[Review Film] Murder at Shijinso (2019)

Judul Film : Murder at Shijinso (2019);

Tgl Rilis : 13 Desember 2019;

PH : Toho;

Genre/Rate : Mystery, Zombie, Thriller / 17+;

Negara Asal : Jepang;

Waktu : 119 Menit;

Pemain : Ryunosuke Kamiki sebagai Yuzuru Hamura, Minami Hamabe sebagai Hiruko Kenzaki, Shono Hayama sebagai Ayumu Shindo, Yuma Yamoto sebagai Mitsuru Shigemoto, Yui Sakuma sebagai Sumie Nabari, Anna Yamada sebagai Mifuyu Shigehara, Reika Oozeki sebagai Takako Kudamatsu, Riko Fukumoto sebagai Reika Hoshikawa, Muga Tsukaji sebagai Tobio Deme, Eri Fuse sebagai Rin Takagi, Tetsuhiro Ikeda sebagai Yuito Kanno, Yuki Furukawa sebagai Haruya Tatsunami, Tokio Emoto sebagai Kanemitsu Nanamiya, Tomoya Nakamura sebagai Kyosuke Akechi


Hai minasan. Kembali aku mengulas film Jepang berjudul Murder at Shijinso (2019) atau Shijinso no Satsujin (屍人荘の殺人) disutradarai oleh Hisashi Kimura dan berasal dari novel karya Masahiro Imamura. Di Indonesia novelnya juga sudah diterjemahkan dan diterbitkan oleh Penerbit Haru, sayang aku belum baca. Film ini berkisah tentang kasus misteri pembunuhan sekaligus penyerangan zombie di sebuah vila bernama Shijinso. Ide ceritanya unik dan antimainstream kan?

Sherlock, Watson dan Cewek Penyuka Udon

Di awal film, kita dikenalkan pada dua mahasiswa yang berada dalam klub misteri (hanya mereka saja anggotanya hahaha) bernama Akechi yang berkacamata dan asistennya, Hamura. Mereka terkenal di kampus sebagai Sherlock dan Watson. Suatu kali seorang mahasiswa meminta bantuan mereka untuk memata-matai ibu penjual udon di kantin. Nah, malah ada kasus pencurian soal ujian yang muncul berhubungan dengan mahasiswa tadi. Kebetulan ada mahasiswi yang menolong mereka berdua membuat hipotesa siapa pelaku sebenarnya. Namun karena pemecahan masalah yang lamban, akhirnya ketenaran mereka di kampus meredup.

Si mahasiswi imut bernama Hiruko (fakultas sastra) tadi kemudian memberikan penawaran untuk pergi bersamanya ke sebuah vila untuk acara klub festival rock yang akan diadakan di danau Sabea. Semula Akechi dan Hamura tampak ogah, namun Hiruko menceritakan bahwa ada surat ancaman yang menyatakan akan terjadi sesuatu di sana. Tahun lalu ada mahasiswi yang setelah ikut acara itu menghilang dan tidak berkuliah lagi. Mereka berdua akhirnya tertarik ikut.

film murder at shijinso 2019

Komunitas Rock dan Vila Mewah

Kebetulan klub rock yang dikatakan Hiruko– memiliki hubungan kuat dengan beberapa alumni sehingga anggota klub dapat menginap di suatu vila. Ada dua alumni bernama Nanamiya (sang pemilik vila) dan Tatsunami. Ketua klub bernama Shindo dan mendatangkan pacarnya, Reika (fakultas sastra). Sementara yang lain ada cewek dan cowok berkacamata- Nabari dan Shigemoto. Juga ada cewek bertubuh tambun yang kesengsem dengan Nanamiya bernama Kudamatsu.

film murder at shijinso 2019

Dua playboy alumni sempat menggoda beberapa cewek, salah satunya seseorang yang ikut festival bernama Shigehara dan sedang mencari HP-nya. Mereka mengundang cewek itu ke vila. Terjadi insiden di festival sesuai perkiraan Hiruko. Beberapa orang pingsan dan terbangun kembali berwujud aneh -pucat, iris mata berbeda dan berurat menyerang yang lain. Saling menggigit dan menjadi zombie. Akhirnya, mereka bahu-membahu pergi ke vila tadi, saling menolong agar tidak tergigit. Ada seorang ibu dan bapak yang meminta tolong untuk bisa masuk kesana juga.

film murder at shijinso 2019

Berada di vila ternyata tidak lantas membuat mereka aman. Satu-persatu terbunuh dan bahkan ada yang menjadi zombie. Masalahnya, ada satu pelaku diantara mereka yang tersisa di vila. Siapakah sebenarnya si pelaku? Dan siapa sajakah diantara mereka yang berhasil selamat?

Film Zombie yang Kurang Gore, Lebih Ke Kasus Pembunuhan

Secara sinematik, film ini sudah tergolong lumayan. Latar yang ditampilkan yaitu vila Shijinso yang tampak tua namun canggih dan terawat. Buka pintu saja pakai kartu mirip-mirip hotel jaman now yak! Di atap vila bahkan ada loncengnya hahaha. Buat apa coba? Dari segi grafisnya, juga lumayan. Bagus juga tiap zombie-nya ditusuk tidak kelihatan berdarah-darah ngeri ala drakor Kingdom. Hanya ditunjukkan gambar tengkorak saja XD

BGM-nya jarang kudengar, malah di pertengahan film ada lagu rock-nyaDi ending film ada lagunya grup Perfume berjudul Saisei. Untuk akting, aku rasa semuanya sudah lumayan tapi masih terlihat cukup kaku sih. Jagoanku sih Minami Hamabe sejak film Anohana. Chemistry Minami dan Kamiki lumayan unyu-lah. Disini yang paling terasa kaku justru abang Yuki si Naoki di Itakiss, entah kenapa hahaha. Aku tidak menyangka dia bisa ada disini dan berakting sebagai cowok fakboy dan merokok lagi! Tapi apa yah, aku rasa aktingnya kurang disini. Kurang greget walau menghunus pedang ke arah zombie.

Beberapa Poin yang Membuatku Heran

Ada juga beberapa kekurangan atau hal yang tidak membuatku nyaman dari film ini:

  • Pelaku penyebar virus zombie tidak diketahui siapa dan apa tujuan sebenarnya, menyebarkannya juga di daerah terpencil bukan di tempat umum ramai gitu.
  • Karakter Hiruko yang kelihatan bukan cewek sembarangan. Dari HP-nya yang bermerk sampai tidak ingin isinya dilihat orang lain. Cara berpakaiannya juga terlihat mahal. Tapi kelakuannya pada Hamura agak bikin risih sih, mau kasih cium kalau menuruti kata-katanya XD
  • Zombie-zombienya tidak menakutkan dan rada kaku dengan para pemain. Kurang greget lah thriller-nya.
  • Pelaku mudah ditebak karena sering disorot kamera berlebihan sejak awal. Kalau kamu menyadarinya ya, dikit-dikit adegan si pelaku. Terus posisi kamar juga sangat menentukan.
  • Karakter Akechi lucu dan aku pikir dia karakter utama karena di poster dia tampak berada di depan, tapi sayang tidak lama munculnya di film ini. Munculnya di ending juga tidak logis. Hanya dia gitu yang muncul? Lalu setelah si Hiruko melakukan sesuatu padanya di ending, sepertinya dia mengucapkan sesuatu tapi tidak tahu apa.

Film Murder at Shijinso (2019) ini sangat kurekomendasikan untuk kalian yang suka cerita zombie dengan detektif dalam satu paket. Juga pecinta Minami bolehlah melihat tingkah konyolnya makan udon disini hahaha. Dan kelucuan Sherlock serta Watson ala ala disini. Makna film ini begitu bagus agar menghargai dan tidak menjahati, apalagi sampai menghancurkan hidup orang lain hanya karena iseng dan main-main saja. O iya, sambil baca review boleh dong dengerin lagu-lagu enak disini 😀

Quote dari Film Ini:

“Walau kasus belum terjadi, tetapi pelakunya sudah bisa diketahui.” ~ Akechi

 

Rating versiku : 4/5

Trailer bisa lihat disini :

 
Share :

Leave a comment