Judul Film : Crawl (2019);
Tgl Rilis : 12 Juli 2019;
PH : Paramount Pictures;
Genre/Rate : Disaster, Horror / 17+;
Negara Asal : USA;
Waktu : 87 Menit;
Pemain : Kaya Scodelario sebagai Haley Keller, Barry Pepper sebagai Dave Keller, Ross Anderson sebagai Wayne Taylor, Anson Boon sebagai Stan, Jose Palma sebagai Pete, George Somner sebagai Marv, Ami Metcalf sebagai Lee, Moryfydd Clark sebagai Beth Keller, Annamaria Serda sebagai Emma, Savannah Steyn sebagai Lisa
Hai. Film Crawl (2019) yang disutradarai Alexandre Aja bergenre bencana banjir bandang sekaligus horor teror kawanan buaya ini semula bukan berada dalam daftar wajib nontonku. Aku juga baru mengetahui film ini setelah ada beberapa orang yang merekomendasikannya di internet. Pada umumnya mereka menyatakan film ini bagus. Aku jadi penasaran dan hari Senin lalu, aku mencoba menontonnya di bioskop dan benar sekali, film ini sangat apik!
Kisahnya dimulai dengan Haley yang baru saja pulang dari tempat berlatih renangnya. Dia adalah seorang atlit yang beberapa kali mengalami kekalahan sejak kecil. Saudarinya, Beth, memberitahunya akan ada badai besar kategori lima di Florida. Beth yang tinggal di luar daerah, cukup khawatir karena sang ayah tidak mengangkat telepon. Haley menyanggupi permintaan Beth utuk mencari ayah mereka.
Badai dan Banjir Plus Buaya yang Kelaparan
Diluar terjadi badai dan polisi sementara melakukan evakuasi, mencegat mobil yang akan masuk daerah berbahaya dengan air yang mulai meninggi. Kebetulan Haley dicegat oleh teman kakaknya, polisi bernama Wayne. Namun Haley keras kepala dan memutar menuju daerah tempat tinggalnya. Dia hanya menemukan anjingnya, Sugar dan memutuskan mencari sang ayah di rumah lama mereka sebelum perceraian orangtuanya. Haley mencari ayahnya hingga ke dasar rumah dan betapa kagetnya dia melihat sang ayah terluka parah.
Haley mencoba untuk mengeluarkan sang ayah, namun di saat bersamaan dia hampir saja dimakan buaya. Panik kenapa bisa ada buaya disitu, dia segera kembali pada ayahnya yang sudah siuman. Sebagai catatan, ada penangkaran buaya di dekat rumahnya, jadi wajar kalau mereka terlepas karena banjir bandang. Haley dan ayahnya mulai memikirkan cara untuk keluar. Haley akan mengambil handphone-nya namun diserang lagi sehingga dia terpisah.
Mereka sama-sama saling membantu, Haley mencoba untuk membuka lantai di atasnya namu kesulitan. Sempat merasa putus asa dengan air yang mulai meninggi, Haley melihat dari kejauhan ada minimarket yang dijarah tiga orang. Namun apes, mereka mati diserang buaya. Kemudian Haley menemukan walkie-talkie atau sejenis telpon untuk meminta bantuan pada polisi. Akhirnya muncul dua orang polisi, salah satunya Wayne. Namun apes lagi, mereka berdua diserang buaya. Haley juga gagal menolong Wayne. Sang ayah memberi saran dan semangat, menceritakan masa kecilnya dan berbagai masalah yang dihadapi ketika dia berlatih renang. Dave, ayahnya selalu membakar semangatnya “Ingat, kamulah predator puncak”
Upaya Bertahan Hidup Haley dan Sang Ayah
Haley berhasil naik ke lantai satu berkat keberaniannya berenang melalui saluran tempat buaya masuk dalam rumah. ASLI, ini salah satu adegan yang akan membuatmu seperti menahan napas. Dave hampir tewas tenggelam, untung Haley bertindak cepat dan merusakkan lantai untuk mendorong ayahnya ke atas. Mereka sempat keluar dari rumah, namun hujan berhenti dan membuat kawanan buaya hampir memakan mereka. Tanggul juga bocor dan menyebabkan air tumpah ruah ke arah mereka. Sehingga kapal kecil yang mereka naiki kembali lagi masuk ke dalam rumah mereka. Dave terpisah dengan Haley dan berada di dapur. Disini juga sempat membuat deg-degan, untung dia mengambil telpon tanpa ada gangguan. Dia meminta bantuan pada polisi. Nah, buaya kembali menyerangnya bahkan sampai di dalam kamar mandi. Disini ngeri juga, untung si Haley gesit mengurung si buaya di dalamnya.
Dave memberinya alat yang bisa menyala dalam air (efek api) dan nahas tangannya terputus akibat gigitan buaya. Setelah beberapa kali penyerangan, sampai si Haley juga muter-muter dengan tangan yang digigit, si buaya dicolok matanya dengan alat tadi. Mereka berhasil lolos dan menuju atap. Endingnya memang habis tiba-tiba namun sudah jelas menunjukkan keadaan mereka. Tidak membuat darah naik karena kesal, tenang saja.
Grafis dan Cerita yang Bagus Serta Menegangkan
Dalam segi grafis, film The Crawl (2019) menampilkan buaya yang terlihat nyata dan suasana banjir serta badainya oke. Memang kadang terlihat grafis buayanya kasar dan langit juga terlihat sedikit palsu, tapi tidak mengganggu kok. Yah, setidaknya buaya disini tidak raksasa dan segede hiu The Meg, hahaha. Bunyi dan suara juga pas ditampilkan, jadi tidak seperti film hantu yang kadang berlebihan. Jumpscare-nya juara. Aku tidak akan lupa bagaimana pertamanya pohon rubuh itu membuatku kaget sampai menyentak orang yang duduk di sisi kiri-kananku, hahaha.
Plot cerita juga sangat bagus dan rapi. Tempat tinggalku kan memang daerah banjir ya, jadi seru menonton film dengan cerita seperti ini. Terkesan nyata dan dekat dengan kehidupan sehari-hari, tidak dibuat-buat. Lagipula pemeran utama film ini tidak menantang bahaya layaknya film survival jenis buaya dan hiu lainnya. Jadi memang jarang ada cerita seperti ini.
Si Teresa dalam Maze Runner, Kaya, sudah lebih jago aktingnya disini. Dia memang cocok main film beginian deh. Kaya juga salah satu alasan aku menonton film ini dan merasa puas dengan penampilannya disini. Selebihnya sang ayah juga memainkan porsinya dengan baik. Wayne sang polisi, sayang ganteng-ganteng cepat tewasnya karena si buaya. Apes juga sudah tahu ada buaya, masih aja tengok lama ke air.
Film Crawl (2019) wajib ditonton buat kamu yang suka film bertahan hidup dari bencana sekaligus serangan hewan mematikan. Buat kamu yang pulang kantor, bisa nonton film ini bersama teman-teman, dijamin seru dan melepas penat seharian. Kamu bisa teriak-teriak sepuasnya dalam bioskop hehehe. Buruan sebelum keluar, karena banyak film yang akan menggantikannya 🙂
Rating versiku : 5/5
Trailer bisa dilihat disini :