[Review Film] A Christmas Prince: The Royal Wedding (2018)

Judul Film : A Christmas Prince #2: The Royal Wedding;

Tgl Rilis : 30 November 2018;

PH : Netflix, MPCA;

Genre/Rate : Comedy, Romance / R- Remaja;

Negara Asal : USA;

Waktu : 92 Menit;

Pemain : Rose McIver sebagai Ratu Amber Moore, Ben Lamb sebagai Raja Richard, Tom Knight sebagai Perdana Menteri Denzil, Sarah Douglas sebagai Ny. Averill, John Guerrasio sebagai Earl Rudy, Alice Krige sebagai Ratu Helena, Tahirah Sharif sebagai Melissa, Richard Ashton sebagai Tn. Little, Theo Devaney sebagai Count Simon, Honor Kneafsey sebagai Putri Emily, Joel McVeagh sebagai Andy, Andy Lucas sebagai Mr. Zabala, Simon Dutton sebagai Lord Leopold, Katarina Čas sebagai Chef Ivana, Raj Bajaj sebagai Sahil, Billy Angel sebagai Tom Quill, Claudiu Trandafir sebagai Drunkard, David Broughton Davies sebagai Ernest Mason, Razvan Gheorghiu sebagai Pastor


Hai. A Christmas Prince: The Royal Wedding (2018) adalah film Netflix kedua dari trilogi berjudul sama. Berkisah tentang persiapan pernikahan raja Richard dan Amber di negeri Aldovia. Setahun setelah film pertama, Amber dan sang ayah pergi ke Aldovia. Amber terlihat menikmati aktifitasnya sebagai blogger yang menuliskan tentang kerajaan juga betapa sibuknya dia bolak-balik New York – Aldovia.

Di bandara, taksi yang dicegat ayah Amber diambil seorang lelaki sombong. Untung saja Amber dan sang ayah dijemput pihak kerajaan walau akhirnya mereka dikepung wartawan hahaha. Sampai di istana, Rudy bertindak bebas sekali sampai mengangkat calon besannya pula.

Nyonya Averill diangkat jadi kepala kantor pers dan protokol istana yang membuat Amber kalang-kabut. Ditambah dengan kedatangan Sahil sebagai penata pernikahan Amber, yang ternyata si pengambil taksi sang ayah. Sampai baju pengantin segala diatur olehnya. Nih wajah Amber yang kesal dengan gaun kuno hahaha.

amber moore

Kedatangan Penolong Bagi Aldovia

Lord Leopold dari Monaco didatangkan oleh ratu untuk membantu tugas Richard yang tampak super-sibuk, ditambah dengan banyak aksi unjuk rasa atas kebijakannya dalam bidang ekonomi. Proyek  infrastruktur dikerjakan perusahaan Aldovian. Banyak pekerja yang marah karena gaji mereka yang tidak dibayarkan. Padahal menurut Leopold, masalah itu sudah ditangani. Beberapa kali rencana Amber dan Richard bersama-sama malah sulit dilakukan karena masalah itu. Amber yang kesepian jadi lebih sering bersama putri Emily. Kebetulan ada pentas teater sekolah yang akan diikuti Emily.

Lord Leopold
Lord Leopold

Akibat aksi unjuk rasa, Emily hampir saja tidak bisa tampil. Untunglah Amber punya rencana dan membuat Emily tampil di istana. Kebahagiaan Emily lebih lengkap lagi, selain lebih dekat dengan Tom, juga ada acara buat kue di dapur istana bareng Rudy. Sampai chef Ivana yang kesal padanya menjadi terharu karena sikap Rudy yang tulus.

Rudy & Chef Ivana
Rudy & Chef Ivana

Masalah Bertubi Jelang Pernikahan Amber-Richard

Tulisan blog Amber tentang acara teater dan buat kue di dapur istana itu malah dihapus oleh Ny Averill. Kekesalan Amber juga bertambah dengan sesi foto dirinya dengan Richard diatur, terlebih mengenai kalung yang dikenakan.

Ketika sesi kartu Natal oleh rakyat dibuka oleh ratu Helena, ada sebuah kartu yang mengkritik kerajaan dan membuat semua jadi tegang. Banyak yang berprasangka buruk pada Count Simon (yang jadi antagonis di seri pertama). Dua sahabat Amber akhirnya datang di Aldovia kemudian dimintai tolong untuk menyelidiki kartu Natal tadi.

Count Simon ikut membantu mereka ketika wartawan mengepung Amber di bar. Emily kemudian mengetahui penyelidikan mereka dan berusaha membantu dengan meretas perusahaan yang diceritakan narasumber tadi. Ny Averill memanggil Amber dan Richard, kemudian meminta Amber untuk menjaga sikap. Kalah-kalah ratu beuh! Gara-gara itu Richard dan Amber bertengkar. Richard sampai mencari-cari Amber dan disitu Emily menyadarkan dirinya dan ada orang dalam yang sepatutnya Richard tangkap. Adegan ini mengingatkanku pada drama Korea, Princess Hours, dimana Shin mencari-cari Chae Kyeong yang ternyata sedang bersama Yul.

king richard

Siapa orang dalam kerajaan yang melakukan korupsi pada perusahaan Aldovian sehingga menyengsarakan pekerja? Lalu apakah Amber akan mendapatkan pernikahan impiannya?

Kesan Plot, Sinematografi dan Akting

Film A Christmas Prince: The Royal Wedding tetap se-cheesy seri pertamanya, tapi tetap saja menarik untuk diikuti. Plot cerita juga bagus, tersusun rapi dan kali ini tidak mudah menebak siapa pelaku penggelapan uang kerajaan.

Untuk pemandangan baik siang dan malam tetap saja cantik. Dekorasinya juga cantik. Tata busana tiap pemain juga keren dan elegan seperti layaknya anggota kerajaan beneran. Namun, untuk soundtrack aku tetap saja tidak menemukannya dalam film ini 🙁

Akting para pemain tetap bagus dan juga ada pemeran-pemeran tambahan yang semakin menghangatkan hati. Lihat saja interaksi dua pasangan baru ini 😀

Selain itu aku sebenarnya merasa karakter Rudy berbeda dengan yang pertama, bukan karena juga aktornya diganti ya. Tapi kalau memang sifat Rudy yang agak “bebas” disini, yah memang bagusnya Rudy yang ini. Di seri pertama, sosok Rudy terlihat lebih kalem dan bijak sih. Tapi not bad lah, aku cukup suka kok interaksi antara Rudy dan Amber disini. Juga bagaimana dua sahabat Amber tetap gokil dan menyemangati penyelidikan Amber, mengajaknya agar bisa rileks sebentar. Friendship goals banget dong.

Makna yang kita bisa petik dari A Christmas Prince: The Royal Wedding yaitu untuk menjadi diri sendiri. Walau ada aturan yang menekan, tetaplah bijak dan jadi diri sendiri. Juga manusia pasti pernah melakukan kesalahan, jadi sekali-kali beri kesempatan kedua apalagi untuk mereka yang mau bertobat dan memperbaiki kesalahan yang ada. Kamu bisa nonton film ini di Netflix juga bisa cari di google banyak dimuat di situs streaming. Hehehe, cheers dari rakyat Aldovia! 😀

Quotes yang menarik dari film ini:

“Inti natal adalah keluarga. Pernikahanmu adalah tentang cinta antara kau dan Richard. Yang lainnya tak penting.” ~ Ratu Helena

 

Rating versiku : 5/5

Trailer bisa dilihat disini:

 
Share :

Leave a comment