[Review Film] Hotel Mumbai (2019)

Judul Film : Hotel Mumbai (2019);

Tgl Rilis : 6 April 2019 (di Indonesia);

PH : Thunder Road Pictures, Bleecker Street (United States), Icon Film Distribution (Australia), Zee Studios Purpose Entertainment (India);

Genre/Rate : Thriller, Action / 17+;

Negara Asal : USA, Australia dan India;

Waktu : 125 Menit;

Pemain : Armie Hammer sebagai David, Dev Patel sebagai Arjun, Nazanin Boniadi sebagai Zahra, Tilda Cobham-Hervey sebagai pengasuh bayi (Sally), Anupam Kher sebagai Chef Hemant Oberoi, Jason Isaacs sebagai Vasili, Angus McLaren sebagai Eddie, Natasha Liu Bordizzo sebagai Bree


Hai. Film Hotel Mumbai (2019) disutradarai oleh Anthony Maras, dengan bintang Dev Patel, Jason Isaacs (ayahnya Draco di film Harry Potter) dan lainnya. Dengan cerita yang mendebarkan terinspirasi dari dokumen tahun 2009 berjudul Surviving Mumbai. Film ini menceritakan serangan terorisme di Mumbai pada 2008, lebih tepatnya berlatar di dalam hotel Taj Mahal Palace – India.

Film Hotel Mumbai (2019) ini dimulai dengan kedatangan sekelompok pemuda lewat jalur air pada 26 November 2008. Mereka diberikan kata-kata penghiburan nan agamis untuk menjalankan suatu misi oleh seseorang bernama Bull. Sementara dikisahkan di tempat lain, di suatu perkampungan, seorang lelaki tampak terburu-buru bersiap dan mengantarkan sang anak pada istrinya yang sedang hamil. Wanita itu bekerja sebagai pencuci baju di rumah lain.

Arjun dan Para Tamu VIP

Lelaki bernama Arjun itu kemudian sampai di tempat kerjanya sendiri, hotel Taj Mahal Palace. Tugasnya hari itu sebagai pelayan di bagian restorannya. Sang kepala koki sempat menyuruhnya pulang karena tidak pakai sepatu, namun karena kasihan akhirnya Arjun diizinkan tetap kembali bekerja.

Hotel kedatangan tamu-tamu VIP seperti Zahra Kashani, seorang Muslim-India yang berlibur bersama suami Amerika dan bayi mereka serta pengasuhnya. Juga ada seorang Rusia bernama Vasili Gordetsky. Arjun meminta izin pada kepala koki untuk melayani tamu-tamu tersebut di resto Shamiana.

film hotel mumbai 2019

Sementara di tempat lain, kelompok pemuda tadi mulai berpencar dan melakukan serangan. Pertama terjadi penembakan dilakukan di stasiun kereta CST. Kemudian di kafe Lilopal juga diserang dengan senapan dan granat. Dua turis asing berwajah Barat dan Asia berusaha menyelamatkan diri dan masuk ke Hotel Taj Mahal untuk berlindung. Dua belas diserang oleh para teroris.

film hotel mumbai 2019

Dalam hotel Taj Mahal, empat teroris berbaur dan mulai melancarkan serangan. Pengasuh bayi Zahra, Sally mempersilakan majikannya untuk bersantai di resto. Ketika di resto, Arjun yang melayani disana mendengar tembakan-tembakan dan menghubungi kepala koki. Sang kepala, chef Oberoi kemudian meminta staf yang bersedia untuk sama-sama membawa para tamu melalui tangga ke chambers lounge untuk menunggu polisi. Menurutnya disana tempat paling aman di dalam hotel.

Para Tamu dan Staf Hotel Menunggu Kedatangan Bantuan

Sebanyak 1000 tamu dan 500 staf di hotel. Pasukan khusus akan dikirim dari New Delhi dan butuh waktu berjam-jam. Anggota polisi disekitaran hotel hanya tersisa empat orang disitu.

Arjun berhasil membawa tamu yang lain dalam resto ke chambers lounge dan ada beberapa tamu yang waspada padanya. Seorang wanita menuduh dia dan Zahra adalah komplotan dari para teroris. Dengan menariknya, Arjun memberi penjelasan pada sang wanita tua bahwa sorban yang dipakainya adalah ajaran suci dari kaum Sikh. Untunglah si wanita akhirnya percaya.

Situasi semakin menegangkan. Resepsionis disuruh untuk menelepon kamar-kamar untuk dibukakan oleh para teroris dengan ancaman akan ditembak. Kekalutan juga terjadi di chambers lounge. Ada suara seorang pelayan dan para tamu takut jika si kepala koki akan membukakan pintu. Tapi instingnya tepat dan ketika dibuka, ada tamu lain yang berjejalan masuk. Si Bree (turis berwajah Asia dari kafe Lilopal) terluka sampai rongga dadanya dan harus segera dibawa ke RS.

Arjun menawarkan diri untuk membawa Bree keluar lewat tangga belakang dan keluar di pintu layanan. Karena ada dua polisi, Arjun sempat kewalahan dan Bree yang dibawanya malah kabur. Bree kemudian ditemukan salah satu teroris. Namun si teroris itu melihat suaminya Zahra bersama pengasuh bayinya. Teroris itu mengejar lelaki itu dan berhasil menangkapnya.

Berjam-jam Hotel Dipenuhi Kecemasan

Sementara polisi yang meminta Arjun ke ruang CCTV, melihat ada teroris di depan chambers lounge dan berusaha mengelabui chef Oberoi. Untung saja Arjun menelepon, walau pintu tidak dibuka, si teroris telanjur mendengar ada suara di dalam ruangan itu dan menjadi beringas untuk membukanya. Para tamu bersembunyi di dapur. Berkat dua polisi tadi, ada yang tertembak dan berhasil dihalau untuk masuk kesitu.

Sembilan jam sejak serangan pertama di hotel. Zahra sudah gerah dan meminta chef Oberoi untuk membukakan pintu. Bersama Vasil dan yang lain, hanya beberapa yang keluar. Teroris menangkap Zahra dan Vasil, dibawa ke ruangan yang ada suaminya Zahra.

Dua belas jam penyerangan teroris masih ada. Pelaku di stasiun CST sudah ditangkap. Pasukan khusus telah mendarat di Mumbai. Bull menyuruh para teroris untuk bergegas dan meledakkan hotel. Bagian tengah mulai dibakar dan chef Oberoi berusaha mengarahkan tamu untuk keluar karena pasukan khusus kemungkinan tidak akan sampai tepat waktu. Para sandera di ruangan lain ada yang dibunuh dan Arjun serta yang lainnya berusaha fokus untuk keluar gedung.

Karena telepon salah satu tamu, Bull jadi mengetahui posisi dan berapa banyak mereka disana lewat TV dan meminta teroris lain mencari para tamu di chambers lounge. Disinilah banyak yang terbunuh dan tampak para tokoh utama di film ini kesulitan untuk melarikan diri. Bagaimana selanjutnya? Tonton sendiri ya, rasakan ketegangan dan kesedihannya 🙁

Sinematografi, Scoring dan Latar yang Mencekam

Secara sinematik, film ini berlatarkan hotel yang mewah dan sudut pandang yang diambil tampak cantik. Para staf hotel juga terlihat bagus dan profesional. Bahkan ketika teroris muncul, suasana mencekam begitu kuat dan staf hotel masih banyak yang menerapkan sikap profesional. Scoring juga mendukung latar, keren! Aku merasa seakan-akan ada disitu juga dan cemas, menanti pertolongan akan datang.

film hotel mumbai 2019

Aku pernah baca artikel di internet dan mendapat informasi kalau Arjun sebenarnya tokoh fiksi tapi merupakan gabungan dua staf hotel. Begitu juga tokoh lain. Namun para tokoh ini terinspirasi dari beberapa tamu hotel. Chef Oberoi adalah tokoh nyata dan setelah insiden itu tetap bekerja di hotel Taj Mahal. Tapi aku salut dengan para pemain yang mampu membawakan peran mereka dengan baik. Akting mereka patut diacungi jempol. Bahkan para teroris sekalipun.

Selain teknis pembuatan, aku salut dengan cerita yang terbangun begitu solid dalam film ini. Ada fakta-fakta lain yang terungkap dan sebelumnya tidak kuketahui. Mungkin karena dulu aku tidak banyak mengikuti berita dan masih remaja ketika itu. Korban di hotel setengahnya adalah staf. Sembilan dari sepuluh teroris terbunuh dalam insiden itu. Dan begitu sedihnya karena sampai sekarang, si Bull dan otak di belakang semua ini belum berhasil ditemukan. Lolos! Tragis kan. Akhirnya hotel kembali dibuka bersama staf dan para korban selamat.

Makna Mendalam dari Adegan Lebih dari Sekadar Quotes

Aku mau menyoroti adegan-adegan yang menurutku menarik dan mendalam pada film ini. Karena aku kesulitan menemukan quote, dan kurasa adegan-adegan berikut lebih terasa maknanya :

  • Imran bertanya pada teman terorisnya, apa kira-kira Bull mau memberi uang pada keluarganya. Tapi sang teman mengatakan tidak apa-apa karena mereka berada di jalan Tuhan, lainnya tidak penting. Kemudian ketika Imran menelepon keluarganya, dia tidak mendapat kabar ada uang yang diberikan. Tapi keluarganya bangga pada dia. Ini adegan begitu miris menurutku. Para teroris dan keluarganya juga korban dalam hal ‘cuci otak’. Sisi film ini menunjukkan bahwa bukan hanya para tamu dan staf yang dapat dikasihani, tapi juga mereka. Sedih.
  • Adegan dimana Arjun membuka sepatu milik chef Oberoi dari kakinya dan melihat lecet disana karena ukuran yang kekecilan. Melihat ke cctv, ada temannya yang terbunuh dan terkapar di lantai (hampir dia yang ada di posisi temannya itu dan membelikan minuman untuk tamu). Terlihat dia sedih sekaligus bersyukur bahwa hanya luka lecet yang dia dapat. Namanya takdir ya. Apapun yang terjadi, manusia diajarkan untuk selalu bersyukur.

Film Hotel Mumbai (2019) ini sangat kurekomendasikan untuk kalian. Ada makna di setiap peristiwa. Manusia tidak ada yang hitam dan putih, biasanya abu-abu. Termasuk para tokoh dalam film ini dengan segala pergejolakan batinnya. Yuk nonton di rumah dan selalu menjaga kebersihan diri dengan rajin mencuci tangan. O iya, sambil baca review boleh dong dengerin lagu-lagu enak disini 😀

Rating versiku : 5/5

Trailer bisa lihat disini :

 
Share :

Leave a comment