[Review Film] Hustlers (2019)

Judul Film : Hustlers (2019);

Tgl Rilis : 18 Oktober 2019 (di Indonesia);

PH : STXfilms;

Genre/Rate : Based on true story, crime, slice of life / 21+;

Negara Asal : USA;

Waktu : 110 Menit;

Pemain : Constance Wu sebagai Destiny, Jennifer Lopez sebagai Ramona Vega, Julia Stiles sebagai Elizabeth (wartawan), Keke Palmer sebagai Mercedes, Lili Reinhart sebagai Annabelle, Lizzo sebagai Liz, Cardi B sebagai Diamond, Mercedes Ruehl sebagai Mama (ibu di klub), Trace Lysette sebagai Tracey, Wai Ching Ho sebagai nenek Destiny, Mette Towley sebagai Justice, Madeline Brewer sebagai Dawn, Frank Whaley sebagai Reese, Brandon Keener sebagai Alpha, Steven Boyer sebagai Doug, Devin Ratray sebagai Stephen, Jovanni Ortiz sebagai Joe, Big Jay Oakerson sebagai DJ klub, Usher sebagai dirinya sendiri


Film Hustlers (2019) besutan Lorene Scafaria ini dibintangi Constance Wu yang sebelumnya terkenal dengan Crazy Rich Asians dan J-Lo yang membuatku penasaran untuk menontonnya. Namun aku tidak memerhatikan trailer-nya jadi tidak mengetahui bahwa film ini bukan sekadar persahabatan antar wanita saja tetapi lebih jauh dalam profesi mereka sebagai penari klub erotis plus jadi penipu ulung!

Terinspirasi dari kisah nyata dalam artikel “The Hustlers at Scores” oleh Jessica Pressler. Di film sang wartawan bernama Elizabeth yang mewawancarai Destiny, seorang perempuan berambut pendek berpakaian ala orang kantoran yang sukses. Namun, ternyata bukan kisah sukses ala-ala motivator semacam Merry Riana, Destiny menceritakan kekelaman hidupnya dulu menjadi penari erotis di klub malam New York. Wawancara ini berkaitan dengan kisah hidup Ramona yang akan ditulis Elizabeth.

Destiny Belajar Memikat Pelanggan dari Ramona

Tahun 2007, awal Destiny bekerja sebagai penari erotis di klub. Destiny menghidupi neneknya seorang diri, bahkan membayar hutang juga. Dia bahkan menyembunyikan profesi yang sebenarnya dengan berpura-pura bekerja di kedai. Pada awalnya dia kesulitan menghasilkan uang lebih dan terancam akan dikeluarkan, kemudian datanglah seorang penari lainnya bernama Ramona dengan hamburan uang banyak yang didapatkan, seketika itu Destiny terpesona.

Singkat cerita Destiny mendekati Ramona dan segera mereka menjadi sahabat. Ramona mengajari cara menari di tiang, bahkan memberi tips mengenai tipe pelanggan di klub. Mereka bahkan sering duet tari juga agar banyak menghasilkan uang.

Tahun ke depannya terjadi krisis ekonomi dan apesnya Destiny hamil. Dia pindah ke daerah lain dan kemudian mengusir pacarnya setelah sang anak lahir. Dia benar-benar hilang kontak dengan Ramona. Destiny kemudian mencoba untuk mencari pekerjaan baru, bahkan melamar di department store, namun karena pengalaman kerjanya tidak mumpuni dia terus saja gagal.

Himpitan kebutuhan hidup membuatnya kembali ke klub malam dan bertemu lagi dengan Ramona. Kali ini Ramona yang memiliki anak perempuan dan single parent juga, meyakinkan Destiny bahwa mereka senasib dan ada pekerjaan yang lebih menjanjikan dibanding menjadi penari. Ramona telah bekerjasama dengan dua gadis di klub — yang satunya selalu merasa sendiri karena keluarganya malu akan profesinya, yang satu lagi menghidupi pacarnya yang masuk penjara. Pekerjaan mereka yaitu menarik pelanggan ke klub dan membuatnya mabuk sampai teler dengan campuran obat. Kemudian mereka akan menggesek kartu kredit si pelanggan, tanpa perlu harus menari.

hustlers geng

Ramona Mulai Terasa Berbeda di Mata Destiny

Semula Destiny ragu, namun Ramona berhasil meyakinkannya dan memberi motivasi bahwa semua orang juga mengambil sesuatu dari milik orang lain, misalnya saja para pejabat yang korupsi. Ramona juga berhasil mengatasi masalah yang ada jika pelanggan memprotes aksi mereka. Bahkan mereka merayakan Natal bersama dengan anggota yang bertambah seiring berjalannya waktu.

Namun pada akhirnya ada juga yang mencontek aksi mereka di klub, sehingga Ramona mengambil langkah yang lain yaitu membawa pelanggan ke hotel. Juga merekrut anggota baru, termasuk mantan napi. Nah, Ramona makin terlihat “mencintai uang” dan menepis resiko yang ada. Destiny bahkan mengalami kekacauan yang ditimbulkan Ramona, seorang pelanggan sampai teler dan harus dibawa ke RS dalam keadaan telanjang. Setelah itu juga dia masih ada kesibukan lain mengantar putrinya ke sekolah dan mendapati neneknya meninggal. So sad.

Ramona menghibur Destiny di hari penguburan. Setelah itu terjadi kerenggangan di antara mereka berdua. Apalagi polisi mulai mencium ada yang tidak beres dari anggota klub malam karena laporan dari mantan pelanggan Ramona dkk. Si mantan napi terciduk lebih dahulu dan membuat jebakan untuk tim Ramona.

Akhirnya, Destiny mengambil keputusan berat demi putrinya. Ramona mengerti karena mereka sama: sangat sayang anak. Di masa kini- tahun 2014 setelah wawancara, Destiny mempertanyakan apa saja yang dikatakan Ramona tentangnya pada Elizabeth. Disitulah dia mengerti sisi Ramona yang begitu tulus bersahabat dengannya. END.

film hustlers (2019)

Sinematografi dan Akting Bagus, Namun Alur Cerita Terasa Lamban

Dari segi sinematografi juga latar yang ditampilkan, film Hustlers (2019) ini cukup bagus menampilkan keremangan malam. Plus pakaian dan makeup dari para gadis yang cocok dan mendukung jalan cerita. Walau memang di bioskop, banyakan dibuat kabur (blur).

Musik lumayan banyak dan bertemakan klub malam. Cocok. Aku suka lagu Lorde yang muncul di salah satu adegan di film Hustlers. Tim Ramona terlihat keren sekali.

Chemistry antara J-Lo dan Constance juga wow. Begitu juga dengan dua gadis lainnya. Akting J-Lo keren banget dan meyakinkan. Constance yang lalu bermain sebagai gadis cerdas dan baik-baik, disini mampu menunjukkan kebolehannya sebagai gadis penggoda. Sepintas wajah dan perawakannya mirip Agnes Monica yang sekarang berkulit gelap.

Plot cerita dengan alur maju-mundur, tidak terlalu dipusingkan dengan tahun-tahun didalamnya. Namun terkesan perpindahan adegannya tidak rapi dan terasa formulanya berulang. Tari-Bercakap-Tipu-Tari-Bercakap lagi. Di bagian awalnya ada rasa komedi, tetapi semakin ke akhir terasa kelam dan membosankan. Rasanya mau cepat keluar dari bioskop saking ngantuknya. Sori.

Ide Cerita Segar Namun Eksekusi “Jatuh”

Ide ceritanya fresh dan jarang ada. Di film ini kita akan mengetahui penari erotis belum tentu jadi PSK, selain itu kemelut dan gejolak dalam hati mereka yang sebenarnya mengundang rasa kasihan dan prihatin. Namun untuk ending, aku kurang sreg. Destiny terpaksa melakukannya, sehingga persahabatan mereka menjadi “kabur”. Tapi tidak nyangka sih ternyata Ramona memang tulus bersahabat. Sedih sih endingnya gitu. Tapi mau gimana lagi, konsekuensi dari perbuatan mereka.

Aku berharap makna persahabatan yang dalam dan aksi yang memukau, tapi ternyata tidak boleh berekspektasi lebih terhadap film Hustlers ini. Namun masih layak untuk ditonton kok.

Makna yang kita bisa petik dari film Hustlers (2019) yaitu anak adalah segalanya. Selain itu persahabatan yang tulus akan tetap ada dalam hati dan menemani di saat kita sedih maupun dalam keadaan suka. Film ini masih tayang di bioskop, namun hanya bagi kamu yang berusia 21 tahun keatas ya. Memang banyak di-blur, tapi ada adegan dan pembicaraan yang seronok. Bersikap bijaklah dalam memilih tontonan sesuai umurmu ya 🙂

Rating versiku : 2/5

Trailer bisa dilihat disini:

 
Share :

Leave a comment