[Review Drama] Start Up – 스타트업 , Jalan Cerita & Pembelajaran Bisnis yang Menarik (2020) (2)

Drama Korea Start Up – 스타트업 (2020), Jalan Cerita & Pembelajaran Bisnis yang Menarik Bag 2

drama start up 2020
dok. Soompi.com

Annyeong! Aku kembali membuat sinopsis atau review drama Korea Start Up – 스타트업 (2020) bagian 2 dengan menjelaskan jalan cerita, opiniku tentang para karakter dan juga pembelajaran bisnis di drama ini. Jadi pastinya konten ini berisikan SPOILER 😀

Dengan penulis cerita yang sama dengan drama Dream High dan Pinnochio – Park Hye Ryun, drama ini mengundang ekspektasi bahkan membentuk dua kubu karena penggambaran second lead yang begitu banyak di episode pertama. Untuk sinopsisnya, kamu bisa baca di bagian 1 yang kuulas lalu. O iya, buat kamu yang ingin beli kaos bertuliskan CEO, Mentor, Staff dan tulisan Start Up yang keren bisa beli di Shopee ya.

Nilai Plus dari Drama Start Up (2020)

Dari Plot Cerita Keseluruhan

Di masa pandemi ini, drama Start Up (2020) seakan oase yang menyemangati orang-orang di masa sulit. Banyak yang mengalami PHK atau pengurangan gaji sehingga perekonomian keluarga terguncang. Berkaca dari perjuangan ayah Dal Mi, sudah lama bekerja dan keinginannya merintis usaha baru untuk mengejar masa depan lebih baik.

Lalu Dal Mi yang hanyalah lulusan SMA namun bersemangat untuk terus belajar dan mencari uang. Inilah yang menyemangati khususnya buat anak muda untuk tidak mager. Dal Mi begitu percaya diri dan tidak gengsi.

Juga kita lihat bagaimana perjuangan Do San dan timnya di Samsan Tech yang sempat diremehkan dan ditipu, namun perlahan mereka bisa bangkit, bukannya terus merengek dan menyalahkan keadaan.

Jatuh-Bangun dalam Dunia Bisnis Rintisan

Manusia punya jatuh-bangun dan drama ini sangat menarik dalam mengupas sisi kehidupan mengapa seseorang bisa bersikap dingin, bermulut tajam dan bahkan berkarakter hopeless. Jadi sangat terasa dekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Sehingga rasa simpatik terbangun perlahan, terlebih karakter Ji Pyeong yang sejak remaja sudah keluar dari panti asuhan dan menghadapi dunia yang keras. Untuk bertahan hidup, dia akhirnya belajar untuk berinvestasi.

Hebatnya, karena plot cerita juga, penulis cukup berani menggambarkan porsi second lead agak banyak di episode awal sehingga membuat 2 kubu hahaha. Ini penulis yang berani tampil beda. Aku cukup mendukung idenya ini. Perkembangan karakter juga digambarkan dengan baik dari awal hingga akhir. Bagaimana Do San menjadi lebih matang dan tenang, Dal Mi yang bertindak hati-hati, Ji Pyeong yang lebih lembut bicaranya, In Jae yang kembali pada keluarganya, ibu mereka yang berubah (tak pikir lagi bahwa uang adalah segalanya), bahkan Yong San yang lebih dewasa dan menerima kematian kakaknya dengan lapang dada- berdamai dengan Ji Pyeong dan minta maaf ke In Jae. Sangat powerful.

Dari Istilah-Istilah Bisnis dan Investasi yang Terselip

Di tiap awal episode, ada istilah-istilah tentang bisnis rintisan yang berkaitan dengan isi episode tersebut. Dalam pertengahan durasi episode juga kadang ada istilah lain yang diselipkan. Jadi, penulisnya memang niat banget dengan melakukan riset. Misalnya saja :

Start-Up : perusahaan baru dengan teknologi dan ide inovatif

Hackathon : acara mirip lari cepat, tempat para peserta membentuk tim untuk menciptakan model bisnis perangkat lunak (pekan retas)

Acquire / Akuisisi Bakat : Diakuisisi bukan karena nilai perusahaan/ bukan untuk mengambil alih kendali perusahaan, tapi karena mau mengambil bakat atau keahlian dari karyawan perusahaannya

Elevator Speech / Pidato elevator : ucapan singkat dan persuasif saat menaiki lift; meyakinkan seseorang dalam 1 menit dengan presentasi yang jelas

MVP (Minimum Viable Product) : Kelayakan produk minimum- produk sampel dengan cukup fitur untuk menarik pengguna awal dan memvalidasi ide produk.

Filosofi tarzan yang dijelaskan Do San, menariknya ‘berlayar tanpa peta’, ayah Dal Mi yang bagai ‘terapung di samudera’ dan asal mula Sandbox sendiri merupakan hal yang unik dan menarik dari drama ini.

drama start up 2020
(Filosofi Tarzan) dok. Twitter.com

Sinematografi, Gaya Fashion Hingga Soundtrack yang Enak Didengar

Gaya fashion kerja mereka cocok jadi referensi ke kantor loh. Selain itu, seperti dibahas di bagian 1, OST-nya bagus-bagus. Sinematografinya juga cantik-cantik.

Banyak Adegan Mengharukan Juga Kocak

Drama dengan banyak mengandung porsi tentang keluarga dan persahabatan ini membuatku dikit-dikit baper. Bayangkan di episode akhir saja, aku sampai 3 kali mewek-mewek. Episode pertama juga bikin baper karena ayahnya Dal Mi. Biasanya episode 1 jadi alasan apa orang akan lanjut nonton atau tidak, drama ini sangat berhasil di babak pembukanya 🙂

Adegan kocak juga cukup banyak, apalagi trio Samsan Tech yang gokil abis. Lalu interaksi Sa Ha dan Chul San yang uwu sekali. Kebayang kan ketika mereka jadian, lalu Chul San cemburu dan berlaku kayak anak-anak di depan Yong San XD

Adegan ending tiap episode paling kusuka ketika Dal Mi bertatapan dengan Ji Pyeong di depan toko lama nenek, lalu mengetahui kebohongan yang selama ini tersimpan. Dan adegan dimana Dal Mi diwawancarai kakaknya, sementara Do San mengembangkan program Noon Gil di pesawat menuju Amerika. Dua adegan itu sangat berkesan untukku. Yang satu karena kebohongan terungkap dan akhirnya Dal Mi bisa menentukan siapa yang sebenarnya dia suka. Dan di adegan kedua karena jatuh bangun Dal Mi – Do San yang tetap berusaha bangkit walau berada di posisi sulit.

Plot Twist dan Ending Drama

Adegan yang jadi plot twist menurutku cukup bagus. Bagaimana temannya Dal Mi di perusahaan lama ternyata kakaknya Sa Ha hahaha. Juga adegan awal tiap mulainya drama ini, menjadi kunci mereka di adegan akhir. Mereka tetap berjalan dengan formasi yang sama, tapi lebih berdekatan- berjalan bersama bersisian- bahkan ada yang berpegangan tangan XD

Untuk episode final sendiri, aku cukup puas walau tidak dibilang puas sekali. Entah kenapa drakor sekarang suka ‘menggantung’ dan eksekusinya kadang kurang nendang. Aku sih ingin penulis membuat Ji Pyeong dapat pengganti Dal Mi hahaha. Tapi kita harus cukup puas, setidaknya melihat dia jadi sangat dekat dengan nenek dan berasa keluarga Dal Mi seperti keluarganya sendiri. In Jae juga cukup puas dengan karirnya. Setidaknya, semua berakhir bahagia (apalagi keluarga nenek bisa berkumpul semua) dan apa yang ditabur itulah yang akan dituai – termasuk tokoh hacker dan ayah tiri In Jae.

dok. idntimes.com

Nilai dan Makna Kehidupan Yang Bisa Dipetik

  • Kebohongan tidak ada yang baik. Walaupun tujuannya ingin menyenangkan orang lain, tetap saja setelah diketahui kebenarannya malah rasa percaya akan hilang. Baik yang berbohong maupun yang dibohongi. Selain itu, kebohongan yang diceritakan / diketahui dari orang lain akan lebih menyakitkan lagi. Juga kebohongan biasanya akan menimbulkan kebohongan-kebohongan baru yang membuat masalah akan jadi lebih rumit lagi.
  • Hidup berumahtangga tidak main-main apalagi jika sudah memiliki anak. Punya pasangan yang memahami dan mendukung akan sangat baik dalam kehidupan pernikahan. Pekerjaan dan masalah ekonomi memang biasanya akan jadi masalah utama.
  • Jadikan kritik sebagai motivasi. Walau mungkin ada yang meremehkan, anggap saja kritikan yang pedas. Jangan bergumul dengan rasa tidak percaya diri, tapi buktikan kemampuan dan patahkan argumen yang merendahkanmu.
  • Mengkritik seseorang jangan sampai harga dirinya ikut jatuh. Jangan sampai terlalu tajam karena ucapan bisa jadi senjata / pedang untuk mematikan semangat orang lain.
  • Membuat pilihan itu sulit. Tapi kalau tidak dilakukan, tidak akan maju-maju. Semua pilihan pasti akan ada pro dan kontra.
  • Teknologi memang bagus, tapi bukan berarti tidak memikirkan para orang tua juga orang yang bisa saja terancam kehilangan lapangan pekerjaan.

Karakter Para Tokoh Utama Dalam Drama Start Up (2020)

  • Dal Mi, sejak kecilnya sudah terlihat punya bakat visioner. Punya ide cemerlang di kepalanya. Dia yang meminta sang ayah menaburkan pasir ketika asyik main ayunan agar lututnya tidak sakit ketika jatuh. Anak yang sayang orangtua, memilih ikut ayahnya yang terpuruk untuk menyemangatinya. Nasibnya yang kurang beruntung membuat dia jadi tegar dengan kehidupan. Daripada kuliah, dia lebih memilih bekerja untuk mencari pengalaman. Tidak gengsian dan kalau suka seseorang, bakalan suka terus walau ternyata orang yang disuka bukanlah teman masa kecilnya.
  • Do San, sejak kecilnya sangat dibanggakan oleh orangtua karena termasuk anak genius dan memenangkan Olimpiade. Dikatakan tidak berambius, sehingga di umur yang akan menginjak 30 tahun finansialnya masih ditopang orangtua. Sang ayah jadi investor satu-satunya untuk perusahaan Do San yang tidak menghasilkan. Tidak pernah merasakan pacaran dan kalau marah, pelampiasannya yaitu merajut. Unik kan? Sejak ketemu Dal Mi, jadi bucin yang berfaedah – jadi berambisi dan menentukan tujuan hidup yang semula datar-datar saja. Jadi lebih manusiawi, kadang mengesampingkan pikiran terlalu logisnya (bugs dengan kebohongan dan kadang kompromi dengan keinginan Dal Mi). Uniknya, dia juga bisa emosi dengan membanting papan nama ayah tiri In Jae karena perkataan kasar pada Dal Mi. Tapi Do San akhirnya bisa bersikap bijak dan matang setelah pulang dari Amerika. Lebih yakin dalam karir. Walau untuk percaya diri dalam urusan asmara, dia masih butuh diyakinkan – oleh Ji Pyeong.

Karakter Second Lead & Pendukung Lainnya

  • Ji Pyeong, tipe anak baik yang walau hidupnya susah karena dilepas dari panti asuhan, tidak merengek dan bergantung pada orang lain. Karena itu karakternya yang bermulut tajam bisa dimaklumi dengan latar belakangnya yang keras. Dia juga tidak percaya diri dan tidak mudah menyadari perasaannya dalam urusan asmara, apalagi sejak kecil dia memang tumbuh tanpa cinta. Dia tipe yang mudah introspeksi diri dan meminta maaf. Tipe yang matang dan mapan.
  • In Jae, yang sejak kecilnya dihadapkan dengan perceraian orangtua dan memilih ibunya. Mungkin saja agar masing-masing orangtua membawa anak, perkataan sang ibu juga mengisyaratkan bahwa dia akan mendapat pendidikan yang baik. Setelahnya beberapa waktu sang ibu menikah lagi dan dia mendapatkan kenyamanan dan pendidikan yang bagus. Sempat diremehkan karena privilege sang ayah tiri, bertepatan dengan didepaknya dia dari perusahaan, In Jae akhirnya mencoba untuk berdiri dengan kaki sendiri – maju ke Sandbox. Aku rasa dia punya sesal dalam pilihannya, tapi tetap maju dan berjuang untuk kembali lagi pada keluarga lamanya. Tipe kakak yang terlihat dingin, tapi sangat sayang pada Dal Mi. Aku merasakannya terlebih ketika Samsan Tech bubar. Dia seperti ‘menyiapkan’ posisi untuk sang adik di perusahaannya. Yang di pikirannya selalu tentang kerja – mirip dengan Ji Pyeong.
  • Nenek Dal Mi – In Jae, sosok penggerak dari drama ini. Banyak mempengaruhi tokoh di Start Up. Orang yang menolong tanpa berpikir akan mendapat balasan. Tipe nenek pada umumnya yang sangat sayang pada cucu, sehingga meminta tolong Ji Pyeong menuliskan surat. Rajin berdoa dan punya semangat tinggi walau dalam kondisi kebutaan sekalipun. Wanita yang baik hati dan bisa memaafkan orang-orang yang menyakitinya. Karena kebaikan hatinya juga pada Ji Pyeong, sikapnya menular hingga lelaki itu memberikan investasi pada orang yang sangat membutuhkan (yatim piatu dari panti).
drama start up 2020
(Dal Mi, Do San, Ji Pyeong & In Jae) dok. Soompi.com

Kekurangan yang Kurasakan Dalam Drama Start Up (2020)

  • Episode yang terasa singkat hanya 16. Hahaha. Alurnya jadi terasa cepat. Perpindahan waktu juga terkesan buru-buru. Di tiga tahun setelah Do San dkk ke Amerika, tidak terlihat sedikit apa yang mereka alami. Lalu bagaimana seorang Ji Pyeong bisa tidak maju-maju hubungannya dengan Dal Mi? Bagaimana suka duka Do San dkk beradaptasi di Amerika? Parahnya lagi, di saat tender episode final, aku berharap adegan yang ‘wah’ dan menjadi titik balik bagaimana karir mereka sampai jadi unikorn. Walau adegannya tidak banyak aku sebenarnya menginginkan itu.
  • Karakter tidak banyak tereksplor. Persaingan In Jae – Dal Mi terasa sangat singkat dan mudah diselesaikan. Aku berharap banyak di episode-episode awal ada persaingan ketat seseru Dream High. Juga adegan ayah tiri In Jae sampai di episode akhir terasa menguap begitu saja. Datar.
  • Scene romantis-nya lebih banyak dibandingkan dunia bisnis yang kuidamkan akan banyak dibahas di drama Start Up ini.
  • Cukup mudah ditebak. Baik pelaku ‘balas dendam’, hacker yang melanda beberapa perusahaan bahkan ending drama ini sendiri.
(Ji Pyeong – Dal Mi Kecil) dok. kincir.com

Pada Akhirnya… Aku #TimNetral Bukan Do San Atau Ji Pyeong

Aku melihat drama Start Up (2020) ini dibuat penulis dengan sudut pandang Dal Mi yang bertekad untuk meraih kesuksesan. Ji Pyeong menjadi teman masa kecilnya dan di masa kini menjadi seperti seorang kakak bagi Dal Mi. Kenapa Dal Mi terasa lebih cocok dengan Do San? Karena mereka sangat cocok menjadi partner.

Do San sama-sama berjuang dari nol bersama Dal Mi di Sandbox. Tentu saja setiap hari Dal Mi terasa sangat dekat dengan Do San. Lebih mengenalnya dibanding Ji Pyeong sendiri. Selain itu, Ji Pyeong adalah orang yang penuh kehati-hatian, sehingga jika bersama Dal Mi, mungkin saja gadis itu akan sulit untuk maju dan stuck di tempat tanpa berani keluar dari zona nyaman. Tidak bisa salahkan Ji Pyeong juga, karena ia takut akan risiko bahwa cucu dari nenek yang sangat disayanginya bisa saja akan gagal dan merana.

Dal Mi yang banyak memberi ide, Do San bagian eksekusinya. Do San juga sangat yakin dan selalu eksekusi dengan cepat. Rasa ragu Ji Pyeong membuat dia sulit mendekati Dal Mi. Perasaannya sendiri sempat tidak dia yakini, bahkan di tiga tahun yang bisa saja jadi kesempatan untuknya- tidak dia ambil dengan baik. Oh ya, 15 tahun juga tidak dia gunakan dengan baik, karena memang dasarnya semula dia hanya ingin membantu nenek. Mungkin juga dia ragu mendekati Dal Mi, karena berpikir ada utang balas budi pada nenek yang belum terlunasi.

dok. kincir.com

#TimJiPyeong Selalu Bergema

Untuk karakter, Ji Pyeong memang jadi idola banyak orang apalagi dia sudah matang baik usia, emosi maupun karirnya. Namun biasanya seorang wanita semacam Dal Mi butuh kepastian juga adanya seseorang yang mendukung ide-idenya sehingga bisa percaya diri. Karena itu kan Dal Mi suka sama tangan Do San- lebih tepatnya ia menyukai perhatian Do San dalam menyelamatkan harga diri di depan kakak dan ibunya.

Jadi, aku tim netral dong. Aku suka Ji Pyeong, tapi aku juga suka Dal Mi bersama-sama Do San karena mereka sangat cocok. Aku juga suka semua karakter pendukung drama ini, terlebih nenek 😀

dok. hype.my

Quotes yang Bikin Baper

Ada quote drama Start Up (2020) dalam artikel bagian 2 ini yang ingin kubagi:

“Jika kau lihat tempat bermain anak-anak, ada pasir untuk melindungi mereka agar tak luka waktu terjatuh. Jadi, artinya jangan terluka sekalipun perusahaanmu jatuh. Aku terinspirasi membuat Sandbox dari sini.” (Ceo Sandbox)

“Seseorang berkata bahwa ketidakpedulian adalah balas dendam kepada orang yang tak penting.” (In Jae)

“Ini demi masa depan kalian. Meski dipukuli, harus tetap cari uang. Itulah kepala keluarga.” (Ibu Dal Mi)

“Dulu aku tak sadar waktu bersamanya adalah waktu yang berharga. Semua momen bersamanya adalah anugerah. Harusnya aku lebih baik kepadanya. Masa kini juga anugerah. Aku tak akan mengisi masa kini dengan penyesalan lagi.” (Ji Pyeong)

“Kau seperti terapung di samudera luas. Biasanya pimpinan yang seperti itu akan mati kehausan atau bisa bertahan. Kau tak boleh minum air laut meskipun keadaanmu sulit. Kau harus bertahan sampai hujan turun. Hanya mengejar keuntungan pada awal bisnis sama dengan meminum air laut.” (CEO Sandbox)

“Kau akan dipanggil CEO jika sukses dan dipanggil penipu jika gagal.” (CEO Sandbox)

Jangan biarkan pendapat seseorang menjadi kenyataanmu (Les Brown)

“Kau bak bunga kenikir. Sekarang masih musim semi. Jika menunggu, kau akan mekar dengan cantik pada musim gugur.” (Nenek Dal Mi)

“Hanya membual tanpa rencana nyata menjadikanmu penipu. Baru memikirkannya setelahnya membuatmu sama seperti ayahmu.” (Ibu Dal Mi)

“Dunia ini gurun pasir jika setiap hari cerah. Harus turun hujan dan salju agar rumput, juga jeruk enak seperti ini bisa tumbuh.” (Dal Mi mengutip Kata Ayahnya)

“Kenapa remehkan orang lain padahal tahu rasanya diremehkan?” (Do San)

“Penyesalan tak langsung datang saat kau membuat keputusan, tapi dalam proses setelah itu. Aku tidak pernah menyesali keputusanku sebelumnya. Aku mencoba yang terbaik untuk mewujudkannya.” (Dal Mi)

Quotes-nya Masih Ada Lagi Nih!

“Kenapa terus cari jawaban yang tak ada? Jangan cari jawabannya, tapi buatlah pilihan. Kau akan diumpat, apapun pilihanmu. Kau tak akan bisa buat keputusan jika takut diumpat.” (Ji Pyeong)

“Cobalah belajar dari hasil seseorang. Jangan jadikan koneksi dan keberuntungan sebagai alasan.” (In Jae)

Manusia tidak bisa ditebak, sama seperti kehidupan. Tak bisa diprediksi sama sekali. Pemrograman juga begitu. Seperti mati lampu atau diretas, banyak masalah bisa muncul dan kita tak berdaya dibuatnya.

“Hal yang biasa bagi kita, bagi sebagian orang sulit dilakukan.” (Dal Mi)

“Citra perusahaan bisa hancur karena tulisan wartawan. Kau akan perlu banyak uang dan waktu untuk kembalikan citra itu.” (Dal Mi)

“Risiko berarti keadaan krisis. Berbeda dgn berbahaya.” (CEO Sandbox)

“Hidup menjadi kebanggaan seseorang adalah hal sulit. Harus sembunyikan banyak hal karena takut mengecewakan, harus pura-pura hebat juga baik-baik saja. Biarkan aku hanya menjadi putra ayah.”  (Do San)

“Jika ada orang seperti kau dan putraku di dunia ini, inovasi dunia akan makin cepat. Tapi tak berguna jika terlalu cepat. Banyak orang yang terluka karena kecepatan itu. Banyak yang kehilangan hidup dan tak bisa beradaptasi di dunia baru. Setidaknya orang sepertiku harus berusaha mengontrol kecepatan itu agar orang-orang bisa beradaptasi dan hidup bersama.” (Ayah Do San)

“Sampai kapan mau terus bicarakan masa lalu? Kau akan gagal jika terus melihat ke belakang. Bahkan lihat ke depan pun belum tentu berhasil.” (In Jae)

“Harusnya kau tak berbisnis jika omongan begitu melukaimu.” (Ji Pyeong)

“Jika tak bisa mengalahkan musuhmu, jadilah pasukannya.” (Ji Pyeong)

“Kau takut bolamu keluar, jadi kau tak memukulnya. Jika terus ragu, pada akhirnya kau akan kalah. Jadi, kumpulkan keberanian dan pukul. Bolamu bisa keluar lapangan, tapi bisa juga home run.” (Yeong Shil – AI)

Quotes-nya Masih Ada Juga Nih!

Bukan kepandaian bicara yang dibutuhkan saat ingin menggerakkan hati seseorang. Tapi rasa putus asa yang terlihat pada mata seseorang. Namun yang paling bisa menggerakkan hati adalah kejujuran dari lawan bicara meski banyak pertimbangan dalam dirinya.

“Mimpi itu gratis. Tapi jangan lupa, kenyataan itu mahal.” (Ayah Tiri Injae)

“Jika sudah pernah coba sekali, nanti akan lebih mudah.” (Do San)

“Berlayar tanpa peta bisa membuat kami mati. Tapi bisa saja kami bertahan. Dan orang seperti itu yang punya jalan.” (Do San)

“Kenapa aku perlu alasan? Aku hanya menyukaimu. Tidak ada alasan. Karena itu kau. Kau adalah alasannya.” (Dal Mi)

“Jika kau merasa tak enak, bantu saja yang lebih membutuhkan.” (Nenek Dal Mi)

“Berdoalah dulu, lalu kau bisa mewujudkannya.” (Dal Mi)

“Ternyata kebohongan yang baik tidak ada karena pasti akan melukai seseorang .” (Nenek Dal Mi)

Music video bisa lihat disini:

 
Share :

2 thoughts on “[Review Drama] Start Up – 스타트업 , Jalan Cerita & Pembelajaran Bisnis yang Menarik (2020) (2)

  1. Wahh review nya lengkap bangetttt? dulu pas booming2nya belum sempat liat krna sibuk kerja, trs skrg lg cari2 review drakor eh ketemu review inii. Thxx yaa

     

Leave a comment