Halo guys… Apa kabar terlebih kalian pencinta buku-buku karya Henry Manampiring berdomisili Manado, kuy acungkan tangan!
Buat kamu yang merasa hari-hari makin berat, ada saja tikungan dan ‘jalan’ terjalnya seperti yang aku rasakan minggu-minggu terakhir ini. Yakinkan diri kalian kalau semuanya di dunia tidak ada yang bersifat abadi. Kesedihan atau kesulitan yang ada akan berlalu. Biasanya hal itu makin membuat kita kuat, akan jadi pelajaran berharga untuk kita ke depannya. Dengan masalah personal plus kerjaan banyak, tambah lagi flu batuk yang sudah dua minggu menderaku, tetap saja ada beberapa hal yang patut disyukuri.
Acara Book Signing yang Kuketahui dari Iklan IG
Pada hari yang sama dengan book signing, di pagi harinya, aku ikut donor darah di OJK. Aku mendapatkan gifts kece seperti payung anti UV plus headphone bluetooth. Minggu lalu, tepatnya pada hari Jumat (6/12), aku pertama kalinya mengikuti acara book signing penulis terkenal. Gramedia Sam Ratulangi membuat event dengan penulis terkenal Henry Manampiring di Manado (sangat amat jarang terjadi!), seorang pengarang buku Mega Best Seller berjudul Filosofi Teras yang memiliki lebih dari 50 cetakan.
Aku mengetahui acara ini dari iklan Instagram yang muncul ketika aku melihat-lihat story teman. Agak kaget, berasa shick-shack-shock kayak ‘beneran nih Om Henry Manampiring mau datang di Manado?’. Langsung saja aku daftar ke link yang tersedia walau aku tidak tahu alasannya mengapa harus isi form. Mungkin agar pihak penyelenggara bisa tahu berapa banyak yang datang dan mempersiapkan tempat serta kru yang bertugas ya? Di hari itu, langit begitu suram dan hujan turun sejak sore. Aku bareng dua rekan kerja sepulang ngantor sekitar jam 5 lewat (hampir setengah 6), berhasil pergi ke Gramedia walaupun cukup sulit mendapatkan transportasi online. Thanks to teman kerjaku, sekaligus atasanku yang memberi kami tumpangan gratis 🙂
Duduk Lesehan Mendengar Kisah Di Balik Dua Buku Inspiratif Om Piring
Sesampainya di sana, para peserta sudah duduk lesehan di karpet merah pada sisi kiri dan kanan. Di bagian tengah agak kosong dengan tujuan agar Om Piring (sapaan akrab Henry Manampiring) bisa lewat leluasa di sana. Tapi setelah duduk, posisiku makin hari makin ke depan dan bagian tengahnya terisi juga saking banyaknya peserta yang bermunculan. Katanya yang daftar ada 400-an orang dan yang hadir sekitar 200-an orang. Kelihatan banyak banget pesertanya di lampiran foto ya?
Di bagian depan ada sofa panjang dengan Om Piring yang mengenakan baju hitam berlengan panjang, belum lama sampai dan menyapa para peserta dengan hangat. MC yang membawakan acara juga begitu luwes berbicara dalam bahasa Indonesia (dialek daerah sama sekali tidak kentara loh!), memberikan pertanyaan-pertanyaan menarik pada Om Piring. Acaranya bertajuk ‘Lebih Asik Dengan Stoik, Lebih Exciting Dengan Marketing’. Pasti bisa nebak kan, Om Piring berbincang sekaligus mempromosikan dua buku terbitan Buku Kompas berjudul Filosofi Teras dan Belajar Marketing Belajar Hidup.
Mengenai Filosofi Teras Serta Belajar Marketing Belajar Hidup
Om Piring menceritakan tentang bukunya Filosofi Teras yang terbit pada tahun 2018, tak terkira akan terkenal hingga saat ini. Bahkan ada toko buku yang memajangnya di bagian etalase Arsitektur, mungkin karena ada kata ‘teras’-nya hahaha. Buku itu semacam penyembuh dari vonis dokter kepadanya, bahwa ia sempat mengalami depresi. Dia juga membuat buku bernuansa filsafat karena rasanya tidak ada yang membahas topik itu dengan bahasa kekinian (bukan formal seperti buku bahan ajar).
Sementara buku Belajar Marketing Belajar Hidup lahir dari karier profesionalnya yang lama berkecimpung di dunia Marketing. Semula beliau tidak mau membuat buku yang membahas dunia pemasaran karena kerjanya berurusan dengan itu, masa di luar kerja juga mikirin hal yang sama. Lagipula sudah banyak yang membahas tentang pekerjaan yang dia geluti. Teman-temannya sampai heran kenapa beliau malah membuat buku-buku bergenre pengembangan diri, berbeda jauh dengan profesinya. Akhirnya Om Piring yang akan menjalani hidup full-time sebagai penulis, berpikir bahwa pekerjaannya selama ini bisa jadi bahan pengembangan diri juga. Setiap orang hidup dengan memasarkan dirinya sendiri bukan? Tak terkecuali seorang penulis yang membangun personal branding-nya.
Pertanyaan-Pertanyaan dari Peserta yang Beragam Profesinya
Setelah sesi bincang-bincang, dilanjutkan dengan tanya jawab beberapa peserta yang cepat mengacungkan tangannya. Aku cukup sedih karena tidak mendapat kesempatan bertanya hahaha. Padahal aku mau tanya proses kreatif Om Piring menerbitkan buku pertama kali. Karena yang kubaca beliau adalah seorang blogger yang tulisan-tulisannya menarik perhatian suatu media hingga akhirnya merilis buku sendiri. Mana peserta yang bertanya bisa dapat gift, senangnya! Tapi para penanya benar-benar berkualitas sih, beragam profesi mulai dari mahasiswa, ada yang baru lulus pula, punya brand UMKM sendiri, freelancer sampai ketua klub pencinta buku.
Pertanyaan-pertanyaannya juga menarik, yang paling kuingat adalah bagaimana cara Om Piring untuk produktif menulis apalagi di sela-sela bekerja kantoran dulu. Om Piring menjawab bahwa kuncinya adalah konsisten dan memperlakukan penulisan dengan profesional. Jadi jangan tunda-tunda gitulah. Beliau juga menyebut temannya- Dee Lestari yang belum lama meluncurkan karya antologi Tanpa Rencana yang hebatnya sudah diumumkan jauh sebelum buku itu terbit dan tanpa tahu mau buat konten apa di dalamnya. Benar-benar penulis senior yang saling mendukung satu sama lain ya:)
Kesimpulan Acara Book Signing Henry Manampiring di Manado
Selain itu Om Piring memberi nasihat bagaimana untuk menjadi orang baik yaitu rasional, berani, ugahari (menahan diri) dan bersikap adil. Menutup acara Om Piring berujar agar kita bisa mengelola emosi dengan Stoikisme. Jangan buru-buru menganggap pihak eksternal yang salah, tetapi bisa saja opini kita terhadap mereka yang mungkin tidak rasional. Emosi yang sehat datang dari nalar yang sehat. Selain itu Marketing selalu ada di sekitar kita. Setiap diri kita bisa terbantu dengan ilmu Marketing agar cita-cita bisa tercapai. Om Piring juga mempromosikan dua buku kover kembar (seakan menyatu) yang sementara buka pre-ordernya yaitu buku SAJAKSEL: Kumpulan Sajak Urban, Korporat, dan Start-Up dan 50 to 20: Pesan dari Paruh Perjalanan. Ada bonus bookmark lucu, tandatangan basah plus ilustrasi menarik di dalam buku yang dikerjakan Om Piring sendiri.
Ini menjadi pengalaman berharga dan istimewa untukku bisa minta tandatangan sekaligus foto bareng penulis (antri dengan sangat tertib), terlebih Om Henry Manampiring yang mau datang di Manado. Aku mengenal Om Piring dari buku Filosofi Teras, namun yang kubeli lebih dahulu adalah The Alpha Girl’s Guide tahun 2022 lalu. Itu karena aku belum ingin baca bahasan yang ‘berat’. Tahun lalu aku membeli cetakan ke-50 tahun buku Filosofi Teras, beruntungnya dapat membaca bab tambahan (tema Politik yang kusuka) dengan ilustrasi kover serta bentuk hardcover yang kece. Ternyata isinya mudah dipahami dan beberapa poin seperti diulang-ulang agar kita mengerti tentang Stoikisme.
Kemudian aku membeli buku beliau yang lain, berjudul The Compass (masih TBR) dan terakhir beberapa bulan lalu- Belajar Marketing Belajar Hidup yang menjadi favoritku selain FT. Semoga aku makin semangat menjadi blogger dan suatu saat bisa menerbitkan karya sendiri seperti Om Piring, amin …. Oh ya, kamu bisa baca ulasan buku pengembangan diri dariku, ada Atomic Habits dan You Do You loh 🙂