geun-Rok sebagai Yoon (sopir), Jung Yi-Seo sebagai manajer pizza, Park Seo-Joon sebagai Min-Hyuk (cameo)


Halo! Film sisi gelap manusia dengan bumbu komedi Parasite (2019) – 기생충 atau Gisaengchung ini disutradarai oleh Bong Joon Ho yang juga pernah terlibat dalam proyek film Snowpiercer. Mendapatkan Palme d’Or di Festival Film Cannes 2019 , film ini bercerita tentang keluarga miskin yang bekerja pada keluarga kaya dengan cara tak jujur dan perlahan tanpa disadari menjadi parasit bagi mereka. Film ini diproduksi oleh PH sama yang menangani Extreme Job dan Sunny. Jadi pastinya bagus dan ternyata benar!

Nah, cerita bermula dengan Kim Ki-Woo yang punya hidup susah bersama ayah, ibu dan adik perempuannya di basement gedung. Mau mendapat koneksi internet saja mencuri-curi jaringan orang lain, juga ada kecoa berkeliaran di sekitar mereka. Pemandangan di luar jendela sangat mengenaskan karena sering ada pemabuk yang kencing sembarangan dan menimbulkan bau busuk. Mereka membiarkan fogging memasuki area mereka karena gratis dan bisa membasmi serangga. Pekerjaan sehari-hari mereka yakni melipat kotak pizza. Sungguh menyedihkan.

Parasite (2020) - kim family
Keluarga Kim

Jadi pelipat pizza juga kadang memberi penghasilan yang sedikit, sehingga kedua anak keluarga Kim tidak bisa berkuliah. Makan saja sudah syukur. Nah, suatu kali ada teman Ki-Woo yang datang membawa batu dari sang kakek untuk mereka. Dia tidak menjelaskan batu apa itu dan kegunaannya. Kemudian dia menawarkan Ki-Woo untuk mengajari mantan murid les-nya yang kaya. Ki-Woo sempat ragu karena tidak ada ijazah, namun untung adiknya jago dalam bidang pengeditan.

Keluarga Kim Bagaikan Parasit yang Menggerogoti

Ki-Woo akhirnya mendatangi rumah keluarga Park. Sang ibu rumah tangga, Park Yeon-Gyo meminta ijin untuk melihatnya mengajari sang putri. Dia diterima. Kebetulan anak lelaki Park ada di sekitarnya dan menimbulkan ide untuk memasukkan adik perempuannya, Kim Ki-Jeong menjadi guru seni sang anak dengan identitas palsu, Jessica dari Amerika.

Sang anak lelaki, Da-Song menjadi nurut pada Jessica. Bahkan Da-Hye juga jatuh cinta pada Ki-Woo. Sang adik Ki-Jeong melepas celananya di dalam mobil tuan Park dan berhasil memfitnah sang sopir sehingga ayah mereka bisa dipekerjakan menggantikan yang tadi. Bahkan ibu mereka juga berhasil bekerja di rumah itu dengan melepas serbuk pemicu alergi pada asisten rumah tangga.

Namun keberhasilan mereka tidak berjalan selamanya, ketika di suatu malam berhujan lebat, ketika keluarga Park pergi berkemah, muncullah sang ART lama. Semula dia begitu santun dan meminta pertolongan untuk mengambil sesuatu. Eh tidak tahunya, malah pergi ke ruang bawah tanah dan memberi minum suaminya! Ini baru edan. Ruang itu tidak pernah diketahui keberadaannya oleh keluarga Park.

Keluarga Kim pun juga terekspos. Si mantan ART yang sempat diancam akan dilaporkan, kini punya bahan untuk menyerang balik dengan merekam video mereka. Nahas keluarga Park akan kembali, sang ibu meminta Chung-Sook untuk membuatkan makanan kesukaan sang anak lelaki Da-Song. Secepat mungkin mereka bertengkar dan hasilnya, si asisten lama didorong ke bawah tanah dan suaminya diikat.

Mendekati Klimaks Makin Seru

Parahnya, si asisten mengalami gegar otak karena kejadian itu dan sang suami meski beberapa kali mengirim kode morse melalui lampu yang dipasang dengan menggunakan kepala, tetap saja tidak berhasil menyelamatkannya. Kasihan banget sih.

Sementara bapak Kim bersama dua anaknya bersembunyi di bawah sofa, mendengar pembicaraan suami-istri Park sampai menyinggung masalah bau badan tuan Kim. Setelah berhasil meloloskan diri, mereka bertiga pulang ke rumah namun sayang kediaman mereka dipenuhi air. Kebanjiran!

Mereka kembali lagi esoknya di kediaman Park, karena diminta ikut memeriahkan ulangtahun Da-Song. Sementara Ki-Woo tak tahan akan kegelisahannya bila kedok mereka semua terbongkar, memilih untuk turun ke bawah tanah dan menjadi kesempatan suami si asisten lama untuk melawan. Darisini terjadi adegan klimaks yang hingga akhir membuat tegang dan tak disangka-sangka. Adegan yang menyedihkan, walau aku tahu cara si keluarga Kim ini tidak benar. Film seolah-olah mengarahkan untukku bisa turut mengasihani dan maklum pada keadaan mereka :O

Banyak Metafora dan Plot Cerita Rapi Nan Unik

Semula film ini terlihat mempunyai komedi yang kental, melihat bagaimana cara licik keluarga Kim yang mampu menembus rumah Park dengan lihai. Mereka semua cerdas dan sebenarnya punya kemampuan mumpuni. Kepala keluarga pernah beberapa kali punya usaha, sang ibu pernah jadi atlit, si kakak cowok bisa bahasa Inggris yang bagus walau tidak bisa jadi mahasiswa, begitupun dengan sang adik yang jago photoshop dan akting. Namun sayang, segala upaya mereka tampak ngasal dan sukanya cepat. Melipat pizza saja jadi tidak becus, bahkan ilmu yang mereka punya tidak bisa diterapkan dengan baik. Entah karena apa.

Metafora bahkan kode juga banyak terlihat disini. Yaitu dari serangga bau yang dibasmi dengan fogging, itu juga berlaku dengan keluarga Kim yang memiliki bau yang sama: dari bawah tanah. Juga ada kode morse yang dilakukan suami si ART lama dan tuan Kim yang ada hubungan dengan Da-Song yang suka sekali dengan suku Indian.

Hal yang tak kalah unik juga yaitu batu yang diberikan teman Ki-Woo. Batu yang bagi mereka menjadi jimat keberuntungan, namun ada akhirnya dilepas seperti kehidupan mereka yang kembali lagi seperti di awal. Pada pelajaran bahasa Inggrisnya Ki-Woo juga ada kosakata yang berarti berpura-pura. Juga akhirnya judul dari film ini, Parasite, yang memberi gambaran akan keluarga Kim yang dengan segala cara mau mengambil keuntungan dari keluarga Park.

Plot cerita benar-benar rapi dan edan. Menonton film ini rasanya tidak bosan sama sekali dan menegangkan untuk diikuti hingga selesai. Tidak banyak mikir, tapi buatku ngelus dada. Betapa banyak orang miskin diluar sana yang butuh bantuan, sementara keluarga kaya membuat kesenjangan dengan pilih pergaulan bahkan tidak sengaja menyindir apa yang melekat dari kehidupan si miskin. Pantas saja Joko Anwar merekomendasikan film ini 🙂

Pemandangan Wah Rumah Si Kaya dan Scoring yang Lemah

Untuk sinematografi bagus dan latarnya juga tepat untuk menggambarkan kesenjangan antara si kaya dan miskin. Apalagi latar rumah keluarga Kim yang nyesek, di bagian toilet sampai pada adegan banjir, juga basement rumah si kaya. Wow banget dah!

O iya, keren juga penggambaran naik turun tangga ala keluarga Kim. Juga ketika kedua anak dan kepala keluarga Kim berjalan menuju rumah, ada latar terowongan yang mirip dengan latar dalam drakor Because This Is My First Life.

Untuk instrumen atau musik sulit didengar dari film ini. Nyaris tidak ada dan menyisakan scoring menegangkan ketika ada adegan seru. Tapi selebihnya lemah dan jarang terdengar.

Akting para pemain juga oke banget. Yang jadi Ki-Woo pertama kulihat di drakor Rooftop Prince, juga Train to Busan kemudian yang membuatku merasa skill akting-nya sudah lebih baik lagi. Para pemain senior juga tampak bagus. Aku juga merasa yang jadi Jessica keren, badasss gitu karakter dan pembawaannya.

Park Family
Keluarga Park

Ending yang Membuat Gigit Jari

Betapa sakit hatinya tuan Kim yang merasa keluarga kaya begitu memberi kesenjangan alias jarak diantara mereka. Sehingga pada akhirnya insiden tak terelakkan terjadi, bahkan akhirnya dia bernasib sama dengan suami si ART lama. Sungguh ironis.

Kim juga terkesan suka campur urusan tuan Park, apalagi dengan pertanyaan agak satir, bahwa dia pasti mencintai sang istri kan. Demi apa dia harus nanya-nanya kayak gitu hahaha.

Okeyyy, jadi aku sangat merekomendasikan film ini. Makna film begitu dalam dan hingga akhir bikin gregetan. Tipe film cerdas tapi tidak akan membuat kepalamu jadi puyeng. Nikmati saja. Hanya film ini ada muatan dewasa, jadi sebaiknya yang nonton ini diatas 17 tahun ya!

Makna yang kita bisa petik dari film Parasite yaitu untuk memedulikan orang lain dan sebaiknya hidup dengan rencana. Karena dengan rencana, akan termotivasi untuk hidup lebih baik dan tidak menjadi parasit bagi orang lain. Film ini cukup menghibur dan bisa kalian tonton secara streaming di intenet. Juga minggu ini (Jan 2020) CGV sedang melakukan pemutaran ulang film ini loh. Mungkin karena hype Parasite jadi nominasi di Oscar 2020 yakk, sampai ada rencana HBO mau buat series-nya juga loh 🙂

Quotes Menarik dari Film ini:

“Kau tahu rencana apa yang tidak akan gagal? Tidak perlu ada rencana. Tanpa rencana tidak akan salah. Tidak perlu merencanakan sesuatu.” ~ Tuan Kim

 

Rating versiku : 5/5

Trailer bisa dilihat disini:

 
Share :

Leave a comment