[Review Film] Black Christmas (2019)

Judul Film : Black Christmas (2019);

Tgl Rilis : 11 Desember 2019 (di Indonesia);

PH : Universal Pictures, Blumhouse Productions Divide/Conquer;

Genre/Rate : Thriller, Mystery / 17+;

Negara Asal : USA;

Waktu : 92 Menit;

Pemain : Imogen Poots sebagai Riley Stone, Aleyse Shannon sebagai Kris Presley, Lily Donoghue sebagai Marty, Brittany O’Grady sebagai Jesse Bradford, Caleb Eberhardt sebagai Landon, Cary Elwes sebagai Profesor Gelson, Madeleine Adams sebagai Helena Ritterhouse, Ben Black sebagai Phil McIllaney, Simon Mead sebagai Nate, Nathalie Morris sebagai Fran, Zoë Robins sebagai Oona, Ryan McIntyre sebagai Brian Huntley,Mark Neilson sebagai Gil, Lucy Currey sebagai Lindsey


Halo. Selamat hari Natal 2019 ya buat yang merayakannya. Semoga damai selalu menyertai dunia. Nah aku mau bahas film berhubungan dengan Natal berjudul Black Christmas (2019). Film yang disutradarai Sophia Takal ini merupakan remake dari film juga drama berjudul sama. Lumayan jadi hiburan teriak kejar-kejaran di liburan panjang. Tapi sayangnya cukup membosankan dan mudah dilupakan seperti film Slender Man.

Alkisah ada tempat kuliah bernama Hawthorne College yang memiliki semacam asrama-asrama disana. Nah, fokus cerita pada asrama cewek MKE dan asrama cowok AKO. Para mahasiswa sibuk mempersiapkan liburan menjelang Natal, jadi suka menghias rumah dan juga bersiap mau mudik.

Dari awal kita disuguhkan akan kelakuan satu Profesor yang kelihatannya anti sama mahasiswi. Dari pengajarannya seolah-olah menganggap derajat wanita harus dibawah lelaki. Juga ketika grup cewek dari MKE yang pentas di rumah AKO, diperlihatkan betapa sikap cowok disana yang sangat meremehkan. Lima cewek bersahabat bernama Riley, Kris, Marty, Jesse dan Helena itu akan pentas. Helena diberi obat dan hampir saja diperkosa, untung ada Riley disana. Namun kemudian Riley melihat adegan pelantikan calon yang aneh di AKO. Saat pentas, Riley menyindir sosok Brian dari AKO yang ternyata pernah memperkosanya dulu!

Black Christmas cast

Para Lelaki Asrama yang Mencurigakan

Sebelum malam Natal, Riley berkenalan dengan Landon, anak AKO yang terlihat baik. Bersama dia dan juga teman-temannya mereka sempat keluar dan mencari pernak-pernik Natal. Salah satu temannya di MKE menghilang secara misterius dan juga Helena tidak sampai-sampai ke kampung halamannya. Ini membuat Riley penasaran dan nekad pergi ke AKO yang tampak sepi. Dia curiga akan keterlibatan para anak lelaki disana. Dan ada profesor “penggila kaum lelaki” disana yang menawarkan dia masuk dan Riley menolak. Dia makin yakin ada sesuatu dengan mereka.

Pada malam menjelang Natal, keempat cewek di MKE berkumpul dan terjadi perdebatan diantara mereka. Begitu juga karena ada cowoknya Marty disitu. Mereka bertengkar karena video rekaman pentas mereka yang bisa dijadikan ancaman oleh si profesor tadi. Kata-kata Riley yang terlihat seperti tuduhan tanpa bukti.

Di saat itulah, ada orang asing berbadan tinggi yang masuk dengan jubah hitam dan panahan! Satu-persatu mereka menghadapi sosok itu, yang bahkan bukan hanya satu saja. Puncaknya, ada yang berkhianat diantara mereka dan Riley benar-benar bingung siapa. Apalagi ternyata ini semua berhubungan dengan suatu sekte, yang tentu menghadapinya tidak akan mudah.

Lalu apakah Riley bisa selamat? Bagaimana dengan sahabat-sahabatnya yang lain? Lalu siapa sebenarnya yang berkhianat dan sekte macam apa yang berlindung di baliknya? Cekidot film Black Christmas masih tayang di bioskop kok 😀

Film Ingin Menyajikan Teror tapi Malah Membosankan

Film ini cukup meneror. Dari pernik Natal yang bahkan bisa dijadikan alat membunuh. Tegang tapi terkesan konyol di beberapa adegan. Apalagi sosok berjubah memakai panahan sebagai senjatanya dalam rumah. Helooow, memangnya ini di hutan? Apa karena mau membedakan diri dari film SCREAM ya? Tapi setidaknya film ini mau memberi jeda sehingga kita yang menonton tidak terasa kehabisan napas.

Untuk pemandangan malam dan segala aksesorisnya terpasang dengan cantik. Indah sih. Musik di film ini terasa sangat kurang, bahkan adegan perkelahian dengan sosok misterius berjubah hitam musiknya kurang greget.

Dari plot cerita cukup rapi tapi terkesan hambar dan kaku. Membosankan. Komedi yang nyaris tidak ada, chemistry Landon-Riley yang nanggung dan eksekusi akhir yang terkesan mudah. Aku bahkan heran kok bisa dalam kompleks universitas bisa rawan begitu? Tidak ada penjaga malamnya. Tidak ada satpam atau apalah. Polisi juga tampak tidak profesional.

Para karakter tidak tampak meminta untuk “dikasihani”. Jadi kalaupun ada yang meninggal, yah tidak terasa apa-apa ke penonton. Karena kebanyakan fokus disini ke Riley-nya. Lalu yang membuatku heran, kok bisa banyak stills atau adegan ending yang muncul di internet? Ini mengurangi rasa penasaran akan filmnya sih.

Makna yang kita bisa petik dari Black Christmas yaitu bersikap hati-hati pada siapa saja, bahkan dengan teman atau sahabat sendiri. Jangan mudah percaya seratus persen, namun tetap bisa diandalkan bagi sahabat. Selain itu jangan mudah menganggap remeh orang lain, termasuk lawan jenis. Film ini cukup menghibur dan bisa kalian tonton di bioskop sebelum habis layar 🙂

 

Rating versiku : 2/5

Trailer bisa dilihat disini:

 
Share :

Leave a comment